Anda di halaman 1dari 6

TI - 007 p - ISSN : 2407 – 1846

e - ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN PADA BENGKEL PIPA DAN


MESS KARYAWAN I DENGAN METODE PETA KONTUR
Qatrunnada Ridha Aliyah1 , Bambang Cahyadi2*
Jurusan Teknik Industri, Universitas Pancasila, Jakarta, Jl. Lenteng Agung Raya No. 56 Kec. Jagakarsa, Jakarta
Selatan, DKI Jakarta 12640
*Corresponding Author : bambang.cahyadi@univpancasila.ac.id

Abstrak
Penelitian dilakukan pada bengkel pipa pembuatan sistem perpipaan kapal laut. Pada
bengkel terdapat mesin blower yang menyebabkan bising dan didapatkan hasil tingkat
kebisingan tertinggi adalah 89,9 dB yaitu sudah melewati ambang batas kebisingan
sesuai dengan PERMENKES No. 70 Tahun 2016 yaitu sebesar 85 dB. Aktivitas
produksi pada bengkel ini menyebabkan bising yang terdengar hingga area mess
karyawan, maka dari itu penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kebisingan dan
sebaran tingkat kebisingan yang dihasilkan dari aktivitas bengkel pipa kepada area
mess menggunakan metode peta kontur yang diolah dari Surfer Software dan
menentukan alat pelindung pendengaran yang tepat bagi karyawan bengkel pipa dan
penghuni mess. Lokasi titik sampling terbagi menjadi tiga bagian, yaitu di area bengkel
pipa, area warehouse dan area mess karyawan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa nilai tingkat kebisingan tertinggi pada area mess karyawan yaitu sebesar 70,8
dB, area warehouse sebesar 77,4 dB dan area bengkel pipa sebesar 86 dB. Area mess
dan bengkel pipa telah melewati ambang batas kebisingan, maka upaya pengendalian
kebisingan dapat dilakukan dengan digunakannya alat pelindung pendengaran atau
dibuatnya peredam pada mess.

Kata kunci: Kebisingan, Peta Kontur, Surfer Software, Perkapalan

Abstract
The research was conducted in a pipe workshop for the manufacture of marine piping
systems. In the workshop there is a blower machine that causes noise and the highest
recorded noise level is 89.9 dB, which is already past the noise threshold in accordance
with PERMENKES No. 70 of 2016 which is equal to 85 dB. Production activities in
this workshop cause audible noise to the employee mess area, therefore a study was
conducted to determine the noise level and the distribution of noise levels generated
from the pipe workshop activities to the mess area using the contour map method
processed from Surfer Software and determine hearing protection equipment. the right
one for plumbing workshop employees and mess residents. The location of the
sampling point is divided into three parts, namely in the pipe workshop area, warehouse
area and employee mess area. Based on the results of the study, it was found that the
highest noise level value in the employee mess area was 70.8 dB, the warehouse area
was 77.4 dB and the pipe workshop area was 86 dB. The mess area and the plumbing
workshop have passed the noise threshold, so noise control efforts can be carried out
by using hearing protection equipment or making silencers in the mess.

Keywords : Noise Level, Contour Map, Surfer Software, Ships

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
TI - 007 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

PENDAHULUAN dengan kemampuan ekonomi perusahaan.


Lingkungan kerja merupakan salah satu Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
aspek yang dapat memberikan pengaruh terhadap Transmigrasi nomor PER.08/MEN/VII/2020
sistem kerja pada saat proses kerja berlangsung. tentang alat pelindung diri, APD merupakan alat
Suatu lingkungan kerja dapat membawa dampak yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
positif bagi pekerja jika terasa aman dan sehat. diri manusia, dan berfungsi untuk mengisolasi
Salah satu faktor yang mempengaruhi Sebagian atau seluruh tubuh manusia dari potensi
lingkungan kerja adalah kebisingan berlebihan bahaya yang ada pada tempat kerja. Penggunaan
yang dapat menimbulkan lingkungan kerja yang alat pelindung diri merupakan hak untuk
tidak nyaman dan dapat menurunkan karyawan, keadaan lingkungan kerja yang
produktivitas pekerja. Melakukan aktivitas memiliki potensi bahaya kecelakaan kerja.
dengan lingkungan kerja yang buruk dalam
jangka panjang juga dapat menyebabkan cedera
fisik maupun gangguan psikis pada pekerja.
Pada bengkel pipa terjadi proses produksi
maupun pemeliharaan kapal menimbulkan suara
bising yang cukup tinggi terutama yang terjadi
pada proses perpipaan di bengkel pipa. Proses
yang terjadi di bengkel pipa adalah instalasi
sistem perpipaan, pemeriksaan, perbaikan hingga
pergantian dari berbagai jenis pipa. Bengkel pipa
dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Bengkel Pipa
Nilai kebisingan tertinggi pada area
bengkel pipa sebesar 89,95 dB yang telah Kebisingan
melewati ambang batas yang ditentukan oleh Kebisingan adalah suara berlebihan yang
Permenkes Nomor 70 Tahun 2016 Tentang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan
Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan ketidaknyamanan bagi pendengar dan dapat
Kerja Industri yaitu sebesar 85 dB. Suara bising menurunkan kualitas kesehatan dan lingkungan
yang terdapat pada bengkel pipa tinggi sekitar. Menurut Keputusan Menteri Negara
dikarenakan mesin blower yang bekerja secara Lingkungan Hidup KEP-
terus menerus. Terdapat mess karyawan yang 48/MENLH/11/1996, Kebisingan adalah bunyi
terletak dekat bengkel pipa, Para pekerja dan yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
penghuni mess menyatakan bahwa mereka dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
merasa terganggu dengan kebisingan tersebut menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
dan seluruh pekerja bengkel pipa pun tidak kenyamanan lingkungan. (J. Harahap, 2016)
menggunakan alat pelindung diri berupa earplug Kebisingan salah satu hal yang harus
ataupun masker. dikurangi khususnya dalam lingkungan kerja.
Penelitian ini dilakukan agar dapat Mengingat komunikasi antar pekerja dalam
mengetahui pemetaan rambatan kebisingan lingkungan kerja cukup penting, jika komunikasi
dengan cara membuat peta kontur menggunakan terganggu hingga terdapat miskomunikasi saat di
Surfer Software. area produksi maka dapat merugikan kepada
Peta kontur merupakan gambaran pekerja maupun kepada perusahaan dan
permukaan bumi yang bersifat alami dengan menimbulkan gangguan psikis maupun fisik.
menggunakan garis-garis kontur. Dalam peta Terdapat berbagai gangguan akibat
kontur dapat menggambarkan garis-garis kontur kebisingan sesuai tingkat intensitas dan
secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk karakteristik kebisingan. Pada tingkat intesitas
daerah yang landai dapat di perlihatkan dengan yang rendah umumnya berupa gangguan
menggambarkan garis-garis tersebut secara komunikasi akibat maupun performansi kerja.
renggang. Pada tingkat intensitas yang tinggi dapat
Pengendalian dengan pemberian dan menurunkan fungsi indera pendengaran mulai
kewajiban pekerja dalam pemakaian APD bersifat sementara hingga permanen. Gangguan
merupakan alternatif terakhir yang harus akibat kebisingan juga dapat menyerang secara
dilakukan jika urutan hirarki pengendalian psikis seperti sulit tidur, mudah emosi, hingga
bahaya tidak bisa berjalan serta menyesuaikan konsentrasi terganggu. (Tarwaka, 2016)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
TI - 007 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Seminim apapun suara yang terdengar Peta Kontur


jika suara tersebut tidak diinginkan maka hal Peta kontur adalah peta kontur adalah peta
tersebut tentunya akan menganggu. Kebisingan yang mengambarkan sebagian bentukbentuk
merupakan salah satu faktor fisik berupa bunyi permukaa bumi yang bersifat alami dengan
yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi menggunkan garis-garis kontur. Kontur ini dapat
kesehatan dan keselamatan kerja[3]. Definisi mmberikan informasi relief, baik secara relatif,
kebisingan sendiri adalah bunyi atau suara yang aupun secara absolute. Informasi relief secara
tidak diinginkan yang bersumber dari usaha atau relatif ini, diperlihatkan dengan menggambarkan
kegiatan manusia yang dapat menimbulkan garis-garis kontur secara rapat untuk daerah
gangguan pada kesehatan manusia dan terjal, sedangkan untuk daerah yang landai dapat
kenyamanan lingkungan. (Luxson, Muhammad, di perlihatkan dengan menggambarkan garis-
Sri Darlina dan Tan Malaka 2012) garis tersebut secara renggang. (Ahmad F, Dwi
Handayani, Margiantono A. 2018)
Nilai Ambang Batas Kebisingan
Nilai ambang batas kebisingan merupakan Surfer Software
nilai yang mengendalikan intensitas bisingan Surfer adalah salah satu sofware yang
baik rata-rata atau tingkat kebisingan berdasar dapat digunakan untuk membuat layout peta
durasi pekerja yang terkena pancaran bising kontur serta model peta kontur dalam tiga
secara berkala tanpa menimbulkan gangguan dimensi. Terdapat data tabular XYZ tak
pendengaran dan memahami pembicaraan beraturan yang nanti akan diolah menjadi lembar
normal. Pekerja dengan durasi kerja selama 8 titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid
jam/hari memiliki nilai ambang batas yang aman adalah serangkaian garis vertikal dan horizontal
sebesar 85 dB. Dengan begitu pekerja dapat dalam Surfer digunakan sebagai dasar
bekerja dengan baik, tanpa mengalami gangguan pembentuk kontur dan surface tiga dimensi.
saat bekerja akibat tingkat bising yang terlalu (Aini A. N, Anwar I. F, Sufanir M. S 2018)
tinggi. Nilai Ambang Batas Kebisingan menurut Garis vertikal dan horizontal ini memiliki
Permenkes Nomor 70 Tahun 2016 Tentang titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini
Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian
Kerja Industri. (Solichul H. A. Bakri 2016) atau kedalaman. Gridding merupakan proses
pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari
Zona Kebisingan sebuah data XYZ. Sedangkan untuk sumbu XY
Daerah zona kebisingan diklasifikasikan merupakan data dari rata-rata titik koordinat
dalam beberapa kelompok sesuai dengan titik yang telah diambil sebelumnya. Hasil dari
kebisingan yang diizinkan oleh Permenkes pengolahan ini adalah file grid yang tersimpan
Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Standar dan pada file .grd. Perangkat lunak ini melakukan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi
Industri (Eldaa, Cintia dan Gilang Alini 2016): lembar titik-titik segi empat (grid) yang
a. Zona A : Intensitas 35 – 45 dBA beraturan. (Ramadoni A, Jumingin J dan
Zona yang di peruntukan bagi tempat Sihombing S, C. 2021)
penelitian, rumah sakit, tempat perawatan
kesehatan dan sejenisnya. Uji Keseragaman Data
b. Zona B : Intensitas 45 – 55 dBA Uji keseragaman data merupakan metode
Zona yang diperuntukan bagi perumahan, pengolahan data. Metode ini bertujuan untuk
tempat pendidikan dan rekreasi. melihat apakah data hasil identifikasi bersifat
c. Zona C : Intensitas 50 – 60 dBA seragam atau tidak.
Zona yang diperuntukkan bagi 1. Menghitung Rata Rata
perkantoran, perdagangan dan pasar. ̅ = ∑Xi
X (1)
d. Zona D : Intensitas 60 – 70 dBA n
Zona yang diperuntukkan bagi industri, Dimana:
pabrik, stasiun kereta api, terminal bus dan n = ukuran subgrup
sejenisnya.
2. Menghitung Rata Rata Subgrup
̅ = ∑Xi
X (2)
n

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
TI - 007 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Dimana : untuk pengukuran kebisingan siang hari. Tingkat


X = Nilai rata-rata subgrup kebisingan siang hari dapat dinotasikan dengan
n = Banyaknya sub grup simbol Ls. Dapat dirumuskan sebagai berikut. (P.
Fithri dan I. Q. Annisa 2015):
1
3. Menghitung Standar Deviasi
σ Log16 { ∑ tj × 100,1×l1 + … + ∑ tj × 100,1×l4 }
σx= (3)
√n
(8)
Dimana :
σx = Standar deviasi dari rata-rata subgrup. Dimana:
n = Ukuran subgrup. Ls = Tingkat kebisingan siang hari (dB).
σ = Standar deviasi populasi ti = Selang waktu pengukuran.
Li = Leq rata-rata pada selang waktu tertentu
4. Menghitung BKA dan BKB
BKA=X̅ + k.σ (4) Noise Rate Reduction
BKB=X̅ - k.σ (5) Noise Reduction Rate (NRR) merupakan
suatu ukuran kemampuan sebuah APP (Alat
Dimana : Pelindung Pendengaran) dalam mereduksi
k = Jarak Batas Kendali dari garis tengah tingkat kebisingan. Jika NRR semakin tinggi
Tingkat kepercayaan 68%, maka k = 1 maka tingkat reduksi yang dapat diberikan oleh
Tingkat kepercayaan 95%, maka k = 2 APP tersebut pun semakin maksimal, dan
Tingkat kepercayaan 99%, maka k = 3 sebaliknya. Karena NRR didasari oleh uji
laboratorium, hilangnya perlindungan
Uji Kecukupan Data kebisingan akibat APD yang tidak cocok atau
Uji kecukupan data diperuntukan untuk terpaparnya kebisingan karena APD tidak
menyelami apakah data yang telah diperoleh digunakan sepanjang waktu tidak perlu lagi
dalam suatu penelitian sudah cukup memenuhi diperhitungkan. (Rinawati S, Widowati N. dan
dan mewakili semua populasi atau belum. Jika Rosanti E. 2016)
dalam melakukan pengujian menyatakan data
yang diperoleh ternyata belum cukup, maka METODE
pengambilan data harus kembali dilakukan Dilakukan pengambilan tiga titik
sampai hasil uji kecukupan data terpenuhi. koordinat pada wilayah yang sudah ditentukan,
Sehingga diperoleh syarat bahwa N’ < N. yaitu pada area mess karyawan, area warehouse
dan area bengkel pipa menggunakan GPS.
2 Selanjutnya dilakukan pengumpulan data
k
√N ∑x2i -(∑x2i )² kebisingan yang mengacu pada PERMENKES
s
N' = [ ∑xi
] (7) No. 70 Tahun 2016 yaitu dilaukan pada pukul
08.00 WIB, 10.00 WIB, 14.00 WIB dan 15.00
WIB pada tiga wilayah yaitu pada daerah mess
Dimana: karyawan, warehouse dan bengkel pipa selama
N' = Jumlah pengukuran yang seharusnya lima hari kerja.
dilakukan
k = Tingkat keyakinan dalam pengamatan (jika k
= 99% = 3, jika k = 95% 2)
s = Derajat ketelitian dalam pengamatan
N = Jumlah pengukuran yang dilakukan
Xi = Jumlah data pengamatan

Ekuivalen Kebisingan Siang Hari


Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan
mengacu dengan aturn pemerintah melalui
Permenkes Nomor 70 Tahun 2016 Tentang
Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Gambar 2. Layout Area Bengkel Pipa,
Kerja Industri yaitu minimal 4 waktu pengukuran Warehouse dan Mess Karyawan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
TI - 007 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Setelah dilakukan pengumpulan data yaitu Dikarenakan perusahaan tidak


pengambilan hasil pengukuran nilai kebisingan memberikan alat pelindung pendengaran untuk
pada bengkel pipa pada tiga area yang berbeda para pekerja di area bengkel pipa, maupun mess
selama lima hari maka data tersebut akan diolah karyawan. Karena tidak ada pekerja di area
menggunakan uji kecukupan dan keseragaman warehouse maka tidak diperlukan alat pelindung
data agar Ekuivalen Kebisingan Siang Hari dapat pendengaran. Diusulkan penggunaan Krisbow
diperoleh, Selanjutnya akan dilakukan Earplugs bagi para karyawan bengkel yang dapat
penggambaran pemetaan kebisingan dengan mengurangi nilai kebisingan di area tersebut
zona kontur menggunakan Surfer Software. menjadi 74,5 dB. Untuk daerah mess karyawan
Terdapat sumbu X, Y dan Z pada Surfer diusulkan penggunaan HOOPE Sleeping
Software, dengan cara melakukan input data Earplugs yang dapat mengurangi nilai
Ekuivalen Kebisingan Siang Hari dan titik kebisingan di area tersebut menjadi 50,1 dB.
koordinat pengambilan kebisingan di tiga
wilayah. SIMPULAN DAN SARAN
Selanjutnya dilakukan perhitungan NRR Hasil pemetaan rambatan kebisingan
(Noise Reduction Rate) untuk menentukan alat diperoleh Wilayah III atau area bengkel pipa
pelindung pendengaran yang tepat untuk merupakan area yang memiliki intensitas bising
digunakan bagi karyawan bengkel pipa dan juga tertinggi sebesar 86 dB, Wilayah II atau area
penghuni mess karyawan. warehouse sebesar 77,4 dB dan Wilayah I atau
area mess karyawan sebesar 70,8 dB.
HASIL DAN PEMBAHASAN Alat pelindung pendengaran yang digunakan
disimpulkan bahwa kebisingan tertinggi karyawan di bengkel pipa adalah Krisbow
yang terjadi pada Wilayah I adalah 70,8 dB, Earpugs dengan kemampuan daya redam sebesar
Wilayah II sebesar 77,4 dB dan Wilayah III 30 dB, sedangkan untuk di area mess karyawan
sebesar 86 dB. earplugs yang dapat digunakan adalah HOOPE
Setelah melakukan uji kecukupan data dan Sleeping Earplugs yang mempunyai daya redam
keseragaman data diatas maka dapat dilakukan sebesar 48,4 dB.
pembuatan peta kontur kebisingan dalam bentuk Perusahaan perlu mempertimbangkan usulan
3D menggunakan Surfer Software yang dapat penggunaan alat pelindung pendengaran atau
dilihat pada gambar 1 yang menunjukan area peredam pada area mess karyawan dalam upaya
berwarna merah pada wilayah III memiliki untuk menciptakan hunian yang memenuhi
intensitas kebisingan tertinggi, dan warna hijau syarat dan menjalankan usulan penggunaan alat
pada wilayah II menunjukan bahwa intensitas pelindung pendengaran pada area bengkel pipa
kebisingan semakin rendah dan warna biru pada agar pekerja terlindung dari paparan kebisingan.
wilayah I menunjukan bahwa kebisingan di area Untuk penelitian lebih lanjut dapat
tersebut paling rendah. dipertimbangkan untuk melihat pengaruh dari
paparan kebisingan yang diterima oleh karyawan
area bengkel pipa dan mess karyawan dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja.

Gambar 3. Hasil Peta Kontur 3D


Elektrika, 10(2), 22.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.26623/elektrika.v10i2.1
Ahmad, F., Dwi Handayani, I., & Margiantono, 166
A. (2018). Analisis Tingkat Kebisingan Di Aini, A. N., Anwar, I. F., Sufanir, M. S., &
Universitas Semarang Dengan Peta Astor, Y. (2018). SURVEI DAN
Kontur Menggunakan Software Golden 1. PEMETAAN ZONA KEBISINGAN ARUS

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
TI - 007 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

LALU LINTAS PADA KAWASAN RSUP Luxson, Muhammad., Sri Darlina, and Tan
DR HASAN SADIKIN BANDUNG Anni Malaka. 2012. “Kebisingan Di Tempat
Nurul Aini , Isyria Fadilah Anwar , Angga Kerja.” Jurnal Kesehatan Bina
Marditama Sultan Sufanir ,. l, 2–6. Husada 6(2): 75–85.
Bachtiar, Vera Surtia, and Yommi Dewilda. Milasari, L. A. (2021). Penggunaan Face Shield
2013. “Analisis Tingkat Kebisingan Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19
Dan Usaha Pengendalian Pada Unit Dalam Masa New Normal Pada Kader
Produksi Pada Suatu Industri Di Kota Posyandu Kemuning. Bakti Banua :
Batam.” Jurnal Dampak 10(2): 85. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
Eldaa, Cintia, and Gilang Alini. 2016. 2(1), 39–42.
“PENGARUH LINGKUNGAN https://doi.org/10.35130/bbjm.v2i1.191.
KERJA FISIK DAN NON FISIK P. Fithri and I. Q. Annisa, “Analisis
TERHADAP KINERJA Intensitas Kebisingan Lingkungan
KARYAWAN PADA KPPN Kerja pada Area Utilities Unit,” J.
BANDUNG I.” Analisis Sains, Teknol. dan Ind., vol. 12, no. 2,
Kesejahteraan Mustahiq dan Non pp. 278–285, 2015.
Mustahiq Perspektif Maqaashidus Ramadoni, A., Jumingin, J., & Sihombing, S. C.
Syariah v(Syariah Economic, Zakat): (2021). Pemetaan Kebisingan
Menggunakan Software Golden Surfer 11
1–7. di Kawasan Universitas PGRI Palembang.
Fitriyani, B. B., & Wahyuningsih, A. S. (2016).
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika
Hubungan Pengetahuan Tentang Alat
Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 18(2), 146.
Pelindung Telinga (Ear Plug) Dengan
https://doi.org/10.31851/sainmatika.v18i
Kepatuhan Penggunaannya Pada Pekerja
2.6619.
Bagian Tenun Departemen Weaving Sl Pt.
Rinawati, S., Widowati, N. N., & Rosanti, E.
Daya Manunggal. Unnes Journal of
(2016). Pengaruh Tingkat Pengetahuan
Public Health, 5(1), 10.
Terhadap Pelaksanaan Pemakaian Alat
https://doi.org/10.15294/ujph.v5i1.9699.
Pelindung Diri Sebagai Upaya Pencapaian
I. Norianggono, Y., Hamid , Djamhur., Zero Accident Di Pt. X. Journal of
Ruhana, “Pengaruh Lingkungan Industrial Hygiene and Occupational
Kerja Fisik Dan Non Fisik Terhadap Health, 1(1), 53.
Kinerja Karyawan (Studi Pada https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606.
Karyawan PT. Telkomsel Area III Rimantho, Dino, and Bambang Cahyadi.
Jawa-Bali Nusra di Surabaya),” J. 2015. “Analisis Kebisingan Terhadap
Adm. Bisnis S1 Univ. Brawijaya, vol. Karyawan Di Lingkungan Kerja Pada
8, no. 2, p. 80670, 2014 Beberapa Jenis Perusahaan.” Jurnal
J. Harahap, “Penentuan Tingkat Teknologi 7(1): 21–27.
Kebisingan Pada Area Pengolahan Tarwaka, and Solichul H A Bakri. 2016.
Sekam Padi, Siltstone Crusher, Ergonomi Untuk Keselamatan,
Cooler Dan Power Plant Pada PT Kesehatan Kerja Dan Produktivitas.
Lafarge Cement Indonesia- Lhoknga http://shadibakri.uniba.ac.id/wp
Plant,” Elkawnie, vol. 2, no. 2, p. content/uploads/2016/03/Buku-
127, 2016, doi: Ergonomi.pdf.
10.22373/ekw.v2i2.2658.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, “Peraturan Menteri
Kesehatan RepublikIndonesia Nomor
70 Tahun 2016 tentang Standar dan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Industri,” no. June, 2016.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022

Anda mungkin juga menyukai