DISUSUN
OLEH
ABDULLAH
P320003
BAB I
1.3 TUJUAN
BAB II
2.4 FLOWCHART
BAB III
3.1 KESIMPILAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dankarunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami
dapatmenyusun makalah ini sebagai tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat
bagisemua pembaca. Makalah ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar
bagi pembacanya.Makalah ini diharapkan tidak hanya menjadi buku wajib melainkan
menjadi bacaan utama
dengan semua mahasiswa / mahasiswi serta menjadi referensi bagi peminat
lainnya.Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna
dan penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untukmenyempurnak
an makalah.
Wassalamu’alaikum Wr.
BAB I PENDAHULUAN
BLOK DIAGRAM
Tegangan dari jala-jala PLN masuk ke rangkaian power supply pada
pesawat stirrer. Tegangan dari power supply ini untuk mensuplay semua
rangkaian. Untuk menghidupkan pesawat tekan tombol ON. Kemudian setting
timer untuk memilih lamanya waktu. Kemudian setting kecepatan motor untuk
menentukan low, medium, atau high yang akan digunakan dalam proses
pengadukan. Lalu tekan tombol enter untuk memulai pengadukan. Setelah waktu
habis, maka motor akan berhenti bekerja, buzzer akan bunyi, dan proses
pengadukan selesai.
2.4 FLOWCHART
I. LANGKAH PENGOPERASIAN .
5. Untuk pemanas putar sampai lampu heat menyala sesuai yang diinginkan, tanda 1
( kurang panas) s.d tanda10 ( sangat panas ).
2. Jauhkan alat dari percikan air atau udara panasdan bahan kimia berbahaya ( sifat
korosif )
2.6 WIRING RANGKAIAN
VCC
U1
D1 J1
GND J2 J3
LED 6 VCC 1 40
5 RESET 8 COUNTER0 2 PB0(XCK/T0) PA0 (ADC0) 39 1
4 SCK 7 PB2 3 PB1(T1) PA1 (ADC1) 38 2
3 MISO 6 PWM 4 PB2(INT2/AIN0)
PA2 (ADC2) 37 3
R1 2 MOSI 5 5 PB3(OC0/AIN1)
PA3 (ADC3) 36 4 SW1
220 1 PROG_ISP 4 MOSI 6 PB4(SS) PA4 (ADC4) 35 5 PD3 1 2
3 MISO 7 PB5(M0SI) PA5 (ADC5) 34 6 SW_Back
VCC 2 SCK 8 PB6(MIS0) PA6 (ADC6) 33 7
J4
1 RESET 9 PB7(SCK) PA7(ADC7) 32 8 SW2
VCC 10 RST AREF 31 1 PD4 1 2
PA
PB VCC AGND VCC 2 SW_Up
C1 GND 11 30 3
J5
30PF 12 GND AVCC 29 PC7 4 SW3
J6 13 XTAL2 PC7(TOSC2) 28 PC6 1 5 PD5 1 2 SW_Down
Q1 14 XTAL1 PC6(TOSC2) 27 PC5 2
CON5
8 15 PD0(RXD) PC5 26 PC4 3
C2 XTAL 7 16 PD1(TXD) PC4 25 4 SW4
30PF 6 PD3 17 PD2(INT0) PC3 24 PC2 5 PD6 1 2
5 PD4 18 PD3(INT1) PC2 23 6 ENTER
4 PD5 19 PD4(OC1B) PC1(SDA) 22 PC0 7
3 PD6 20 PD5(OC1A) PCO(SCL) 21 8
VCC 2 PD6(ICP) PD7(OC2) PC
1
J7 VCC
R2 PD ATMEGA8535 1
SW5 10K 2 PWM
VCC 3
R3
1 2 RESET to LCD
1
VCC
reset VCC 104 CON3
2 1 2 PC0
3 4 PC2
C3
10uF/16V
PC1 5 6
D2
7 8
PC4 9 10 PC5
4148 PC6 11 12 PC7
3
13 14
15 16
JP1
U2
J8 D3 VCC
3 1 3
GND
2 VIN VOUT
1 D4 + + C5
C6
4700uf 50v
CON3
DIODE
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pada alat yang telah dibuat ini masih terdapat beberapa kekurangan
yaitu: belum dilengkapi dengan heater, terkadang putaran motor kurang stabil.
Untuk pembuatan modul selanjutnya sebaiknya dilengkapi dengan heater.
DAFTAR PUSTAKA
…,…,www.alldatasheet.com