Anda di halaman 1dari 50

CHRISTINE RUMPAIDUS

PERSALINAN FITRIANA PAHABOL

FREDERIKA IMBIRI

LEA K SESA

MARGRIETH BLESKADIT

MARLINA ASMURUF

PASKALIN MASOKA

Kelompok II
Definisi

 Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir


dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan (37-42 minggu), disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput dari tubuh ibu.

Macam-macam persalinan
1. Persalinan spontan
2. Persalinan buatan
3. Persalinan anjuran
TEORI PESALINAN
Pengaruh
Teori
Keregangan
Penurunan kadar
progesteron
otot-otot
oksitosin
janin

T
e
or
i
P
ro
st
a
gl
a
n
di
n
Untuk memudahkan pengertian tentang jalannya persalinan, persalinan
dapat dibagi dalam 3 kala

KALA I ATAU KALA Kala II atau kala


PEMBUKAAN
pengeluaran Di mulai dari
Dimulai dari his
persalinan yang
Di mulai dari lahirnya bayi
pertama sampai pembukaan sampai lahirnya
pembukaan cervix lengkap sampai
lahirnya bayi
plasenta
menjadi lengkap

Setelah plasenta lahir mulailah masa nifas (puerperium)


Dalam klinis, atas pertimbangan-pertimbangan praktis masih diakui adanya Kala
IV, yaitu masa 1 jam setelah plasenta lahir.
1. PROSES PERSALINAN

Tenaga yang mendorong anak kelur


• His
• Tenaga megejan atau meneran

Perubahan-perubahan pada uterus


dan jalan lahir dalam persalinan

Gerakan anak pada persalinan


1. Tenaga yang Mendorong Anak Keluar

a. HIS

 Kontraksi otot rahim dalam persalinan.

 Bulan terakhir sebelum persalinan dimulai terdapat kontraksi rahim → his


palsu, yang merupkan peningkatan kontraksi Braxton Hicks.

 His palsu tidak teratur dan menyebabkan nyeri di perut bagian bawah dan
lipat paha tapi tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke
perut bagian bawah.
HIS palsu lama kontraksi pendek dan tidak bertambah
kuat jika dibawa berjalan, bahkan sering berkurang.

HIS palsu tidak bertambah kuat seiring majunya


waktu.

HIS pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada


cervix.
HIS persalinan

 Merupakan kontraksi fisiologis otot-otot rahim.

 Bersifat nyeri yang mungkin disebabkan:

 Anoksia dari sel-sel otot sewaktu kontraksi.

 Tekanan oleh serabut otot rahim yang berkontraksi pada ganglion saraf di
cervix dan segmen bawah rahim.

 Regangan cervix atau regangan dan tarikan pada peritoneum sewaktu


kontraksi.
 Kontraksi bersifat autonom.

 Pada HIS terdapat pacemaker yang terletak pada kedua pangkal tuba yang
memulai kontraksi dan mengontrol frekuensi.

 Kontraksi bersifat berkala dan perlu diperhatikan sbb:

– Lamanya kontraksi.

– Kekuatan kontraksi.

– Interval antara 2 kontraksi.


Menurut faalnya HIS persalinan dapat dibagi menjadi

His Pembukaan ●
His yang menimbulkan pembukaan serviks


His yang mendorong anak keluar
His Pengeluaran ●
His pengeluaran biasanya disertai dengan
keinginan mengejan

His Pelepasan Urine ●


His yang melepsakan uri
b. Tenaga Mengejan

Tenaga utama yang mendorong anak keluar adalah


kontraksi otot-otot didnding perut yang mengakibatkan
peninggian tekanan intraabdominal.
Tenaga mengejan hanya dapat berhasil jika pembukaan
sudah lengka, dan paling efektif sewaktu kontraksi
rahim.
Tenaga mengejan hanya dapat berhasil jika pembukaan
sudah lengkap, dan paling efektif sewaktu kontraksi
rahim
2. Perubahan-perubahan pada uterus dan jalan lahir dalam
persalianan

a. Segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan.


 Dalam kehamilan
• SBR → isthmus uteri
• SAR → korpus uteri
 Dalam persalinan :
• SAR : memegang peran aktif karena berkontraksi → menjadi
tebal → mendorong anak keluar
• SBR : memegang peranan pasif dan menjadi semakin tipis
seiring majunya persalinan karena diregang yang akan dilalui bayi.
Segmen atas rahim berkontaksi → menjadi tebal dan mendorong anak keluar,
sedangkan
Segmen bawah rahim dan serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi serta
menjadi saluran yang tipis dan teregang yang akan dilalui bayi
Sifat Kontrasi Otot Rahim

• Setelah berkontraksi tidak berelaksasi kembali ke keadaan


sebelum kontraksi tetapi menjadi sedikit lebih pendek, hal ini
disebut retraksi.
• Dengan retraksi → rongga rahim mengecil → anak berangsur di
dorong ke bawah dan tidak kembali naik lagi ke atas setelah his
hilang.

• Kontraksi yang terjadi tidak sama kuatnya. Bagian fundus uteri


mempunyai kontraksi yang paling kuat.
• Pengecilan segmen atas harus diimbangi oleh relaksasi segmen
bawah rahim sehingga segmen atas makin lama semakin mengecil
dan segmen bawah semakin diregang dan makin tipis.
• Isi rahim sedikit demi sedikit terdorong ke luar dan pindah ke
segmen bawah
b. Perubahan bentuk rahim
 Tiap kontraksi :
– Sumbu panjang makin panjang
– Sumbu melintang makin kurang

 Akibatnya :
 Lengkungan Tulang punggung fetus(-)→makin lurus
 Kutub atas tertekan fundus
 Kutub bawah → masuk ke panggul
 Otot meregang memanjang :
– menarik SBR & serviks = pembukaan serviks
c Lig. Rotundum
 Memendek → fundus pindah ke depan → sumbu
rahim se arah dengan sumbu jalan lahir
 Fundus tertambat tidak dapat naik ke atas
d. Perubahan pada serviks :
 Pendataran & pembukaan
 Pendataran : saluran canalis cervicis uteri 2 cm

– 1 lubang dengan pinggiran tipis


 Pembukaan : pembesaran ostium ekternum berupa suatu
lubang dengan beberapa diameter menjadi 10 cm. jika telah
mencapai ukuran 10 cm, pembukaan dikatakan lengkap
Penyebab pembukaan serviks :

1. Tarikan otot serviks pada pinggir ostium


2. Regangan serviks & SBR oleh isi rahim & air
ketuban
3. Ketuban membuka serviks

Perubahan pada vagina dan dasar panggul :


Ketuban & bagian depan anak membuat
saluran yang dapat dilalui anak
3. Gerakan-gerakan Anak Pada Persalianan
(Mekanisme Persalinan )

 Gerakan-gerakan anak pada persalinan sering kita jumpai ialah:


• Letak kepala
• Presentasi belakang kepala
• Sutura sagitalis melintang

 Ukuran-ukuran kepala hampir sama dengan ukuran-ukuran bawah


panggul penyesuaian dengan bentuk panggul.
 Pintu atas panggul → bidang tengah panggul → pintu bawah panggul.
1. Palpasi
•Leopold I
• Fundus terisi oleh bokong. Bagian yang lunak
Gerakan utama berupa
kurang melenting dan kurang bundar
hal-hal berikut :
•Leopold II
•Turunnya kepala
• Punggung terdapat disebelah kiri (tahanan yang
•Majunya kepala
terbesar disebelah kiri). Bagian-bagian kecil •Fleksi
terdapat disebelah kanan. •Putaran paksi dalam
•Leopold III
•Ekstensi
• Kepala (bagian yang keras, bundar, dan
•Putaran paksi luar
melenting) masih dapat digerakan diatas •Ekspulsi
symphysis, kecuali jika kepala sudah masuk ke
dalam pintu atas panggul
a. Turunnya kepala
Turunnya kepala dapat dibagi menjadi hal-hal berikut:
1. Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul
2. Majunya kepala

Sinklitisme dan asinklitisme


– Pada presentasi belakang kepala, engagement
berlangsung apabila diameter biparietal telah melewat
pintu atas panggul.
– Kepala paling sering masuk dengan sutura sagitalis
melintang. Ubun-ubun kecil kiri melintang merupakan
posisi yang paling sering kita temukan.
Turunnya kepala :

 Penyebab majunya kepala :


 tekanan cairan intrauterin
 tekanan pada bokong
 mengejan
 badan anak melurus
Sinklitisme dan asinklitisme
Majunya kepala

– Pada primigravida, majunya kepala terjadi setelah kepala masuk


kedalam rongga panggul dan biasamya baru muncul pada kala II.
– Hal yang menyebabkan majunya kepala, yaitu:
– Tekanan cairan ketuban
– Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
– Kontraksi otot-otot perut
– Melurusnya badan anak aknibat perubahan bentuk rahim
Fleksi :

 Fleksiringan fleksi bertambah ubun-ubun


kecil lebih rendah daripada ubun-ubun besar
diameter subocipito frontalis (11 cm) diganti oleh
diameter suboccpito-bregmatica (9,5 cm).

 Penyebab :
 Dorongan maju
 Tahanan jalan lahir
kopel fleksi
Kopel yang menghasilkan fleksi kepala
Putaran paksi dalam

 Yang dimaksud dengan putaran paksi dalam


ialah pemutaran bagian depan sedemikian
rupa sehingga bagian terendah dari bagian
depan memutar ke depan ke bawah
symphysis.
 Mekanisme penyesuaian posisi kepala dengan
bentuk jalan lahir
 Selalu bersamaan dengan majunya kepala
 Terjadi sebelum kepala sampai ke Hodge III
– Sebab-sebab putaran paksi dalam, yaitu:
1. Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian
terendah dari kepala.
2. Bagian terendah kepala ini mencari tahanan yang paling
sedikit, yaitu di sebelah depan atas tempat terdapatnya hiatus
genitalis antara musculus levator ani kiri dan kanan.
3. Ukuran terbesar dari bdang tengah panggul ialah diameter
antero-posterior.
Ekstensi

 Penyebab :
 sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan atas
 kekuatan yang mendesak kepala ke bawah
 kekuatan yang menolak kepala ke atas
resultatnya ke arah depan
 Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut
Hipomoklion
Putaran paksi luar
 Kepala memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi leher yang
terjadi karena putaran paksi dalam
 Gerakan ini disebut putaran restitusi (putaran balasan = putaran paksi luar)
 Belakang kepala berhadapan dengan tuber ischiadium sesisi
 Penyebab diameter bisacromial berada pada diameter anteroposterior dari pintu bawah
panggul.
Ekspulsi
– Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai
dibawah symphysis dan menjadi hipomoklion untuk
kelahiran bahu belakang.
– Putaran paksi luar luar terjadi ke arah tuber
ischiadicum sebelah kanan. Pada posisi occipito-
anterior, putaran paksi hanya 45° ke kanan atau ke kiri
Gerakan-gerakan utama kepala
pada persalinan :

1. Engagement.
2. Penurunan kepala
3. Fleksi
4. Putaran paksi dalam
5. Ekstensi
6. Putaran paksi dalam
7. Pengeluaran bahu depan.
8. Pengeluaran bahu
belakang
Mekanisme persalinan pada posisi occipito-
posterior

– Posisi occipito-posterior ada 3 macam, yaitu:


1. Ubun-ubun kecil kiri belakang
2. Ubun-ubun kecil kanan belakang
3. Ubun-ubun kecil belakang

– Posisi occipito-posterior kanan lebih sering daripada


occipito-posterior kiri.
Kala uri

 Pelepasan plasenta
 Pengeluaran plasenta
 Penyebab pelepasan plasenta :
 rahim mengecil tiba-tiba
 tempat perlekatan plasenta mengecil
 Plasenta lepas pada stratum spongiosum
.
.. a. retraksi & kontraksi otot rahim setelah
anak lahir plasenta lepas
b. hematom retroplasenter
 Lepas dalam waktu 4-5 menit
Teknik pelepasan plasenta
schultze dan duncan

– Cara schultze : dimulai dari bagian tengah plasenta.


– Cara duncan : dimulai dari bagian pinggir plasenta
JALANNYA PERSALINAN SECARA KLINIS
A. Tanda-tanda Persalinan

1. His pembukaan :
 nyeri melingkar
 Teratur
 makin lama makin sering
 dibawa jalan makin kuat
 serviks mendatar & membuka
2. Keluarnya lendir berdarah dari jalan lahir (show).
3. Ketuban Pecah
B. Kala Persalinan

a. KALA I
Kala pembukaan
His makin lama makin kuat, interval makin pendek dan lebih lama
Lama : - primi 12 jam
- multi 8 jam
Pegangan klinis :
pembukaan 1 cm/jam untuk primi
pembukaan 2 cm/jam untuk multi
KALA II
His makin kuat, setiap 2-3 menit
Lama kontraksi 50-100 detik
Ketuban pecah
Ibu mengejan
Akhir kala II: Kepala membuka pintu
Kepala ke luar pintu
Lama kala : - primi + 50 menit
- multi + 20 menit
KALA III
Lama : + 8-10 menit
pelepasan plasenta:
• uterus bundar
• Perdarahan
• tali pusat memanjang
• fundus uteri naik
 Perdarahan + 250 cc
 Patologis jika > 500 cc
C. Lamanya Persalinan

Primigravida Multiparitas
– Kala I 12 1/2 jam 7 jam 20 menit
– Kala II 80 menit 30 menit
– Kala III 10 menit 10 menit
– Persalinan 14 jam 8 jam
D. Faktor yang Mempenguruhi
Prognosis Persalinan.

 Paritas
 Umur penderita
 Interval antara persalinan
 Besarnya anak
 Keadaan serviks

Anda mungkin juga menyukai