Anda di halaman 1dari 8

TRICOMONAS VAGINALIS PADA IMS

TRICOMONAS VAGINALIS PADA IMS

Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas
vaginalis. Trikomoniasis dapat dicegah dengan perilaku seksual yang aman, yaitu tidak
bergonta-ganti pasangan seksual dan menggunakan kondom.

Trikomoniasis menular melalui hubungan seksual. Selain hubungan seksual, berbagi pakai alat
bantu seks dengan penderita trikomoniasis juga dapat menularkan penyakit ini. Penyakit
trikomoniasis sering kali tidak menimbulkan gejala. Walaupun tanpa gejala, seseorang yang
menderita trikomoniasis tetap dapat menularkannya kepada orang lain.

Penyebab Trikomoniasis

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis, yang menyebar melalui hubungan
seksual. Parasit ini juga bisa menular lewat berbagi pakai alat bantu seks yang tidak dibersihkan
terlebih dahulu.

Risiko trikomoniasis akan meningkat pada seseorang yang:

· Sering bergonti-ganti pasangan seksual.


· Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

· Pernah menderita trikomoniasis.

· Pernah menderita penyakit menular seksual.

Parasit ini tidak bisa menular melalui seks oral, seks anal, ciuman, dudukan kloset, atau berbagi
pakai alat makan.

Gejala Trikomoniasis

Kebanyakan penderita trikomoniasis tidak merasakan gejala apapun. Meski begitu, penderita
tetap bisa menularkan trikomoniasis ke orang lain. Bila terdapat gejala, biasanya keluhan akan
muncul 5-28 hari setelah terinfeksi.

Pada wanita, trikomoniasis dapat ditandai dengan gejala berikut:

· Keputihan yang banyak dan berbau amis.

· Keputihan berwarna kuning kehijauan, bisa kental atau encer, serta berbusa.

· Gatal yang disertai rasa terbakar dan kemerahan di area vagina.


· Nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.

Pada pria, gejala trikomoniasis yang muncul dapat berupa:

· Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis.

· Keluar cairan putih dari penis.

· Nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.

· Lebih sering buang air kecil dari biasanya.

Diagnosis Trikomoniasis

Seseorang dapat diduga menderita trikomoniasis jika mengalami gejala-gejala di atas. Untuk
memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada organ kelamin pasien, serta
mengambil sampel cairan vagina (pada wanita) atau urine (pada pria) untuk diteliti di
laboratorium.

Pemeriksaan sampel cairan vagina atau urine membutuhkan waktu beberapa hari. Sambil
menunggu hasil, pasien tetap akan ditangani untuk mengurangi risiko penularan infeksi.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien menderita trikomoniasis, dokter akan
menyarankan pasangan seksual pasien untuk diperiksa dan diobati juga.

Pengobatan Trikomoniasis

Untuk mengobati trikomoniasis, dokter akan meresepkan metronidazole. Obat dapat diminum
sebagai dosis tunggal dan besar, atau dikonsumsi 2 kali sehari, selama 5-7 hari, dengan dosis
yang lebih kecil.

Selama masa pengobatan, pasien dilarang berhubungan seksual sampai dinyatakan sembuh
oleh dokter. Pasien juga harus menghindari konsumsi minuman beralkohol 24 jam setelah
mengonsumsi metronidazole, karena bisa menyebabkan mual dan muntah.

Trikomoniasis biasanya sembuh dalam tujuh hari. Meski demikian, penderita perlu periksa
kembali ke dokter dalam 3 minggu hingga 3 bulan setelah pengobatan, untuk memastikan
dirinya tidak terinfeksi kembali.

Komplikasi Trikomoniasis

Bila tidak ditangani, trikomoniasis bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama pada ibu
hamil. Komplikasi yang dapat terjadi adalah bayi terlahir prematur atau terlahir dengan berat
badan rendah, dan penularan trikomoniasis ke bayi saat proses persalinan.
Di samping itu, trikomoniasis yang terjadi pada wanita dapat membuat penderitanya lebih
rentan terkena infeksi HIV.

Pencegahan Trikomoniasis

Guna mengurangi risiko terinfeksi trikomoniasis dan penyakit menular seksual lainnya,
lakukanlah beberapa langkah di bawah ini:

· Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.

· Menggunakan kondom saat berhubungan intim.

· Tidak berbagi pakai alat bantu seks, dan membersihkannya setiap selesai digunakan.

Waspadai Gejala Trikomoniasis: Menular dan Sulit Diketahui

Setiap tahunnya diperkirakan terdapat 357 juta infeksi baru yang disebabkan oleh empat jenis
Infeksi Menular Seksual (IMS). Trikomoniasis salah satunya. Bahkan, penyakit ini menjadi
penyumbang angka IMS terbanyak (143 juta) dibanding ketiga penyumbang lainnya, klamidia
(131 juta), gonore (78 juta), sifilis (5.6 juta).

Penyakit ini disebabkan oleh parasit dan dapat menyerang laki-laki maupun perempuan, tapi
dengan gejala yang berbeda. Parasit ini dapat tersebar apabila seseorang yang terinfeksi,
melakukan hubungan seksual dengan orang lain tanpa menggunakan kondom atau sering
bergonta-ganti pasangan. Lebih jauh, berikut penjelasannya untuk Anda.
Bagaimana penularan trikomoniasis terjadi?

Peyebab trikomoniasis adalah parasit bernama Trichomonas vaginalis. Ia bisa berpindah dari
satu orang ke orang lain saat seseorang yang terinfeksi melakukan hubungan seksual.Pada
wanita, infeksi ini seringkali terjadi di saluran kelamin bagian bawah, seperti vagina, bibir
vagina, mulut rahim, dan saluran keluarnya air kencing atau uretra. Sedangkan pada laki-laki,
bagian yang paling sering terinfeksi adalah saluran keluarnya air kencing atau uretra.Saat
berhubungan seks, biasanya parasit akan menyebar dari penis menuju vagina, atau sebaliknya.
Infeksi juga dapat menyebar dari vagina ke vagina lainnya. Tidak hanya pada alat kelamin,
penyakit ini juga bisa muncul di anggota tubuh lainnya, seperti tangan, mulut, dan anus. Tapi,
hal tersebut sangat jarang terjadi.Ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko lebih
tinggi terinfeksi atau tertular trikomoniasis, yaitu:

· berhubungan seks dengan lebih dari satu orang

· riwayat infeksi menular seksual lainnya

· riwayat infeksi trikomoniasis sebelumnya

· berhubungan seks tanpa kondom

· Apa saja gejala trikomoniasis?

Trikomoniasis tidak selalu menimbulkan tanda dan gejala. Meski begitu, orang yang tidak
bergejala pun masih bisa menularkan infeksi ini ke orang lain. Tidak sepenuhnya dimengerti
mengapa pada sebagian orang yang terinfeksi tidak timbul gejala. Mungkin hal ini dipengaruhi
oleh faktor usia dan daya tahan tubuh seseorang.Pada orang yang merasakan gejala, ciri khas
penyakit ini biasanya akan terlihat sekitar lima sampai 28 hari setelah infeksi pertama kali
terjadi. Pada perempuan, gejala yang dapat timbul antara lain:

· Keputihan yang berbau tidak sedap

· Keputihan yang berwarna (putih, keruh, kekuningan, atau kehijauan)

· Area vagina menjadi kemerahan dan terasa panas

· Muncul rasa gatal di area sekitar kemaluan

· Muncul rasa sakit saat buang air kecil atau saat berhubungan seks

Pada laki-laki, trikomoniasis lebih sering tidak bergejala. Namun saat muncul gejala, penyakit ini
bisa memicu timbulnya beberapa kondisi seperti di bawah ini.

· Iritasi di dalam saluran kencing

· Rasa terbakar saat buang air kecil atau saat ejakulasi

· Keluarnya cairan dari lubang penis


Infeksi trikomoniasis biasanya tidak berjalan sendiri. Seringkali, infeksi ini berbarengan dengan
infeksi lain seperti gonore atau kencing nanah. Oleh karena itu, saat pemeriksaan dan diagnosis,
dokter biasanya tidak hanya mengkonfirmasi infeksi trikomoniasis, tetapi juga infeksi menular
seksual lainnya.Pada perempuan yang terinfeksi penyakit ini, biasanya juga akan ditemukan
adanya vaginosis bakterialis. Vaginosis bakterialis adalah keadaan di mana bakteri baik pada
vagina berkurang sehingga bakteri yang merugikan dapat bertumbuh.Jika anda mengalami
beberapa gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter karena infeksi ini pada umumnya
dapat disembuhkan. Anda juga disarankan untuk memeriksakan diri meski tidak memiliki gejala,
apabila menemukan faktor-faktor risiko penyakit ini ada pada diri Anda.

Pengobatan trikomoniasis yang efektif

Pengobatan trikomoniasis yang paling efektif adalah dengan mengonsumsi obat metronidazole
atau tinidazole. Dosis konsumsi obat akan disesuaikan oleh dokter karena untuk membunuh
parasit di tubuh, bisa diperlukan satu dosis besar untuk sekalin minum atau dosis kecil yang
diperuntukkan untuk beberapa kali minum.Perawatan untuk infeksi ini tidak hanya perlu
dijalani oleh orang yang terdiagnosis, namun juga oleh pasangannya. Selain itu, orang yang
sedang menjalani pengobatan tidak boleh berhubungan seksual hingga infeksi benar-benar
sembuh. Biasanya, penyembuhan memakan waktu selama satu minggu.Setelah mengonsumsi
metronidazole, Anda tidak boleh mengonsumsi alkohol selama 24 jam. Jika yang dikonsumsi
adalah tinidazole, maka Anda tidak boleh minum alkohol selama 72 jam kedepan. Sebab, hal itu
akan membuat Anda mengalami mual dan muntah yang parah.Apabila perawatan telah selesai
dijalani, maka dokter umumnya akan menginstruksikan Anda untuk melakukan pemeriksaan
lanjutan, dua minggu sampai tiga bulan setelahnya. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada
infeksi susulan yang terjadi.Jika tidak diobati, infeksi trikomoniasis bisa bertahan hingga
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di tubuh seseorang.

Anda mungkin juga menyukai