Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERBAIKAN KUALITAS

DARI SINYAL AUDIO MENGGUNAKAN IC TDA7439

PROPOSAL

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana S1


Pada Jurusan Teknik Elektro
Universitas Musamus

MARTDIYASA PUTRA YOGA


2020-20-201-029

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Perancangan Dan Implementasi Perbaikan Kualitas Dari Sinyal


JUDUL : Audio Menggunakan IC TDA7439

PENYUSUN : MARTDIYASA PUTRA

YOGA

NIM : 2020-20-201-029

Merauke, Juni 2022

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknik Elektro

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah merupakan berkat,
rahmat, serta kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul:
“Perbandingan Bahan Pembuat Terhadap Kualitas Pengiriman Dan Penerimaan Sinyal”
Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam mengerjakan skripsi
pada program pendidikan Strata Satu di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Musamus Merauke.
Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian skripsi yang nantinya
akan digunakan sebagai syarat untuk meyelesaikan pendidikan program sarjana starta satu (S1) di
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke.
Selama proses penyusunan proposal ini, penulis mendapatkan banyak bantuan sehingga penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Prof. Dr. Beatus Tambaip. Selaku Rektor Universitas Musamus Meruke.
Bapak Frederik H. Sumbung, ST.,M.Eng. Selaku Dekan Fakultas Teknik.
Bapak Acep Ponadi, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro yang selalu memberi dorongan dan
semangat kepada mahasiswa-nya.
Bapak, ST., MT dan Ibu , ST.,MT selaku dosen pembimbing yang dengan ketulusan, keiklasan
dan kesabaran serta telah membimbing, dan mengarahkan untuk menyelesaikan penulisan
proposal ini.
Seluruh dosen pengajar Teknik Elektro Universitas Musamus Merauke atas ilmu, didikan dan
bantuan yang telah diberikan.
Kedua Orang Tua. Bapak dan Ibu , dan Bapak Yuswanto, Kakek Muslim Wahono, Nenek
Surtiati, kakak-kakak Sarifuddin Nasrun, Ichsan Febriandi, Risasi Febriani Ganda dan adik-adik
Risky Ganda, Sima Tunjung Hayomi, Rara Anjam Biyami, Bayoni Mahadhika Wirana yang
selalu memberi doa dan dukungan.
Keluarga Himpunan Mahasiswa Elektro Universitas Musamus Merauke khususnya saudara dan
saudariku angkatan 2020, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik guna
kesempurnaan proposal ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak dan semoga penulisan skripsi ini dapt bermanfaat bagi kita semua.

Merauke, Juni 2022

Penulis
ABSTRAK

Abstrak - Penggunaan sound system pada saat ini sudah menjadi kebutuhan wajib dalam
suatu acara yang berhubungan dengan budaya masyarakat dan acara – acara resmi dalam
ruang yang cukup besar. Pada umumnya sound system dilengkapi dengan tone control
(pengatur nada) yang berfungsi untuk menambah (bosst) atau mengurangi (cut) sinyal audio
pada frekuensi tertentu sehingga didapatkan respon frekuensi yang di inginkan. Pengatur
nada tersebut biasanya dapat diatur secara manual dengan menggunakan potensiometer
untuk mengatur level volume, bass dan treble. Namun penggunaan potensiometer dalam
jangka panjang memiliki masalah mekanik yaitu keausan potensiometer karena sering
digunakan. Masalah yang di timbulkan ketika potensio aus yaitu ketika posisi potensio dari
posisi 0 db pindah ke 2 db, maka seringkali potensio sering tidak kembali tepat pada 0 db.
Maka dari itu pada penelitian ini peneliti merancang sebuah tone control digital meggunakan
IC TDA7439 yang dapat memperbaiki kualitas suara audio berbasis arduino. Hasil pengujian
pada saat sebelum auto tune menunjukkan bahwa output dari suara bass yang di hasilkan
speaker lebih tinggi dari suara treble, yaitu bass sekitar -13 dB dan trebel -15 dB. Pada saat
sesudah proses auto tune suara bass dan treble menjadi rata, yaitu bass dan treble sekitar -11
dB. karena pada ada penambahan gain sebanyak 2 step atau sebesar 2,8 db dari posisi flat 0
dB
Kata kunci: Bass, Frekuensi, Gain, IC TDA7439, Tone Control, Treble.
ABSTRAK

Abstract - The use of a sound system at this time has become a mandatory requirement in an
event related to community culture and official events in a large enough space. In general, the
sound system is equipped with a tone control that functions to increase (boss) or reduce (cut)
the audio signal at a certain frequency so that the desired frequency response is obtained. The
tone controller is usually set manually by using a potentiometer to adjust the volume, bass and
treble levels. However, the use of potentiometers in the long term has a mechanical problem,
namely worn-out of the potentiometer because it is often used. The problem that arises when
the potentiometer worn-out is when the potentiometer position moves from 0 db to 2 db, so the
potentiometer often doesn't return to exactly 0 db. Therefore, in this study, researchers
designed a digital tone control using the TDA7439 IC which can improve the sound quality of
audio based on arduino. The test results before the auto tune showed that the output of the bass
sound produced by the speakers was higher than the treble sound, namely around -13 dB of
bass and -15 dB of treble. At the time after the auto tune process the bass and treble sound
becomes even, the bass and treble are around -11 dB. because there is an additional gain of 2
steps or 2.8 dB from a flat position of 0 dB
Keywords: Bass, Frequency, Gain, IC TDA7439, Tone Control, Treble.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi dewasa saat ini menjadi suatu kebutuhan sosial masyarakat seiring
dengan perkembangan dan perubahan budaya. Kebutuhan tersebut menuntut
penggunaan suatu perangkat teknologi dalam suatu acara dengan ruang lingkup yang
cukup besar. Contoh acara dalam kehidupan sosial masyarakat adalah acara seremonial,
konser, keagamaan dan pernikahan. Maka dari itu dibutuhkan sebuah pengeras suara
atau yang biasa di sebut sound system untuk mengcover atau menangani suatu area.
Penggunaan sound sytem tersebut dituntut untuk mengolah berbagai input yang berasal
dari microphone yang berfungsi untuk mengambil suara manusia dan berbagai jenis alat
musik. Untuk mengelola berbagai input tersebut dibutuhkan sebuah mixing console
yang biasa disebut mixer oleh sebagian besar operator sound system.
Pada sound system biasanya terdapat tone control atau pengatur nada yang dapat
mengatur level nada bass dan treble. Nada bass adalah siyal audio pada frekuensi
rendah, sedangkan nada trebel merupakan sinyal audio pada frenkuensi tinggi. Tone
control umumya terletak pada bagian sebelum power amplifier. Sebuah pengatur nada
biasanya di tambahkan untuk melengkapi suatu sistem audio sehingga didapatkan
respon frekuensi yang di inginkan [1]. Pengatur nada tersebut berfungsi untuk
menambah (bosst) atau mengurangi (cut) sinyal audio pada frekuensi tertentu.
Pada sistem kontrol, pengertian feedback atau umpan balik adalah kembalinya hasil
dari output kepada input suatu sistem. Konsep feedback ini sangat penting dalam teori
sistem kontrol karena akan mempengaruhi kesetabilan dari suatu sistem [2]. Sistem
audio dapat di anggap sebagai sebuah sistem kontrol yang juga memilik parameter-
parameter seperti gain, frekuensi dan lain. Pada sistem audio, terdapat fenomena natural
feedback, diaman sinyal suara yang di hasilkan speaker akan masuk kembali kedalam
sistem dan mempengaruhi karakteristik sistem tersebut.
Pada umumnya tone control di atur secara manual sesuai dengan keinginan si
pendengar musik. Setiap pendegar musik memilik selera audio yang berbeda, sehinga
audio yang dihasilkan tidak sesuai dengan suara aslinya. Tone control umunya
menggunakan beberapa potensiometer untuk mengatur level volume, bass dan trebel.
Penggunaan potensiometer dalam jangka panjang memiliki masalah mekanik yaitu
keausan barang karena sering digunakan. Masalah yang di timbulkan ketika potensio
aus yaitu ketika posisi potensiometer dari posisi 0 db pindah ke 2 db, maka seringkali
potensio sering tidak kembali tepat pada 0 db sehingga perlu dilakukan pengolahan
sinyal untuk memperbaiki hal tersebut.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fahmi pada tahun 2018 [3], telah
dilakukan perancangan dan pembuatan alat pengontrol nada (tone control) otomatis
dengan menggunakan Raspberry Pi. Namun Raspberry Pi ini memiliki kekurangan
diantaranya yaitu penggunaannya lebih rumit dan konsumsi dayanya lebih tinggi jika
dibandingkan dengan arduino. Maka dari itu pada penelitian ini peneliti melakukan
perancangan tone kontrol dengan menggunakan IC TDA7439 dan arduino untuk
perbaikan kualitas dari sinyal audio secara otomatis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Didasari oleh latar belakang yang telah penulis lampirkan diatas, penulis
memberikan beberapa garis masalah yang menjadi acuan untuk pembahasan tugas
akhir ini:
1. Bagaimana membuat alat tone kontrol dengan menggunakan IC TDA7439
2. Bagaimana membuat alat untuk otomatisasi gain frekuensi audio.
3. Bagaimana membuat alat agar dapat memperbaiki output sinyal adio.
1.3 BATASAN MASALAH

Masalah yang dibahas dalam kerja praktek ini, adalah hanya pada sistem
Agar lebih spesifik dalam penilitian yang akan dilakukan, maka ditentukan
batasan masalah diantaranya :
4. Menggunakan arduino untuk perbaikan kualitas dari sinyal audio secara
otomatis.
5. Menggunakan penyetel nada Bass dan Treble
6. Pengoperasian tone kontrol dengan menggunakan IC TDA7439

1.4 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan alat tone control otomatis adalah sebagai berikut :
1. Dapat menangkap amplitudo suara yang keluar dari speaker.
2. Dapat membuat alat untuk otomatisasi gain frekuensi audio
3. Dapat memperbaiki output suara speaker.

1.5 MANFAAT

Manfaat Penelitian Berikut ini adalah manfaat penelitian yang akan dilakukan
1.5.1 Bagi Mahasiswa
Pembuatan tone control otomatis dapat meningkatkan nilai kreatifitas
mahasiswa. Baik yang membuat atau yang mempelajari.
1.5.2 Bagi Masyarakat
Pembuatan tone control otomatis akan memudahkan masyarakat yang
awam tentang audio, untuk mendapatkan hasil penyetelan speaker yang
lebih baik.
1.5.3 Bagi Perancang
Hasil penelitian dari perancangan ini, dapat dijadikan media riset bagi
perancang untuk membuat karya yang lebih inovatif.
1.5.4 Bagi Institusi
Pembuatan tone control otomatis dapat memudahkan institusi dalam
penyetelan perangkat audio dalam sebuah acara

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun cara penulisan yang diterapkan pada laporan tugas akhir


Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengontrol Nada (Tone Control) Otomatis
Menggunakan Raspberry Pi terdiri dari lima bab dengan penulisan yang baku
agar memenuhi syarat dan standar sebagai laporan resmi. Berdasarkan hal
tersebut, susunan yang terdapat dalam tugas akhir ini dijabarkan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Memiliki isian yang terdiri dari Latar belakang, Rumusan Masalah,
Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisan
BAB II : Landasan Teori Dan Tinjauan Pustaka
Berisi teori yang mendukung dan menjadi dasar dalam penelitian yang
penulis akan lakukan pada tugas akhir ini.
BAB III : Metodologi Dan Perancangan Sistem
Merupakan perencanaan terhadap sistem yang akan dirancang untuk
penelitian ini.
BAB IV : Kesimpulan
Merupakan hasil akhir berupa point penting dari penelitian yang
digambarkan dengan kalimat. Serta saran sebagai rekomendasi untuk
karya berikutny
BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


1. Fahmi , 2018 dari universitas musamus, jurusan teknik elektro. Telah
melakukan penelitian tentang perancangan alat pengatur nada otomatis dengan
menggunakan Raspberry Pi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan
perbaikan pada frekuensi keluaran speaker pada amplifier agar suara yang
ditangkap pendengar lebih jernih dan nyaman didengar. Jika frekuensi yang
ditangkap alat ini tidak sesuai dengan set point yang ditentukan, maka pengguna
dapat melakukan tuning otomatis dengan menggunakan metode yang peneliti
terapkan hasil penenlitian yaitu bahwa penyetelan frekuensi yang dilakukan
sesuai dengan standar amplitudo frekuensi yang ideal. Pada percobaan ini
sensor yang digunakan adalah microphone kondensor, karena sensor ini
memiliki rentang respon frekuensi yang luas dan mudah diaplikasikan dengan
menambahkan [3] ADC (analog to digital converter) untuk dihubungkan ke
Raspberry Pi.
Amin pada tahun 2016 dari universitas musamus,, jurusan teknik elektro. Telah
melakukan penelitian tentang perancangan alat Amin [4] melakukan pembutan audio
untuk mengolah sinyal input dari handphone dengan menggunakan rangkaian yang
terdiri dari transistor BD 139 dan BD 140, trafo stepdown, dan poweramp. Hasil
penelitian Amin ini menunjukkan bahwa nilai treble, mid, dan bass dapat diatur
menggunakan tapis lolos rendah dan tinggi dengan besar penguatan (gain) 16,67 kali.
Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh Beauty dkk [5] pada tahun 2009 yang
bertujuan untuk membuat pengatur nada dengan menggunakan rangkaian terpadu
berbasis teknologi CMOS. Frekuensi yang digunakan pada rangkaian pengatur nada ini
yaitu 20 Hz untuk bass, 10kHz untuk treble, dan 1 kHz untuk middle. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa saat kemiringan -40 dB terjadi penyimpangan penguatan tengangan
dengan besar rata-rata 4,34%. Disipasi daya yang dihasilkan rangkaian ini relatif rendah
yaitu sebesar 5,07 mW.

Arduino Uno

Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328


(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi
USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar
dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan
menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya. Setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat digunakan sebagai input
dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi
fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 volt, Setiap pin dapat memberikan atau
menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus
secara default) 20-50 kOhm.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) wilayah P2B Area

Merauke (Gardu Hubung Tanah Miring SP 2).

3.1.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan yaitu pada bulan Februari

2022 sampai April 2022, dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Bulan

No Kegiatan I II III

I
I II III I II III IV I II III IV
V

1 Seminar Proposal

2 Revisi Proposal

Observasi Dan
3
Pengambilan Data

Pengolahan dan
4
Analisis Data

Penyusunan
5
Laporan

6 Ujian Akhir

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Metode Pengumpulan Data


1. Studi Literatur
Metode ini bertujuan untuk mempelajari buku – buku, jurnal dan artikel

sebagai bahan refrensi yang berhubungan dengan tugas akhir ini.

2. Studi Observasi
Pada proses penelitian ini, studi observasi dilakukan dengan cara:
a) Tinjau Lapangan

b) Pengumpulan data dilakukan di PT.PLN (Persero) Wilayah P2B Area

Merauke Gardu Hubung Tanah Miring SP 2 untuk mendapatkan nilai atau

data – data yang di perlukan sebagai bahan analisa. Adapun data-data yang

diperlukan sebagai yaitu:

1. Single line diagram GH SP 2 Tanah Miring

2. Data setting relay pada penyulang SP 9 dan Kebun Coklat

3. Data gangguan 1-2 tahun terakhir

4. Data tegangan kerja dan beban penyulang

5. Data impedansi tiap feeder/penyulang

6. Data trafo tenaga GH SP2 Tanah Miring.


3.2.2 Metode Pengolahan Data
Ada beberapa parameter analisa yang akan dilakukan, antara lain sebagai

brikut:

1. Perhitungan data arus hubung singkat, arus beban dan arus gangguan tiap –

tiap penyulang.

2. Perhitungan data impedansi tiap penyulang/feeder.

3. Perhitungan impedansi sumber, impedansi transformator dan impedansi

penyulang sisi 20 kV

4. Perhitungan data setting time relay incoming dan outgoing feeder GH.

5. Perhitungan arus setting dan tms pada sisi 20 kV transfrormator daya.

6. Kesimpulan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang cara kerja dari digital audio processing menggunakan
sensor suara dan IC TDA7439, perancangan sistem sebagai proposal tugas akhir ini terdiri dari 2
bagian/tahapan proses yang meliputi sebagai berikut:
3.1 Proses kerja system
3.2 Perancangan dan pembuatan perangkat keras

3.1.1 Proses Kerja Sistem


Blok diagram merupakan gambaran dari dasar rangkaian sistem yang akan dirancang
secara keseluruhan. Setiap blok diagram mempunyai fungsi dan spesifikasi komponen
masing-masing. Adapun blok dari sistem yang akan dirancang pada proposal tugas akhir ini
adalah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.

LCD Rotary

High Pass
Filter SENSOR
ARDUINO SUARA
Low Pass
Filter

Ic Audio Processor
Audio In TDA7439 Power Amplifier

Speaker MIC

Gambar 1. Blok Diagram Tone Control


Digital

Dari gambar blok diagram diatas, semua komponen/sensor yang terhubung akan di
kontrol oleh arduino untuk mengatur level sinyal audio dan setiap perubahan level akan di
tampilkan pada LCD. Untuk flowchart proses kerja sistem tone control dapat dilihat pada
gambar 2.

Start

Inisialisasi port

Manual
Otomatis

Sensor suara
mendeteksi suara speaker
Atur volume, bass dan
treble sesuai keinginan

HPF = suara LPF = suara


treble (dB) bass (dB)

Gambar 2. Flowchart Tone Control Digital


Penjelasan flowchart: Apakah sesuai dengan
keinginan ?
a. Start kemudian inisialisasi port atau Y membaca semua komponen yang terhubung ke port

arduino.
Treble < Bass
b. Apakah akan melakukan tuning otomatis? jika
Naikan level Ya, maka sistem akan melakukan tuning
trebel

otomatis, jika Tidak, sistem akan di atur secara manual sesuai keinginan pendengar
musik. T TDA7439

c. Proses auto tune. Sensor suara mendeteksi Y suara yang di hasilkan oleh speaker.
d. Kemudian output sensor masuk rangkaian high pass filter dan low pass filter.
Treble > Bass
Turunkan level trebel
e. High pass filter adalah sinyal frekuensi tinggi atau nada treble.
f. Low pass filter adalah sinyal frekuensi rendah atau nada bass.
g. Kedua output filter akan diT bandingkan. Apakah level suara treble > suara bass? jika Ya
T
system akan memberi perintah kepada audio processor untuk menurunkan level treble
pertahap. Jika tidak,Treble
system
= Bass
melanjutkan proses.
h. Apakah level suara treble < basss? jika Ya, system akan memberi perintah kepada audio
processor untuk menaikkan
Y level trebel pertahap. Jika tidak, system melanjutkan proses.
i. Apakah level suara Trebel = suara bass ? jika Ya, system berkahir. Jika tidak, system
akan mengulang proses sampai suara yang dihasilkan flat.
Selesai

3.2.1 Perancangan dan pembuatan perangkat keras (hardware)


j. Desain Box Hardware Tampak Depan

Gambar 3. Desain Box Hardware Tampak Depan

Desain Box Tampak Belakang Digital Equalizer

Gambar 4. Desain Box Hardware Tampak Belakang

Desain keseluruhan

Gambar 5. Desainn Keseluruhan dari Hardware


3.3 Kerangka Dan Alu

3.4 r

3.4.1 Kerangka Pikir

Masalah
1. Bagaimana menganalisa gangguan hubung singkat pada
penyulang Gardu Hubung SP 2 Tanah Miring.

2. Bagaimana cara mengetahui nilai setting time relai OCR


pada jaringan distribusi 20kV GH SP 2 Tanah Miring.

Metode
1. Studi literatur
2. Studi observasi/Pengumpulan data
3. Tahap analisa data/Perhitungan
4. Menentukan setting time relai OCR

Kajian

Dengan menentukan nilai settingan time OCR berdasarkan


analisis data perhitungan memungkinkan adanya
sikronisasi koordinasi tanpa delay waktu yang lama.

Hasil

1. Dapat menentukan nilai setting time OCR serta


membandingkan setting rele yang terpasang di GH SP 2
tanah miring secara akurat

2. Mendapat nilai besar arus gangguan hubung singkat


pada GH SP 2 tanah miring

Kesimpulan dan Saran


Hasil Analisa dapat ditarik kesimpulan untuk menentukan
nilai settingan time OCR secara akurat serta menghitung
besar arus HS pada GH SP 2 tanah miring
Gambar 3. 1 Kerangka pikir
3.4.2 Alur Penelitian

Mulai A

Analisa Data

-
Studi Literatur
- Menganalisis data setting time OCR dan Isetting

- Menganalisis waktu kerja relay saat terjadi


gangguan arus hubung singkat

- Menganalisis koordinasi relay incoming dan


outgoing saat terjadi gangguan arus hubung singkat.

- Membandingkan besar nilai arus setting, tms, dan


Pengambilan Data sebagai parameter waktu kerja (t) dengan data terpasang dan hasil
hitung: hitung

1. Data impedansi tiap feeder/


penyulang.

2. Data setting time OCR incoming dan


outgoing feeder GH

3. Data tegangan kerja dan arus beban


penyulang Hasil Perhitungan

Kesimpulan dan saran

Memasukan rumus dan nilai dalam


perhitungan: Impendansi Urutan Nol,
Negatif dan Impedansi Urutan Positif

Penyusunan Laporan

A Selesai

Gambar 3. 2 Alur Penelitian


DAFTAR PUSTAKA

[1] I. Sugiarto, Y. TDS, dan Suryadi, “Amplifier dengan Umpan Balik Akustik untuk Memperkuat
Frekuensi Rendah Penguat Audio,” J. Tek. Elektro, vol. 6, no. 2, hal. 87–92, 2006.
[2] K. Ogata, Modern control engineering, 4th editon. Upper Saddle Rive, 2002.
[3] R. Z. Fahmi, Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengontrol Nada (Tone Control) Otomatis
Menggunakan Raspberry Pi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2018.
[4] M. Amin, “Pembuatan Audio Untuk Mengolah Sinyal Input Dari Handphone,” JTT (Jurnal Teknol.
Terpadu), vol. 4, no. 2, hal. 120, 2016, doi: 10.32487/jtt.v4i2.174.
[5] Beauty, A. Darmawansyah, dan M. Julius St, “Perancangan Rangkaian Terpadu Penguat
Operasional Untuk Pengatur Nada,” J. EECCIS, vol. 3, no. 2, hal. 17–22, 2009.
[6] A. C. Gunawan, Adjusting sound system in non acoustical room. Jakarta: Binus University, 2007

Anda mungkin juga menyukai