MATERI:
√ FLIP-FLOP
√ MULTIVIBRATOR
√ COUNTERLTIPLEKSER
*-ii
TATA
* TERTIB
PRAKTIKU
M
*-iii
DAFTAR ISI
*
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................*-i
TATA TERTIB............................................................................................................*-iv
DAFTAR ISI................................................................................................................*-ix
PRAKTIKUM 2 MULTIVIBRATOR......................................................................2-1
PRAKTIKUM 4 MULTIPLEKSER.........................................................................4-1
PRAKTIKUM 5.............................................................................................................5-1
*-iv
EKSPERIMEN
FLIP – FLOP
PRAKTIKUM
2
1
A.
A.
A.
A.
A.
TUJUAN EKSPERIMEN
Setelah melakukan eksperimen, praktikan diharapkan telah memeliki kemampuan :
1. memahami sifat – sifat dan cara kerja rangkaian RS flip-flop
2. memahami cara kerja rangkaian Gate RS flip-flop
3. menjelaskan cara kerja rangkaian D flip-flop
4. memahami cara kerja rangkaian Master Slave JK flip-flop
5. menjelaskan cara kerja rangkaian T flip-flop
B. DASAR TEORI
Flip flop adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua buah keadaan stabil,
yang mana keadaan stabil ini akan berubah jika inputnya diberi pulsa trigger.
Secara umum Flip flop adalah elemen logik yang mempunyai dua buah output
dengan logika yang berlawanan keadaannya.
1. RS Flip-flop
RS Flip-flop (RS FF) merupakan rangkaian dasar flip-flop yang memiliki dua
buah input, yaitu input SET (S) dan RESET (R) serta dua buah output yaitu
output Q dan Q .
Gbr 1.1. Simbol dari RS FF Gbr 1.2. SR FF dibangun dari NAND gate.
2-1
Gbr 1.3. Simbul Gate RS FF Gbr 1.4. Rangkaian Gate RS FF
3. D Flip flop
D Flip flop merupakan suatu R-S Flip flop yang dilengkapi inverter pada input
RESET . Gambar rangkaian D Flip Flop dengan menggunakan gerbang –
gerbang NAND adalah sebagai berikut.
D Flip flop ini dapat digunakan sebagai rangkaian shift register maupun counter.
5. T Flip flop
Toggle Flip flop (T Flip flop) dapat dibentuk dengan memodifikasi Gate RS
Flip- flop, D Flip-flop maupun JK Flip-flop. T Flip-flop umumnya mempunyai
sebuah input dan dua buah output yaitu Q dan Q . T Flip-flop banyak digunakan
2-2
pada
2-3
rangkaian counter, pulse generator, frequency divider (yaitu pembagi frekuensi
n tingkat, yang mempunyai pembagi sebesar 2n). Gambar rangkaian T Flip-Flop
yang dibangun dari JK Flip-Flop dijelaskan sebagai berikut.
D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Siapkan peralatan dan bahan utuk praktikum flip-flop
2. Hubungkan kaki – kaki IC LS 7400 sehingga membentuk rangkaian RS Flip-
flop.
3. Setelah rangkaian disetujui asisten/dosen, hubungkan rangkaian tersebut
dengan power supply.
4. Catat data hasil eksperimen ke dalam tabel pengamatan.
5. Ulangi langkah 2 – 4 untuk rangkaian-rangkaian Gate RS FF dan D FF
6. Ulangi langkah 2 – 4 untuk rangkaian-rangkaian JK FF dan T FF dengan
menggunakan IC 7473
2-4
E. LAPORAN
Hal – hal yang perlu dicantumkan (untuk masing-masing jenis eksperimen):
1. Lengkapilah tabel pengamatan
2. Diagram pewaktuan dari data pengamatan.
3. Tabel kebenaran.
4. Penjelasan tentang karakteristik dari masing – masing rangkaian filp-flop
berdasarkan data pengamatan yang diperoleh.
5. Khusus untuk rangkaian T flip-flop, mencari perbandingan frekuensi antara
sinyal masukan dan sinyal keluaran (timing diagram).
F. DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo, Widodo dan Firmansyah, Sigit. 2005. Elektronika Digital dan Mikroprosesor.
Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta
Ibrahim, KF. 1996. Teknik Digital. Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta
Malvino, Albert Paul. 2004. Peinsip-Prinsip Eelektronika Buku Dua. Jakarta : Penerbit
Salemba Teknika
Rusmadi, Dedy. 2000. Seri Elektronika : Digital & Rangkaian. Bandung : Penerbit CV.
Pionir Jaya Bandung
Suryatmo, F. 1986. Teknik Digital. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
2-5
H. DATA PENGAMATAN
PERCOBAAN : FLIP-FLOP
NAMA : …………………………………………………………
NIM : …………………………………………………………
TANGGAL : …………………………………………………………..
TEMAN KERJA : 1. …………………………… NIM…………………...
2. …………………………… NIM……………………
3. …………………………… NIM…………………....
LAPORAN SEMENTARA
1. R-S Flip flop
Rangkaian RS Flip-Flop (7400)
Tabel Pengamatan
Input Output
No
R S Q Q
1 0 1
2 0 0
3 1 0
4 1 1
5 0 1
6 1 1
7 1 0
8 0 0
9 0 1
2-6
2. Gate R-S Flip flop
Rangkaian Clocked RS Flip-Flop (7400)
Tabel Pengamatan
Input Output
No
Clock R S Q Q
1 0 0 1
2 1 0 1
3 1 1 1
4 1 1 0
5 1 0 0
6 0 0 0
7 0 1 0
8 0 1 1
9 1 1 1
10 1 0 1
11 0 0 1
12 0 0 0
13 1 0 0
14 1 1 0
15 1 1 1
2-7
3. D Flip flop
Rangkaian D Flip-Flop (7400)
Tabel Pengamatan
Input Output
No
Clock D Q Q
1 0 1
2 0 0
3 1 0
4 1 1
5 0 1
6 0 0
7 1 0
8 1 1
9 0 1
10 0 0
11 1 0
12 1 1
13 0 1
14 0 0
15 1 0
2-8
4. Master Slave J-K Flip Flop
Rangkaian JK Flip-Flop (7473)
2 1 0 1
3 1 1 1
4 1 1 0
5 1 0 0
6 0 0 0
7 0 1 0
8 0 1 1
9 1 1 1
10 1 0 1
11 0 0 1
12 0 0 0
13 1 0 0
14 1 1 0
15 1 1 1
2-9
5. T Flip flop
Rangkaian T Flip-Flop
Tabel Pengamatan
Input Output
No
T Q Q
1 0
2 1
3 0
4 1
5 0
6 1
7 0
8 1
9 0
10 1
11 0
12 1
2-
10
PRAKTIKUM
MULTIVIBRATOR
2 EKSPERIMEN
A. TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen, mahasiswa diharapkan:
1. Data menjelaskan sifat-sifat rangkaian monostabil multivibrator dengan
menggnakan IC timer 555.
2. Dapat menjelaskan prinsip kerja rangkaian astabil multivibrator dengan
menggunakan IC timer 555.
B. LANDASAN TEORI
1. Dasar kerja Timer 555
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal.
Secara umum ada dua type rangkaian Multivibrator yaitu Astable Multivibrator atau
disingkat dengan AMV dan Monostable Multivibrator atau disingkat MMV. AMV
adalah suatu rangkaian Multivibrator yang berfungsi untuk menghasilkan pulsa-pulsa
secara terus menerus dengan frekuensi dan lebar pulsa yang tetap, sedangkan MMV
adalah suatu rangkaian Multivibrator yang berfungsi untuk menghasilkan hanya 1
pulsa keluaran apabila diberikan satu sinyal trigger kepadanya.
Pada dasarnya IC timer 555 terdiri dari dua amplifier operasional (digunakan sebagai
komparator) dan RS FF. Sebagai tambahan , sebuah buffer inversi/pembalik juga ikut
digabungkan kedalamnya, sehingga arus yang cukup dapat dikirim ke sebuah beban.
Fitur utama dari IC timer 555 yaitu sebuah pembagi potensial yang terdiri dari tiga
buah hambatan R yang tershubung secara seri, dua buah amplifier operasional
disatukan sebagai komparator, sebuah RS flip-flop bistabil, sebuah saklar transistor
kolektor- terbuka dan sebuah amplifier daya inverse.
3-1
Gambar 2.1 Susunan internal IC Timer 555.
Secara umum ada dua tipe rangkaian Multivibrator yaitu Astable Multivibrator atau
disingkat dengan AMV dan Monostable Multivibrator atau disingkat MMV. AMV
adalah suatu rangkaian Multivibrator yang berfungsi untuk menghasilkan pulsa-pulsa
secara terus menerus dengan frekuensi dan lebar pulsa yang tetap, sedangkan MMV
adalah suatu rangkaian Multivibrator yang berfungsi untuk menghasilkan hanya 1
pulsa keluaran apabila diberikan satu sinyal trigger kepadanya.
3-2
8 4
+Vcc
Rt
R
7
6 +A
- S G
5 Q
Ct R
+ R Q 3
2
-B
1
Gambar 2.3 Cara kerja 555 sebagai monostabil
Peristiwa monostabil dapat dijelaskan dengan timing diagram seperti pada gambar
berikut:
Tr. In
(kaki 2)
t
Q
t
V ambang
(kaki 6) 2/3Vcc
t
Vout
Vcc
t
t 1,1 Rt.Ct
Gambar 2.4 Timing diagram isyarat monostabil 555
Lebar pulsa mono adalah 10s s/d 20 menit. Dengan menggandeng seri beberapa
mono didapat pulsa yang lebih lebar lagi. Sedang waktu mono dapat dihentikan setiap
saat dengan memberikan tegangan 0 pada kaki 4.
3-3
Secara matematis lebar pulsa timer 555 dapat diturunkan sebagai berikut:
t
Persamaan umum adalah: v(t) E 1 exp( )
RC
t
Disesuaikan dengan v Vcc Vcc.exp( )
perhitungan: RC
t Vcc
exp( t ) Vcc v atau exp( )
RC Vcc RC Vcc v
Vcc Vcc
t RC ln RC
Vcc v ln Vcc 2 3Vcc
t = RC ln3 1,1 RC
Jadi lebar pulsa tidak tergantung pada Vcc, tapi hanya tergantung pada komponen luar
R dan C. Disesuaikan dengan komponen pada rangkaian monostabil, maka lebar
pulsa: Δt = Rt Ct ln3 1,1 Rt Ct
3. Astable Multivibrator.
+Vcc
Ra 8 4
3
7
555
Rb
6 5
2 1 .01 F
+Vcc
Ra
R
7
6 +A
- S G
Rb Q
R
+ R Q 3
C B
-
2
R
v(t) tH
Vcc 2 3Vcc.exp( ; saat t1 = 0, nilai v(0) = (1/3) Vcc
)
(Ra Rb) C
2
Vcc Vcc 2 3Vcc.exp( tH
3 (Ra Rb) C)
tH
exp( )2
(Ra Rb) C
tH (Ra Rb)C.ln 2
3-5
tH = 0,693.(Ra + Rb).C
v(t) tL tL
2
Vcc.exp( ) atau v(t) 2 Vcc.exp( ) ; dimana 2 = Rb C
3 Rb C 3
L
Penahanan terpasang saat toff , yaitu saat v = (1/3) Vcc, sehingga menjadi:
t
1
Vcc 2 Vcc.exp( L )
3 3
Rb C
tL
exp( )2
Rb C
tL = 0,693 . Rb C
Periodenya adalah:
T = tH + tL
T = 0,693 ( Ra + 2 Rb) C
Periode pulsa tidak tergantung pada Vcc, tapi hanya tergantung pada nilai komponen
Ra, Rb , dan C.
3-6
D. PROSEDUR EKSPERIMEN
1. Astabil Multivibrator.
a. Rakitlah alat dan bahan seperti gambar berikut:
2. Monostabil Multivibrator.
a. Rakitlah alat dan bahan seperti gambar berikut:
3-7
b. Cek rangkaian kepada dosen/asisten sebelum dihubungkan dengan Vcc.
c. Hubungkan trigger ke ground selama 1 detik kemudian lepaskan.
d. Amati dan ukurlah selang waktu nyala LED
e. Ulangi a – e untuk R1 sebesar 20K dan 47K.
f. Ulangi a – e untuk kapasitor C1 sebesar 220 nF.
E. LAPORAN
Hal – hal yang perlu dicantumkan danalam laporan:
1. Rangkaian dan diagram koneksi multivibrator (MMV dan AMV)
2. Tabel data pengamatan (MMV dan AMV)
3. Grafik hubungan lebar pulsa t terhadap hambatan Rt (MMV)
4. Grafik hubungan lebar pulsa t terhadap kapasitor Ct (MMV)
5. Grafik hubungan periode T terhadap hambatan R (AMV)
6. Grafik hubungan periode T terhadap kapasitor C (AMV)
7. Grafik hubungan duty cycle D terhadap hambatan R (AMV)
8. Grafik hubungan duty cycle D terhadap kapasitor C (AMV)
9. Grafik terdiri atas 2 line yaitu line data pengamatan dan line perhitungan/teori
10. Analisis tentang masing-masing grafik yang telah dibuat
11. Membahas tentang faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
terbentuknya grafik
12. Mengidentifikasi sifat atau karakteristik dari masing rangkaian berdasarkan
grafik.
3-8
DATA PENGAMATAN
PERCOBAAN : MULTIVIBRATOR
NAMA : ………………………………………………………...…
NIM : ………………………………………………………...…
TANGGAL : ………………………………………………………...…..
TEMAN KERJA : 1. …………………………… NIM………………………
2. …………………………… NIM………………………
3. …………………………… NIM………………………
LAPORAN SEMENTARA
1. Astabil Multivibrator (AMV)
Diagram koneksi.
Tabel Pengamatan
Ra = 10K, Vcc = +5 Vdc
No Rb (Ω) C (nF) tH (s) tL (s) T (s) D (%) f (Hz)
1 10K
100
2 20K
3 47K
4 10K
470
5 20K
6 47K
Data pengamatan dilukis dan dihitung pada kertas millimeter blok.
3-9
2. Monostabil Multivibrator (MMV)
Diagram koneksi.
Tabel Pengamatan
Vcc = + 5 Vdc
Lebar pulsa aktif Δt (detik)
No Rt (Ω) Ct (F)
Hitung Praktek
1 10K
100
2 20K
3 47K
4 10K
220
5 20K
6 47K
3-10
DAFTAR PUSTAKA
3-11
EKSPERIMEN 4 hhhhyhh h hhh;
PRAKTIKUM
COUNTER DAN SSD
3
A. TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami up counter mod 10 dengan menggunakan IC 7473 dan IC 7400
2. Mengidentifikasi seven segmen display (SSD)
3. Memahami prinsip kerja rangkaian decoder/driver-SSD
4. Menjelaskan cara kerja rangkaian decade counter menggunakan IC 7490
5. Menjelaskan cara kerja rangkaian decade counter menggunakan IC 7493
6. Menjelaskan cara kerja rangkaian decade counter menggunakan IC 4026
B. LANDASAAN TEORI
1. Counter.
Counter ( rangkaian logika sekuensial yang dibentuk dari flip-flop.
Mencacah dapat diartikan menghitung, hampir semua system logika menerapkan
pencacah. Komputer digit menerapkan pencacah guna mengemudikan urutan dan
pelaksanaan langkah-langkah dalam program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk
“mengingat” berapa banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada masukan,
sehingga pengertian paling dasar pencacah adalah system memori.
Terdapat 2 jenis pencacah / counter yaitu yang pertama pencacah
sinkron/syhncronous counter, yang beroprasi serentak dengan pulsa clock yang
kadang-kadang disebut juga pencacah deret. Sedangkan pencacah tak sinkron
/ asyhnronous beroprasi tidak serentak dengan pulsa clock.
4-1
Gambar 4.1. Up Counter Syhncronous (a) rangkaian (b) diagram pewaktuan
4-2
Beberapa IC MSI yang digunakan sebagai counter diantara adalah decade counter
7490, 4 bit binary counter 7493, up/down binary counter 74193 dan CMOS decade
counter/devider CD4026B.
Jika keluaran NAND A (R91 dan R92) = LOW dan NAND B (R 01 dan R02) =
HIGH, maka counter akan direset menjadi 0 (QA = 0, QB = 0, QC = 0, QD = 0). Bila
keluaran NAND A = don’t care dan NAND B = L maka counter akan
menampilkan “angka 9” (QA = 1, QB = 0, QC = 0, QD = 1). Dan jika keluaran
NAND A dan NAND B keduanya H, maka counter bekerja. Ada dua modus kerja
yaitu BCD dan bi- quinary.
Agar mencacah dengan modulus 10 keluaran QA harus dihubungkan dengan
masukan B (input B). Agar mencacah bi-quinary keluaran Q D dihubungkan dengan
masukan A (input A). Untuk lebih jelasnya fungsi reset/cacah dari IC 7490 dapat
dilihat pada table kebenaran sbb.:
4-3
Tabel 4.1: Fungsi reset/counter IC 7490
Sebagai contoh kasus, suatu rangkaian counter 0 sampai 99 dengan sumber berupa
push button.
4-4
Gambar 4.5. pencacah push botton 0-99
IC 4 Bit Binary Counter 7493
Internal circuit dari komponen 7493 adalah sebagai berikut:
4-5
dihubungkan dengan keluaran Q yang bersesuaian, misalnya untuk membuat
rangkaian up counter modulus 6 maka R01 dihubungkan Q2 dan R02 dihubungkan
Q3.
4-6
Gambar 4.8 diagram pin IC CMOS 4026
Gambar 4.9. logika keluaran IC CMOS 4026 yang terhubung dengan SSD CC
Gambar 4.7 Peraga 7-segmen dan Peraga menunjukkan angka 3 bila segmen-
segmen adefg menyala
4-7
Kita dapat membuat keluaran suatu counter BCD membuat segmen-segmen
menyala sesuai dengan angka yang diterima. Untuk itu dapat digunakan suatu IC
MSI yang disebut DECODER. IC 7447 adalah suatu BCD to seven segment
decoder drivers. Satu contoh penggunaan penggunaan counter, decoder dan SSD
seperti gambar 4.7.
Setiap pulsa cahaya yang sampai pada phototransistor akan dicatat oleh
counter BCD selama terjadi dalam pulsa gating. Karena pulsa gating mempunyai
lebar 1 detik maka display 7 segmen akan nenunjukkan angka yang menyatakan
banyaknya pulsa yang diterima tiap detik.
Jika digunakan IC 7447 maka 7 segmennya haruslah common anode (anoda
bersama), karena 7447 mempunyai keluaran aktive LOW. Jika diperlukan IC BCD-
to-7-segmen decoder satu driver dengan keluaran aktif HIGH maka gunakan IC
7448 (totem pole) atau 7449 (open collector). Untuk kedua IC ini harus digunakan
transistor untuk memperkuat arus, oleh karena TTL pada keluaran HIGH tidak
mampu menghasilkan arus yang besar.
4-8
Tabel 4.3. Tabel fungsi IC 7448
4-9
D. PROSEDUR EKSPERIMEN
1. Modulus 10 dengan 7473 dan 7400
a. Rakitlah rangkaian astabil multivibrator dg IC NE555 (R1 = 10k, R2 = 10k,
C = 100 F, C5 = 10 nF). Dan janga lupa pasang indikator keluaran astabil.
b. Rakitlah rangkaian decade counter menggunakan IC 7473 dan 7400
c. Pasanglah indikator LED pada setiap keluaran (Q1 – Q4) serta pada
masukkannya.
d. Setelah disetujui, hubungkan rangkaian tsb. dengan catu daya.
e. Hubungkan masukan down counter dengan keluaran astabil multivibrator.
f. Amatilah sinyal masukan dan keluaran dalam rangkaian tersebut.
g. Isilah tabel pengamatan sesuai dengan data eksperimen.
2. Display Hexadesimal
a. Indentifikasi jenis komponen seven segmen yang dipergunakan
b. Tentukan IC decoder yang sesuai dengan komponen seven segmen yang
akan dipergunakan.
c. Rakitlah IC decoder dan 7 segment
4-10
astabil.
4-11
b. Rakitlah rangkaian decade counter dengan IC 7490 yang terhubung dengan
decoder dan SSD
c. Hubungkan kedua blok rangkaian tersebut.
d. Setelah disetujui, hubungkan rangkaian tersebut dengan catu daya.
e. Isilah table pengamatan sesuai dengan data eksperimen.
f. Buatlah timing diagram berdasarkan tabel pengamatan tersebut.
4-12
e. Isilah tabel pengamatan sesuai dengan data eksperimen.
4-13
f. Buatlah timing diagram berdasarkan tabel pengamatan tersebut.
E. LAPORAN
Yang perlu dicantumkan dalam laporan meliputi:
1. Rangkaian dan diagram koneksi
2. Tabel data pengamatan.
3. Diagram pewaktuan berdasarkan table data pengamatan
4. Perbandingan periode Ti : TQA : TQB : TQC : TQD
5. Perbandingan periode fi : fQA : fQB : fQC : fQD
6. Membahas tentang proses terbentuknya data dalam masing-masing rangkaian
4-14
F. DATA PENGAMATAN
EKSPERIMEN : COUNTER dan SSD
NAMA : …………………………………………….................…………
NIM : …………………………………………….................…………
TANGGAL : …………………………………………….................…………
TEMAN KERJA : 1. …………………………………… NIM……………………
2. …………………………………… NIM……………………
3. …………………………………… NIM……………………
LAPORAN SEMENTARA
2 1
3 0
4 1
5 0
6 1
7 0
8 1
9 0
10 1
11 0
12 1
13 0
14 1
4-15
Input Data Output Output
No
Clock Q1 Q2 Q3 Q4 Desimal
15 0
16 1
17 0
18 1
19 0
20 1
21 0
22 1
23 0
24 1
25 0
26 1
27 0
28 1
29 0
30 1
31 0
32 1
33 0
34 1
35 0
36 1
4-16
2. Display Hexadesimal
SSD : common ……….. IC Decoder : 74…………
Data Input Decoder
No Seven Segmen
A B C D Display (SSD)
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
4-17
Data Input Decoder Seven Segmen
No
A B C D Display (SSD)
15 1 1 1 0
16 1 1 1 1
2 1
3 0
4 1
5 0
6 1
7 0
8 1
9 0
11 0
12 1
13 0
14 1
15 0
4-18
16 1
17 0
18 1
19 0
20 1
21 0
22 1
23 0
24 1
25 0
26 1
27 0
4-19
4. Decade Counter 7493
2 1
3 0
4 1
5 0
6 1
7 0
8 1
9 0
10 1
11 0
12 1
13 0
14 1
15 0
16 1
17 0
18 1
19 0
20 1
21 0
22 1
4-20
Input Output Decade Counter
No SSD
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
23 0
24 1
25 0
26 1
27 0
28 1
29 0
30 1
31 0
32 1
33 0
2 1
3 0
4 1
5 0
6 1
7 0
8 1
9 0
4-21
Input Output Decade Counter
No SSD
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
10 1
11 0
12 1
13 0
14 1
15 0
16 1
17 0
18 1
19 0
20 1
21 0
22 1
23 0
24 1
25 0
26 1
27 0
4-22
EKSPERIMEN 4
PRAKTIKUM
MULTIPLEKSER
4
PEMBAGI FREKUENSI, DECODER DAN
A. TUJUAN EKSPERIMEN
Setelah melakukan eksperimen, praktikan diharapkan dapat
1. memahami fungsi dari input, select, strobe dan output pada multiplekser
2. memahami sifat-sifat dan cara kerja rangkaian multiplekser data 2 ke 1.
3. memahami sifat-sifat dan cara kerja rangkaian multiplekser data 4 ke 1.
B. DASAR TEORI
Selain decoder ada sejenis komponen digital yang memegang peranan
penting dalam elektronika digital adalah multiplekser. Secara simbolik kerja suatu
multiplekser adalah seperti pada gambar 5.1.
Pada Gambar ini suatu kontak geser suatu saklar putar secara bergiliran
menghubungkan masukan-masukan data satu persatu dengan keluaran. Saklar putar
macam ini tidak dapat dikendalikan dengan tegangan-tegangan digital.
Fungsi saklar putar seperti di atas dapat dilakukan oleh multiplekser dengan
menggunakan pintu-pintu logika seperti pada gambar 5.2.
5-1
Gambar 5.2. Multiplekser 2 ke 1 menggunakan pintu NAND.
Jika kendali A = L = O maka pintu NAND 1 akan terbuka dan pintu NAND 2 akan
menutup (keluaran terkunci H), sehingga data 0 akan terhubung dengan keluaran. Jika
kendali A = H = 1 maka data 1 akan terhubung dengan keluaran.
5-2
Dalam khasanah IC TTL standard ada beberapa IC multiplekser seperti 74153 yaitu
multiplekser data 4-ke-1, dan 74253 multiplekser 8-ke-1 (dual).
D. PROSEDUR
EKSPERIMEN Decade
counter 7493
5-3
3. Hubungkan rangkaian AMV dan rangkaian decade counter.
5-4
4. Rakit rangkaian multiplekser data 2 ke 1 menggunakan NAND gate (gambar 5.2)
5. Hubungkan Data 0 D0 multiplekser ke QA decade counter dan Data 1 D1 multiplekser
ke QC decade counter.
6. Jika telah disetujui oleh asisten/teknisi, hubungkan set rangkaian diatas
dengan catudaya.
7. Select A berupa logika L.
8. Amati Data Input dan Output.
9. Tabulasikan data pengamatan ke dalam table pengamatan
10. Ulangi langkah 5 – 9 untuk Select A berupa logika H.
5-5
E. LAPORAN
Yang perlu dicantumkan dalam laporan meliputi:
1. Rangkaian dan diagram koneksi
2. Tabel data pengamatan.
3. Diagram pewaktuan decade counter IC 7493
4. Perbandingan periode Ti : TQA : TQB : TQC : TQD
5. Membahas tentang proses terbentuknya data dalam masing-masing rangkaian
6. Tabel kebenaran untuk MUX 2 ke 1 berdasarkan data pengamatan
7. Tabel kebenaran untuk MUX 4 ke 1 berdasarkan data pengamatan
5-6
F. DATA PENGAMATAN
EKSPERIMEN : MULTIPLEKSER
NAMA : ……………………………………...................…………………...
NIM : ……………………………………...................…………………...
TANGGAL : ……………………………………...................…………………...
2. ……………………….……………… NIM………………………
3. ……………………………….……… NIM………………………
LAPORAN SEMENTARA
2 0
3 1
4 0
5 1
6 0
7 1
8 0
9 1
10 0
11 1
12 0
13 1
14 0
5-7
Logika Output Decade Counter SSD
No Clock Q4 Q3 Q2 Q1
15 1
16 0
17 1
18 0
19 1
20 0
21 1
22 0
23 1
24 0
25 1
26 0
27 1
28 0
29 1
30 0
31 1
32 0
33 1
34 0
35 1
36 0
5-8
2. Multiplekser 2 ke 1 IC 74LS00
No Select A Data 0 Data 1 Output Y
1 L
2 L
3 L
4 L
5 L
6 L
7 L
8 L
9 L
10 L
11 L
12 L
13 L
14 L
15 L
16 H
17 H
18 H
19 H
20 H
21 H
22 H
23 H
24 H
25 H
26 H
27 H
28 H
29 H
30 H
5-9
3. Multiplekser 4 ke 1 IC 74153
No Select Strobe Input MUX Output
A B G fC0 fC1 fC2 fC3 Y
1 L L H
2 L L L
3 L H H
4 L H L
5 H L L
6 H L H
7 H H H
8 H H L
9 L H H
10 H L H
11 L H L
12 L L L
5-
10