Anda di halaman 1dari 17

1

Pengertian Mikrokontroler ATMega8535


3 Komentar

Pengertian Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya
dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut
single chip microcomputer. Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem komputer yang
mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dangan PC (Personal
Computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan
ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler.

Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana didalamnya sudah terdapat CPU,
ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan
terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip
yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh
pabrik yang membuatnya menurut Winoto (2008:3).

Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan mikrokontroler seri MCS-
51. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer), sedangkan seri MCS-51
berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computer). Mikrokontroler AVR dapat
dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega, dan keluarga AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas
adalah memori, kelengkapan periperal dan fungsi-fungsi tambahan yang dimiliki. Berikut ini
penjelasan lebih lengkap mengenai Mikrokontroler ATMega8535:

Mikrokontroler ATMega8535

A. Mikrokontroler ATMega8535

ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC.
Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1
2

MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun
dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau
spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan.
Fitur-fitur tersebut antara lain:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D


2. ADC (Analog to Digital Converter)
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 register
5. Watchdog Timer dengan osilator internal
6. SRAM sebesar 512 byte
7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write
8. Unit Interupsi Internal dan External
9. Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial.

B. Konfigurasi Pin ATMega8535

Mikrokontroler AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan sebagai
port paralel. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler
adalah 4 port, yaitu port A, port B, port C dan port D. Sebagai contoh adalah port A memiliki
pin antara port A.0 sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B, port C, port D.
Diagram pin mikrokontroler dapat dilihat pada gambar berikut:

Diagram Pin ATMega8535


3

Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler
ATMega8535:

Tabel Penjelasan pin pada mikrokontroler ATMega8535

Vcc Tegangan suplai (5 volt)


GND Ground
Input reset level rendah, pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa
minimum akan menghasilkan reset walaupun clock sedang berjalan.
RESET RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi
masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di-
reset
XTAL 1 Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi
clock internal
XTAL 2 Output dari penguat osilator inverting
Pin tegangan suplai untuk port A dan ADC. Pin ini harus
Avcc dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan, maka pin ini
harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass filter
Aref pin referensi tegangan analog untuk ADC
pin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika
AGND
board memiliki analog ground yang terpisah

Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya masing-
masing:

1. Port A

Pin33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer
port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data
Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port A digunakan.
Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang disesuaikan sebagai input,
atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin pada port A juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:

Tabel Penjelasan pin pada port A

Pin Keterangan
PA.7 ADC7 (ADC Input Channel 7)
PA.6 ADC6 (ADC Input Channel 6)
PA.5 ADC7 (ADC Input Channel 5)
PA.5 ADC4 (ADC Input Channel 4)
4

PA.3 ADC3 (ADC Input Channel 3)


PA.2 ADC2 (ADC Input Channel 2)
PA.1 ADC1 (ADC Input Channel 1)
PA.0 ADC0 (ADC Input Channel 0)

2. Port B

Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer
port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data
Direction Register port B (DDRB) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port B digunakan.
Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang disesuaikan sebagai input,
atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi alternatif
khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:

Tabel Penjelasan pin pada port B

Pin Keterangan
PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB.4 SS (SPI Slave Select Input)
AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC (Timer/Counter0 Output
PB.3
Compare Match Output)
PB.2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External Interrupt2 Input)
PB.1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK (JSART External Clock
PB.0
Input/Output)

3. Port C

Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan port input
atau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).
Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port
C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan
sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-
fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:

Tabel Penjelasan pin pada port C


5

Pin Keterangan
PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC.6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
PC.1 SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)
PC.0 SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

4. Port D

Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional port I/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer
port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port D
digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang disesuaikan
sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-
fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:

Tabel Penjelasan pin pada port D

Pin Keterangan
PD.0 RDX (UART input line)
PD.1 TDX (UART output line)
PD.2 INT0 (external interrupt 0 input)
PD.3 INT1 (external interrupt 1 input)
PD.4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)
PD.5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)
PD.6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)
PD.7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

C. Diagram Blok ATMega8535

Pada diagram blok ATMega8535 digambarkan 32 general purpose Working register yang
dihubungkan secara langsung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU). Sehingga memungkinkan
dua register yang berbeda dapat diakses dalam satu siklus clock.

Bahasa pemprograman BASIC dikenal di seluruh dunia sebagai bahasa pemrograman handal,
cepat, mudah dan tergolong kedalam bahasa pemprograman tingkat tinggi. Bahasa BASIC
adalah salah satu bahasa pemprograman yang banyak digunakan untuk aplikasi mikrokontroler
karena kemudahan dan kompatibel terhadap mikrokontroler jenis AVR dan didikung oleh
compiler software berupa BASCOM-AVR.
6

Kontruksi bahasa BASIC pada BASCOM-AVR

Setiap bahasa pemprograman mempunyai standar penulisan program. Konstruksi dari program
bahasa BASIC harus mengikuti aturan sebagai berikut:

$regfile = header

inisialisasi

deklarasi variabel

deklarasi konstanta

Do

pernyataan-pernyataan

Loop

end

Pengarah preprosesor

$regfile = m16def.dat merupakan pengarah pengarah preprosesor bahasa BASIC yang


memerintahkan untuk meyisipkan file lain, dalam hal ini adalah file m16def.dat yang berisi
deklarasi register dari mikrokonroller ATmega 16, pengarah preprosesor lainnya yang sering
digunakan ialah sebagai berikut:

$crystal = 12000000 menggunakan crystal clock 12 MHz

$baud = 9600 komunikasi serial dengan baudrate 9600

$eeprom menggunakan fasilitas eeprom

Tipe Data

Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena sangat berpengaruh pada
program. Pemilihan tipe data yang tepat maka operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.

Tabel 1 Tipe Data pada BASCOM AVR

No Tipe Jangkauan
12345 BitByteIntegerWordLong
0 atau 10 255-32,768
32,7670 65535-
6 Single
2147483648 2147483647
7

7 Double
1.5 x 10^45 3.4 x 10^38
8 String
5.0 x 10^324 to 1.7 x
10^308

>254 by

Konstanta

Konstanta merupakan suatu nilai dengan tipe data tertentu yang tidak dapat diubah-ubah selama
proses program berlangsung. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu diawal program.

Contoh : Kp = 35, Ki=15, Kd=40

Variabel

Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di
dalam proses program yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari variable
terserah sesuai dengan yang diinginkan namun hal yang terpenting adalah setiap variabel
diharuskan :

1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf, max
32 karakter.
2. Tidak boleh mengandung spasi atau symbol-simbol khusus seperti : $, ?, %, #, !, &, *, (,
), -, +, = dan lain sebagainya kecuali underscore.
3. Deklarasi

Deklarasi sangat diperlukan bila akan menggunakan pengenal (identifier) dalam suatu program.

Deklarasi Variabel

Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah Dim nama_variabel AS tipe_data

Contoh : Dim x As Integer deklarasi x bertipe integer

Deklarasi Konstanta

Dalam Bahasa Basic konstanta di deklarasikan langsung.

Contohnya : S = Hello world Assign string

Deklarasi Fungsi
8

Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat dipanggil di manapun di dalam
program. Fungsi dalam Bahasa Basic ada yang sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti
print, input data dan untuk menggunakannya tidak perlu dideklarasikan.

Deklarasi buatan

Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer.
Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah :

Sub Test ( byval variabel As type)

Contohnya : Sub Pwm(byval Kiri As Integer , Byval Kanan As Integer)

Operator

Operator Penugasan

Operator Penugasan (Assignment operator) dalam Bahasa Basic berupa =.

Operator Aritmatika

* : untuk perkalian

/ : untuk pembagian

+ : untuk pertambahan

: untuk pengurangan

% : untuk sisa pembagian (modulus)

Operator Hubungan (Perbandingan)

Operator hubungan digunakan untuk membandingkan hubungan dua buah operand atau sebuah
nilai / variable, misalnya :

= Equality X = Y

< Less than X < Y

> Greater than X > Y

<= Less than or equal to X <= Y

>= Greater than or equal to X >= Y


9

Operator Logika

Operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator hubungan.
Operator logika ada empat macam, yaitu :

NOT Logical complement

AND Conjunction

OR Disjunction

XOR Exclusive or

Operator Bitwise

Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit dari data yang ada di memori. Operator
bitwise dalam Bahasa Basic :

Shift A, Left, 2 : Pergeseran bit ke kiri

Shift A, Right, 2 : Pergeseran bit ke kanan

Rotate A, Left, 2 : Putar bit ke kiri

Rotate A, right, 2 : Putar bit ke kanan

Pernyataan Kondisional (IF-THEN END IF)

Pernyataan ini digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan terhadap dua buah bahkan
lebih kemungkinan untuk melakukan suatu blok pernyataan atau tidak. Konstruksi penulisan
pernyatan IF-THEN-ELSE-END IF pada bahasa BASIC ialah sebagai berikut:

IF pernyataan kondisi 1 THEN

blok pernyataan 1 yang dikerjakan bila kondisi 1 terpenuhi

IF pernyataan kondisi 2 THEN

blok pernyataan 2 yang dikerjakan bila kondisi 2 terpenuhi

IF pernyataan kondisi 3 THEN

blok pernyataan 3 yang dikerjakan bila kondisi 3 terpenuhi

Setiap penggunaan pernyataan IF-THEN harus diakhiri dengan perintah END IF sebagai akhir
dari pernyatan kondisional.
10

Gambar 1 Diagram alir Pernyataan Kondisional (IF-THEN END IF)

Pernyataan Kondisional (SELECT-CASE-END SELECT)

Pernyataan ini digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan terhadap banyak kondisi.
Konstruksi penulisan pernyatan SELECT-CASE-END SELECT pada bahasa BASIC ialah
sebagai berikut:

SELECT CASE var

CASE kondisi1 : blok perintah1

CASE kondisi2 : blok perintah2

CASE kondisi3 : blok perintah3

CASE kondisi4 : blok perintah4

CASE kondisi5 : blok perintah5

CASE kondisin : blok perintahn

END SELECT akhir dari pernyatan SELECT CASE


11

Gambar 2 Diagram alir Pernyataan Kondisional (SELECT-CASE-END SELECT)

2. Dasar Pemrograman Bascom-8051


Tujuan : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
Menjelaskan dasar-dasar dan melakukan pemrograman mikrokontroler
menggunakan Bascom

Bascom-8051 adalah program kompiler menggunakan Basic berbasis Windows


yang dapat digunakan untuk mikrokontroler keluarga 8051, misalnya AT89S51/52/55 dan
AT89S2051/4051. Versi demo Bascom-8051 yang dikembangkan oleh MCS Electronic ini
dapat diunduh di www.mcselec.com secara bebas. Untuk versi demo kode yang dapat
dibuat dan dijalankan mikrokontroler dibatasi besarnya maksimal 4 kByte, namun hal ini
tidaklah menjadi masalah karena sesuai dengan kapasitas penyimpanan program internal
pada AT89S51.

Gambar 2-1 Tampilan Bascom-8051

Pada umumnya bahasa yang dipergunakan untuk memprogram mikrokontroler


adalah bahasa Assembly. Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat
menengah, dimana program yang dibuat lebih mendekati bahasa mesin, sehingga
pemenfaatan memori dapat dilakukan secara optimal, namun di sisi lain pemrogramannya
menjadi relatif sulit.
Karena bahasa yang dipergunakan Bascom, yaitu Basic, adalah bahasa tingkat
tinggi, maka pemrograman menggunakan Bascom sangatlah mudah untuk dipelajari.
Sintaksnya tidak jauh berbeda dari Basic pada umumnya, misalnya do-loop, for-next,
while-wend, goto, gosub dan sebagainya. Selain itu Bascom dilengkapi dengan fungsifungsi

khusus, misalnya LCD untuk menampilkan karakter pada LCD, PRINT untuk
12

mengirimkan karakter ke PC melalui kabel RS232, SHIFTIN dan SHIFTOUT untuk


komunikasi serial sinkron dan lain sebagainya. Fungsi-fungsi khusus tersebut jika
dituliskan dalam bahasa Assembly akan menjadi lebih panjang dan rumit, terutama karena
kita harus mengetahui register-register yang ada pada mikrokontroler.

2.1 Karakter Pada Bascom


Karakter pada Bascom dipergunakan untuk membentuk label, keyword, variabel,
dan operator, yang kesemuanya akan membentuk suatu program. Pada dasarnya karakter
pada Bascom terdiri dari karakter huruf (A-Z) dan karakter angka (0-9). Beberapa karakter
pada Bascom yang dipergunakan secara khusus terdapat pada tabel 2-1.

Tabel 2-1 Karakter khusus pada Bascom


Karakter
Deskripsi
ENTER
Ganti baris

Blank (spasi)
'
Single quotation mark (apostrophe)
*
Asterisks (simbol perkalian)
+
Plus sign (simbol penjumlahan)
,
Comma
-
Minus sign (simbol pengurangan)
.
Period (decimal point)
/
Slash (simbol pembagian) ditangani seperti \
:
Colon
"
Double quotation mark
;
Semicolon
<
Kurang dari
=
Sama dengan
>
Lebih dari
\
Backslash (simbol pembagian integer)

2.2 Tipe Data


Setiap variabel pada Bascom mempunyai tipe data yang menunjukkan kapasitas
dan jenis data yang dapat disimpan pada variabel tersebut. Hal ini berpengaruh pada
13

seberapa besar memori yang diperlukan untuk menyimpan variabel tersebut. Tabel 2-2
menunjukkan tipe data pada Bascom beserta ukuran dan rentangnya.

Tabel 2-2 Tipe data pada Bascom


Tipe Data
Ukuran (byte)
Rentang
Bit
1/8
0 atau 1
Byte
1
0 255
Integer
2
-32768 +32767
Word
2
0 65535
-2147483648
+2147483647
Single
Long
4
4

String
maksimum 254 byte

2.3 Variabel
Variabel adalah simbol yang digunakan untuk mewakili suatu nilai. Variabel digunakan
sebagai tempat penyimpanan data atau penampung data sementara. Variabel numeric

11
hanya dapat diisi nilai numerik (bit, byte, integer, word, long, dan single). Isi dari suatu
variabel numerik dapat berupa :
Suatu nilai konstan
Dasar Pemrograman Bascom-8051

A=5

C = 1.1
Nilai variabel numerik lain

A=B
14

Nilai yang didapat dengan mengkombinasikan variabel, konstan, dan operator

Temp = A + 5
Pada Bascom terdapat beberapa aturan mengenai penamaan suatu variabel, yaitu :
Nama suatu variabel maksimum terdiri atas 32 karakter dan dapat berupa huruf
ataupun angka.
Karakter pertama variabel haruslah berupa huruf.
Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata yang dipergunakan Bascom
sebagai perintah, pernyataan, register dan operator (misal AND, OR, DIM, P1
TIMER0 dan lain sebagainya)
Sebelum digunakan suatu variabel haruslah dideklarasikan terlebih dahulu tipe data yang
dipergunakan dengan menggunakan pernyataan DIM

DIM A As Byte

DIM Nama1 As Byte, Nama2 As Integer

DIM Kata As String*10


Selain menggunakan DIM, variabel dapat juga ditentukan tipe datanya menggunakan
DEFBYTE, DEFINT, DEFBIT, dan DEFWORD

DEFBYTE A

DEFWORD B;C;D
Suatu variabel dapat mempunyai nama lain atau alias. Umumnya alias digunakan untuk
mengganti variabel standar dengan nama yang lebih mudah diingat. Hal ini akan berguna
pada saat membuat program yang panjang dan kompleks, jika terdapat perubahan
penggunaan pin atau port, cukup diganti pada pernyataan Alias.

Saklar1 Alias P0.0

LED1 Alias P2.0

2.4 Konstanta
Konstanta adalah variabel yang mempunyai nilai konstan selama program dijalankan.
Untuk mendeklarasikan suatu konstanta dapat digunakan dua cara, yaitu menggunakan
Dim atau Const

Dim A As Const 5
15

Dim B1 As Const &B1001

Const Cbyte = &HF

Const Cint = -1000

Const Csingle = 1.1

Const Cstring = "tes"

2.5 Larik
Larik atau array adalah kumpulan variabel dengan nama dan tipe data yang sama.
Untuk membedakan satu variabel dengan variabel lainnya digunakan indeks. Indeks
haruslah berupa angka dengan tipe data byte, integer atau word, dengan nilai minimal 1
(bukan 0). Pendeklarasian larik mirip seperti variabel biasa, hanya ditambahkan jumlah
komponen lariknya.

Dim a(10) as byte

2.6 Sistem Bilangan


Pada pemrograman mikrokontroler terdapat 3 sistem bilangan yang sering
digunakan, yaitu desimal (basis 10), biner (basis 2), dan heksadesimal (basis 16). Cara
penulisan bilangan pada Bascom disesuaikan dengan sistem bilangan yang digunakan,
yaitu :
Untuk bilangan desimal tidak didahului angka ataupun huruf lain
Untuk bilangan biner didahului dengan &B
Untuk bilangan heksadesimal didahului dengan &H
Contoh : 240 (bilangan desimal), &B11110000 (bilangan biner), &HF0 (bilangan
heksadesimal)

2.7 Operator
Operator digunakan untuk melakukan operasi terhadap bilangan. Pada Bascom
operator dibedakan menjadi operator aritmetik, operator relasional, dan operator logika.
Operator aritmatik adalah operator yang digunakan dalam kalkulasi, yaitu +
(penjumlahan), - (pengurangan), * (perkalian, / (pembagian), \ (pembagian integer), MOD
(modulo = sisa dari pembagian). Operator relasional digunakan untuk membandingkan dua
nilai, yang memberikan hasil benar (1) atau salah (0) dan dapat digunakan untuk membuat
keputusan.

Tabel 2-3 Macam operator relasi pada Bascom


Operator
Relasi
Pernyataan
=
16

Sama dengan
X=Y
<>
Tidak sama dengan
X<>Y
<
Lebih kecil
X<Y
>
Lebih besar
X>Y
<=
Lebih kecil atau sama dengan
X<=Y
>= Lebih besar atau sama dengan
X>=Y

Operator logika digunakan untuk menguji suatu pola bit tertentu, manipulasi bit
atau operator Boolean. Misal operator AND dapat digunakan untuk mengabaikan semua
bit dalam suatu byte kecuali satu bit untuk memantau status bit tersebut

Tabel 2-4 Macam operator logika pada Bascom


Operator
Makna
NOT
Komplemen/inverter
AND
Konjungsi (dan)
OR
Disjungsi (atau)
EXOR
EXclusive OR

2.8 Pernyataan Bersyarat


Pada Bascom terdapat beberapa pernyataan bersyarat yang sering digunakan yaitu
If Then, If Then Elseif, dan Select Case

Syntaksis If Then
If <syarat> Then
<Pernyataan 1>
<Pernyataan 2>
Else
<Pernyataan 3>
<Pernyataan 4>
End If

Sintaksis If Then Elseif


If <syarat1> Then
<Pernyataan 1>
<Pernyataan 2>
Elseif <syarat2>Then
17

<Pernyataan 3>
<Pernyataan 4>
Else
<Pernyataan 5>
<Pernyataan 6>
End If

Sintaksis Select Case


Select Case < Variabel>
Case < Nilai 1> : <Pernyataan 1>
Case < Nilai 2> : <Pernyataan 2>
Case Else : <Pernyataan 3>
End Select

2.9 Pernyataan Perulangan (Loop)


Loop adalah suatu perulangan terhadap perintah atau instruksi sampai mencapai
keadaan tertentu (jumlah perulangan tersebut dapat diketahui). Fungsi dari loop sendiri
banyak sekali, dan dapat menghemat dalam penulisan program karena program yang sama
dapat dilakukan dengan beberapa perintah dan kemudian diulang-ulang. Terdapat 3
pernyataan perulangan yaitu Do-Loop, While-Wend, dan For-Next.

Sintaksis Do Loop
Do
<Pernyataan 1>
<Pernyataan 2>
Loop

Sintaksis While Wend


While <Syarat>
<Pernyataan 1>
<Pernyataan 2>
Wend

Sintaksis For Next


FOR <Variabel> = <Nilai Awal> TO/DOWNTO <Nilai Akhir>
<Pertambahan/Pengurangan>
<Pernyataan 1>
<Pernyataan 2>
Exit

Anda mungkin juga menyukai