Anda di halaman 1dari 55

Perubahan Fisiologi dan psikologi

pada persalinan KALA II


Pengertian Kala II

proses pengeluaran buah kehamilan


sebagai hasil pengenalan proses dan
penatalaksanaan kala pembukaan,
batasan kala II di mulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan kelahiran
bayi, kala II juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi
Tanda Gejala Kala II
Ibu ingin meneran bersamaan dengan
kontraksi
Ibu merasakan peningkatan tekanan pd
rektrum/vaginal
Perineum terlihat menonjol
Vulva vagina dan sfinger membuka
Peningkatan pengeluaran lendir & darah
Perubahan Fisiologi pada Kala II
1. KONTRAKSI DAN DORONGAN
OTOT-OTOT RAHIM

His adalah kontraksi


otot-otot rahim pada
persalinan.

Kontraksi (his) pada


kala II Persalinan
disebut juga dengan “
His Pengeluaran”
Tanda-tanda kontraksi (his) yang terjadi pada
kala II Persalinan adalah :
Meningkat sangat kuat dari kala I
(2-3 menit sekali, lamanya ≥ 40
detik)

Teratur, simetris, terkoordinasi

His/ kontraksi untuk mengeluarkan


janin
• Kontraksi bersifat nyeri

• dari sel-sel otot-otot waktu kontraksi, tekanan


ganglia dalam cervik dan SBR oleh serabut otot
yang berkontraksi, regangan dari servik karena
kontraksi atau regangan dan tarikan pada peritonium

• Kontraksi rahim bersifat otonom, tidak dipengaruhi


oleh kemauan
Sifat-sifat dari HIS
Involuntir (tidak dapat di kendalikan)
Intermitten /berkala
Terasa sakit
Terkoordinasi/ teratur dan simetris
Kadang-kadang dapat dipengaruhi dari
luar secara fisik, kimia dan psikis
Penyebab rasa nyeri
Pada saat kontraksi terjadi kekurangan O2
pada miometrium.
Penekanan ganglion syarat di serviks dan
uterus bagian bawah.
Peregangan serviks akibat dari pelebaran
serviks.
Peregangan peritoneum sebagai organ
yang menyelimuti uterus.
2. PERGESERAN ORGAN DASAR PANGGUL

SAR yang dibentuk oleh


corpus uteri. SAR memegang
peranan yang aktif karena
berkontraksi dan dindingnya
bertambah tebal dengan
majunya persalinan
SBR yang terjadi dari
isthmus uteri. SBR
memegang peranan pasif dan
makin tipis dengan majunya
persalinan karena diregang
segmen atas berkontraksi, menjadi tebal
dan mendorong anak keluar, sedangkan
segmen bawah dan servik mengadakan
relaksasi dan dilatasi dan menjadi saluran
yang tipis dan teregang yang akan dilalui
bayi.
Kontraksi Otot Rahim

SAR berkontraksi, menjadi tebal dan mendorong


anak keluar,
SBR dan servik mengadakan relaksasi dan dilatasi
dan menjadi saluran yang tipis dan teregang yang
akan dilalui bayi.
Sifat otot rahim
• Retraksi yaitu  otot berkontraksi tidak
berelaksasi kembali ke keadaan sebelum
kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek
walaupun tonusnya sebelum kontrksi
1 • rongga rahim mengecil dan janin didorong ke
bawah dan tidak banyak naik lagi ke atas
seteleh his hilang.

Kontraksi tidak sama kuatnya, tetapi


paling kuat di daerah fundus uteri dan
2 berangsur berkurang ke bawah dan paling
lemah pada segmen bawah rahim.
Perubahan Dalam Dasar Panggul
Letak kandung kemih
kandung kemih naik ke rongga perut agar tidak
mendapatkan tekanan dari kepala anak
Rektum
adanya kepala anak di dasar panggul, maka
dasar panggul bagian belakang akan terdorong
ke bawah sehingga rektum akan tertekan
Perineum
tekanan kepala anak dalam dasar panggul
pada perineum, maka perineum menjadi tipis
dan mengembang
Pergeseran Organ Dasar Panggul
Tekanan pada otot dasar panggul oleh
kepala janin akan menyebabkan pasien
 ingin meneran
perineum yang menonjol dan menjadi
lebar dengan anus membuka.
Labia mulai membuka dan tak lama
kemudian kepala janin tampak pada vulva
saat ada his
Perubahan Uterus

Bentuk uterus menjadi oval yang


disebabkan adanya pergerakan tubuh
janin yang semula membungkuk menjadi
tegap, sehingga uterus bertambah panjang
5-10 cm.
Perubahan Serviks

servik menipis, dan dilatasi maksimal.


Saat melakukan pemeriksaan dalam
porsio tidak teraba
Faktor yang mempengaruhi persalinan

power

pesange
Passage
r

Faktor
persalina
n
2. MEKANISME PENURUNAN KEPALA

Pengertian

Rentetan gerakan pasif janin pada kelahiran


melalui vagina oleh karena janin itu harus
menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia
di dalam panggul

Diameter-diameter besar dari janin harus


menyesuaikan dengan diameter yang paling
besar dari panggul ibu agar janin bisa masuk
melalui panggul untuk dilahirkan
MEKANISME PENURUNAN KEPALA

PANGGUL

VETAL
SKULL
Panggul
Vetal Skull: Tengkorak Bayi
Gerakan utama dari mekanisme persalinan:
engagement
Penurunan kepala
fleksi
Putar paksi dalam
Ekstensi
Putar paksi luar

Ekspulsi
1. Engagement
ASINKLITISMUS
bila sutura sagitalis terdapat
di tengah-tengah jalan lahir
Masuknya kepala ke tepat di antara simpisis dan
dalam PAP, biasanya promontorium
dengan sutura
sagitalis melintang
dan dengan fleksi SINKLITISMUS
yang ringan Jika sutura sagitalis agak ke
depan mendekati simpisis
atau agak ke belakang
mendekati promontorium
Asinklitismus terbagi 2:

• sutura sagitalis mendekati


simpisis dan os  parietal
sinklitismu belakang lebih rendah
s posterior dari os parietal depan

• sutura sagitalis mendekati


promontorium sehingga
sinklitismu os parietal depan lebih
s anterior rendah dari os parietal
belakang
2. Penurunan Kepala (Decent)

masuknya kepala ke dalam pintu atas


panggul  biasanya sudah terjadi pada
bulan terakhir dari kehamilan, tetapi pada
multigravida biasanya baru terjadi pada
permulaan persalinan
3. Fleksi
• majunya kepala, biasanya fleksi juga bertambah.
• dagu mendekat ke dada janin
• ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar

• Diameter terendah suboccipito bregmatika (9,5 cm)


menggantikan diameter suboccipito frontalis (11
cm)

• sampai di dasar panggul, biasanya kepala janin


berada dalam keadaan fleksi maksimal
4. Putar Paksi Dalam

pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga


bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan
ke bawah symphisis

presentasi belakang kepala bagian yang terendah


ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang
akan memutar ke depan dan ke bawah symphysis

usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk


jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu
bawah panggul
5. Ekstensi
Ekstensi terjadi setelah putaran paksi selesai dan
kepala sampai di dasar panggu

karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul


mengarah ke depan atas, sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya

kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak


nya ke bawah dan satunya disebabkan tahanan dasar
panggul yang menolaknya ke atas
6. Putar Paksi Luar
Kepala yang sudah lahir selanjutnya
mengalami restitusi yaitu kepala bayi
memutar kembali ke arah punggung anak
untuk menghilangkan torsi pada leher
yang terjadi karena putaran paksi dalam.
7. Ekspulsi
• Bahu depan sebagai
hipomoklion untuk kelahiran
bahu belakang

• Setelah kedua bahu bayi


lahir , seluruh badan bayi
dilahirkan searah sumbu jalan
lahir
Perubahan Psikologi Kala II
Pendahuluan
Pemebrian dukungan fisik, emosional dan
psikologis selama persalinan akan dapat
membantu mempercepat proses persalinan dan
membantu ibu memperoleh kepuasan dalam
melalui proses persalinan normal.
Metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan
dalam bentuk dukungan harus dipilih yang
bersifat sederhana, biaya rendah, resiko rendah,
membantu kemajuan persalinan, hasil kelahiran
bertambah baik dan bersifat sayang ibu.
Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman,
Badan selalu kegerahan, ibu merasa lelah sekali
Tidak sabaran, sehingga harmoni antara ibu dan janin yang
dikandungnya terganggu. Muncul rasa kesakitan dan ingin
segera mengeluarkan janinnya.
Para ibu mengeluh bahwa bila mampu mengejan “terasa
lega”.  Efek yang dapat terjadi pada ibu karena
mengedan ,yaitu  Exhaustion , ibu merasa lelah karena
tekanan untuk mengejan sangat kuat. Dua, Distress ibu merasa
dirinya distress dengan ketidaknyamanan panggul ibu karena
terdesak oleh kepala janin. Tiga, panik ibu akan panik jika
janinnya tidak segera keluar dan takut persalinannya lama.
ASUHAN SAYANG IBU
DAN POSISI MENERAN
5 Benang Merah Asuhan Persalinan
1 • Membuat keputusan klinik

•Asuhan sayang ibu dan sayang


2
bayi

3 • Pencegahan infeksi

4 • Pencatatan rekam medik

5 •Rujukan
Asuhan Sayang Ibu

adalah asuhan dengan


prinsip saling
menghargai budaya,
kepercayaan dan
keinginan sang ibu.

prinsip dasar asuhan sayang


Persalinan=proses ilmiah ibu adalah dengan
intervensi dan pengobatan mengikutsertakan suami dan
yang tidak perlu untuk proses keluarga selama proses
almiah ini harus dihindarkan persalinan dan kelahiran
bayi.
Konsep Asuhan Sayang Ibu
1. Persalinan merupakan peristiwa alami
2. Sebagian besar persalinan umumnya
akan berlangsung normal
3. Penolong memfasilitasi proses
persalinan
4. Tidak asing bersahabat, rasa saling
percaya, tahu, dan siap membantu
kebutuhan klien, memberi dukungan
moril dan kerja sama semua pihak
(penolong, keluarga, klien).
Fokus Utama

Mencegah
terjadinya
KOMPLIKASI
Prinsip-Prinsip Asuhan Sayang Ibu
1. Sapa ibu dengan ramah dan sopan,
bersikap dan bertindak dengan tenang dan
memberikan dukungan penuh selama
persalinan dan kelahiran bayi.
2. Menjelaskan setiap asuhan yang di berikan
untuk ibu dan kepada keluarganya.
3. Mengajukan ibu untuk bertanya untuk
membicarakan rasa takut dan khawatirnya.
4. Mendengarkan dan menanggapi rasa takut
dan kekhawatiran ibu
Prinsip-Prinsip Asuhan Sayang
Ibu
5. Memberikan dukungan kepada ibu dengan
mengajak anggota keluarganya agar hati
ibu tentram menghadapi persalinan.
6. Secara konsisten melakukan praktek-
praktek pencegahan kepada ibu.
7. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang
nyaman pada saat persalinan dan anjurkan
ibu untuk minum dan memakan makanan
yang ringan sepanjng ibu
menginginkannya.
Prinsip-Prinsip Asuhan Sayang
Ibu
8. Hargai dan perbolehkan praktek-praktek
tradisional yang tidak merugikan
kesehatan ibu
9. Hindari tindakan yang berlebihan dan
mungkin membahayakan seperti
episiotomy, pencukuran dan klisma.
10. Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya
sesegera mungkin dan bantu ibu untuk
memulai pemberian ASI dalam satu jam
pertama setelah lahir.
Prinsip-Prinsip Asuhan Sayang
Ibu
10. Siapkan rencana rujukan jika diperlukan
dan mempersiapkan persalinan dan
kelahiran dengan baik, siapkan
perlengkapan dan obat-obatan yang
diperlukan.
Asuhan Sayang Ibu dalam Proses
Persalinan
Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu
sesuai dengan martabatnya
Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu
sebelum memulai asuhan tersebut
Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarga
Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa
takut atau khawatir
Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran
ibu
Berikan dukungan, besarkan hatinya dan tentramkan hati
ibu beserta anggota-anggota keluarganya.
Asuhan Sayang Ibu dalam Proses Persalinan
Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan/atau anggota keluarga
lainnya
Ajarkan suami dan anggota2 keluarga mengenai cara2 bagaimana
mereka dapat memperhatikan dan mendukung ibu selama
persalinan dan kelahiran bayinya
Secara konsisten lakukan praktik pencegahan infeksi dengan baik
Hargai privasi ibu
Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan
dan kelahiran bayi
Anjurkan ibu untuk minum dan makan makanan ringan selama ia
menginginkannya
Hargai dan perbolehkan praktik-praktik tradisional yang tidak
merugikan kesehatan ibu
Asuhan Sayang Ibu dalam Proses
Persalinan
Hindari tindakan berlebihan dan mungkin berbahaya
seperti episiotomi, pencukuran
Anjurkan ibu untu memeluk bayinya sesegera
mungkin
Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam
pertama
Setelah bayi lahir
Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan
baik dan bahan-bahan, perlengkapan dan obat-obatan
yang diperlukan
Siapkan rencana rujuan (bila perlu)
Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu
1. Memberikan Dukungan emosional
2. Membantu mengatur posisi
3. Memberi cairan nutrisi
4. Keleluasan ke kamar mandi secara
teratur
5. Pencegahan infeksi
Posisi Meneran

membiarkan ibu
memilih sendiri posisi
persalinan yang
diinginkannya

kebebasan untuk memutuskan


posisi yang dipilihnya, ibu akan
lebih merasa aman.
Manfaat posisi berdasarkan keinginan ibu
1 •Memberikan banyak manfaat

2 •Sedikit rasa sait dan ketidaknyamanan

3 •Laserasi perineum lebih sedikit

4 •Lebih membantu meneran

5 •Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek


Jenis-Jenis Posisi Meneran

SETENGAH
LATERAL DUDUK LITOTOMI

POSISI
JONGKOK MENERAN BERLUTUT

MERANGKAK BERDIRI TEGAK

Anda mungkin juga menyukai