Anda di halaman 1dari 21

TUGAS : KELOMPOK

DOSEN : HJ. AFRIYANA AMELIA NURYADIN., S. KM. M. Kes

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:

RIATINTAH PUSPARANI : 201801001


SRI DEVI : 201801004
FARADILLA AMALIA REZKY : 201801007
NURAINUN : 201801015
A. SUCI DWI ANA FADIA A : 201801025
PUTRI MEGAWATI : 201801029

S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


STIKES PELAMONIA MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang ADMINISTRASI RUMAH SAKIT.
Makalah ini telah kami susun bersama-sama dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar penyususnan makalah ini. Tak lupa pula
kami ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kontribusinya baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan bagi si pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk dan
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, yang membangun dan
menambah pengetahuan kami dalam membuat makalah yang baik dan benar.

MAKASSAR, 28 Februari 2020

Penyusun

ii | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 1
C. TUJUAN .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3


A. PENGERTIAN RUMAH SAKIT ................................................................... 3
B. FUNGSI RUMAH SAKIT............................................................................... 3
C. SEJARAH RSUD LABUANG BAJI .............................................................. 4
D. GAMBARAN RSUD LABUANG BAJI ......................................................... 5
E. ALUR ADMINISTRASI, SIMBOL-SIMBOL ALUR
ADMINISTRADI DAN TRIASE KODE ...................................................... 10
F. ALUR PELAYANAN RSUD LABUANG BAJI .......................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 17
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 17
B. SARAN .......................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

iii | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karaktristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan berjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
soseial ekonomi namun dapat memberikan keuntungan dengan cara
pengelolaan yang propesional dengan memperhatikan prinsip-prinsip
manajemen.
Pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit tidak terlepas dari fungsi-fungsi
manajemen yang dilaksanakan secara dan efektif. Ada 4 fungsi manajemen
yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaruh
(actuating), dan pengawasan (controlling).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Rumah sakit ?
2. Bagaimana fungsi Rumah sakit ?
3. Bagaimana sejarah RSUD Labuang Baji ?
4. Bagaimana gambaran RSUD Labuang Baji ?
5. Apa yang dimaksud dengan alur administrasi, simbol-simbol alur
administrasi dan triase kode ?
6. Bagaimana alur pelayanan RSUD Labuang Baji ?

1|Administrasi Rumah Sakit


C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Rumah sakit
2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi Rumah sakit
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah RSUD Labuang Baji
4. Untuk mengetahui bagaimana gambaran RSUD Labuang Baji
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan alur administrasi
6. Untuk mengetahui bagaimana alur pelayanan RSUD Labuang Baji

2|Administrasi Rumah Sakit


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian rumah sakit


Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Rumah Sakit adalah suatu oraganisasi kompleks yang menggunakan
perpaduan peralatan ilmiah yang rumit dan khusus, yang difungsikan oleh
kelompok tenaga terlatih dan terdidik dalam menghadapi msalah-masalah
yang berkaitan dengan pengetahuan medic modern untuk tujuan pemulihan
dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
Pengertian Rumah Sakit menurut WHO (1957) diberikan batasan
yaitu “suatu bagian yang menyeluruh lengkap kepada masyarakat baik kuratif
maupun rehabilitative dimana output layanannya menjangkau pelayanan
keluarga dan lingkungan rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga
kesehatan serta untuk penelitian biososial”.

B. Fungsi Rumah Sakit


Menurut pasal 4 UU No 14 Tahun 2009 rumah sakit memiliki fungsi
dan tugas. Tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
Sementara fungsi dari rumah sakit adalah:
1. Penyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan stander pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis;

3|Administrasi Rumah Sakit


3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

C. Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Labuang Baji didirikan pada tahun 1938 oleh
Zending Gereja Geroformat Surabaya, Malang dan Semarang sebagai Rumah
Sakit Zending. Rumah Sakit ini di resmikan pada tanggal 12 juli 1938 dengan
kapasitas tempat tidur yang tersedia pada saat itu adalah 15 buah.
Pada masa Perang Dunia II, Rumah Sakit ini digunakan oleh
pemerintah Kotapraja Makassar untuk menanmpung para penderira korban
perang tahun 1946-1948. Rumah Sakit Umum Labuang Baji mendapat
bantuan dari pemerintah Indonesia Timur, dengan merehabilitasi gedung-
gedung yang hancur akibat perang dan digunakan untuk menampung korban
akibat perang tersebut.
Pada tahun 1949-1951, Zending meendirikan bangunan permanent,
sehingga kapasitas tempat tidur menjadi 120 buah.
Pada tahun 1952-1955, oleh Pemerintah Daerah Kotapraja Makassar
diberikan tambahan beberapa bangunan ruang sehingga kapasitas temoat
tidur menjadi 190 buah.
Sejah tahun 1955 Rumah Sakit Labuang Baji dibiayai oleh
Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan.
Pada tahun 1960 oleh Zeding Rumah Sakit Umum Luang Baji
diserahkan dab menjadi milik Pemerintah Derah Tingkat I Sulawesi Selatan
dengan Klasifikasi Rumah Sakit Kelas C.
Terhitung mulai tanggal 16 januari 1996 melalui Peraturan Daerah
Propinsi Dati I Sulaweis Selatan Nomor: 2 tahun 1996 kelas Rumah Sakit

4|Administrasi Rumah Sakit


ditingkatkan dari Rumah Sakit B non pendidikan. Peraturan daerah tersbut
oleh mentri Dalam Negeri bulan agustus 1996.
Untuk struktur kelas B non pendidikan tersebut Direktur sebagai
Pemimpin Rumah Sakit dilantik dan dilakukan pada tanggal 13 juni 1998,
sedangkan Pesonalia yang mengisi struktur tersebut dilantik dan kukuhkan
pada tanggal 12 mei 1999, terekreditasi 5 (lima) bidang pelayanan Rumah
Sakit pada tahun 2000. Dengan SK Gubernur No 821.22.107 tanggal 23 juli
2001.
Pada tanggal 13 September 2001 mulai Perda Prov. Sulsel No. 6
Tahun 2002 Rumah Sakit Labuang Baji berubah status nama dari Rumah
Sakit Umum Labung Baji Propensi Sulawesi Selatan dan Pimpinan Seorang
Kepala Badan Pengelolaan RSUD Labuang Baji. Kepala Badan serta pejabat
yang mengisi struktur organisasi badan pengelolaan tersebut di angkat
melalui SK Gubernur Sulsel No. 821.22.158 yang ditetapkan di Makassar
pada tanggal 14 November 2002 dan dilantik tanggal 22 Desmber 2002.

D. Gambaran Rumah Sakit


1. Profil
Nama OPD : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji
Alamat : Jl.Dr.Sam Ratulangi No.81, Makassar
E-Mail : rsudlabuangbaji.sulsel@gmail
No.Telepon : 0411872120
Website : www.rsudlabuangbaji.com
Visi Misi : Visi
Rumah Sakit unggulkan se-sulawesi selatan
Misi
 Mewujudkan profesionalisme SDM

5|Administrasi Rumah Sakit


 Meningkatkan sarana dan prasarana
rumah sakit
 Efisiensi biaya rumah sakit
 Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
2. Keadaan Geografis
Rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian
selatan kecamatan mamajang kota Makassar tepatnya di jalan Dr.
Ratulangi No.81 Makassar.
Adapun batas-batas geografis RSUD Labuang Baji adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Landak lama
b. Sebalah timur berbatasan dengan Jalan Tupai
c. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan Pendeta Ekss
d. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Dr. Ratulangi
3. Fungsi-fungsi Manajemen Rumah sakit Labuang Baji
a. Planning Rumah sakit Labuang Baji
Rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuang Baji merupakan
salah satu rumah sakit tertua yang saat ini dikelola oleh pemerintah
provinsi Sulawesi selatan. Sebagai upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit modern, pengelola Rumah Sakit umum daerah
(RSUD) Labuang Baji menargetkan akan membangun menara
berlantai delapan pada tahun mendatang (2016) “Rencananya bila
lolos akreditasi dari versi 2012 yang dilakukan komite Akreditasi
Rumah sakit (Kars), Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (versi)
Oktober 2015, maka ditargetkan tahun depan tahap awal
pembangunan menara dilaksanakan, “ ujar Direktur RSUD Labuang
Baji dr Enrico Marentek di Makassar, Senin.

6|Administrasi Rumah Sakit


Menurut dia, salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan
kepada pasien adalah dengan membangun menara sebagai bagian dari
mutu pelayanan dan perawatan pasien secara modern.
Harus diakui rumah sakit ini sudah sangat tua, berdiri sejak
1938 dan kini usianya sudah 77 tahun pada 12 juni nanti. Meskipun
tua kamu tetap melayani dan menerima pasien sesuai dengan aturan
rumah sakit tidak boleh menolak pasien.
Enrico Menyebutkan pihaknya berencana membangun menara
totalnya ada 3 unit tentunya semua diserahkan kepada pemerintah
provinsi dalam hal penganggaran melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD) Yang diusulkan.
Tentunya menara pembangunan menara itu atas persetujuan
pemerintah dalam hal penganggaran, kami hanya bisa mengusulkan
saja, mengenai dananya itu merupakan usulan pemprov Sulsel,“
katanya.
Saat ditanya berapa jumlah anggaran untuk pembangunan
menara tersebut, kata dia, sekitar Rp100 milliar per-menara denan
total diperkirakan menelan estimasi anggaran Rp360 milliar.
Ia menambahkan, Akreditasi trsebut sangat penting dalam hal
kualitas pelayanan dan perawatan di rumah sakit, karena mengikuti
prosedur yang berlaku di sejumlah rumah sakit ternama.
Kami berharap lolos akreditasi dan usulan pembangunan
menara segera disetujui agar pelayan kesehatan kepada pasien akan
lebih baik dari sebelumnya, makanya kami terus berbenah,
tambahnya.
Sebelumnya, rumah sakit yang didirikan Zending Gereja
Geroformat Surabaya, Malang dan Semarang sebagai Rumah Sakit
Zending diresmikan pada 12 juli 1938 saat itu hanya mempunyai
tempat tidur yang tersedia 15 unit.

7|Administrasi Rumah Sakit


Kemudian terus berkembang pada 1949-1951, dengan
membangun bangunan permanent dengan kapasitas tempat tidur
menjadi 120 unit.
Selanjutnya, pada 1952-1955, pemerintah daerah kota Praja Makassar
menambah beberapa bangunan ruangan sehingga kapasitas tempat
tidur menjadi 190 unit.
b. Organizing Rumah Sakit Labuang Baji
- SDM
- Struktur organisasi
c. Actuacting rumah sakit labuang baji
Tugas pokok RSUD labuang baji Makassar:
- Melaksanakan usaha pelayanan medis
- Melaksanakan usaha rehabilitasi medic
- Melaksanakan usaha pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan
- Melaksanakan usaha perawatan
- Melaksanakan sistem rujukan
- Melaksasnakan usaha pendidikan serta latihan medis dan
paramedik
- Sebagai tempat penelitian tiga
d. Controlling Rumah Sakit Labuang Baji
Penerapan pendekatan atau pengawasan yang dilakukan
kepada pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan suatu
kegiatan supervisi yang dapat dilakukan oleh pemimpin maupun
kepala ruang. Dengan adanya supervisi diharapkan memberikan
pengaruh terhadap asuhan pendokumntasian keperawatan yang baik
sehingga penilaian kinerja yang provisional dan legal bisa
dipertanggung jawabkan.

8|Administrasi Rumah Sakit


Perawat yang melakukan pendekomentasian asuhan
keperawatan adalah aspek yang harus diberikan perhatian dan
perawat akan baik berasal dari motivasi perwatnya memang baik. Jadi
apabila seorang perawat memiliki motivasi yang baik untuk mencapai
tujuannya, maka kinerja akan meningkat. Meningkatnya kinerja
perawat dalam penelitian ini menyangkut asuhan keperawatan, akan
meningkatkan pula kinerja rumah sakit tersebut. Dengan demikian,
makin meningkatnya motivasi perawat secara individu akan
meningkatkan kinerja individu, kelompok maupun rumah sakit
tersebut.

9|Administrasi Rumah Sakit


E. Alur pelayanan
1. Pengertian alur administrasi
Flowchart adalah adalah suatu bagan alir dengan simbol-simbol
tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan
hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam
suatu program.
2. Simbol-simbol alur administrasi

10 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
3. Triase kode
Triase IGD adalah proses penentuan atau seleksi pasien yang
diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.
a. Merah: Kode warna merah diberikan kepada pasien yang jika tidak
diberikan penanganan dengan cepat maka pasien pasti akan
meninggal, dengan syarat pasien tersebut masih memiliki
kemungkinan untuk dapat hidup. Contohnya seperti pasien dengan
gangguan pernapasan, trauma kepala dengan ukuran pupil mata yang
tidak sama, dan perdarahan hebat.
b. Kuning: Kode warna kuning diberikan kepada pasien yang
memerlukan perawatan segera, namun masih dapat ditunda karena
ia masih dalam kondisi stabil. Pasien dengan kode kuning masih
memerlukan perawatan di rumah sakit dan pada kondisi normal akan
segera ditangani. Contohnya seperti pasien dengan patah tulang di
beberapa tempat, patah tulang paha atau panggul, luka bakar luas,
dan trauma kepala.
c. Hijau: Kode warna hijau diberikan kepada mereka yang memerlukan
perawatan namun masih dapat ditunda. Biasanya pasien cedera yang
masih sadar dan bisa berjalan masuk dalam kategori ini. Ketika pasien
lain yang dalam keadaan gawat sudah selesai ditangani, maka pasien
dengan kode warna hijau akan ditangani. Contohnya seperti pasien
dengan patah tulang ringan, luka bakar minimal, atau luka ringan.
d. Putih: Kode warna putih diberikan kepada pasien hanya dengan
cedera minimal di mana tidak diperlukan penanganan dokter.
e. Hitam: Kode warna hitam diberikan kepada pasien yang setelah
diperiksa tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Misalnya,
mereka yang masih hidup namun mengalami cedera yang amat parah
sehingga meskipun segera ditangani, pasien tetap akan meninggal.

11 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
F. Alur pelayanan di RSUD Labuang baji
1. Alur umum
a. Pasien datang menuju loket kartu, kemudian petugas meminta kartu
identitas, kartu BPJS/asuransi lain, jika pasien tidak memiliki kartu
BPJS, pasien tersebut bisa jadi pasien umum/KIS.
b. Setelah itu pasien tersebut ditanyai apakah dia pasien baru atau lama,
jika dia pasien baru maka dibuatkan rekam medik, jika dia pasien
lama maka langsung saja mengambil rekam mediknya di
penyimpanan rekam medik.
c. Jika pasien tersebut termasuk pasien umum maka dia harus membawa
KTP atau kartu keluarga dan membayar di kasir dan menuju
poliklinik

12 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
d. Jika pasien tersebut pasien BPJS/asuransi lain, maka dimintai rujukan,
KK, dan KTP setelah itu, menuju ke poliklinik.
e. Dipoliklinik pasien tersebut di periksa, dan diberikan pemeriksaan
penunjang jika dibutuhkan, setelah itu ke apotik lalu pulang.
f. Dipoliklinik jika pasien membutuhkan rujukan, maka pihak rumah
sakit akan merujuk pasien tersebut ke rumah sakit lain.
g. Jika pasien sudah diperiksa dipoliklinik lalu membutuhkan obname,
maka pasien tersebut diarahkan ke TP2RI untuk mendaftar dan masuk
ke ruang perawatan
h. Jika pasien tidak membutuhkan perawatan maka pasien tersebut boleh
pulang.

13 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
2. Alur rawat inap
a. Pasien rawat inap bisa bersal dari IGD/poliklinik
b. Baik pasien dari IGD maupun poli harus tetap mendaftar di TP2RI
jika membutuhkan opname atau perawatan lanjutan
c. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan interna, perawatan
bedah, perawatan anak, perawatan kebidaanan atau perawatan
intensif/khusus
d. Setelah pasien menerima perawatan yang dibutuhkan dan kondisinya
sudah stabil maka pasien tersebut boleh pulang dan mengambil obat
di apotek TP2RI

14 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
e. Jika pasien tersebut pasien BPJS maka pihak rumah sakit membuat
laporan ke pihak BPJS
f. Jika pasien tersebut pasien asuransi lain maka pihak rumah sakit
membuat laporan berdasarkan MOU yang telah disepakati dengan
pihak tersebut dengan catatan harus disertai dengan bukti pelyanan
yang diberikan kepada pasien
g. Jika pasien tersebut pasien umum maka petugas kesehatan
menhgarahkannya ke loket pembayaran.

3. Alur IGD
a. Pasien datang menuju loket kartu, kemudian petugas meminta kartu
identitas, kartu BPJS/asuransi lain, jika pasien tidak memiliki kartu
BPJS, pasien tersebut bisa jadi pasien umum/KIS.
b. Setelah itu petugas melakukan triase.
c. Setelah dilakukan triase petugas lakukan apakah pasien tersebut
membutuhkan tindakan bedah atau non bedah, dan apakah pasien
tersebut termaksud pasien gawat darurat.

15 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
d. Jika petugas sudah mnentukan tindakan apa yang akan dilakukan,
maka pasien akan diobservasi apakah kondisinya sudah stabil,
e. Pada saat diobservasi apakah pasien tersebut harus dirujuk, masuk
diruang operasi, ICU, rawat inap, dan pulang
f. Jika pasien membutuhkan perawatan lanjutan atau obname maka
pasien tersebut harus mendaftar di TP2RI
g. Jika pasien sudah stabil diarahkan ke apotek lalu pulang.

16 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Menurut pasal 4 UU No 14 Tahun 2009 rumah sakit memiliki fungsi
dan tugas. Tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
Flowchart adalah adalah suatu bagan alir dengan simbol-simbol
tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan
antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program.
Triase IGD adalah proses penentuan atau seleksi pasien yang
diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.

B. Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan, yang perlu kami
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan kedepannya.

17 | A d m i n i s t r a s i R u m a h S a k i t
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-triase-gawat-darurat-ugd/
http://marsinformaticengineering.blogspot.com/2019/03/flowchart-dan-contoh-
kasus-pendaftaran.html
https://www.scribd.com/document/433131450/MAKALAH-PROFIL-RUMAH-SAKIT-docx
https://faizalnizbah.blogspot.com/2015/02/sejarah-rumah-sakit-labuang-baji-di.html?m=1
https://ppid.sulselprov.go.id/page/detailppidpembantu/SKPD058/rumah-sakit-umum-
daerah-rsud-labuang-baji

Anda mungkin juga menyukai