BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai teori yang mendukung dalam pembuatan
proyek akhir. Materi yang dibahas diantaranya Mikrokontroler Atmega32, Modul
perekam suara A93010, Decoder dan Encoder, Penguat daya TEA2025B, LCD
(Liquid Crystal Display) 16x2, Driver Led ULN2003, Pemrograman Basic
Compiler, dan Downloader USBasp. Didalam bab ini juga akan dibahas materi
tentang kepramukaan yaitu Kode Morse dan Semaphore serta aplikasinya di
industri.
bidang
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu IC (Integrated Circuit) digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus, dengan kata lain cara kerja mikrokontroler
sebenarnya hanya membaca dan menulis data. Mikrokontroler juga merupakan
komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik
yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya, dimana sebuah sistem elektronik
yang sebelumnya banyak memerlukan komponen – komponen pendukung seperti
IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini (Sumber: Grahacendikia, wordpress.com).
Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar
dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri
2.1.1 Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR (Alf and vegard‟s Risc processor) merupakan
bagian dari keluarga mikrokontroller CMOS 8-bit buatan Atmel. AVR
memiliki arsitektur 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-
2.1.3 Serial Pheriperal Interface (SPI)
Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode
komunikasi serial syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh
Atmega32. Universal Syncrhronous, Asyncrhronous Serial Receiver dan
2.1.4 Konfigurasi Pin Atmega32
Konfigurasi pin Atmega32 mempunyai 40 pin PDIP dan 44 pin
TQFP/MLF seperti yang ditunjukan pada gambar 2.1.
PB3 (AIN0/INT2)
PB3 (AIN1/OC0)
PB0 (XCK/T0)
PA0 (ADC0)
PA1 (ADC1)
PA2 (ADC2)
PA3 (ADC3)
PB4 (SS)
PB1 (T1)
GND
VCC
44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34
33
(MOSI) PB5 PA4 (ADC4)
1
32
(MISO) PB6 PA5 (ADC5)
2
31
(SCK) PB7 PA6 (ADC6)
3
30
RESET PA7 (ADC7)
4
VCC AREF
5
29
GND GND
28
6
XTAL2 AVCC
7
27
XTAL1 PC7 (TOSC2)
26
8
25
(RXD) PD0 PC6 (TOSC1)
9
10
24
(TXD) PD1 PC5 (TDI)
11
(INT0) PD2
23
PC4 (TDO)
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
(ICP1) PD6
(OC2) PD7
(INT1) PD3
(OC1B) PD4
(OC1A) PD5
(SCL) PC0
GND
(SDA) PC1
(TCKD) PC2
VCC
(TMS) PC3
Output port B memiliki karakteristik buffer hard simetris dengan high
sink dan source capability. Ketika pin PB0 ke PB7 digunakan sebagai
input dan secara eksternal memakai pull-down, maka pull-up resistor
internal yang diaktifkan. Port B juga melayani fungsi dari fitur-fitur
f) Port D (PortD0 – PortD7) berfungsi sebagai port I/O 8 bit bidirectional
dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk masing-masing bit).
Output port D memiliki karakteristik buffer hard simetris dengan high
sink dan source capability. Ketika pin PD0 ke PD7 digunakan sebagai
2.2 Modul Perekam Suara (A93010)
Modul A93010 ini merupakan modul perekam suara yang mampu merekam
dengan durasi 20 detik dan hanya dapat dilakukan secara manual tanpa
menggunakan
software. Durasi rekaman pada modul ini juga dapat ditingkatkan
hingga
30 detik tergantung dari osilator resistor yang dipakai pada modul ini,
seperti yang ditunjukan pada Tabel 2.4. dan Gambar 2.2. semakin tinggi nilai
samplingnya maka suara yang dihasilkan akan semakin bagus akan tetapi durasi
perekaman nya akan semakin pendek.
Tabel 2.4 Nilai sampling pada modul A93010
(Sumber: Datasheet Modul A93010)
No. Durasi Sampling Osilator Resistor
1 20 detik 6,4 KHz 52 KΩ
2 24 detik 5,3 KHz 67 KΩ
3 30 detik 4,0 KHz 89 KΩ
Modul ini juga mempunyai ukuran yang kecil (34 mm x 23 mm) seperti
yang ditunjukan pada Gambar 2.x, dengan konsumsi arus yang rendah, yaitu:
Proses Recording = 25 mA
Proses Play = 25 mA
Proses Standby = 10 uA
oscillator
Selain menggunakan modul A93010 untuk proses rekaman suara, dapat juga
menggunakan IC perekam suara ISD400x yang mempunyai durasi rekaman yang
lebih lama (4-16 menit, sesuai dengan tipe ISD yang digunakan). Adapun
kelebihan dan kekurangan pada modul perekam suara dengan IC ISD400x sebagai
berikut:
A. Kelebihan Modul A93010
Modul A93010 lebih mudah digunakan
Tidak memerlukan software dalam proses rekam maupun play
B. Kekurangan Modul A93010
2.2.3 Proses Play
Untuk memainkan suara yang telah direkam pada modul, dapat
dilakukan dengan cara:
Tekan tombol PLAY untuk memutar ulang suara yang telah direkam,
jika tombol PLAY terus ditekan, maka suara yang direkam akan terus
diputar ulang sampai tombol PLAY dilepas, tetapi jika tombol PLAY
hanya ditekan satu kali, maka modul akan memutar ulang suara yang
direkam sebanyak satu kali.
Jika proses rekaman yang baru durasinya lebih pendek dari rekaman
yang lama, maka pada saat memutar ulang, sisa suara dari proses
perekaman sebelumnya akan dihapus secara otomatis.
2.3 Decoder
Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan
mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya
(Sumber: Digital Systems Principles and Aplications, Hal. 504). Beberapa
rangkaian decoder yang sering digunakan diantaranya decoder 3x8 (3 bit input
dan 8 output line), decoder 4x16, decoder BCD to Decimal (4 bit input dan 10
output line), decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line). Khusus
untuk BCD to 7 segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder
– decoder yang lain, di mana kombinasi dari setiap inputnya dapat mengaktifkan
beberapa output line-nya (bukan salah satu line). Pada perancangan ini akan
digunakan dua buah decoder 3x8 tipe 74HC238 untuk menyimulasikan
semaphore led pada tangan kanan dan tangan kiri.
2.3.1 Decoder 74HC238
IC Decoder ini merupakan IC CMOS yang mempunyai tiga buah
input biner (pada alamat A0, A1, A2) dan menghasilkan delapan buah
output berlogic 1 yang aktif secara bergantian pada salah outputnya (Y0 -
Y7). IC Decoder ini mempunyai tiga buah input Enable, dua buah Enable
beroperasi pada keadaan Active LOW (E1, E2), dan satu buah Enable
beroperasi pada keadaan Active High ( E3), input Enable ini digunakan
untuk mengontrol decoder saat beroperasi/bekerja (Sumber: Datasheet
74HC/HCT238). Berikut ini merupakan skema rangkaian gerbang logika
Tabel 2.5. Tabel kebenaran Decoder 74HC/HCT238
(Sumber: Datasheet 74HC/HCT238)
INPUT OUTPUT
E1 E2 E3 A2 A1 A0 Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Dari blok diagram diatas, menghasilkan data output seperti yang
ditunjukan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Tabel kebenaran Encoder 74C922
(Sumber: Datasheet 74C922N)
OUTPUT
Posisi Switch
D C B A
0 Y1 – X1 0 0 0 0
1 Y1 – X2 0 0 0 1
2 Y1 – X3 0 0 1 0
3 Y1 – X4 0 0 1 1
4 Y2 – X1 0 1 0 0
5 Y2 – X2 0 1 0 1
6 Y2 – X3 0 1 1 0
7 Y2 – X4 0 1 1 1
8 Y3 – X1 1 0 0 0
9 Y3 – X2 1 0 0 1
10 Y3 – X3 1 0 1 0
11 Y3 – X4 1 0 1 1
12 Y4 – X1 1 1 0 0
13 Y4 – X2 1 1 0 1
14 Y4 – X3 1 1 1 0
15 Y4 – X4 1 1 1 1
Frekuensi cut – off rendah (fL) dari sinyal output tergantung pada resistansi
beban (speaker, RL) dan output kapasitor 470 μF. Jika resistensi speaker 4Ω,
maka frekuensi cut-off rendah akan,
fL = 1 / (2π CRL) = 80 Hz
dengan demikian, output dari IC TEA2025 ini dapat bervariasi seperti yang
ditunjukan pada tabel 2.7.
Tabel 2.7 Output Amplifier TEA2025B
(Sumber: Datasheet TEA2025B)
Resistansi Output Power
MODE Supply Input
Speaker (d=10%)
9 Volt 4Ω 2.3 Watt
9 Volt 8Ω 1.3 Watt
6 Volt 4Ω 1 Watt
STEREO
Dari tabel di atas dapat diaplikasikan dua mode tersebut ke dalam sebuah
rangkaian seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.6. dan Gambar 2.7.
2.6.2 Saklar Mekanik
Saklar mekanik akan on atau off secara otomatis oleh sebuah proses
perubahan parameter, misalnya posisi, tekanan, atau temperatur. Saklar akan
On atau Off jika set titik proses yang ditentukan telah tercapai. Saklar
2.7.2 Konfigurasi LCD 16x2
LCD 16x2 memiliki 16 pin konektor yang didefenisikan seperti yang
ditunjukan pada Tabel 2.8 berikut:
Tabel 2.8. Fungsi pin LCD 16x2
(Sumber: Datasheet JHD 162A)
PIN NAMA PIN FUNGSI
1 VSS Ground voltage
2 VCC +5 volt
3 VEE Contrast voltage
Register Select
4 RS 0 = Instruction Register
1 = Data Register
Enable
5 R/W 0 = Write Mode
1 = Read Mode
Enable
6 E 0 = Start to latch data to LCD character
1 = Disable
7 DB0 Data bit ke – 0 (LSB)
8 DB1 Data bit ke – 1
9 DB2 Data bit ke – 2
10 DB3 Data bit ke – 3
11 DB4 Data bit ke – 4
12 DB5 Data bit ke – 5
13 DB6 Data bit ke – 6
14 DB7 Data bit ke – 7
15 BPL Ground voltage
16 GND Ground voltage
IC ULN 2003 merupakan IC yang mempunyai 16 buah pin. Untuk
setiap pin outputnya dapat dihubungkan kepada aktuator misalnya motor
stepper, led, dan sebagainya, sedangkan inputnya dapat di kontrol oler
mikrokontroler.
IC ULN2003 dapat pula berfungsi sebagai catu daya. Catu daya
ini terdiri
dari catu daya (+) dan ground. Besar catu daya yang dihubungkan
tergantung pada input pada Vcc – nya.
2.9.1 Kelebihan Bahasa Basic
Berikut ini adalah beberapa kelebihan bahasa Basic dengan bahasa
yang lainnya:
FastAVR Basic Compiler adalah sebuah bahasa yang mengandung
$regfile ini merupakan pengarah program, seperti yang ditunjukan
pada Gambar 2.12. misal $regfile = “m32def.dat” merupakan pengarah
pengarah preprosesor bahasa BASIC yang memerintahkan untuk
meyisipkan file lain, dalam hal ini adalah file m32def.dat yang berisi
2.10.1 Fitur USBasp
USBasp ini mempunyai fitur – fitur yang mendukung kinerja pada
saat proses pengunduhan file ke mikrokontroler tipe AVR, diantaranya:
SLOW SCK (J2), berfungsi untuk memilih kecepatan baca/tulis ke
Atmega48, Atmega88, Atmega168, Atmega8515, Atmega32, Atmega8,
Atmega16, Atmega162, Atmega164PA, Atmega324PA, Atmega32,
Atmega64A, Atmega128.
1. Tanda titik, dot atau 'dit' (·), durasinya adalah satu unit panjang
2. Tanda garis, dash atau 'dah' (-), durasinya tiga unit panjang
3. Keheningan antara titik dan garis dalam karakter, durasinya satu titik atau
satu unit durasi panjang
4. Keheningan (spasi) antar huruf, durasinya tiga unit panjang
5. Keheningan (spasi) antar kata, durasinya tujuh unit panjang
2.12 Kode Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan
menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung
tangan.
Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun
kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera
semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua
bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk
bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang
berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam,
namun
yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak
warna merah selalu berada dekat tangkai bendera, seperti pada Gambar 2.16.
2.13 Aplikasi di Bidang Industri
Selain pada bidang kepramukaan, kode morse dan semaphore juga sering
digunakan pada bidang industri, seperti digunakan untuk pengiriman berita
rahasia
melalui telegraf, sinyal navigasi pesawat terbang, sinyal navigasi kapal
laut, sinyal rel kereta api, dan sebagainya.
2.13.1 Aplikasi Kode Morse
Kode morse dapat digunakan sebagai alat bantu Navigasi VOR (Very
High Frequency Omni Directional Radio Range) seperti yang ditunjukan
pada Gambar 2.17. VOR adalah salah satu alat bantu navigasi yang
Selain untuk alat bantu Navigasi VOR, kode morse juga sering
digunakan sebagai sinyal Navigasi NCX (Navigation Communication
Exercise) kapal laut seperti pada Gambar 2.18. sinyal kode morse ini
digunakan untuk mengirimkan suatu berita rahasia. Berita ini di kirim
berupa cahaya sandi morse guna menjaga kerahasian suatu operasi.
Kode emaphore dapat digunakan sebagai sinyal pada rel kereta api.
Sinyal semaphore ini diperagakan oleh sebuah tiang yang memiliki lengan
yang bisa memutar dan akan menunjukan sinyal kepada masinis seperti
yang ditunjukan pada Gambar 2.18. Sinyal ini dipatenkan oleh Joseph
James Stevens dan hingga saat ini telah menjadi sinyal mekanis yang paling
sering digunakan di berbagai negara (Sumber: aldinofall.wordpress.com).