STRUKTUR ATOM
RAMLAH - [1513141002]
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
10-34 Js.
4. Perubahan energi dapat terjadi bila electron berpindah dari lintasan yang satu
kelintasan yang lain.
Model atom Bohr berhasil menjelskan spectrum yang teramati untuk atom
Hidrogen dan ion-ion serupa atom hydrogen (seperti He+, Li2+, Be3+ dan
sebagainya), namun tidak dapat menjelaskan spectra atom yang memiliki lebih
dari satu electron. Selain itu, model atom Bohr tidak memiliki dasar pembenaran
dalam kuantisasi momentum sudut electron yang hanay bernilai kelipatan dari ,
2
mengapa bukan kelipatan atau dan sebagainya. Keterbatasan lain dari
3 5
modela tom Bohr adalah tidak dapat menjelaskan cara-cara atom berikatan
membentuk molekul yang stabil dengan kombinasi tertentu dari atom-atom
penyusunnya. Demikian pula mengenai anggapan dasar bahwa suatu electron
dalam atom terletak pada suatu jarak tertentu dari inti dan bergerak mengitari inti
pada lintasannya dengan suatu kecepatan tertentu pula. Hal ini kemudian
ditunjukkan oleh Heisenberg bahwa tidak mungkin untuk menentukan secara
serentak posisi dan momentum suatu partikel subatomic dengan tepat.
Berdasarkan kekurangan dan keterbatasan tersebut, para ahli peneliti melalui
usaha-usaha berkesinambungan dan berkelanjutan memperbaiki model struktur
atom yang dikemukakan Bohr dengan menggunakan konsep-konsep secara
mekanika kuantum (Bundjali, 2002: 12).
Teori Atom Mekanika Gelombang (Teori Kuantum)
Walaupun Bohr telah melukiskan struktur atom cukup detail, namun masih
ada sesuatu yang hilang. Untuk itu perlu kiranya ditinjau kembali mengenai sifat
cahaya. Para Ilmuan selalu saja mendapat kesulitan dalam melukiskan sifat
karakteristik cahaya. Banyak percobaan dengan jelas menunjukkan bahwa cahaya
bersifat gelombang, tetapi percobaan lain menunjukkan bahwa cahaya bersifat
sebagai partikel (yang nantinya dikenal sebagai aliran foton)yang membawa
paket-paket energi atau sejumlah energi diskret terkuantisasi) (Sugiyarto, 2004:
20).
Teori kuantum lahir dari penelitian tentang radiasi yang dipancarkan oleh
benda hitam pada temperature tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa apabila
radiasi ini dialurkan terhadap frekuensi, intensitas dari radiasi tersebut pada
temperature tinggi mencapai suatu harga maksimum kemudian turun lagi. Pada
temperature yang relatif rendah, nilai mkasimum itu diletakkan di daerah infra
merah. Bila temperature di naikkan, maka nilai maksimum itu diletakkan kearah
yang lebih tinggi. Teori mekanika gelombang dirumuskan oleh Werner
Heisenberg dan Erwin Schrodinger hampir bersamaan waktunya, meskipun
ditempat yang berbeda. Sumbangan pemikiran yang penting dalam teori ini
diberikan oleh Paul Dirac, Max Born dan Wolfgang Pauli (Tim Dosen Kimia
Unhas, 2013: 9-10).
Penggunaan model atom Bohr masih terbatas pada atom yang tersusun
atas inti dan satu electron, serta belum dapat menjelasakn intesitas garis spectrum.
Ahli fisika Perancis, Prince Louis de Broglie, menyarankan dalam desertasi
doktornya, bahwa bilangan bulat Bohr (n=1,2,3,.....) dan teori dualism cahaya dari
Planck harus disatukan apabila semua partikel yang bergerak dipertimbangkan
mempunyai sifat gelombang (Sukarna, 2003: 95).
Louis de Broglie mengemukakan konsep dualisme gelombang dan materi
yaitu kaitan antara panajng gelombang dan momentum
Planck E = h v =
enstein E= m c2
dari kedua ungkapan diatas, ungkapan de Brouglie:
=
Sifat partikel radiasi dibuktikan oleh kajian efek fotolistrik dan efek Compton,
sedangkan sifat gelombang dari berkas electron (ataupun neutron) dibuktikan
melalui gejala difraksi (Bundjali, 2002: 12).
Sebagai akibat dari dualism sifat partikel gelombang, Werner Heisenberg
(1925) mengemukakan prinsip ketidakpastian yang menyatakan bahwa tidak
mungkin untuk dapat mengetahui pada waktu yang bersamaan baik momentum
maupun kedudukan suatu partikel seperti electron dengan tepat (Tim Dosen Kimia
Unhas, 2013: 10).
Menurut Syukri (1999, 137) Tiap bilangan kuantum mempunyai nilai dan
arti tertentu, dan yang satu berhubungan dengan yang lainnya. Nilai-nilai tersebut
menentukan bentuk dan ukuran orbital.
1. Bilangan Kuantum Utama
Bilangan kuantum ini memeriksa lokasi dan energi suatu electron dan
merupakan ukuran dari volume efektif awan electron. Dengan meningkatnya
nilai n, semakin jauh dari inti, energi membesar. Nilai n menyatakan kulit
electron (n= 1,2,3,....).
2. Bilangan Kuantum Azimut atau bilangan kuantum Orbital (l)
Setiap kulit terdiri atas satu atau lebih subkulit. Jumlah subkulit dalam satu
kulit ditentukan oleh niali n dari kulit tersebut, misalnya kulit K, n=1 hanya
memiliki satu subkulit. nilai (l = 0,1,2,3,..... (n-1)).
3. Bilangan Kuantum magnetic (m)
Setiap orbital memiliki bilangan kauntum magnetic yang karakteristik dan
hanaya diisi maksimum oleh dua electron (sesuai larangan pauli). Orbital
dalam suatu subkulit dengan bilangan kauntum azimuth l, memiliki bilangan
kuantuk magnetic l, -(l-1), -(l-2),.....
4. Bilangan Kuantum spin (s)
bilangan kuantum spin ini meyatakan arah putaran electron pada porosnya,
searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Hal ini dinyatakan dengan
nilai atau -. Suatu orbital dapat diisi dengan maksimum dua electron
dengan arah spin berlawanan. Hal ini dikenal sebagai prinsip larangan Pauli.
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph dan Suminar. 1985. Kimia Dasar Jilid 1. Bogor: PT Gelora
Aksara Pratama.
Subowo, Tutu dan Akhmad Sunjaya. 1983. Kimia Fisik 1. Bandung: CV Armico.
Sugiyarto, Bambang. 2004. Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur. Jakarta.
Surdia, Noer Mansdsjoeriah. 1993. Ikatan dan Struktur Molekul. Bandung: ITB.
Tim Dosen Kimia UNHAS. 2013. Kimia Dasar 1. Makassar: UPT MKU
Universitas Hasanuddin.