Anda di halaman 1dari 8

Lembaran Kerja Mahasiswa

(FARMAKOTERAPI INFEKSI)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Dosen : apt. SEPTI MUHARNI, M. Farm
Pokok Bahasan : KASUS HIV-AIDS
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Cici Angraini (2002005)
Debora Inggrid P (2002006)
Diana Puspita Rini (2002008)
Eka Kurnia Putri (2002012)
Idhadi Putra (2002016)
M.Halim Satria (2002022)
Nelvira Dara Shandy (2002023)
Risa Junita (2002027)
Sri Mulyana (2002030)
Ummu Arridha (2002033)
Wanda Caesaria Reja (2002034)
Yully Wahyuni (2002039)
Zelviya Putri Fahlevi (2002040)

No urut absen 05, 06, 08, 12, 16, 22, 23, 27, 30, 33, 34, 39, 40
Kelompok C
Pertemuan ke 1
Hari/Tanggal 17 November 2020
Topik KASUS HEPATITIS

SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


A. Seorang pasien perempuan (ibu rumah tangga) berusia 40 tahun masuk rumah sakit.
Keluhan utama: Febris dan Ikterus. Hal ini dialami 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Asites (+), Nyeri abdomen kuadran kanan atas (+), malaise (+), anoreksia (+),
penurunan berat badan kurang lebih 5 kg dalam 1 bulan(+), riwayat kontak dengan
penderita hepatitis B (+), BAB dan BAK normal. Pasien mengeluhkan perut
membesar sejak ± 2 bulan sebelum masuk rumah sakit dan perut semakin membesar
hingga sekarang. Mual (-) dan muntah (-). Pasien pernah dirawat di RS Adam Malik
dengan diagnosa Ascites dan dilakukan pengambilan cairan perut sebanyak 7,5 liter.
Riwayat konsumsi alkohol dan merokok disangkal. Riwayat minum jamu-jamuan
disangkal. Riwayat vaksinasi Hepatitis B tidak ada. Riwayat penyakit hati
sebelumnya disangkal.
Pemeriksaan fisik:
Kondisi pasien compos mentis, wajah terlihat
lemah
Tekanandarah : 120/80 mmHg
Nadi : 78x/menit
Refleks fisiologis : (+)
Pernafasan : 20x/menit
Refleks patologis : (-)
Temperatur : 38⁰C
Ikterus : (+)
Pemeriksaan laboratorium:
Hb : 14,0 g/dL
Eritrosit : 5,21 x 106/mm3
Leukosit : 4900 x 103/ l
Trombosit : 313.000/ l Ht: 45 %
Limfosit : 14,30 %
Eritrosit :0–1
Monosit : 10,60 %
Leukosit :0-1
Epitel :1–2
Bilirubin total : 2,90 g/dL
Bilirubin direk : 1,50 g/dl
ALP : 61 U/L
SGOT : 44 U/L
SGPT : 9 U/L
Blood Urea Nitrogen :34 mg/dL
Ureum : 73 mg/dL
Kreatinin : 1,06 mg/dL
Asam Urat : 12,7 mg/Dl
HbsAg : Reaktif
HbeAg : Non-reaktif
Anti HIV : Non-reaktif
Diagnosa : Hepatitis B akut dan Ascites Sirotik
B. Keywords/Terminologi Farmasi
 Febris adalah peningkatan suhu tubuh

 Ikterus adalah kulit kuning yang disebabkan oleh penumpukkan bilirubin dalam
darah

 Asites adalah akumulasi cairan yang menyebabkan kebengkakan pada perut


biasanya berhubungan dengan penyakit hati

 Abdomen kuadran kanan atas adalah abdomen bagian kanan atas terdiri dari
hati, kantong empedu
 Malaise adalah rasa kurang sehat secara umum, sering disertai dengan
kelelahan, nyeri yang mnyebar atau kehilangan minat

 Anoreksia adalah kecemasan seseorang karena mengkatnya BB yang


menyebabkan gangguan/ kurangnya nafsu makan

 Hepatitis B adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis
B

 Compos mentis adalah kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab


semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya

 Ascites sirotik adalah kerusakan hati kronis yang membentuk jaringan parut dan
mengakibatkan penumpukkan cairan pada hati
C. Rumusan Kasus

 SUBJECT
Nama : Ny. X
Umur : 40 th
BB : 49 Kg
Keluhan : Febris dan Ikterus dialami 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit.
Asites (+),
Nyeri abdomen kuadran kanan atas (+),
malaise (+),
anoreksia (+),
penurunan berat badan kurang lebih 5 kg dalam 1 bulan(+),
Pasien mengeluhkan perut membesar sejak ± 2 bulan sebelum masuk rumah sakit dan
perut semakin membesar hingga sekarang.
Mual (-) dan muntah (-).

 Riwayat Pengobatan :
Pasien pernah dirawat di RS Adam Malik dengan diagnosa Ascites dan dilakukan
pengambilan cairan perut sebanyak 7,5 liter.
 Riwayat konsumsi alkohol dan merokok disangkal.
 Riwayat minum jamu-jamuan disangkal.
 Riwayat vaksinasi Hepatitis B tidak ada.

 Riwayat penyakit hati sebelumnya : -


 Riwayat social :
Ada riwayat kontak dengan pemderita hepatitis B (+).

 OBJECTIVE
a) Pemeriksaan Fisik
Nama
Nilai Normal Data Pasien
pemeriksaan
Suhu 37oC 38 oC
Nadi 80-100 (x/menit) 78 (x/menit)
Nafas 20 (x/menit) 20 (x/menit)
TD 120/80 mmHg 120/80 mmHg
Refleks Fisiologis (+)
Refleks Patologis (-)
Ikterus (+)

b) Pemeriksaan Laboratorium

Nama
Nilai Normal Data Pasien
pemeriksaan
Hb Perempuan : 12-16 g/dL 14,0 g/dL
Eritrosit 3,8-5,0 x 106 (sel/mm3) 5,21 x 106 (sel/mm3)
170.000-180.000 x
Trombosit 313.000
103/mm3
Leukosit 3200 x 103 /mm3 4900 x 103/mm3
Ht 35-45 % 45 %
Limfosit 15-45 % 14,30 %
Eritrosit 3,8-5,0 x 106 (sel/mm3) 5,21 x 106 (sel/mm3)
Monosit 0-11 % 10,60 %
Leukosit 3200 x 103 /mm3 4900 x 103/mm3
Epitel 0-4 1-2
Bilirubin total < 1,5 g/dL 2,90 g/dL
Bilirubin direk < 0,40 mg/dL 1,50 g/dL
ALP 30-130 u/L 61 u/L
SGPT 5-35 u/L 44 u/L
SGOT 5-35 u/L 9 u/L
Blood Urea
Nitrogen 6-21 mg/dL 34 mg/dL
(BUN)
Ureum 10-20 mg/dL 73 mg/dL
Kreatinin 0,6-1,3 mg/dL 1,06 mg/dL
Asam Urat >18 tahun = 2,3-6,6 mg/dL 12,7 mg/dL
HbsAg Reaktif (+)
Anti HIV Non reaktif -

Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen (O2)
dan karbon dioksida (CO2). Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah (dalam arteri)
berwarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen (dalam vena)
berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL oksigen. Kapasitas
angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah merah.
Neutrofil adalah leukosit yang paling banyak. Neutrofi l terutama berfungsi sebagai
pertahanan terhadap invasi mikroba melalui fagositosis. Sel ini memegang peranan
penting dalam kerusakan jaringan yang berkaitan dengan penyakit noninfeksi seperti
artritis reumatoid, asma dan radang perut.

Eritrosit atau sel darah merah berfungsi sebagai pembawa oksigen dari paru-paru ke
seluruh jaringan tubuh. Sel ini mengandung hemoglobin. Jumlah normal sel darah
merah di dalam tubuh manusia berkisar 4,3-5,6 juta/mcl (pria) dan 3,9-5,1 juta/mcl
(wanita). Jika jumlah eritrosit mengalami penurunan atau tinggi, maka ada terjadi
sesuatu di dalam tubuh. 

Leukosit adalah sel darah putih yang terdiri dari neutrofil, limfosit, monosit, basofil,
dan esosinofil. Sel ini berperan penting dalam melawan infeksi yang menyerang ke
tubuh. Kadar normal leukosit yaitu 5.000-10.000 leukosit/mcl (pria) dan 4.500-11.000
leukosit/mcl (wanita). Jika leukosit mengalami peningkatan, maka itu menandakan
terjadi infeksi di dalam tubuh. Biasanya karena infeksi bakteri. Jika leukosit turun,
maka mengindikasikan adanya infeksi virus pada tubuh.

Trombosit sebutan lainnya adalah keping darah. Fungsinya adalah untuk


menggumpalkan darah dan menghentikan perdarahan ketika terluka. Normalnya,
trombosit berjumlah 150.000-400.000 keping darah/mcl. Jika trombosit mengalami
penurunan dari jumlah normalnya, maka biasanya disebabkan karena trombosit
mengalami kehancuran di dalam darah, hati dan limpa, penyakit autoimun, perawatan
kanker, dan kerusakan sumsum tulang belakang. Jika mengalami peningkatan, maka
biasanya disebabkan karena kondisi anemia hemolitik, kekurangan zat besi, infeksi,
trauma, dan efek samping obat-obatan tertentu. 

Hematokrit adalah perbandingan jumlah sel darah merah dengan keseluruhan volume
darah yang dihitung dalam persentase. Apabila kadar hematokrit Anda diketahui
berjumlah 20%, artinya terdapat 20 mililiter sel darah merah per 100 mililiter darah.

Jenis limfosit ini ada 2 macam, yaitu limfosit sel B yang bertugas untuk menghasilkan
antibodi dan limfosit T yang berperan dalam mengenali dan menangkap organisme atau
benda asing dalam tubuh.

Eosinofil adalah jenis leukosit atau sel darah putih yang berfungsi untuk
menghancurkan virus, bakteri, dan parasit, serta memicu munculnya respons
peradangan, seperti pada reaksi alergi, eksim, dan asma.

Monosit merupakan sel darah putih yang ukurannya paling besar. Jenis leukosit ini
berperan dalam menangkap dan melawan bakteri, parasit, dan jamur yang masuk ke
dalam tubuh.

Sel epitel adalah sel yang berasal dari permukaan tubuh, seperti kulit, pembuluh darah,
saluran kemih, dan organ tubuh lainnya. Sel ini berperan sebagai penghalang antara
bagian dalam dan luar tubuh, sehingga dapat melindungi bagian dalam tubuh dari virus.

Bilirubin total adalah pemeriksaan untuk mengukur jumlah total bilirubin dalam darah.
Bertujuan untuk mengawasi fungsi hati atau membantu mendiagnosis anemia yang
disebebkan oleh kerusakan sel darah merah.

Bilirubin direk adalah bilirubin tidak terkonjugasi yang telah diproses oleh hati.
Setelah proses ini, bilirubin direk akan dialirkan ke kantong empedu dan usus besar
hingga akhirnya dibuang bersama tinja.

BUN adalah pemeriksaan laboratorium yang bertujuan untuk menetapkan kadar


nitrogen ureum dalam darah. Pemeriksaan BUN dilakukan dengan cara mengukur
konsentrasi nitrogen di dalam plasma darah.

ALP (Alcaline Phospatase) adalah tes yang mengukur jumlah enzim alkaline fosfatase
dalam aliran darah seseorang. ALP merupakan enzim yang berfungsi untuk membantu
memecah protein dalam tubuh.

SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) atau enzim aspartate


aminotransferase (AST) merupakan enzim yang biasa ditemukan pada hati, jantung,
otot dan ginjal. Akan dilepas kedalam serum ketika ada kerusakan pada jaringan disalah
satu organ tersebut.

SGPT(serum glutamic pyruvic transaminase) atau enzim alanine aminotransferase


(ALT) merupakan enzim yang banyak terdapat pada organ hati meski begitu enzim ini
memiliki tugas yang cukup penting yaitu membantu mencerna protein dalam tubuh.

Ureum adalah sisa metabolisme protein didalam tubuh.

HbsAg (hepatitis B surface antigen) adalah tes darah untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi virus hepatitis B atau tidak. Jika terdeteksi HbsAg bersama antibodi
tertentu dalam tes darah, artinya otang tersebut mengidap infeksi hepatitis B.

HbeAg adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi protein yang diproduksi dan
dilepas ke dalam darah. Tes ini sering digunakan untuk mengetahui apakah pengidap
berpotensi menyebarkan virus ke orang lain atau untuk mengetahui efektivitas dan
terapi yang dijalankan.

Kreatinin adalah produk limbah hasil metabolisme otot yang digunakan selama
kontraksi otot. Pemeriksaan kreatinin ini berfungsi untuk menguji kemamupan ginjal
dalam menyaring darah di dalam urin.

Asam urat adalah produk buangan hasil pemecahan zat bernama purin, yang akan
disaring ginjal dan dikeluarkan bersama urin. Tes asam urat berfungsi untuk mengetahui
kadar asam urat dalam tubuh dengan sampel darah atau urin

Anti HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi infeksi HIV
pada tubuh pasien.

 ASSESSMENT

Dokter mendiagnosa pasien menderita Hepatitis B akut dan Ascites Sirotik dengan
tanda-tanda gejala yang dialami oleh pasien. Dimana pasien belum menerima terapi
terhadap hepatitis akut dan ascites sirotik, jadi kelompok c memberi saran untuk
terapinya.

 PLAN

a) Farmakologi

Pada kasus ini, kami mengusulkan terapi untuk pasien antara lain :
1. Sistenol ( parasetamol 500 mg + asetyl sistein 200 mg) 3 x 1 tab untuk
mengatasi demamnya
2. Furosemide inj. 20 mg 1-2 x sehari untuk mengatasi ascites sirotik
3. Vaksin HBV untuk mencegah hepatitis B
4. Curcuma tab 1 x 1 untuk hepatoprotektor
5. Infus aminoleban 500 ml

b) Non Farmakologi
1. Tirah baring
2. Diet rendah lemak
3. Monitoring cairan
4. Diet rendah garam
5.
6. Memberi dukungan membantu pasien untuk meminimalisir isolasi, kesendirian
dan ketakutan.

Anda mungkin juga menyukai