Anda di halaman 1dari 18

Di susun oleh :

• Inidra Ega Octami Nasution


(P1337424417018)
• Irfailah (P1337424417019)
 PengertianKala II
Kala II persalinan adalah proses
pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil
pengenalan dan penatalaksanaan kala
pembukaan, batasan kala II dimulai ketika
pembukaan servik sudah lengakap (10 cm)
dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II
juga disebut sebagai pengeluaran bayi.
1.Engagement atau Fiksasi -> tjd ketika diameter
biparietal janin telah masuk pintu atas panggul
secara anterior dan posterior. Pada primigravida
terjadi pada bulan terakhir kehamilan sedangkan
pada multigravida dapat terjadi pada awal
persalinan
2.Penurunan Kepala -> Penurunan kepala lebih
lanjut terjadi pada kala I dan kala II
persalianan. Hal ini disebabkan karena adanya
kontraksi dan retraksi dari segmen atas rahim,
yang menyebabkan tekanan langsung fundus
pada bokong janin. Dalam waktu yang
bersamaan terjadi relaksasi dari segmen
bawah rahim sehingga terjadi penipisan dan
dilatasi serviks. Keadaan ini menyebabkan
bayi terdorong ke dalam jalan lahir.
Penurunan kepala ini juga disebabkan karena
tekanan cairan intrauterin,kekuatan meneran,
atau adanya kontraksi otot-otot abdomen dan
melurusnya badan janin.
3.Fleksi -> tjd ketika kepala janin bertemu
tahanan yaitu serviks, kemudian sisi dari
dinding panggul , dan akhirnya dasar
panggul. Dengan adanya fleksi dagu bergeser
ke arah dada janin . Pada pemeriksaan dalam
ubun-ubun kecil teraba lebih jelas dibanding
ubun-ubun besar.
4.Rotasi Dalam (Putaran Paksi Dalam) ->
putaran bagian terendah janin dari posisi
sebelumnya ke arah depan sampai dibawah
simfisis pubis. Pada pemeriksaan dalam
ubun-ubun kecil tepat berada dibawah
simfisis.
5.Ekstensi -> Sesudah kepala janin sampai di
dasar panggul dan ubun-ubun kecil berada di
bawah simfisis, maka terjadilah ekstensi dari
kepala janin. Hal ini di sebabkan karena
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul
mengarah ke depan dan ke atas sehingga
kepala harus mengadakan fleksi untuk
melewatinya.Gerakan ekstensi
mengakibatkan bertambahnya penegangan
pada perineum dan introitus vagina .
Selanjutnya ubun-ubun kecil semakin tampak
dan bekerja sebagai pusat gerakan, maka
berangsur lahir ubun-ubun kecil ,ubun-ubun
besar, dahi, mata, hidung, mulut , dan dagu.
6. Rotasi luar (putaran paksi luar) -> gerakan
memutar ubun-ubun kecil ke arah punggung
janin .
7. Ekspulsi janin -> setelah terjadi rotasi luar,
bahu anterior berfungsi sebagai hipomoklion
untuk pelahiran bahu belakang .Setelah bahu
lahir bagian badan janin lahir secara
keseluruhan mengikuti sumbu jalan lahir.

Sumber : Kebidanan Teori dan Asuhan vol 2, bidan dan dosen kebidanan
indonesia ,2018
A. Perubahan Fisik pada Uterus
Setiap kontraksi menghasilkan pemanjangan
uterus berbentuk ovoid disertai pengurangan
diameter horisontal. Dengan perubahan bentuk
ini ada efek penting pada proses persalinan.
 Pertama, pengurangan diameter horisontal
menimbulkan pelurusan kolumna
vertebralis janin dengan menekankan kutub
atasnya rapat-rapat terhadap fundus uteri,
sementara kutub bawah didorong lebih jauh
ke bawah dan menuju ke panggul.
pemanjangan janin berbentuk ovoid
diperkirakan bisa mencapai 5-10 cm
 Kedua, dengan memanjangnya uterus serabut longitudinal
ditarik tegang karena segmen bawah dan serviks merupakan
satu-satunya bagian uterus yang fleksibel. Bagian ini ditarik
ke atas pada kutub bawah janin.

Sumber : Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Sarwono Prawiroharjo,


1997
B. Perubahan Organ dasar Panggul

 Pada kehamilan lanjut terdapat


segmen atas rahim -> corpus uteri
segmen bawah rahim -> isthmus uteri
 Dalam persalinan segmen atas dan segmen bawah
rahim lebih jelas perbedaanya.
 Saat persalinan, segmen atas berkontraksi ->
menjadi tebal dan mendorong anak keluar
 Segmen bawah dan serviks relaksasi dan dilatasi ->
menjadi saluran yg tipis dan teregang yang akan dilalui bayi.

Sumber : Ilmu Kebidanan, Hanifa Winkjosatro, 2012


1. Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, saat
bersalin ibu merasakan nyeri akibat kontraksi
uterus yang semakin kuat dan semakin
sering,berkeringat dan mulas ini juga
menyebabkan ketidaknyamanan.
2. Badan selalu kegerahan, karena saat ini
metabolism ibu meningkat denyut jantung
meningkat, nadi, suhu, pernapasan meningkat
ibu berkeringat lebih banyak, akibatnya ibu
merasa lelah sekali kehausan ketika bayi sudah
di lahirkan karena tenaga habis dipakai untuk
meneran.
3.Tidak sabaran, sehingga harmoni antara ibu
dan janin yang dikandungnya terganggu. Hal
ini disebabkan karena kepala janin sudah
memasuki panggul dan timbul kontraksi-
kontraksi pada uterus. Muncul rasa kesakitan
dan ingin segera mengeluarkan janinnya.
4. Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan
dengan antisipasinya dan tujuannya sendiri
serta rasa takut dan kekhawatiran. Para ibu
mengeluh bahwa bila mampu mengejan “terasa
lega”.Tetapi ibu lain sangat berat karena
intensitas sensasi yang dirasakan. Efek yang
dapat terjadi pada ibu karena mengedan ,yaitu
Exhaustion , ibu merasa lelah karena tekanan
untuk mengejan sangat kuat. Dua, stress ibu
merasa dirinya stress dengan ketidaknyamanan
panggul ibu karena terdesak oleh kepala janin.
Tiga, panik ibu akan panik jika janinnya tidak
segera keluar dan takut persalinannya lama.

Sumber : Pengantar Psikologi untuk Kebidanan, Heri Zan Pieter, 2010

Anda mungkin juga menyukai