Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUKESMAS RAMA INDRA

NOMOR : 800/ /SK/RI/I/2023

TENTANG
PELAYANAN FARMASI
UPTD PUSKESMAS RAMA INDRA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS RAMA INDRA,

Menimbang : a. Bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal


pengelolaan di Puskesmas untuk melayani keperluan
pelanggan dalam penanganan kesehatannya sehingga
perlu diberikan kewenangan kepada petugas yang
berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui
persyaratan penyimpanan obat sehingga tidak terjadi
pemberian obat yang kadaluarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien maka
pelayanan selama hari kerja harus diatur tentang
peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat yang
meliputi persyaratan petugas yang berhak memberi
resep dan meresepkan obat narkotik dan psikotropik,
ketentuan tentang rekonsilasi obat, pencatatan dan
pelaporan ESO dan KTD, penanganan dan pelaporan
obat kadaluarsa serta ketentuan tentang penggunaan
obat yang dibawa sendiri oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas
tentang Penyediaan Obat yang Menjamin Ketersediaan
Obat di Puskesmas Rama Indra;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang


Kesehatan;
2. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika;
3. Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/ Menkes/
Per/ V/ 2011 tahun 2011 tentang Registrasi, Ijin
Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
7. Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

1
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998
nomor 138, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 3781);
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
165/Men.Kes/SK/II/2023 tentang standar akreditasi
pusat kesehatan masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TENTANG


PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS RAMA INDRA
KESATU : Pelayanan Obat di UPTD Puskesmas Rama Indra meliputi
1. Penilaiaan, pengendalian, Penyediaan dan penggunaan
obat
2. Pelayanan farmasi selama hari kerja
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
5. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam
penyediaan obat jika petugas yang memenuhi syarat
tidak ada
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan
obat – obat psikotropika dan narkotika
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat
9. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa,
pelaksanaan FIFO dan FEFO.
10. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
11. Persyaratan penyimpanan obat
12. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa
13. Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
14. Pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat dan
Kejadian Tidak Diinginkan
15. Tindak lanjut efek samping obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
16. Penyediaan obat emergensi
Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas
sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini;

2
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS RAMA INDRA
NOMOR : 800/ /SK/R1/I/2023
TANGGAL : 02 JANUARI 2023
TENTANG : PELAYANAN FARMASI DI
UPTD PUSKESMAS RAMA
INDRA

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Rama Indra


Pada tanggal ……………………..

KEPALA UPTD PUSKESMAS RAMA


INDRA,

YESSI DIAN PERTIWI

PELAYANAN FARMASI
DI UPTD PUSKESMAS RAMA INDRA

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Puskesmas


Rama Indra harus mengikuti Standard Prosedur Operasional Penyediaan
Obat yang menjamin ketersediaan obat untuk Puskesmas Rama Indra.
2. Puskesmas Rama Indra memberikan pelayanan obat selama jam kerja
kepada pasien yang datang di UPT Puskesmas Rama Indra.
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
TUJUAN :

a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan


Bahan Medis
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system informasi manajemen

3
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

SASARAN :

a. Puskesmas
b. Polindes / Poskesdes
c. Posyandu
d. Pengobatan Lansia

BENTUK KEGIATAN :

a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain
yang diberi kewenangan
b. Pemesanan Obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh
petugas
2) Farmasi atau gudang obat puskesmas
3) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh
petugas unit
4) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi
meliputi kegiatan perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan
dan pengarsipan, Pemantauan dan evaluasi.

4. Persyaratan patugas yang berhak menyediakan obat bagi pasien di


Puskesmas Rama Indra antara lain:
a) Tenaga tekhnis kefarmasian yang telah memiliki surat ijin kerja
Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK) di Puskesmas Rama Indra;
b) Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan
tanggung jawab langsung asisten apoteker;
Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku
untuk semua pelayanan obat kepada pelanggan di puskesmas Rama
Indra;
5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila
tidak tersedia tenaga yang berkopetensi dilakukan secara external UPT

4
Puskesmas Rama Indra yang dilakukan Oleh Dinas Kesehatan Lampung
Tengah.
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pasien di UPT
Puskesmas Rama Indra antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di UPT
Puskesmas Rama indra.
b. Dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter gigi di UPT
Puskesmas Rama Indra.
c. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawat di UPT
Puskesmas Rama Indra.
d. Perawat gigi yang telah memiliki izin praktek perawat gigi di UPT
Puskesmas Rama Indra.
e. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di UPT Puskesmas
Rama Indra.
7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:
1) Dokter penulis resep adalah dokter/ dokter gigi yang telah memiliki
izin praktek dokter di UPT Puskesmas Rama Indra.
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa
menimbulkan kemungkinan salah tafsir
3) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang
harus diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi
tanda tangan penuh oleh dokter umum / dokter gigi penulis resep
8. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.
9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/
keluarganya antara lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus
diketahui oleh dokter pemeriksa pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat
persetujuan dari Penanggung Jawab Kefarmasian UPT Puskesmas
Rama Indra
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak
mempunyai kontra indikasi dengan kondisi fisik pasien
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek
bertentangan dengan obat yang dipergunakan dalam proses
pengobatan oleh dokter di UPT Puskesmas Rama Indra

5
e. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak
menimbulkan efek ganda dengan obat yang dipergunakan dalam
pengobatan pelanggan
f. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak
menimbulkan interaksi obat dan berdampak negatif terhadap
pengobatan pasien

10. Persyaratan Penyimpanan Obat:


a. Petugas obat menerima obat dari Dinas Lampung Tengah dengan
memeriksa keadaan obat yang diterima antara lain : kesesuaian jenis,
jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis untuk
setiap bentuk sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO
dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam
lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin, dan suppositoria dalam lemari
pendingin dan melakukan kontrol suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan
Puskesmas dan Buku Pengeluaran obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan
kedalam kartu stok obat sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO setiap
bulannya
j. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada Kepala UPT Puskesmas dan
Dinas Lampung Tengah

12. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa


a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal
kadaluwarsa dan keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat
UPT Puskesmas Rama Indra.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis
obat dengan mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam
Kartu Stock Obat sebagai kartu kendali.

6
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti
system FIFO dan memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan kontrol rutin terhadap kualitas obat
termasuk tanggal kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan
di tempat terpisah dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala UPT
Puskesmas .
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat Berita
Acara Serah Terima Obat Kadaluwarsa ke Dinas Lampung Tengah
umtuk obat Psikotropika dan Narkotika

11. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan


Kejadian Tidak Diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring efek samping obat
(MESO) kepada petugas kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan
timbulnya efek samping obat yang dipergunakan dalam terapi
terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam
formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek
samping obat yang diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat UPT
Puskesmas Rama Indra.
g. Kepala UPT Puskesmas memeriksa dan menandatangani laporan
Monitoring Efek Samping Obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan
Monitoring Efek Samping Obat.
i. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat ke
Dinas Kesehatan Lampung Tengah.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring Efek
Samping Obat.

KEPALA UPTD PUSKESMAS RAMA INDRA,

7
YESSI DIAN PERTIWI

Anda mungkin juga menyukai