Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MAIMUNA

NIM : 2003040
DOSEN : Sesmi Nanda Oktavia, SST, M.Biomed

1. Jelaskan Secara singkat padat mengenai tugas makalah yang ibu buat ?

Jawabannya

1. fetal positioning
1. Letak Janin
Letak adalah hubungan sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu. Terdiri dari letak
memanjang dan letak melintang. Kadangkala terdapat letak oblik, dimana akibat sumbu janin
dan ibu dapat bersilangan dengan sudut 45°. Letak oblik tidak stabil, dapat berubah posisi
menjadi letak memanjang atau melintang selama proses persalinan. Letak memanjang terjadi
pada lebih dari 99% persalinan aterm

2. Presentasi Janin
Bagian terbawah janin adalah bagian tubuh janin yang berada paling depan di dalam jalan
lahir. Bagian terbawah janin menentukan presentasi. Bagian terbawah janin dapat diraba
melalui serviks pada pemeriksaan vagina. Karena itu, pada letak memanjang, bagian
terbawah janin adalah kepala janin atau bokong

 Presentasi Letak Kepala


Presentasi Puncak, kepala Presentasi Sinsiput,Presentasi Muka Presentasi Dahi

 Presentasi Letak Bokong


1. Apabila paha berada dalam posisi fleksi dan tungkai bawah ekstensi di depan
badan, hal ini disebut presentasi bokong murni (frank breech).
2. Jika paha fleksi di abdomen dan tungkai bawah terletak di atas paha, keadaan ini
disebut presentasi bokong sempurna (complete breech).
3. Bila salah satu atau kedua kaki, atau satu atau kedua lutut, merupakan bagian
terbawah, hal ini disebut presentasi bokong tidak sempurna (incomplete breech)
atau presentasi bokong kaki (footling breech)

3. Sikap atau Postur Janin


• Pada bulan-bulan terakhir kehamilan janin membentuk suatu postur khas yang disebut
sebagai sikap atau habitus
• Dengan sendirinya, janin menjadi melipat atau membungkuk sehingga punggungnya
akan menjadi sangat konveks, kepala mengalami fleksi maksimal sehingga dagu hampir
bertemu dengan dada, paha fleksi di depan abdomen, tungkai bawah tertekuk pada
lutut, dan lengkung kaki bersandar pada permukaan anterior tungkai bawah.

4. Posisi Janin
 Posisi janin adalah hubungan antara titik yang ditentukan sebagai acuan pada bagian
terbawah janin dengan sisi kanan atau kiri jalan lahir ibu.
 Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah
sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis).
Misalnya pada letak belakang kepal (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK Kanan
belakang.

1. Letak Membujur (longitudinal)


• Letak Kepala : (97%)
• Letak Fleksi = LBK : (95,5%)
• Leatk Defleksi : (1,5%)
• Letak Puncak Kepala
• Letak Dahi
• Letak Muka
• Letak Sungsang = Letak Bokong : (2,5-3%)
• Letak bokong sempurna (complete breech)
• Letak bokong (frank breech)
• Letak bokong tidak sempurna (incomplete breech)
2. Letak Lintang (Transverse Lie)
3. Letak Miring (Oblique Lie)

2. fetal skull
Dari sudut pandang kandungan, dan khususnya ukurannya, ini penting karena fitur
penting dari tenaga kerja adalah adaptasi antara kepala janin dan tulang
ibu panggul . Hanya sebagian kecil dari kepala yang diwakili oleh wajah. 

1. Tulang Tengkorak (Cranium)


1. Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak
(Basis kranii):
 Os Nasalis (Tulang Hidung)
Tulang nasal adalah tulang yang membentuk batang hidung. Tulang ini
terhitung cukup panjang jika dibandingkan dengan tulang wajah lainnya.
 Os Maksilaris (Tulang Rahang Atas)
Tulang maksila adalah tulang rahang atas, tempat tumbuhnya gigi-gigi atas.
 Os Mandibulris (Tulang Rahang Bawah)
Tulang mandibula adalah tulang rahang bawah. Tulang ini merupakan satu-
satunya tulang wajah yang bisa bergerak. Sebab, di ujung atasnya, tulang
rahang bawah membentuk persendian bersama dengan dasar dari tulang
kepala dan membentuk temporomandibular joints (TMJ).
 Os Zigomatik (Tulang Pipi)
Tulang zygomaticus adalah tulang yang membentuk struktur pipi di wajah.
Tulang ini juga berbatasan langsung dengan tulang frontal, tulang sphenoid,
temporal, dan tulang maksila.
2. Bagian Tengkorak
 Os Frontalis (Tulang Dahi)
Tulang Frontalis dalah tulang berbentuk pipih yang membentuk dahi. Tulang
ini juga membentuk bagian atas soket mata. Soket mata adalah rongga
tempat berdiamnya bola mata.
 Os Parietalis (Tulang Ubun-Ubun)
Tulang parietal jumlahnya ada dua, di kedua sisi kepala, serta menyatu di
tengah-tengah. Tulang ini letaknya tepat di belakang tulang frontal.
 Os Temporalis (Tulang Pelipis)
Tulang Temporalis masuk ke dalam tulang yang berbentuk ireguler. Tulang ini
berjumlah dua, masing-masing di sisi sebelah kiri dan kanan tulang tengkorak
dan terletak tepat di bawah tulang parietal.
 Os Occipitalis (Tulang Belakang Kepala)
Tulang occipitalis merupakan tulang berbentuk pipih yang lokasinya terletak di
bagian paling belakang dari tulang tengkorak. Di tulang ini ada sebuah lubang
yang menjadi tempat lewatnya saraf tulang belakang agar bisa terhubung ke
otak.
3. Sutura
 Sutura Sagitalis (Sela Panah)
Sutura sagitalis terletak di tengah-tengah tulang tengkorak dan merupakan
batas menyatunya tulang parietal sebelah kiri dan kanan.
 Sutura Coronaria (Sela Mahkota)
Sutura koronalis letaknya di perbatasan antara tulang frontal dan tulang
parietal.
 Sutura Lambdoidea (Sela Lamda)
Sutura lambdoidal melintang horizontal sebagai pembatas antara tulang
oksipital dengan tulang parietal sebelah kiri dan kanan.
 Sutura Frontalis (Sela Dahi)

4. Ubun-ubun (Fontanel)
celah lembut pada tengkorak.
Salah satu fungsinya adalah membuat tengkorak menjadi fleksibel, sehingga bayi
lebih mudah melewati jalan lahir.

 Ubun-Ubun Besar (UUB) / Fontanel Mayor = Bregma


Fontanel mayor/anterior ( ubun-ubun besar/bregma ), berbentuk
segi empat, merupakan pertemuan sutura sagitalis superior,
sutura frontal, dan sutura koronal. Fontanel anterior akan tertutup
sampai usia 18 bulan.
 Ubun-Ubun Kecil (UUk) / Fontanel Minor
Fontanel minor/posterior ( ubun-ubun kecil ), berbentuk segi tiga,
merupakan pertemuan sutura sagitalis superior dan sutura
lamboidea

5. Daerah-daerah
 Sinciput (Depan Kepala)
 Vertex (Puncak Kepala)
 Occiput (Belakang Kepala)
 
6. Ukuran Diameter
 Diameter Occipito-Frontalis: 12 cm (Letak Puncak Kepala)
 Diameter Mento-Occipitalis: 13,5 cm (Letak Dahi)
 Diameter Biparietalis: 9,25 cm (LBK)
 Diameter Bitemporalis: 8cm
7. Ukuran circumferensia
 Circumferensia Fronto-Occipitalis: 34 cm (LPK)
 Circumferensia Mento- Occipitalis: 35 cm (LD)
 CircumferensiaSuboccip Bregmant: 32 cm (LBK)
 
8. Planum (Bidang)
 Planum Fronto-occipitalis: 34 cm (LPK)
 Planum Maxilo-Parietalis: 35 cm (LD)
 Planum Tracheo-Parietalis: 34 cm (Letak Muka)

3. mekanisme persalinan presentasi vertex ( oksiput anterior dan oksiput posterior ).


Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
jalan lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan
lahir (Sarwono dalam buku Sondakh, 2013:2). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dam plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup
diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir lain dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba dalam buku Nurasiah, 2014:3) Berdasarkan pengertian-
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah keluarnya hasil konsepsi (janin,
plasenta) melalui jalan lahir yang dapat hidup di dunia luar.

1. Tanda-tanda persalinan
Menurut Prawirohardjo dalam buku Sondakh (2013:3), beberapa tandatanda
dimulainya proses persalinan adalah sebagai berikut:
 Terjadinya his persalinan Sifat his persalinan adalah:
1. Pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan
2. Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besa
3. Makin beraktivitas (jalan), kekuatan akan makin bertambah.
 Pengeluaran lendir dengan darah Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada serviks yang akan menimbulkan:
1. Pendataran dan pembukaan.
2. Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas.
3. Terjadi pendarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.
 Pengeluaran cairan Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban.
Sebagian besar, keadaan ini terjadi menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya
pecah ketuban, diharapkan proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.
 Hasil-hasil yang didapatkan pada pemeriksaan dalam
1. Perlunakan serviks.
2. Pendataran serviks.
3. Pembukaan serviks.

Menurut Harry Oxorn dalam buku Sulistyawati (2013: 106), gerakan utama dalam
persalinan yaitu gerakan-gerakan kardinal :
1. Engagement
2. Descent
3. Fleksi (Fleksion Interna)
4. Rotasi Interna (Interna Rotation)
5. Ekstensi (Ekstension)
6. Rotasi Eksterna (Eksternal Rotation)
7. Ekspulsi (Ekspulsion)

Anda mungkin juga menyukai