Anda di halaman 1dari 12

PERBEDAAN MIKROKONTROLER JENIS

AVR, MCS51 DAN PIC


FUNGSI PIN MIKROKONTROLER AVR

IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang berbeda. Namun pada dasarnya
fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu bentuk IC seri
mikrokontroler AVR ATmega8535 dapat dilihat berikut.
Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki.
A. Port A
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D
converter.
B. Port B
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Pin-pin port B juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Port Pin

Fungsi Khusus

PB0

T0 = timer/counter 0 external counter input

PB1

T1 = timer/counter 0 external counter input

PB2

AIN0 = analog comparator positive input

PB3

AIN1 = analog comparator negative input

PB4

SS = SPI slave select input

PB5

MOSI = SPI bus master output / slave input

PB6

MISO = SPI bus master input / slave output

PB7

SCK = SPI bus serial clock

C. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator
untuk timer/counter 2.

D. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Port Pin

Fungsi Khusus

PD0

RDX (UART input line)

PD1

TDX (UART output line)

PD2

INT0 ( external interrupt 0 input )

PD3

INT1 ( external interrupt 1 input )

PD4

OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)

PD5

OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)

PD6

ICP (Timer/Counter1 input capture pin)

PD7

OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

E. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama
minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset.
F. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock
operating circuit.
G. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
H. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus secara eksternal
terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
I. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasionalisasi ADC, suatu
level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
J. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board
memiliki anlaog ground yang terpisah.
MIKROKONTROLER MCS51

OVERVIEW MIKROKONTROLER MCS51


Mikrokontroler dengan arsitektur MCS-51 merupakan salah satu jenis arsitektur
mikrokontroler yang paling lama, paling populer dan paling banyak digunakan di dunia.
Arsitektur ini dikeluarkan pertama kali oleh Intel dan kemudian menjadi banyak dipakai
dan dipelajari di seluruh dunia.
Berbagai seri mikrokontroler berarsitektur MCS-51 telah diproduksi oleh berbagai vendor
dan digunakan di dunia sebagai mikrokontroler yang bersifat low cost dan high performance.
Di Indonesia, mikrokontroler MCS-51 banyak dipakai karena telah lama populer, mudah
untuk didapatkan, dan harganya yang murah.
Antar seri mikrokontroler berarsitektur MCS-51 memiliki beragam tipe dan fasilitas, namun
kesemuanya memiliki arsitektur yang sama, dan juga set instruksi yang relatif tidak berbeda.
Berikut tabel perbandingan beberapa seri mikrokontroler MCS-51 buatan Atmel.

Keterangan:
Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
hasilbuatan manusia yang harus dijalankan oleh mikrokontroler
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU
untukpenyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah
memoriuntuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running
Pin I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil
keluaranataupun masukan bagi program
Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data
khusus secara serial asynchronous
SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial
secara serial synchronous
ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk
dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang
minimal.
ARSITEKTUR MIKROKONTROLER MCS51
Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur
bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O
dan port serial. Selain itu terdapat fasilitas timer/counter internal dan jalur interface address
dan data ke memori eksternal.
Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.
Salah satu tipe mikrokontroler arsitektur MCS-51 yang banyak digunakan saat ini adalah tipe
Atmel 89S51. Tipe ini banyak digunakan karena memiliki fasilitas on-chip flash memory dan
In System Programming. Berikut adalah feature-feature untuk mikrokontroler tipe 89S51
buatan Atmel.
4K bytes Flash ROM
128 bytes RAM
4 port @ 8-bit I/O (Input/Output) port
2 buah 16 bit timer
Interface komunikasi serial
64K pengalamatan code (program) memori
64K pengalamatan data memori

Prosesor Boolean (satu bit satu bit) 210 lokasi bit-addressable


Fasilitas In System Programming (ISP) .
PENJELASAN FUNGSI PIN MIKROKONTROLER MCS-51
IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang berbeda. Namun pada dasarnya
fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu bentuk IC seri
mikrokontroler MCS-51 dapat dilihat berikut.
Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki yang biasa ada pada seri mikrokontroler MCS-51.
A. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada desain yang
minimum (sederhana) digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Pada desain lebih lanjut
pada perancangan dengan memori eksternal digunakan sebagai data dan address yang dimultiplex. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
B. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O, kecuali pada IC 89S52 yang
menggunakan P1.0 dan P1.1 sebagai input eksternal untuk timer ketiga (T3). Port 1 terdapat
pada pin 1-8.
C. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O. Pada
desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address. Port 2 terdapat pada pin 21-28.
D. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O juga mempunyai fungsi khusus yang
ditunjukkan pada tabel berikut.

E. PSEN (Program Store Enable)


PSEN adalah kontrol sinyal yang mengijinkan untuk mengakses program (code) memori
eksternal. Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan 0
pada tahap fetch (penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai 0 pada pembacaan
program memori internal. PSEN terdapat pada pin 29.
F. ALE (Address Latch Enable)
ALE digunakan untuk men-demultiplex address dan data bus. Ketika menggunakan program
memori eksternal port 0 akan berfungsi sebagai address dan data bus. Pada setengah paruh
pertama memory cycle ALE akan bernilai 1 sehingga mengijinkan penulisan alamat pada
register eksternal dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai satu sehingga port 0
dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.
G. EA (External Access)
Jika EA diberi masukan 1 maka mikrokontroler menjalankan program memori internal saja.
Jika EA diberi masukan 0 (ground) maka mikrokontroler hanya akan menjalankan program
memori eksternal (PSEN akan bernilai 0). EA terdapat pada pin 31.
H. RST (Reset)
RST pada pin 9 merupakan pin reset. Jika pada pin ini diberi masukan 1 selama minimal 2
machine cycle maka system akan di-reset dan register-register internal akan berisi nilai
default tertentu dan program kembali mengeksekusi dari alamat paling awal.
I. On-Chip Oscillator

Mikrokontroler MCS-51 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika di-drive
menggunakan kristal. Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem. Nilai
kristal yang biasa digunakan pada 89S51/89S52 adalah sekitar 12 MHz, dan maksimum
sampai 24 MHz. On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan kristal,
tapi juga dapat digunakan TTL oscillator.
J. Koneksi Power
Mikrokontroler biasanya beroperasi pada tegangan 3.3 volt atau 5 volt (tergantung serinya).
Pin Vcc terdapat pada pin 40 sedangkan Vss (ground) terdapat pada pin 20.
C. MIKROKONTROLER PIC
Mengenal mikrokontroler PIC 16F84
mikrokontroler seri PIC 16F84 adalah seri yang paling banyak digunakan karena
kesederhanaannya dan ketersediaannya di pasar indonesia.walaupun cukup sederhana PIC
16F84 sudah cukup handal untuk diterapkan. Kesederhanaannya akan membantu kita lebih
mudah untuk menguasaianya. Baik dari segi arsitektur maupun cara memprogramnya. Meski
kapasitas memorinya kecil, hanya 1k, mikrokontroler PIC 16F84 dapat diprogram
menggunakan bahasa C, yang tidk banyak melibatkan operasi store ke memori. oleh karena
itu, dengan memori yang tidak besarpun kita dapat mengisiprogram yang cukup besar.
Fitur
Walaupun lebih sederhana dibandingkan dengan seri lainya di PIC tetapi mikrokontroler PIC
16F84 ini memiliki fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh mikrokontroler keluaran Atmel atau
Paralax.
Mikrokontroler PIC 16F84 ini memiliki fitur:
1. Hanya memerlukan 35 set instruksi
2.
Data berukuran 8 bit
3.
Memiliki flash memory sebesar 1024 x 14yang dapat digunakan untuk memprogram
(1000 kali baca tulis)
4.
Memiliki 68 x 8 SRAM
5.
15 Special Function Register
6.
Memiliki EEPROM sebesar 64x8
7.
Delapan tingkat stack perangkat keras
8.
memiliki 4 interup
9.
memiliki 13 buah i/o yaitu 5 portA dan 8 portB
10.
Watchdog Timer (WDT) dengan internal osilator
11.
mode sleep
12.
memiliki dimensi kecil (18 pin)
Hardware
Mikrokontroler PIC 16F84 memiliki kemasan cukup sederhana hanya 18 pin dalam kemasan
DIP (Dual In Line Pin)

Keterangan:
1. VDD
Power supply
2. VSS
Ground
3. OSC1/CLKIN
Pin input clock (pin koneksi ke crystal atau resonator)
4. OSC2/CLKOUT
Pin output clock (pin koneksi ke crystal atau resonator)
5. MCLR
Master clear atau Vpp program atau reset aktif rendah (low)
6. Ra0-RA3
Port I/O A bit 0-3
7. RA4/TOCK1
Port I/O A bit ke 4 atau input untuk timer
8. RB0/INT
Port I/O B bit ke 0 atau pin interupsi eksternal
9. RB1-RB7
Port I/O B bit 1-7

3. Macam dan Jenis


Mikrokontroler populer
4 NOVEMBER 2014 SINTASINTYA

Jenis-jenis mikrokontroler :
1. Mikrokontroler AVR

Mikrokonktroler Alv and Vegards Risc processor atau sering disingkat AVR
merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar
kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock.
Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler
yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki berbagai
kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari arsitektur mikrokontrolermikrokontroler yang sudah ada.
Berbagai seri mikrokontroler AVR telah diproduksi oleh Atmel dan
digunakan di dunia sebagai mikrokontroler yang bersifat low cost dan high
performance. Di Indonesia, mikrokontroler AVR banyak dipakai karena
fiturnya yang cukup lengkap, mudah untuk didapatkan, dan harganya
yang relatif terjangkau.
1.
Varian Mikrokontroler AVR
Antar seri mikrokontroler AVR memiliki beragam tipe dan fasilitas, namun
kesemuanya memiliki arsitektur yang sama, dan juga set instruksi yang
relatif tidak berbeda. Tabel dibawah ini membandingkan beberapa seri
mikrokontroler AVR buatan Atmel.
Keterangan:

Flashadalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi

dengan program hasil buatan manusia yang harus dijalankan oleh


mikrokontroler
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu

CPU untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika


program sedang running
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)

adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh


program yang sedang running
Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai

hasil keluaran ataupun masukan bagi program


Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk
menghitung waktu/pulsa

UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur


komunikasi data khusus secara serial asynchronous

PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat

modulasi pulsa
ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat

menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian


dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu
SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus

secara serial secara serial synchronous


ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus
mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam sistem
rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal

1.
Arsitektur Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR sudah menggunakan konsep arsitektur Harvard yang
memisahkan memori dan bus untuk data dan program, serta sudah
menerapkan single level pipelining. Selain itu mikrokontroler AVR juga
mengimplementasikan RISC (Reduced Instruction Set Computing)
sehingga eksekusi instruksi dapat berlangsung sangat cepat dan efisien.
Blok sistem mikrokontroler AVR dapat dilihat dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroler AVR
Salah satu seri mikrokontroler AVR yang banyak menjadi andalan saat ini
adalah tipe ATtiny2313 dan ATmega8535. Seri ATtiny2313 banyak
digunakan untuk sistem yang relatif sederhana dan berukuran kecil.
Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATtiny2313.

Kapasitas memori Flash 2 Kbytes untuk program


Kapasitas memori EEPROM 128 bytes untuk data
Maksimal 18 pin I/O
8 interrupt
8-bit timer
Analog komparator
On-chip oscillator
Fasilitas In System Programming (ISP)

Sedangkan ATmega8535 banyak digunakan untuk sistem yang kompleks,


memiliki input sinyal analog, dan membutuhkan memori yang relatif lebih
besar. Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATmega8535.

Memori Flash 8 Kbytes untuk program


Memori EEPROM 512 bytes untuk data

Memori SRAM 512 bytes untuk data


Maksimal 32 pin I/O
20 interrupt
Satu 16-bit timer dan dua 8-bit timer
8 channel ADC 10 bit
Komunikasi serial melalui SPI dan USART
Analog komparator
4 I/O PWM
Fasilitas In System Programming (ISP)

Materi lebih lengkap tentang Mikrokontroler AVR silahkan download disini

2. Mikrokontroler MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC
(Complex Instruction Set Computer). Sebagian besar instruksinya
dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20
kaki dan versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash
PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media
memori-program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap
versinya.
Perbedaan dari mikrokontroler-mikrokontroler tersebut terutama terletak
pada kapasitas memori-program, memori-data dan jumlah pewaktu 16-bit.
Perbedaan mikrokontroler Atmel MCS51 tersebut ditunjukan pada Tabel
1.1 berikut.
Tabel 1.1. Perbandingan antar Mikrokontroler MCS51Atmel
Mikrokontroler MCS51 Atmel versi mini (20 pin) dan versi 40 pin secara
garis besar memiliki struktur dasar penyusun arsitektur mikrokontroler
yang sama. Bagian-bagian tersebut secara lebih lengkap (detil) ditunjukan
dalam diagram blok berikut.
Gambar 1.2 Diagram blok Mikrokontroler MCS51 Atmel
Mikrokontroler MCS51 Atmel versi 40 kaki mempunyai 32 kaki
sebagai portparalel dan 8 pin yang lain untuk konfigurasi kerja
mikrokontroler. Satuport paralel terdiri dari 8 kaki, dengan demikian 32

kaki tersebut membentuk 4 buah port paralel yang masing-masing dikenal


sebagai port0, port 1, port 2, port 3. Nomor dari masing-masing jalur
(kaki) dari portparalel mikrokontroler MCS51 Atmel mulai dari 0 sampai 7,
jalur (kaki) pertama dari port 0 disebut sebagai P0.0 dan jalur terakhir
untuk port 3 adalah P3.7. Mikrokontroler MCS51 Atmel versi mini
mempunyai 20 kaki, 15 kaki diantaranya adalah kaki port 1 dan port 3. 5
kaki yang lain untuk konfigurasi kerja mikrokontroler. Port 1 terdiri dari 8
jalur yaitu P1.0 sampai P1.7 dan port 3 terdiri dari 7 jalur yaitu P3.0
sampai P3.5 dan P3.7. Susunan kaki mikrokontroler MCS51 atmel versi 40
kaki dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.
Gambar 2.2 Susunan kaki Mikrokontroler MCS51 Atmel
1.
Fungsi-Fungsi Kaki (Pin)
1.
VCC
Kaki VCC digunakan untuk masukan suplai tegangan.
1.
GND
Kaki (pin) GND funsinya sebagai saluran ground atau pentanahan.
1.
RST
Kaki RST fungsinya sebagai masukan reset. Kondisi 1 selama 2 siklus
mesin pada saat oscillator bekerja akan me-reset mikrokontroler yang
bersangkutan.
1.
ALE/
Kaki ALE digunakan sebagai keluaran ALE atau Adreess Latch Enable yang
akan menghasilkan pulsa-pulsa untuk menahan byte rendah (low byte)
alamat selama mengakses memori eksternal. Kaki ini juga berfungsi
sebagai masukan pulsa program (the program pulse input) atau selama
pemrograman flash. Pada operasi normal, ALE akan berpulsa dengan laju
1/6 dari frekuensi kristal dan dapat digunakan sebagai pewaktuan (timing)
atau pendekatan (clocking) rangkainan eksternal.
Kaki (Program Store Enable) merupakan sinyal baca untuk memori
programeksternal. Saat mikrokontroler MCS51 menjalankan program dari
memorieksternal, akan diaktifkan dua kali per-siklus mesin, kecuali dua
aktivasi dilompati (diabaikan) saat mengakses memori data eksternal.
1.
/VPP
Kaki /VPP ( Exkternal Access Enable) fungsinya sebagai kontrol untuk
mengakses memori. harus dihubungkan ke ground, jika mikrokontroler
akan mengeksekusi program dari memori eksrternal. Selain itu harus
dihubungkan ke VCC jika akan mengakses program secara internal. Kaki

ini juga berfungsi untuk menerima tegangan 12V (VPP) selama


pemrogramanflash, khususnya untuk tipe mikrokontroler 12V volt.
1.
XTAL1
Kaki XTAL1 merupakan masukan untuk penguat inverting oscillator dan
masukan untuk clock internal pada rangkaian operasi mikrokontroler.
1.
XTAL2
Kaki XTAL2 merupakan keluaran dari rangkaian
penguat inverting oscilator

3. Mikrokontroler PCI
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard
yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi
Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640.
PIC memungkinkan Anda untuk mengontrol perangkat output ketika
mereka dipicu oleh sensor dan switch. Program dapat dihasilkan dengan
menggunakan diagram alur dalam perangkat lunak komputer, yang
kemudian dapat di-download ke dalam chip PIC. Mereka dapat ditulis
ulang sebanyak yang Anda inginkan. Memori jenis ini disebut memori
flash.
Sebuah mikrokontroler PIC adalah sirkuit terpadu tunggal cukup kecil
untuk muat di telapak tangan dan berisi memori pengolahan unit, Jam dan
sirkuit Input / Output dalam satu unit. Sebuah mikrokontroler PIC, oleh
karena itu, sering digambarkan sebagai komputer dalam sirkuit terpadu.
Mikrokontroler PIC dapat dibeli kosong dan kemudian diprogram dengan
program kontrol tertentu. Mikrokontroler PIC juga dapat dibeli dengan pradiprogram seperangkat perintah yang memungkinkan download langsung
dari kabel komputer dan mengurangi biaya peralatan pemrograman.

8051, PIC and AVR have Harvard architecture (separate memory spaces for RAM
and program memory). ARM has von Neumann architecture (program and RAM in
the same space).

ARM has a 16 and/or 32 bit architecture. The others are byte (8-bit) architecture.

8051 and PIC have limited stack space - limited to 128 bytes for the 8051, and as
little as 8 words or less for PIC. Writing a C compiler for these architectures must
have been challenging, and compiler choice is limited.

8051, AVR and ARM can directly address all available RAM. PIC can only directly
address 256 bytes and must use bank switching to extend it, though using a C
compiler conceals this. You still pay a speed penalty though.

8051 and PIC need multiple clock cycles per instruction. AVR and ARM execute
most instructions in a single clock cycle.

8051 and AVR are sufficiently similar that an AVR can usually replace an 8051 in
existing products with practically no hardware change. Some AVRs are made with
8051 pinouts to drop right in. The Reset polarity is the main difference.

8051 and AVR instruction sets are different but sufficiently similar that it's
possible to translate 8051 assembler to AVR assembler line by line (I have done
this). Because an 8051 takes 12 (sometimes six) clocks per instruction and an AVR
takes only one, you have to modify timing critical routines.

AVR and ARM have the best compiler and application support, including free
GCC compilers

Anda mungkin juga menyukai