Anda di halaman 1dari 25

BAB V

PERCOBAAN 4
FLIP - FLOP

5.1. Tujuan Percobaan


1. Mampu menunjukkan karakteristik masing-masing flip – flop
2. Mempelajari dan memahami rangkaian RS flip – flop yang dibangun dari
gerbang logika NAND
3. Mempelajari dan memahami rangkaian RS flip – flop yang dibangun dari
gerbang logika NOR
4. Mempelajari dan memahami rangkaian D flip – flip dengan IC 7474
5. Mempelajari dan memahami rangkaian J-K flip – flop dengan IC 7473

5.2. Alat dan Bahan


1. IC 7400, 7402, 7474, 7473, 7414
2. Protoboard
3. Jumper
4. Power Supply DC
5. Resistor 330Ω
6. LED
7. Osiloskop
8. Push Button
9. Multimeter

5.3 Langkah Percobaan


Dibuat ya dek
5.4 Data Percobaan
5.4.1 RS Flip-flop NAND ( IC 7400)
Tabel 5.1 RS Flip-flop NAND ( IC 7400)

Input Output
R S Q Q
0 0 1 1
5.4.2 0
RS Flip-flop 1 ( IC 7402)
NOR 0 1
1 0 1 0
Tabel 5.2 RS Flip-flop NOR (IC 7402)
1 1 1 0
Input Output
R S Q Q
0 0 1 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 0

5.4.3 D Flip-Flop
Tabel 5.3 D Flip-flop (IC 7474)
Input Output
Preset Clear D Q Q
0 0 0 1 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 1 1 0
5.4.4 J-K Flip-Flop

Tabel 5.4 J-K Flip-flop (IC 7474)


Input Output
J K J K J
0 0 0 0 1
0 1 0 0 1
1 0 1 0 1
1 1 1 0 1
0 0 0 0 1
0 1 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 1 toggle toggle
5.5 Analisa dan Pembahasan
5.5.1 RS Flip-flop dengan NAND

Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk


menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.

Flip – Flop RS atau SR ( Set – Reset ) merupakan dasar dari flip-


flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan: satu disebut S (SET)
yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1)
dan yang lain disebut dengan R (RESET) yang dipakai untuk me-reset
(membuat keluaran berkeadaan 0). Flip-flop RS dapat dibentuk dari dua
gerbang NOR atau dua gerbang NAND.

Keluaran dari suatu gerbang diumpan-balik kemasukan gerbang


lainnya.Keluaran masing-masing gerbang membentuk keluaran-keluaran
daripada susunan flip-flop RS. Untuk flip-flop yang disusun dari gerbang
NAND, S= 0 menyetel (set) flip-flop dan R= 0 me-reset flip-flop.

Gerbang logika NAND bisa digunakan untuk membuat rangkaian


multivibrator yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi
empat. Pada rangkaian ini biasanya digunakan IC 7400 yang
menggunakan gerbang NAND agar tercipta rangkaian multivibrator
tersebut. Oleh karena keluaran dari gerbang NAND ini mempunyai dua
state, maka keluarannya lebih stabil sehingga termasuk multivibrator
bistabil.
Gambar 5.1 Gambar Rangkaian RS Flip – flop Dengan IC 7400

Gambar 5.2 Rangkaian RS Flip-flop Gerbang NAND

Berikut adalah data hasil percobaan RS Flip – flop dengan gerbang


NAND.
Tabel 5.6 Tabel Data hasil percobaan FF-RS dengan NAND
Input Output
R S Q Q
0 0 1 1
0 1 0 1
1 0 1 0
1 1 1 0
Berikut Tabel Kebenaran FF-RS dengan NAND
Tabel 5.7 Data Tabel kebenaran FF-RS dengan NAND
Input Output
R S Q Q
0 0 Invalid
0 1 0 1
1 0 1 0
1 1 No change

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa saat input R bernilai 0 dan S
bernilai 0 output untuk Q dan Q́ menunjukan hasil 1, sehingga lampu LED
menyala semua. Hal ini menunjukan bahwa sudah sesuai dengan tabel
kebenaran RS flip-flop yang menunjukan nilai invalid yang terjadi karna
kondisi Set dan Reset secara bersamaan sehingga menimbulkan hasil yang
ambigu.
Saat input R bernilai 0 dan S bernilai 1 output untuk Q adalah 0 dan
nilai output untuk Q́ adalah 1, sehingga lampu LED pada output Q mati,
namun lampu LED pada output Q́ menyala. Hal ini menunjukan jika data
percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.
Saat input R bernilai 1 dan S bernilai 0 output untuk Q adalah 1 dan
nilai output untuk Q́ adalah 0, sehingga lampu LED pada output Q
menyala, namun lampu LED pada output Q́ mati. Hal ini menunjukan jika
data percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.
Sedangkan ketika S dan R diberi input 1, outputnya Q dan Q́ adalah 1
dan 0. Hal ini tidak sesuai dengan tabel kebenaran dimana ketika S dan R
diberi input 1, maka outputnya adalah no change yang mana artinya adalah
outputnya akan sama dengan output sebelumnya atau tidak ada perubahan,
namun terjadi perubahan pada Q́ yang menghasilkan nilai 0. Sehingga pada
saat Q LED menyala namun pada Q́ LED mati. Kesalahan ini disebabkan
oleh proto board yang sudah tua dan kurang baiknya pemasangan
komponen rangkaian pada proto board.

Berikut Gambar dari Timing Diagram


R

Gambar 5.3 gambar timing diagram FF-RS dengan NAND

Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data


percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram ada yang tidak sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya.
Yaitu ketika S dan R diberi input 1, outputnya Q dan Q́ adalah 1 dan 0.
Hal ini tidak sesuai dengan tabel kebenaran dimana ketika S dan R diberi
input 1, maka outputnya adalah no change yang mana artinya adalah
outputnya akan sama dengan output sebelumnya atau tidak ada perubahan,
namun terjadi perubahan pada Q́ yang menghasilkan nilai 0. Kesalahan ini
disebabkan oleh protoboard yang sudah tua dan kurang baiknya
pemasangan komponen rangkaian pada proto board.

5.5.2 RS Flip-Flop dengan NOR


Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk
menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor, dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.

Flip – Flop RS atau SR (Set – Reset) merupakandasardari flip-flop


jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan: satu disebut S (SET) yang
dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1) dan
yang lain disebutdengan R (RESET) yang dipakai untuk me-reset
(membuat keluaran berkeadaan 0). Flip-flop RS dapat dibentuk dari dua
gerbang NOR atau dua gerbang NAND.

Dua buah NOR gate yang saling disilangkan dikenal sebagai NOR
gate latch, dengan duabuah output Q dan Q’ yang saling berlawanan serta
dua buah input SET dan RESET. Jika logika 1 diberikan pada input S,
maka kondisiini menyebabkan FF di set ke 1 (Q=1). Jika logika 1
diberikan ke input R, maka kondisiini menyebabkan FF di reset ke 0
(Q=0).
Gerbang NOR bisa digunakan untuk membuat rangkaian
multivibrator yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi
empat. Pada rangkaian ini biasanya digunakan IC 7402 yang
menggunakan gerbang NOR agar tercipta rangkaian multivibrator
tersebut.Oleh karena keluaran dari gerbang NOR ini mempunyai dua state,
maka keluarannya lebih stabil sehingga termasuk multivibrator bistabil.
Gambar 5.4 Rangkaian RS Flip – flop Dengan IC 7402

Gambar 5.5 Rangkaian RS Flip-flop Gerbang NOR

Berikut adalah data hasil percobaan RS Flip – flop dengan gerbang NOR.
Tabel 5.8 Data Hasil percobaan FF-RS dengan NOR
Input Output
R S Q Q
0 0 1 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 0
Berikut Tabel Kebenaran FF-RS dengan NOR
Tabel 5.9 Tabel Kebenaran FF-RS dengan NOR
Input Output
R S Q Q
0 0 No change
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 Invalid

Dari data diatas, dapat dilihat pada saat R diberi masukan 0 dan S
diberi masukan 0, nilai output Q adalah 1 dan nilai Q́ adalah 0. Sehingga
menyebabkan pada saat Q, LED menyala dan pada saat Q́ , LED mati. Hal
ini bertentangan dengan tabel kebenaran yang seharusnya menghasilkan
hasil no change atau berarti tidak ada perubahan. Nilai Q dan Q́
seharusnya bernilai 0 dan LED keduanya seharusnya mati.
Saat input R bernilai 0 dan S bernilai 1 output untuk Q adalah 1 dan
nilai output untuk Q́ adalah 0, sehingga lampu LED pada output Q
menyala, namun lampu LED pada output Q́ mati. Hal ini menunjukan jika
data percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.
Saat input R bernilai 1 dan S bernilai 0 output untuk Q adalah 0 dan
nilai output untuk Q́ adalah 1, sehingga lampu LED pada output Q mati,
namun lampu LED pada output Q́ menyala. Hal ini menunjukan jika data
percobaan sudah sesuai dengan tabel kebenarannya.
Pada saat input R bernilai 1 dan S bernilai 1 output untuk Q dan Q́
menunjukan hasil 0, sehingga lampu LED mati semua. Hal ini menunjukan
bahwa sudah sesuai dengan tabel kebenaran RS flip-flop yang menunjukan
nilai invalid yang terjadi karna kondisi Set dan Reset secara bersamaan
sehingga menimbulkan hasil yang ambigu.
Berikut Gambar Timing Diagram

Gambar 5.6 Timing Diagram FF-RS dengan NOR

Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data


percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram tidak sesuai dengan tabel kebenaran. Terlihat pada saat input 1:1,
Q adalah 1 dan Q 0. Padahal seharusnya invalid, yaitu Q dan Q bernilai 0.
Dan saat input R dan S bernilai 0, seharusnya output Q dan Q bernilai 0
dan 0, sedangkan pada diagram timing diatas adalah 0 dan 1. Kesalahan ini
bisa jadi disebabkan karena kondisi proto board yang tidak bagus sehingga
arus listrik tidak mengalir dengan baik.
5.5.3. Aplikasi SR Flip-Flop dalam Sistem Digital

Dibuat ya dek

5.5.3. D Flip Flop


Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk
menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.

D Flip-Flop memiliki 1 input yang disebut D (Data) serta 2 output


yang disebut Q dan Q’. Pada dasarnya D flip-flop diperoleh dari SR flip-
flop yang salah satu inputnya didapat dengan mengkomplemenkan input
yang lain yaitu menambahkan satu gerbang NOT pada masukan.

Prinsip kerja dari D Flip-flop adalah berapapun nilai yang


diberikan pada input D akan dikeluarkan dengan nilai yang sama pada
output Q. D Flip-Flop diaplikasikan pada rangkaian-rangkaian yang
memerlukan penyimpanan data sementara sebelum diproses berikutnya.
Salah satu contoh IC D Flip-flop adalah 7474, yang mempunyai input
Asinkron.

D flip-flop bisa digunakan untuk membuat rangkaian multivibrator


yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi empat. Pada
rangkaian ini biasanya digunakan IC 7474 yang menggunakan rangkaian
D flip - flop agar tercipta rangkaian multivibrator tersebut.Oleh karena
keluaran dari D flip- flop ini mempunyai dua state, maka keluarannya
lebih stabil sehingga termasuk multivibrator bistabil
Gambar 5.7 Rangkaian D flip-flop dengan IC 7474

Gambar 5.8 Rangkaian D flip-flop dengan NAND


Berikut adalah tabel data hasil percobaan rangkaian D Flip-flop.

Tabel 5.10 Data hasil Percobaan D-FF dengan IC 7474


Input Output
Preset Clear D Q Q
0 0 0 1 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 1 1 0

Berikut Tabel Kebenaran D flip-flop


Tabel 5.11 Tabel kebenaran D-FF dengan IC 7474
Input Output
Preset Clear D Q Q́
0 0 0 Invalid
0 0 1 Invalid
0 1 0 0 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 1 Q́ Q

Saat kedua inputan Preset dan Clear 0 maka output Q dan


Q́ akan invalid, hal ini ditunjukka pada LED hidup semua, hal ini tidak
sesuai dengan tabel kebenaran dimana bahwa nilai invalid bernilai 0 yang
artinya LED mati semua. Saat Preset bernilai 0 dan Clear bernilai 1, maka
output Q bernilai 1 dan Q́ bernilai 0, hal ini sesuai dengan tabel kebenaran.
Saat Preset bernilai 1, Clear bernilai 1, dan D juga 1, maka outputnya Q=1
dan Q́ =0. Saat Preset bernilai 1, Clear bernilai 1, dan D bernilai 0, maka
outputnya Q=0 dan Q́ =1. Percoban yang dilakukan sudah sesuai dengan
tabel kebenaran yang ada.

Berikut Gambar Timing Diagram D F-F.


PRE

CLR

Gambar 5.9 Timing Diagram D Flip-Flop

Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data


percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram tidak sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya. Seperti saat
inputan Preset =0 dan Clear =1 output Q= 0 dan Q’=1. Kemudian saat
inputan preset =1 dan Clear = 0 output Q = 1 dan Q’ = 0. Pada percobaan
D-FF data percobaan sama dengan tabel kebenaran.

5.5.3. Aplikasi D Flip-Flop dalam Sistem Digital

Dibuat ya dek

5.5.4. J-K Flip Flop


Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk
menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah
untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar
dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor,
resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang
dapat bekerja secara sekuensial.

FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh


suatu pinggiran pulsa clock positif atau negatif. FF JK merupakan
rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari
rangkaian dasar FF SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada
masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator
pembentuk denyut pulsa clock.

Pada FF JK ini, masukan J dan K disebut masukan pengendali


karena kedua masukan ini yang menentukan keadaan yang harus dipilih
oleh FF pada saat pulsa clock tiba (dapat pinggiran positif atau negatif,
tergantung kepada jenis FFnya). FF ini berbeda dengan FF-D karena pada
FF-JK masukan clock adalah masukan yang dicacah, dan masukan J serta
K adalah masukan yang mengendalikan FF itu. Cara kerja dari FF-JK
adalah sebagai berikut :
1. Pada saat J dan K keduanya rendah, gerbang AND tidak
memberikan tanggapan sehingga keluaran Q tetap bertahan pada
keadaan terakhirnya.
2. Pada saat J rendah dan K tinggi, maka FF akan diseret hingga
diperoleh keluaran Q = 0 (kecuali jika FF memang sudah dalam
keadaan reset atau Q memang sudah pada keadaan rendah).
3. Pada saat J tinggi dan K rendah, maka masukan ini akan mengeset
FF hingga diperoleh keluaran Q = 1 (kecuali jika FF memang
sudah dalam keadaan set atau Q sudah dalam keadaan tinggi).
4. Pada saat J dak K kedua-duanya tinggi, maka FF berada dalam
keadaan "toggle", artinya keluaran Q akan berpindah pada keadaan
lawan jika pinggiran pulsa clocknya tiba.

J-K flip - flop bisa digunakan untuk membuat rangkaian multivibrator


yang menghasilkan gelombang tetap seperti gelombang segi empat. Pada
rangkaian ini biasanya digunakan IC 7473 yang menggunakan rangkaian J-
K flip - flop agar tercipta rangkaian multivibrator tersebut.Oleh karena
keluaran dari J-K flip - flop ini mempunyai dua state, maka keluarannya
lebih stabil sehingga termasuk multivibrator bistabil.

Berikut Gambar Rangkaian J-K Flip Flop dengan IC 7473 dan


rangkaian gerbang logikanya

Ga
mbar 5.10 Rangkaian J – K Flip – flop dengan IC 7473

Gambar 5.11 Rangkaian Gerbang Logika J – K Flip – Flop dengan IC 7473


Berikut adalah tabel data hasil percobaan rangkaian J – K Flip – flop
Tabel 5.12 Data hasil Percobaan J-K FF dengan IC 7473
Input Output
J K CLR Q Q́
0 0 0 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
1 1 0 0 1
0 0 1 0 1
0 1 1 0 1
1 0 1 1 0
1 1 1 toggle toggle
Dan inilah Tabel Kebenaran J-K flip flop
Tabel 5.13 Tabel kebenaran J-K FF dengan IC 7473
Input Output
J K CLR Q Q́
0 0 0 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
1 1 0 0 1
0 0 1 No Change No Change
0 1 1 0 1
1 0 1 1 0
1 1 1 Toogle Toogle

Pada tabel percobaan diatas dapat dilihat bahwa jika inputan J = 0


K = 0 CLR = 0 maka nilai outputan LED Q mati dan Q’ hidup ini sesuai
dengan tabel kebenaran pada rangkaian JK flip-flop. Pada data percobaan
diatas juga jika nilai outputan nya LED Q mati dan Q’ hidup maka nilai
inputan CLR = 0 tetapi ada beberapa kondisi saat inputan J = 0 K = 0 CLR
= 1 dan J = 0 K=1 CLR=1 maka nilai outputanya sama yaitu LED Q mati
dan Q’= hidup.
Ini berbeda inputannya jika J= 1 K=0 CLR=1 nilai outputan LED
Q hidup dan Q = mati. Jika nilai inputannya J= 1 K= 1 CLR= 1 maka
output akan berganti menjadi Q bernilai 1 dan Q’ bernilai 0. Ini sesuai
dengai tabel kebenaran rangkaian JK Fflip-flop. Jika pada kondisi J = K =
CLR = 1, outputnya adalah Q = 0, dan Q’ = 1, hal ini tidak sesuai dengan
tabel kebenaran, karena seharusnya pada kondisi toogle, dimana
seharusnya nilai Q akan berubah dari 0 ke 1 dan 1 ke 0 setiap perubahan
clock.

Berikut gambar Timing Diagram J-K FF


J

CLR

Gambar5.12 Timing diagram J-K FF


Timing diagram diatas menunjukkan diagram hasil dari data
percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan dalam timing
diagram telah sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya.
5.5.3. Aplikasi JK Flip-Flop dalam Sistem Digital

Dibuat ya dek

5.5.5 Multivibrator Astabil kita nggak praktikum ini ya, dihapus aja
Disebut sebagai multivibrator astable apabila kedua tingkat tegangan
keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian multivibrator tersebut adalah
quasistable. Rangkaian tersebut hanya mengubah keadaan tingkat tegangan
keluarannya di antara 2 keadaan, masing-masing keadaan memiliki periode
yang tetap. Rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja secara bebas dan
tidak lagi memerlukan pemicu. Periode waktu masing-masing level
tegangan keluarannya ditentukan oleh komponen-komponen penyusun
rangkaian tersebut. Banyak metode digunakan untuk membentuk rangkaian
multivibrator astabil, di antaranya adalah dengan menggunakan Operational
Amplifier, menggunakan IC 7414, atau transistor NPN .

Berikut gambar gelombang hasil keluaran dari multi vibrator astabil.

Gambar 5.13 Gambar Timing Diagram Multivibrator Astabil


Berikut Gambar Rangkaian Multi Vibrator Astabil dengan IC 7414

14
13
12
11
10
9
8
vcc
1 7414
2
3
4
5
6
7
R

C
OSI

Gambar 5.14 Rangkaian Multivibrator Astabil Dengan IC 7414


R

C IC 7414

Gambar 5.15 Rangkaian Multivibrator Astabil Dengan IC 7414


5.6 Kesimpulan
1. Pada percobaan flip-flop dengan NAND Dari dapat dilihat bahwa saat
input R bernilai 0 dan S bernilai 0 output untuk Q dan Q́ menunjukan hasil
1, sehingga lampu LED menyala semua. Hal ini menunjukan bahwa sudah
sesuai dengan tabel kebenaran RS flip-flop yang menunjukan nilai invalid
yang terjadi karna kondisi Set dan Reset secara bersamaan sehingga
menimbulkan hasil yang ambigu.
2. Pada percobaan flip-flop dengan NAND ketika S dan R diberi input 1,
outputnya Q dan Q́ adalah 1 dan 0. Hal ini tidak sesuai dengan tabel
kebenaran dimana ketika S dan R diberi input 1, maka outputnya adalah
no change yang mana artinya adalah outputnya akan sama dengan output
sebelumnya atau tidak ada perubahan, namun terjadi perubahan pada Q́
yang menghasilkan nilai 0. Sehingga pada saat Q LED menyala namun
pada Q́ LED mati.
3. Pada percobaan flip-flop dengan NOR pada saat R diberi masukan 0 dan S
diberi masukan 0, nilai output Q adalah 1 dan nilai Q́ adalah 0. Sehingga
menyebabkan pada saat Q, LED menyala dan pada saat Q́ , LED mati. Hal
ini bertentangan dengan tabel kebenaran yang seharusnya menghasilkan
hasil no change atau berarti tidak ada perubahan. Nilai Q dan Q́
seharusnya bernilai 0 dan LED keduanya seharusnya mati.
4. Pada percobaan flip-flop dengan NOR untuk timing diagram diatas
menunjukkan diagram hasil dari data percobaan. Dimana, hasil data
percobaan yang dimasukkan dalam timing diagram tidak sesuai dengan
tabel kebenaran. Terlihat pada saat input1:1, Q adalah 1 dan Q 0. Padahal
seharusnya invalid, yaitu Q dan Q bernilai 0. Dan saat input R dan S
bernilai 0, seharusnya output Q dan Q bernilai 0 dan 0, sedangkan pada
diagram timing diatas adalah 0 dan 1.
5. Pada percobaan D flip-flop saat kedua inputan Preset dan Clear 0 maka
output Q dan Q́ akan invalid, hal ini ditunjukka pada LED hidup semua,
hal ini tidak sesuai dengan tabel kebenaran dimana bahwa nilai invalid
bernilai 0 yang artinya LED mati semua.
6. Pada percobaan D flip-flop timing diagram diatas menunjukkan diagram
hasil dari data percobaan. Dimana, hasil data percobaan yang dimasukkan
dalam timing diagram tidak sesuai dengan logika keluaran yang
seharusnya.
7. Pada data percobaan J-K flip-flop inputan J= 0 K = 0 CLR = 0 maka nilai
outputan LED Q mati dan Q’ hidup ini sesuai dengan tabel kebenaran pada
rangkaian JK flip-flop. Pada data percobaan diatas juga jika nilai outputan
nya LED Q mati dan Q’ hidup maka nilai inputan CLR = 0 tetapi ada
beberapa kondisi saat inputan J = 0 K = 0 CLR = 1 dan J = 0 K=1 CLR=1
maka nilai outputanya sama yaitu LED Q mati dan Q’= hidup.
8. Pada percobaan J-K flip-flop, timing diagram data percobaan yang
dimasukkan telah sesuai dengan logika keluaran yang seharusnya.
9. Pada percobaan multibirator astabil pada umumnya besar nilai kapasitor
maka semakin besar periode gelombangnya dan semakin kecil
frekuensinya.
10. Kesalahan data percobaan yang tidak sesuai dengan tabel kebenaran
dikaranakan kurang presisinya alat ukur, pengaruh proto board yang sudah
tua, dan kurang telitinya praktikan saat praktikum.

Anda mungkin juga menyukai