PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya
dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi. Ditularkan
melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada wanita
dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis sangat banyak ditemukan di berbagai tempat,
ataupun belahan Dunia manapun, Trichomonas vaginalis lebih banyak
ditemukan pada negara berkembang dari pada negara yang maju, contohnya
adalah negara Indonesia, hal ini disebabkan karena kurangnya tingkat
pendidikan dan minimnya pengetahuan serta kurangnya kesadaran tentang
bagaimana menjaga kebersihan diri oleh masyarakat itu sendiri.
Penyakit ini memiliki gejala yang kurang diketahuai sehingga terkadang
orang yang terkena protozoa ini tidak menyadari bahwa dirinya telah
terinfeksi pada tahap awal, cara penularan penyakit ini juga sangat gampang
melalui lingkungan disekitar kita tanpa kita sadari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Trichomonas vaginalis?
2. Apa Gejala dari Trichomonas vaginalis?
3. Bagaimana Diagnosis Trichomonas Vaginalis?
4. Bagaimana Cara Mencegah Trichomonas Vaginalis?
5. Bagaimana Cara mengobati Trichomonas vaginalis?
6. Bagaimana Cara Penularan dari Trichomonas vaginalis?
7. Bagaimanakah Siklus Hidup Dari Trichomonas Vaginalis?
1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Trichomonas vaginalis?
2. Untuk Mengetahui gejala dari Trichomonas vaginalis?
3. Untuk Mengetahui Diagnosis Trichomonas Vaginalis?
4. Untuk Mengetahui Cara Mencegah Trichomonas Vaginalis?
5. Untuk Mengetahui Cara mengobati Trichomonas vaginalis?
6. Untuk Mengetahui Penularan dari Trichomonas vaginalis?
7. Untuk Mengetahui Siklus Hidup Dari Trichomonas Vaginalis?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Lebih sering buang air kecil dari biasanya.
4
E. Cara mengobati Trichomonas vaginalis
Trikomoniasis bisa diatasi secara efektif dengan antibiotik.
Metronidazole adalah jenis antibiotik yang biasa dipakai untuk mengatasi
infeksi ini. Pertama kali diperkenalkan oleh cosar dan julou yang
mendemonstrasikan aktivitas in vitro metronidazole terhadap trichomonas
vaginalis. Antibiotik ini diresepkan dalam dosis tertentu untuk dikonsumsi
selama 5-7 hari. Selain metronidazole, tinidazole juga bisa digunakan untuk
pengobatan. Minum obat ini setelah makan dan hindari mengonsumsi
minuman keras selama 24 jam setelah meminum metronidazole atau 72 jam
setelah meminum tinidazole karena bisa menyebabkan mual parah dan
muntah-muntah.
Jika antibiotik telah dikonsumsi sampai habis dan gejalanya masih
terlihat, atau hasil laboratorium menyatakan hasil negatif terhadap
trikomoniasis, maka membutuhkan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah
gejala ini disebabkan oleh penyakit infeksi menular seksual yang lain.
Bisa juga sebaiknya melakukan tes ulang jika muntah setelah minum
antibiotik karena kemungkinan antibiotik tidak diserap dan akan memerlukan
antibiotik lebih atau metode perawatan lain.
Penting untuk menghabiskan semua antibiotik yang diresepkan agar
infeksi tidak kembali. Hindari hubungan intim hingga infeksi teratasi secara
sempurna.
5
janin dan penderita setelah menopause. Penderita wanita lebih banyak
dibandingkan pria karena kurang memperhatikan kebersihan dan kelembaban
alat kelaminnya. Infeksi Trichomonas vaginalis mempunyai masa inkbasi
selama 4-21 hari.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya
dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi. Ditularkan
melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada wanita
dan uretritis non-gonococcoal pada pria.
Perkembangbiakannya dengan cara berkembang biak secara belah
pasang longitudinal dan inti membelah dengan cara mitosis yang dilakukan
setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi yang optimum. Jadi tidak heran bila
dalam beberapa hari saja protozoa ini dapat berkembang mencapai jutaan.
Tidak seperti protozoa lainnya, trichomonas tidak memiliki bentuk kista. Sel-
sel trichomonas vaginalis memiliki kemampuan untuk melakukan fagositosis
7
DAFTAR PUSTAKA