Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DASAR

PERSALINAN
KELOMPOK 1:
SALSA FARAH LEONTINA (P1337424417001)
ALFINA ROHMAH (P1337424417002)
PENGERTIAN
Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan normal
jika pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu)
tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai
(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan
perubahan serviks (JNPK-KR, 2008).
TEORI PENYEBAB
PERSALINAN
1. Teori Keregangan
Otot-otot uterus mempunyai batasan
keregangan tertentu, apabila terlewati
maka terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat mulai.
2. Teori Penurunan Progesteron
Progesteron mengalami penurunan
sehingga otot rahim lebih sensitif
terhadap oksitosin, serta uterus mulai
berkontraksi setelah tingkat
penurunan progesteron tertentu.
3. Teori Oksitosin Internal
Perubahan keseimbangan antara oksitosin dan
progesteron menimbulkan kontraksi braxton hicks. Semakin
tua usia kehamilan maka produksi progesteron menurun
sedangkan oksitosin meningkatkan kontraksi, sehingga
persalinan terjadi.

4. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak usia
kehamilan 15 minggu. Pemberian prostaglandin saat hamil
dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil
konsepsi dapat dikeluarkan.
FAKTOR-FAKTOR DALAM
PERSALINAN
1. Faktor Power
Faktor Power adalah kekuatan yang mendorong
janin keluar, yang terdiri dari : his, kontraksi otot-
otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari
ligament, yang saling kerjasama dengan baik dan
sempurna.
2. Faktor Passager
Faktor Passager merupakan faktor dari janin,
yang meliputi letak janin, presentasi janin, bagian
bawah dan posisi janin. Kelainan pada salah satu
kondisi janin tersebut dapat berakibat sulitnya
kelahiran bayi yang mana harus dilakukan suatu
tindakan seperti vacum maupun operasi ceasar.
3. Faktor Passage (jalan lahir)
Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas : (1)
Bagian keras : tulang punggung, (2) Bagian lunak : otot-
otot, jaringan dan ligament-ligament. Bila ada kesempitan
ukuran panggul maupun bentuk panggul, maka bayi tidak
dapat lahir secara normal melalui jalan lahir dan harus
dilakukan operasi ceasar.
4. Faktor Pisikologi Ibu
Dalam persalinan juga terjadi peningkatan
kecemasan, dengan makin meningkatnya kecemasan akan
semakin meningkatkan intensitas nyeri. Selain itu, emosi
dan motivasi juga mempengaruhi timbulnya nyeri.
5. Faktor Penolong
Salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi terjadinya
kematian ibu adalah kemampuan
dan keterampilan penolong
persalinan. Keterampilan dalam
asuhan persalinan normal harus
diterapkan sesuai standar asuhan
bagi semua ibu bersalin disetiap
tahapan persalinan oleh setiap
penolong persalinan dimanapun
hal tersebut terjadi.
TAHAPAN
PERSALINAN
1. Kala I
Kala I atau Kala Pembukaan adalah periode
persalinan yang dimulai dari his persalinan yang pertama
sampai pembukaan cerviks menjadi lengkap. Kala I dibagi
menjadi 2 yaitu:
a. Fase laten (awal kontraksi yg menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks, pembukan < 4 biasanya
berlangsung < 8 jam)
b. Fase aktif (serviks membuka dri 4 ke 10, penurunan
bagian terbawah janin, berlangsung selama 6 jam)
Berdasar kurva Friedman
a. Periode akselerasi, berlangsung selama 2 jam
pembukaan menjadi 4 cm
b. Periode dilatasi maksimal, berlangsung selama
2 jam pembukaan berlangsung cepat dari 4 mjd
9 cm
c. Periode diselerasi, berlangsung lambat dalam
waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi 10 cm
2. Kala II
Kala II atau kala pengeluaran merupakan periode persalinan
yang dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Pada
primipara kala II berlangsung 1,5-2 jam sedangkan multipara 0,5-1 jam
3. Kala III
Kala III atau kala uri yang merupakan periode persalinan yang
dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta. Beberapa
saat kemudian timbul his, dalam waktu 1-5 menit plasenta terlepas,
seluruh proses berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Biasanya di
sertai pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc
4. Kala IV
Kala IV atau tahap pengawasan merupakan masa 1 – 2 jam
setelah plasenta lahir. Ibu masih mengeluarkan darah dari vagina tpi tdk
banyak krn terlepasnya plasenta.
TUJUAN ASUHAN
PERSALINAN
Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai
derajat kesehatan yg tinggi bagi ibu dan bayinya.
(IBI, 2004)
Memberikan asuhan yang memadai u/ mencapai
pertolongan persalinan yang bersih dan aman
dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan
sayang bayi
TANDA-TANDA
PERSALINAN
 Adanya kontraksi Rahim (his)
 Keluarnya lendir bercampur darah
 Keluarnya air ketuban
 Pembukaan serviks
 Adanya Kontraksi rahim (His)
Tujuannya menyiapkan mulut lahir u/ membesar dan
meningkatkan aliran darah dalam plasenta.
3 Fase :
1. Increment (ketika intensitas terbentuk)
2. Acme (Puncak atau Max)
3. Decement ( ketika otot relaksasi)

His permulaan atau palsu


• Rasa nyeri ringan di bag. Bawah
• Datangnya tidak teratur
• Tidak ada perubahan pd serviks
• Durasi pendek
Mulanya kontraksi terasa seperti sakit pada punggung
bawah berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah perut
mirip dengan mules saat haid (Rose.2007.hlm.120)
Kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari
bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim,
kontraksi rahim terus berlangsung sampai bayi lahir
(Indriarti.2008.hlm.139)
Keluarnya lendir bercampur darah
Lendir disekresi sbg hasil
proliferasi kelenjar lendir serviks
pada awal kehamilan. Lendir
mulanya menyumbat leher rahim,
sumbatan yg tebal pada mulut
rahim terlepas, shg menyebabkan
keluarnya lendir yg berwarna
kemerahan bercampur darah dan
terdorong keluar oleh kontraksi yg
membuka mulut rahim yg
menandakan bahwa mulut rahim
mjd lunak dan membuka. Lendir ini
yg dimaksud bloody slim
Keluarnya air ketuban
Keluarnya air ketuban yg jmlnya cukup
banyak akibat kontraksi (Maulana, 2008)
Tetapi jika air ketuban pecah tanpa
disertai mulas atau rasa sakit berarti
ketuban pecah dini
 Pembukaan Serviks
Penipisan mendahului dilatasi serviks,
pertama-tama aktivitas uterus dimulai
u/ mencapai penipisan, setelah itu
menghasilakan dilatsi serviks yg cpt
(Liu.2002.hlm 70)
MEKANISME
PERSALINAN
Gerakan utama kepala janin
1. Engagement
2. Descent
3. Flexion (Fleksi)
4. Internal rotation (putar paksi dalam)
5. Extension (ekstensi)
6. External Rotation (putar paksi luar)
7. Expulsion
1. Engagement
Pada akhir-akhir
kehamilan atau saat
persalinan dimulai dimulai
kepala masuk PAP,
umumnya dgn presentasi
bipariental (diameter lebar
yg paling panjang
berkisar 8,5-9,5 cm) / 70 %
pd panggul ginekoid
2. Desent
Kepala turun ke dlm
ronggal panggul akibat
tekanan langsung dari
his daerah fundus ke
arah bokong, tekanan
cairan amnion, kontraksi
otot dinding perut dan
diafragma (mengejan)
dan badn janin tjd
ekstensi dan menegang.
3. Flexion
Flexsi disebabkan janin
didorong maju, dan
sebaliknya mendapat tahanan
pinggir PAP, serviks, dinding
panggul/ dasar panggul.
Kepla janin fleksi, dagu
menempel ke toraks, posisi
kepala berubah dr oksipito-
frontalis (puncak kepala) mjd
suboksipitio-bregmatikus
(belakang kepala)
4. Internal rotation (Putaran paksi
dalam)
Pemutaran dari bagian depan
sedekemikian rupa shg bagian
terendah dr bagian depan memutar
ke bawah sympisis.
Putaran paksi dalam sebabnya :
 bagian belakang kepala
merupakan bagian terendah
 Bag. Terendah mencari tahanan
plg sedikit yaitu di depana tas
 Uk. Terbesar pd bidang tengah
panggul
5. Extension
Dengan kontaksi perut yg benar
dan adekuat kepala makin turun
dan menyebabkan perineum
distensi. Pd saat ini puncak
kepala berada di simfisis dan
kontraksi perut ibu akan
mendorong kepala menuju
lubang vulva shg kepala
mengadakan ekstensi kepala
lebih lanjut sehingga vagina
membuka lebar
6. External Rotation (putaran
paksi luar)
Setelah seluruh kepala sudah
lahir tjd putaran kepala ke posisi
pada saat engagement. Dengan
demikian bahu depan dan
belakang dilahirkan lebih dulu
dan diikuti dada, perut, bokong,
dan seluruh tungkai.
7. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar
bahu depan sampai
dibawah sympisis dan
mjd hypomoclion u/
kelahiran bahu belakang.
Kemudian bahu depan
menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir
searah dengan paksi jalan
lahir mengikuti lengkung
carrus (kurva jalan lahir)
5 BENANG MERAH
5 aspek dasar (5 benang merah) asuhan persalinan
1. Membuat keputusan klinik
2. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi
3. Pencegahan infeksi
4. Pencatatan (rekam medik) asuhan persalinan
5. Rujukan
1. Membuat keputusan klinik
Tujuh langkah membuat keputusan klinik
1. Pengumpulan data
2. Menginterpretasi data
3. Membuat diagnosis atau merumuskan masalah
4. Meidentifikasi kebutuhan segera
5. Menyusun rencana asuhan
6. Melaksanakan asuhan
7. Mengevaluasi asuhan
2. Asuhan sayang ibu
Prinsip asuhan sayang ibu dengan mengikutsertakan suami
dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi
Hal tersebut dpt mengurangi terjadinya persalinan dgn
vacum, cunam, seksio sesar (Eknin, et al, 2000)
3. Pencegahan infeksi
Meminimalkan infeksi oleh mikroorganisme dan
menurunkan risiko penularan penyakit seperti hepatitis, HIV
4. Pencatatan (dokumentasi)
Aspek-aspek penting
5. Rujukan
 Tgl dan waktu asuhan
diberikan Persiapan rujukan
(BAKSOKU)
 Identifikasi penolong
persalinan B = Bidan
 Paraf atau tanda tangan A = alat
penolong persalinan
K = keluarga
 Mencakup informasi
tepat, dicatat jelas, dan S = surat
dpt dibasa
O = obat
 Rahasia
K = kendaraan
U = uang
DAFTAR PUSTAKA
Walyani, Elisabeth S. dan Purwoastusi, Endang. 2016. Asuhan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : Pustakabarupress
Sri, Dewi dan Clervo, Cristine. 2010. Asuhan Persalinan Normal.
Yogyakarta : Nuha Medika
Purdiknakes.2008. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Depkes
RI, Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan , Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono
Klein, Susan, Miller, Suellen dan Thomson, Fiona. 2016. Buku Bidan
Asuhan pada Kehamilan, Kelahiran & Kesehatan Wanita, Jaakarta
: EGC

Anda mungkin juga menyukai