Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur atas Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas besar ini dengan judul “ RANGKAIAN
PAPAN SKOR PERTANDINGAN ” dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
rangkaian elektronika sekuensial tahun ajaran 2019/2020.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh
karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.

Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan terima kasih
yang sedalam–dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dan spiritual,
langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 4 januari 2020

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... 1

Daftar Isi .................................................................................................................... 2

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

1.3 Tujuan ............................................................................................................... 3 1

1.4 Batasan Masalah ............................................................................................... 3

Bab II. Pembahasan

2.1 Diagram Blok ................................................................................................... 10

2.2 Komponen .............................. ......................................................................... 11

2.3 Cara Kerja ......................................................................................................... 12


Bab III. Penutup

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 16

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Judul
Judul tugas besar ini adalah RANGKAIAN PAPAN SKOR PERTANDINGAN
1.2 Latar belakang
perkembangan dan kemajuaan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan
sangat pesat. Di antaranya teknologi yang ada pada bidang olahraga seperti papan skor digital
yang ada di pertandingan sepakbola atau bola basket.
Di era digital seperti sekarang ini semua bisa dilakukan secara mudah karena adanya
teknologi yang membuat kerjaan manusia lebih simple. Maka dari itu rangkaian papan skor
digital akan sangat berguna pada era digital saat ini, baik dari segi tampilan dan kemudahan
penggunaannya.
1.3 Rumusan masalah
- Bagaimana diagram blok pada rangkaian papan skor pertandingan?
- Apa saja komponen yang dibutuhkan?
- Bagaimana prinsip kerjanya?
1.4 Tujuan Penulisan
-untuk menjelaskan bagaimana diagram blok pada rangkaian papan skor pertandingan
-untuk mengetahui apa saja komponen yang dibutuhkan
-dan untuk mengetahui bagaimana prinsip kerjanya

1.5 Landasan Teori

1.5.1. pembangkit clock

3
R3 U3

8
20k
4 3

VCC
R Q CLK2
7
DC
5
CV

R4
20k

GND
2 6
TR TH

1
NE555

C2
10u

Rangkaian timer merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengatur waktu hidup atau
matinya suatu objek (perangkat listrik). Rangkaian timer pada gambar dibawah dibangun
menggunakan IC NE555 dan interface antara timer dan beban menggunakan relay. Dengan
interface antara rangkaian timer dan beban menggunakan relay, maka rangkaian timer sederhana
ini dapat digunakan untuk mengendalikan beban (perangkat listrik) dengan sumber tegangan DC
maupun AC. Rangkaian timer sederhana IC 555 dengan relay ini dapat dioperasikan menggunakan
sumber tegangan DC 12 volt dan dapat digunakan untuk mengendalikan beban perangkat listrik
pada sumber tegangan AC 220 volt. Rangkaian ini cukup sederhana dan mudah untuk dibuat,
untuk merakit rangkaian timer ini dapat dilihat skema rangkaian timer dan komponen yang
digunakan pada daftar komponen berikut.

Waktu timing rangkaian timer pada gambar diatas ditentukan oleh waktu pengisian dan
pengosongan kapasitor C1. Waktu pengisian kapasitor C1 ditentukan oleh arus pengisian yang
ditentukan oleh potensiometer R1 dan nilia kapasitansi kapasitor C1. Rangkaian timer sederhana
pada gambar diatas memiliki waktu timing yang dapat diatur menggunakan potensiometer R1.
Untuk mendapatkan nilai timing yang lebih lama atau lebih cepat dapat dilakukan perubahan nilai
kapasitor C1 dengan nilai yang lebih besar atau lebih kecil. Untuk mengoperasikan rangkaian
timer sederhana pada gambar diatas dilakukan dengan memberikan sumber tegangan DC 12 volt
ke rangkaian timer kemudian menghubungkan beban yang akan dikendalikan kemudian menekan
tombol push button S1. Dengan menggunakan relay yang memiliki terminal NC (Normaly Close)
dan NO (Normaly Open) maka untuk memasang beban dapat lebih flesibel, ingin beban pada saat
proses timing atau sebaliknya.

1.5.2 ic 74192

4
U12
15 3
D0 Q0
1 2
D1 Q1
10 6
D2 Q2
9 7
D3 Q3
5 12
UP TCU
4 13
DN TCD
11
PL
14
MR
74LS192

Komponen utama IC 74LS192 adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah komponen
yang dapat melakukan pencacahan sampai 10 (0 sampai 9) naik dan turun.

74LS192 dibangun dengan beberapa flip-flop JK dan gerbang-gerbang logik. Transisi logik dari
0 ke 1 (Low to High) pada pin UP (pin 5), menyebabkan keluaran BCD (binary code decimal)
QA,QB,QC dan QD menaik 1 digit. Demikian juga jika ada transisi logik 0 ke 1 pada pin DN (pin
4), menyebabkan keluaran BCD turun 1 digit.

IC 74LS192 dilengkapi juga dengan pin keluaran CO (Carry Out) dan BO (Borrow Out) yang
masing-masing adalah normally high dan bekerja secara terpisah. Transisi keluaran desimal dari 9
ke 0 (counting up) men-trigger pin CO mengeluarkan pulsa 0 ke 1 (Low to High). Sebaliknya
transisi desimal dari 0 ke 9 (counting down), men-trigger pin BO mengeluarkan pulsa 0 ke 1.
Dengan demikian kedua keluaran ini dapat dipakai sebagai trigger clock untuk tingkat pencacahan
berikutnya.

rangkaian pencacah ini akan bekerja jika pin CLR = 0 (low). Untuk itu port input RESET harus di
ground atau diberi logik 0 dalam keadaan normal. Reset (tampilan desimal menunjukkan angka 0)
berlaku jika pada pin CLR (pin 14) ada transisi logik dari 0 ke 1. Demikian juga dengan pin UP
dan pin DN, akan bekerja (counter naik/turun) hanya jika ada transisi dari 0 ke 1 pada pin ini.

1.5.3 IC 7447

Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-bit dan
memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan angka desimal.
Jenis dekoder BCD ke seven segment ada dua macam yaitu dekoder yang berfungsi untuk
menyalakan seven segment mode common anoda dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan
seven segment mode common katoda.

IC 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven segment yang berfungsi untuk menyalakan sevent
segment mode common anode. Gambar dan konfigurasi pena-pena IC 74LS47 ditunjukkan pada
gambar berikut :

5
Dekoder BCD ke seven segment mempunyai masukan berupa bilangan BCD 4-bit (masukan A, B,
C dan D). Bilanga BCD ini dikodekan sehingga membentuk kode tujuh segmen yang akan
menyalakan ruas-ruas yang sesuai pada seven segment. Masukan BCD diaktifkan oleh logika ‘1’,
dan keluaran dari dekoder 7447 adalah aktif low. Tiga masukan ekstra juga ditunjukkan pada
konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking
output), dan (ripple blanking input).

Berikut adalah Tabel kebenaran dari IC 74LS47 :

pada konfigurasi pin IC 7447 yaitu masukan (lamp test), masukan (blanking input/ripple blanking
output), dan (ripple blanking input).

LT' , Lamp Test, berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka semua keluaran
dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan menunjukkan angka delapan (8).

6
BI'/RBO' , Blanking Input/Row Blanking Output, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC.
Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.

RBI' , Row Blanking Input, berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika semua input
berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi logika “0” maka semua keluaran
IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.

1.5.4 Resistor

Pengertian Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai
namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen
pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol
Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti
nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan
resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh
karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

1.5.5 Kapasitor

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi
di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan

7
listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator
juga dikenal sebagai "kapasitor", tetapi kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali
condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang
tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan
bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", bahasa Prancis
condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.

1.5.6 SPDT

Kode / Istilah SPDT adalah singkatan dari Single Pole Double Throw. Jika di Bahasa Indoneisakan
disebut satu sumber Dua arah. switch jenis ini menunjukan dapat menghubungkan dan
memutuskan satu sambungan arus listrik pada dua arah sambungan. Salah satu saklar yang
mengambil cara ini adalah saklar tukar. Hanya saja saklar tukar tidak memliki kondisi Off
sedangkan SPDT sesungguhnya memiliki kondisi OFF.Simak gambar dibawah ini :

Gambar diatas menjelaskan bahwa arus listrik pada Pole dapat terhubung pada sambungan 1
(Throw 1) dan ketika dipindahkan Pole akan diterhubung pada sambungan 2 (Throw 2).

1.5.7 Seven segmen

8
Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan
decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8
dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1
atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta
beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven
segment.

Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver
yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner
yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis
tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk
angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu
ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.

Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0
sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat
langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code
Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk dari pintu-pintu akal yang
masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan
tampilan 7 segmen.

Dalam Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi
1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Anoda
yang bergabung menjadi satu Pin tersebut akan diberikan tegangan positif dan Signal Kendali akan
diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.

BAB 2

9
Pembahasan

2.1 Diagram blok dari rangkaian papan skor digital adalah sebagai berikut :

COUNTER SEVEN
CLOCK SAKLAR DECODER
MOD 9 SEGMEN

Cara kerja dari diagram blok diatas yaitu :

Ketika tegangan vcc di beri ke rangkaian,maka rangkaian clok akan membangkitkan pulsa
clock untuk diberikan kepada counter.namun sebelum itu,sinyal clock tersebut di atur
menggunakan saklar.

Saat counter clock mod 9 diberikan clock,maka counter mod 9 akan menghasilkan output
nilai biner dan akan masuk ke dalam decoder.dekoder akan mengubah nilai biner tersebut
kedalam nilai decimal,dan akan diteruskan ke penampil seven segmen.

Counter yang digunakan sendiri menggunakan counter up.dan counternya di atur oleh
saklar.

2.2 rangakaian clock

R3 U3
8

20k
4 3
VCC

R Q CLK2
7
DC
5
CV

R4
20k
GND

2 6
TR TH
1

NE555

C2
10u

Rangkaian clock yaitu rangkaian pembangkit sinyal clock yang mana variable penentunya yaitu
nilai R1,R2,dan C1.

10
2.3 Counter mod 9

U10
15 3
D0 Q0
1 2
D1 Q1
10 6
D2 Q2
9 7
D3 Q3
5 12
UP5 UP TCU
4 13
DOWN5 DN TCD
11
PL
14
SW5 MR
74LS192

SW-SPDT

Rangkaian counter mod 9 yang dibuat menggunakan ic 74ls192.dengan memberikan sinyal clock
dari rangkaian yang telah dibuat kedalam kaki UP dan DN,ic ini akan menghasilkan output counter
up atau counter down.lalu untuk mereset kembali nilainya ke 0 kita bisa merangkai nya dengan
saklar spdt seperti pada gambar,apabila kaki mr terhubung ke vcc,maka counter akan mereset ke
000.

2.4 decoder

U11
7 13
A QA E1
1 12
B QB E2
2 11
C QC E3
6 10
D QD E4
4 9
BI/RBO QE E5
5 15
RBI QF E6
3 14
LT QG E7
74LS47

Decoder yang digunakan yaitu menggunakan ic bcd to seven segmen,yang mana akan mengubah
input data biner kkedalam nilai decimal,yang mana akan diteruskan untuk menyalakan seven
segmen

A B C D a b c d e f g
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1

11
0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0
0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
Table kebenaran dari output counter mod 9

2.5 seven segmen

A1 B1 C1 D1
A2 B2 C2 D2
A3 B3 C3 D3
A4 B4 C4 D4
A5 B5 C5 D5
A6 B6 C6 D6
A7 B7 C7 D7

CLK1 UP1 CLK1 UP2 CLK2 UP3 CLK2 UP4

CLK1 DOWN1 CLK1 DOWN2 CLK2 DOWN3 CLK2 DOWN4


E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7

CLK3 UP5

CLK3 DOWN5

Seven segmen diatur seperti pada gambar.pada posisi sebelah kiri,yaitu untuk point dari tuan tamu
(HOME).seven segmen ditengah sebagai penampil babak pertandingan.seven segmen sebelah
kanan yaitu untuk penampil poin lawan pendatang(AWAY).pada gambar terdapat tombol untuk
mengatur counter up dan down,sehingga kita dapat menaikan nilai atau poin pertandingan maupun
menurunkannnya apabila salah menekan.

12
2.6 gambar rangkaian seluruhnya

13
A1 B1 C1 D1
A2 B2 C2 D2
A3 B3 C3 D3
A4 B4 C4 D4
A5 B5 C5 D5
A6 B6 C6 D6
A7 B7 C7 D7

CLK1 UP1 CLK1 UP2 CLK2 UP3 CLK2 UP4

CLK1 DOWN1 CLK1 DOWN2 CLK2 DOWN3 CLK2 DOWN4


E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7

CLK3 UP5

CLK3 DOWN5

U1 U2
15 3 7 13
D0 Q0 A QA A1
1 2 1 12
D1 Q1 B QB A2
10 6 2 11
D2 Q2 C QC A3
9 7 6 10
D3 Q3 D QD A4
4 9
BI/RBO QE A5
5 12 5 15
UP1 UP TCU RBI QF A6 U5
4 13 3 14 R1

8
DOWN1 DN TCD LT QG A7
11 20k
PL
14 74LS47 4 3

VCC
SW2 MR R Q CLK1
74LS192 7
DC

SW -SPDT 5
CV

R2
20k

GND
U6 U7 2 6
TR TH
15 3 7 13
D0 Q0 A QA B1
1 2 1 12
D1 Q1 B QB B2

1
10 6 2 11 NE555
D2 Q2 C QC B3
9 7 6 10
D3 Q3 D QD B4
4 9
BI/RBO QE B5
5 12 5 15
UP2 UP TCU RBI QF B6
DOWN2
4
DN TCD
13 3
LT QG
14
B7 C1
11 10u
PL
14 74LS47
SW3 MR
74LS192

SW -SPDT

U8 U9
15 3 7 13
D0 Q0 A QA C1
1 2 1 12
D1 Q1 B QB C2
10 6 2 11
D2 Q2 C QC C3
9 7 6 10
D3 Q3 D QD C4
4 9
BI/RBO QE C5
5 12 5 15
UP3 UP TCU RBI QF C6
4 13 3 14
DOWN3 DN TCD LT QG C7
11
PL
14 74LS47
SW4 MR
74LS192 R3 U3
8

20k
SW -SPDT 4 3
VCC

R Q CLK2
U27 U28 7
DC
15 3 7 13
D0 Q0 A QA D1
1 2 1 12 5
D1 Q1 B QB D2 CV
10 6 2 11
D2 Q2 C QC D3
9
D3 Q3
7 6
D QD
10
D4 R4
4 9 20k
GND

BI/RBO QE D5
5 12 5 15 2 6
UP4 UP TCU RBI QF D6 TR TH
4 13 3 14
DOWN4 DN TCD LT QG D7
11
PL
1

14 74LS47 NE555
SW1 MR
74LS192

SW -SPDT C2
10u
U10 U11
15 3 7 13
D0 Q0 A QA E1
1 2 1 12
D1 Q1 B QB E2
10 6 2 11
D2 Q2 C QC E3
9 7 6 10
D3 Q3 D QD E4
4 9
BI/RBO QE E5
5 12 5 15
UP5 UP TCU RBI QF E6
4 13 3 14
DOWN5 DN TCD LT QG E7
11
PL
14 74LS47
SW5 MR
74LS192

SW -SPDT

R5 U4
8

20k
4 3
VCC

R Q CLK3
7
DC
5
CV

R6
20k
GND

2 6
TR TH
1

NE555

C3
10u

14
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Kesimpulan dari rangkaian ini yaitu,rangkaian papn skor adalah rangkaian penampil skor yang
digunakan dalam pertandingan olahraga,ditampilkan secara digital dan nilainya dapat diatur
dengan menekan tombol yang terdapat pada papan skor tersebut.rangkaian ini menggunakan
rangkaian pembangkit clok,counter mod 9,decoder,dan penampil seven segmen.pada papan skor
terdapat nilai puluhan untuk HOME dan puluhan untuk AWAY dan satuan untuk babak
pertandingan

3.2 saran

Saran pada saat pembuatan tugas ini Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari banyaknya
sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta
sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dikson cho. 2019. Pengertian resistor. https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-


resistor/. Diakses pada 22 januari 2020

Anonymous. 2019. Pengertian kapasotor. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kapasitor/.


Diakses pada 22 januari 2020

16

Anda mungkin juga menyukai