Anda di halaman 1dari 4

Trikomoniasis Vaginalis

6:09 AM Posted by Irga

PENDAHULUAN

Trikomoniasis adalah salah satu tipe dari Vaginitis terutama sebagai Penyakit Menular
Sexual (PMS). Juga pernah dilaporkan bahwa penyakit ini dapat pula ditularkan melalui
transmisi lain, misalnya melalui pakaian kotor. Organisme penyebab Trikomoniasis adalah
Trichomonas Vaginalis, yaitu suatu parasit protozoa. Dalam daur hidupnya tidak ada bentuk
kista , sehingga transmisi dalam stadium trophozoit. Penderita yang terinfeksi banyak yang
tidak menimbulkan gejala. Trikomoniasis menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari
karena ketidaknyamanan yang ditimbulkannya, sehingga infeksi ini tidak dapat diabaikan. (5)

DEFINISI
Trikomoniasis adalah infeksi saluran urogenital yang dapat bersifat akut atau kronik dan
disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis. (1)

INSIDEN
Terjadi diseluruh dunia , mengenai sekitar 180 juta/tahun , 15% pada wanita dan 10% pria
dengan seksualitas aktif .
Di USA, infeksi ini merupakan salah satu penyebab terbanyak PMS dengan insiden 2-3
juta/tahun. (10)

ETIOLOGI
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa yang berflagela dengan masa inkubasi sekitar 1
minggu, tapi dapat berkisar antara 4-28 hari.Trikomoniasis merupakan penyakit yang
predominan pada PMS sehingga resiko menderita infeksi ini berdasarkan pada tingkat
hubungan seksual pasien.

Yang termasuk faktor resiko adalah :


• Jumlah partner dalam hubungan seksual
• Partner yang beresiko menularkan infeksi
• Tidak menggunakan alat kontrasepsi
• Menggunakan kontrasepsi oral
Trikomoniasis lebih banyak terjadi pada masa remaja dan dewasa dengan hubungan sex yang
aktif pada wanita maupun pria. (10)

PATOGENESIS
Mampu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan cara invasi sampai
mencapai jaringan epitel dan sub epitel . Masa tunas rata- rata 4 hari - 3 minggu . Pada kasus
yang lanjut terdapat bagian –bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis dapat
ditemukan di lapisan sub epitel yang menjalar sampai ke permukaan epitel. Didalam vagina
dan uretra parasit hidup di sisa-sisa sel ,kuman-kuman,dan benda- benda lain yang terdapat
dalam sekret. (1)

GEJALA KLINIK
Tanda-tanda dan gejala-gejala pada wanita:
 gatal-gatal dan rasa panas pada vagina
 sekret vagina yang banyak, berbau, dan berbusa (sekret yang berbusa merupakan bentuk
klasik dari trikomoniasis sebanyak 12%)
 disuria dengan pruritus
 edema vulva
 perdarahan kecil-kecil pada permukaan serviks (serviks strawberry)
 dispareunia dan nyeri
 perdarahan pada waktu post coitus dan nyeri abdomen bagian bawah
 tetapi, lebih dari 50% asimptomatik
Jika tidak diobati, gejala-gejala dapat mereda tetapi infeksi akan menetap secara subklinis,
dan mungkin akan menyebabkan hasil sediaan apus Papanicolau abnormal.

Gejala-gejala pada pria :


 disuri, nyeri urethra, nyeri testis, sering berkemih, nyeri abdomen bagian bawah
 kebanyakan asimptomatik, atau hanya mengalami gejala sementara, meskipun terdapat
infeksi subklinis yang menetap. Tidak ditemukan bukti adanya komplikasi yang berat atau
gejala sisa jangka panjang dari infeksi Trichomonas yang tidak diobati. (9,10)

LABORATORIUM

 Dasar pemeriksaan adalah menyingkirkan kemungkinan lain.


 pH vagina
Menentukan pH vagina dengan mengambil apusan yang berisi sekret vagina pada kertas pH
dengan range 3,5 –5,5.
pH yang lebih dari 4,5 dapat disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan bacterial vaginosis.
 Apusan basah/Wet mount
Apusan basah dapat digunakan untuk identifikasi dari flagel, pergerakan dan bentuk teardrop
dari protozoa dan untuk identifikasi sel. Tingkat sensitivitasnya 40–60 %, tingkat spesifiknya
mendekati 100% jika dilakukan dengan segera.
 Pap Smear
Tingkat sensitivitasnya 40 – 60 %. Spesifikasinya mendekati 95–99%.

 Test Whiff
Tes ini digunakan untuk menunjukkan adanya amina-amina dengan menambahkan Potassium
hidroksid ke sampel yang diambil dari vagina dan untuk mengetahui bau yang tidak sedap.
 Kultur
Dari penelitian Walner – Hanssen dkk, dari insiden Trikomoniasis dapat deteksi dengan
kultur dan tidak dapat dideteksi dengan Pap Smear atau apusan basah.Kebanyakan dokter
tidak mengadakan kultur dari sekresi vagina secara rutin.
 Direct Imunfluorescence assay
Cara ini lebih sensitive daripada apusan basah, tapi kurang sensitive dibanding kultur. Cara
ini dilakukan untuk mendiagnosa secara cepat tapi memerlukan ahli yang terlatih dan
mikroskop fluoresesensi.

 Polimerase Chain Reaction


Cara ini telah dibuktikan merupakan cara yang cepat mendeteksi Trichomonas vaginalis.(10)

DIAGNOSIS
Diagnosis tidak dapat ditegakkan bila hanya berdasarkan gambaran klinis semata, karena
Trichomonas vaginalis dalam saluran urogenital tidak selalu menimbalkan gejala atau
keluhan.
Uretritis dan vaginitis dapat disebabkan oleh bermacam – macam sebab, karena itu perlu
diagnosa etiologi untuk menentukan penyebabnya. Untuk mendiagnosis Trichomoniasis
dapat dipakai beberapa cara misalnya sediaan basah,sediaan hapus serta pembiakan.
Sediaan basah dicampur dengan garam faal dan dapat dilihat pergerakan aktif parasit.
Pembiakan dapat digunakan bermacam – macam pembenihan yang mengandung serum.(1)

PENGOBATAN
Pengobatan dapat diberikan secara topikal atau sistemik.
Secara topikal dapat berupa :
1. Bahan cairan berupa irigasi,misalnya Hidrogen peroksida 1- 2 % dan larutan asam laktat
4%
2. Bahan berupa supositoria,bubuk yang bersifat trikomonoasidal
3. Jel dan krim yang berisi zat trikomonoasidal
Secara sistemik ( oral) :
Obat yang sering digunakan tergolong derivat nitromidazol seperti :
 Metronidazol : dosis tunggal 2 gram atau 3 x 500 mg / hari selama 7 hari
 Nimorazol : dosis tunggal 2 gram
 Tinidazol : dosis tunggal 2 gram
 Omidazol : dosis tunggal 1,5 gram
Pengobatan Trichomoniasis dalam kehamilan perlu dilakukan. Mengingat bahwa infeksi pada
bayi dapat mengakibatkan secret vagina yang berlebihan, piuria dan irritability. Metronidazol
kontra indikasi dalam kehamilan trimester I, sedangkan obat yang lain tidak ada yang manjur,
oleh karena itu metronidazol diberikan pada trimester II atau ke III dengan dosis tunggal
sebanyak 2 gram.
Pada waktu pengobatan perlu beberapa anjuran pada penderita :
1. Pemeriksaan dan pengobatan kepada pasangan seksual untuk mencegah jangan terjadi
infeksi “pingpong”
2. Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan sebelum dinyatakan sembuh
3. Hindari pemakaian barang – barang yang mudah menimbulkan transmisi. (1,11)

DIAGNOSIS BANDING
• Rasa terbakar oleh zat kimia
• Candidiasis
• Cervicitis
• Infeksi Chlamydia
• Enterobiasis
• Gonorrhea
• Herves simplek
• Infeksi HIV
• Syphilis
• Infeksi traktus urinary (10)

KOMPLIKASI
• Infeksi pelvis
• Pada kehamilan :
- lahir premature
- bayi berat lahir rendah
- selulitis posthysterectomy (10)

PROGNOSIS
Metronidazol menunjukkan angka kesembuhan 95 % .
Angka kesembuhan meningkat bila kontak seksual memakai pengaman.(10)

DAFTAR PUSTAKA

1. Daili, SF. Penyakit Menular dalam ILMU KANDUNGAN, Edisi Kedua, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992, hal. 562.

2. -, http://medlib.med.utah.edu/parasitology/AllSmallJpg/Tvaginalis_Discharge
_1_sm.jpg.

3. -. http://www.afraidtoask.com/images/vaginaldischargetrich.gif

4. -. http://www5a.biglobe.ne.jp/~hhhp/JPEG/tricho-candida/trichomonas.jpg

5. -. http://www.ulb.ac.be/sciences/biodic/images/protozoaires/trichomonas.jpg

6. -. http://www.uovs.ac.za/faculties/med/mikro/Images%20All/Parasitology/ Trichomonas

7. -. http://www.wdxcyber.com/dxvag003.htm

8. Price, SA dan Wilson, LM. Infeksi Trichomonas dalam PATOFISIOLOGI : KONSEP


KLINIS PROSES-PROSES PENYAKIT, Edisi 4, EGC, Jakarta, 1995, hal. 1168.

9. Wilson R, MD. eMedicine Jurnal, Volume 2, Number 7, July 11 2001.

10. Wisnuwardhani, SD. Penyakit Kelamin dalam ILMU PENYAKIT KULIT DAN
KELAMIN, Edisi Ketiga, FK-UI, Jakarta, 1999, hal. 358-9.

11. -. www.adam.com

fito
Labels: Health

Anda mungkin juga menyukai