Edisi 02 | 2017
GIZI,
Investasi
Masa Depan
Bangsa
FOKUS
Gizi Menjadi
Penentu Masa
Depan Bangsa
FOKUS
Menengok
Pertambangan
Rakyat di Pundu
Jaya
SERBA-SERBI
Kanal Informasi
Kesmas
Edisi 02 | 2017 1
2 Edisi 02 | 2017 Edisi 02 | 2017 3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
daftar isi
Edisi 02 | 2017
Susunan
Redaksi
06 13 22
dan Olahraga);
Gizi Menjadi Penentu Pintu Sekolah • Murtiah, SKM (Direktorat Kesehatan Kerja dan
sebagai determinan dari masalah gizi di negara kita. Mulai dari asupan
Olahraga);
Masa Depan Bangsa Kebun Gizi Narang Pintu Anak Sehat • Astrid Salome E, SKM (Direktorat Kesehatan makanan yang tidak cukup, penyakit infeksi, sanitasi, hingga faktor
Lingkungan);
• Indah Hidayat, ST, MT Direktorat Kesehatan ekonomi.
Lingkungan);
Peristiwa FOKUS
06 Gizi Menjadi Penentu Masa Depan Bangsa 09 Masa Lalu yang Harus Ditinggalkan
• Lucky Aris Suryono, SKM, M.Kes (Sekretariat
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat); Untuk mengawal upaya perbaikan gizi masyarakat, sejak tahun 2014
• R. Danu Ramadityo, SKM, MKM (Direktorat
Promosi Kesehatan);
telah dilaksanakan surveilans gizi berupa Pemantauan Status Gizi
12 Kebun Gizi Narang (Bunzirang 15 Joint-Assesment, Model Evaluasi Bersama Untuk • Desy Sosanti Renata, SKM ((Direktorat Promosi (PSG) pada 34 provinsi, sebagai alat untuk monitoring dan evaluasi
Percepatan Perbaikan Gizi 18 Gizi Seimbang dan Lanjut Usia 20 Wawancara Direktur Gizi
Kesehatan);
• Nurkhalida, MKM (Sekretariat Direktorat Jenderal kegiatan dan dasar penentuan kebijakan dan perencanaan kegiatan
23 Pintu Sekolah Pintu Anak Sehat 26 Produktifitas Kerja dan Makanan Di Atas Meja Kesehatan Masyarakat);
• Ema Puspita Wulandari, S.Sos, MKM (Sekretariat berbasis bukti yang spesifik wilayah. PSG sebagai upaya monitoring
Kerja 29 Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat);
dan evaluasi keberhasilan progam perbaikan gizi guna memberikan
• Purwati, S.Sos (Sekretariat Direktorat Jenderal
Menengok
32
Penambangan Rakyat
Kesehatan Masyarakat);
• Ferry Firmansyah (Sekretariat Direktorat Jenderal
petunjuk apakah program yang dijalankan sudah berdampak pada
di Pundu Jaya PERISTIWA
Kesehatan Masyarakat); penurunan masalah gizi seperti yang diharapkan yaitu menurunkan
• Irna Windu Prasetyani, SAB (Sekretariat Direktorat
32 Cara Puskesmas Cilamaya, Memotret Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerjanya 35 Jenderal Kesehatan Masyarakat); prevalensi stunting, underweight, dan wasting. Oleh karena itu, PSG
• Ririn Nivia, SH (Sekretariat Direktorat Jenderal
Menengok Penambangan Rakyat di Pundu Jaya 38 SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI Kesehatan Masyarakat); perlu dijalankan setiap tahun.
Serba serbi HUSADA. Satya Kudarmakan, Darma Kubaktikan 42 Senam GERMAS Lampung Raih Rekor
• Heri Sudaryatno (Sekretariat Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat);
Diharapkan anak Indonesia yang bergizi baik menjadi aset dan investasi
• Editor/penyunting: Sam August & Dhenok Hastuti
MURI • Desainer: Rifky Fadzri sumber daya manusia (SDM) bangsa ke depan. Untuk mendapatkan
ALAMAT REDAKSI sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan perhatian terus-
Kementerian Kesehatan RI
SERBA SERBI Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat menerus dan program yang berkesinambungan. Pemerintah akan
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9
45 Mesin yang Jadi Momok itu, Ternyata Bisa Jadi Penebar Kuman 48 Kanal Informasi Jakarta 19250 terus berkomitmen untuk menghadirkan gizi yang baik bagi anak-anak.
Kesmas 50 Galeri Foto Telp: 021-522 1225 / 522 1226
Maka Warta Kesmas edisi II ini mengangkat tema “Gizi Investasi Masa
Kanal Informasi
Kesmas 43 Web: www.kesmas.kemkes.go.id
email: wartakesmas@yahoo.com
Facebook: Humas Kesmas
Twitter: @ditjenkesmas
Depan Bangsa”.
Semua penjelasan dan informasi mengenai GIZI tersaji dalam fokus
utama Warta Kesmas edisi II di Tahun 2017 ini. Selain itu ada informasi
lainnya dalam rubrik peristiwa, serba-serbi dan galeri. Selamat
membaca!
FOTO COVER
PINTU SEHAT PINTU ANAK SEKOLAH
4 Edisi 02 | 2017 Edisi 02 | 2017 5
dilakukan Pemantauan Konsumsi terdapat 8,5% Balita
Gizi (PKG) dengan sampel seluruh sangat pendek dan 19,0%
ibu hamil yang ada dalam klaster Balita pendek. Masalah
PSG terpilih dari populasi semua Balita pendek di Indonesia
ibu hamil. merupakan masalah
kesehatan masyarakat masuk
PSG 2016 menyediakan data
dalam kategori masalah kronis
dan informasi status gizi Balita,
(berdasarkan WHO masalah
remaja, dewasa, WUS, ibu hamil
Balita pendek sebesar 27,5%).
dan nifas serta konsumsi Ibu hamil
secara cepat, akurat, teratur, dan 3. Prevalensi Balita kurus cukup
berkelanjutan untuk penyusunan tinggi dimana terdapat 3,1%
perencanaan dan perumusan balita yang sangat kurus
kebijakan program gizi. Secara dan 8,0% Balita yang kurus.
singkat, berikut adalah beberapa Masalah Balita kurus di
FOKUS data yang terdapat di dalam Hasil Indonesia merupakan masalah
PSG 2016 tersebut, antara lain: kesehatan masyarakat yang
masuk dalam kategori akut
Informasi mengenai status gizi
(berdasarkan WHO diketahui
pada anak Balita Informasi Capaian Indikator
GIZI MENJADI PENENTU MASA DEPAN BANGSA 1. Prevalensi gizi buruk dan
masalah Balita kurus sebesar
11,1%.
Pembinaan Gizi dan Konsumsi
Zat Gizi pada Ibu Hamil
gizi kurang pada Balita,
4. Balita yang memiliki tinggi
terdapat 3,4% Balita dengan 1. Hasil pemeriksaan garam
badan dan berat badan ideal
Oleh: BAGUS SATRIO UTOMO gizi buruk dan 14,4% gizi berdasarkan kandungan
(TB/U normal dan BB/TB
kurang. Masalah gizi buruk- Iodium di rumah tangga
normal) jumlahnya 61,1%.
kurang pada Balita di menunjukkan hasil yang baik,
Indonesia masih menghadapi hingga faktor ekonomi. Secara aksesbilitas pangan pada Masih ada 38,9% Balita
Indonesia merupakan masalah dimana 90,8% garam yang
permasalahan gizi yang langsung disebabkan oleh 2 tingkat keluarga miskin, masih di Indonesia yang masing
kesehatan masyarakat yang digunakan di rumah tangga
berdampak serius terhadap (dua) hal, yaitu asupan gizi yang tingginya penyakit infeksi, belum mengalami masalah gizi,
masuk dalam kategori sedang mengandung iodium.
kualitas sumber daya manusia tidak adekuat dan penyakit memadainya pola asuh ibu terutama Balita dengan tinggi
(Indikator WHO diketahui
badan dan berat badan 2. Persentase Balita yang datang
(SDM). Salah satu masalah infeksi. Sedangkan asupan dan rendahnya akses keluarga masalah gizi buruk-kurang
(pendek – normal) sebesar dan ditimbang di posyandu
kekurangan gizi yang masih gizi yang kurang dan penyakit terhadap pelayanan kesehatan sebesar 17,8%).
23,4% yang berpotensi akan minimal 4 kali dalam 6 bulan
cukup tinggi di Indonesia infeksi secara tidak langsung dasar.
2. Prevalensi Balita pendek mengalami kegemukan. terakhir cukup baik yaitu
terutama masalah pendek disebabkan faktor kemiskinan
Pemantauan Status Gizi (PSG) cenderung tinggi, dimana 72,4%. Balita yang memiliki
(stunting) dan kurus (wasting) dan ketersediaan pangan yang
merupakan kegiatan pemantauan KMS atau buku KIA sebesar
pada balita serta masalah kurang, pola asuh yang kurang,
perkembangan status gizi balita 88,3%.
anemia dan kurang energi kronik kebersihan yang kurang baik
yang dilaksanakan setiap tahun
(KEK) pada ibu hamil. Masalah dan pelayanan kesehatan belum 3. Persentase Ibu yang sama
secara berkesinambungan untuk
kekurangan gizi pada ibu hamil maksimal. sekali tidak melakukan IMD
memberikan gambaran tentang
ini dapat menyebabkan berat masih cukup besar yaitu
Beberapa faktor yang kondisi status gizi balita. PSG
badan bayi lahir rendah (BBLR) 48,2%.
memengaruhi terjadinya gizi tahun 2016 telah dilaksanakan di
dan kekurangan gizi pada balita. 4. Persentase konsumsi hanya
kurang di Indonesia, antara lain 34 provinsi dan 514 kabupaten/
Kekurangan gizi disebabkan masih tingginya kemiskinan, kota. ASI saja pada bayi 0-5 bulan
berbagai faktor baik di dalam rendahnya kesehatan hanya 29,5%. Dan terdapat
PSG merupakan cross sectional
maupun di luar masalah lingkungan, belum optimalnya 71,5% bayi 0-5 bulan yang
survey dengan sampel balita di
kesehatan, mulai dari asupan kerjasama lintas sektor dan lintas telah diberi makanan lain
10 rumah Tangga yang dipilih
makanan yang tidak cukup, program, melemahnya partisipasi selain ASI.
dari populasi seluruh balita usia
penyakit infeksi, sanitasi, masyarakat, terbatasnya
0-59 bulan. Pada PSG 2016 juga
Belakangan pada tiap sejak dini,” tutur Jokowi ketika sistematis, terarah, terpadu,
kunjungan kerja Presiden memberikan pesan kepada menyeluruh, serta keterlibatan
5. Persentase Balita umur 6 – 59 persentasenya 36,8%. kurang energy kronis ( KEK) Jokowidodo (Jokowi) ke jajaran kesehatan seluruh berbagai komponen bangsa.
bulan yang mendapatkan sebesar 16,2%. Persentase Ibu daerah di Indonesia selalu Indonesia yang hadir dalam
8. Persentase remaja puteri Pada kesempatan itu pula,
Vitamin A sebesar 90,1%. Dari hamil KEK yang mendapatkan ditandai dengan pemberian Rakerkesnas yang berlangsung di
yang mendapatkan tablet Kepala Negara mengajak
angka tersebut, Balita yang makanan tambahan sebesar makanan tambahan untuk Hotel Bidakara Jakarta (Februari
tambah darah masih masyarakat untuk kembali dan
mengkonsumsi kapsul Vitamin 79,3%. warga setempat. Mengapa? 2017) tersebut.
sangat rendah yaitu hanya membiasakan diri dengan pola
A warna biru pada bayi 6-11 Pertanyaan itu terjawab dalam
10,3%. Menunjukan masih 11. Ibu hamil yang mengalami Saat ini, pembangunan hidup sehat. Kepada para tenaga
bulan dalam 6 bulan terakhir Rapat Kerja Kesehatan Nasional
banyak remaja puteri yang defisit energi sebesar 53,9%, kesehatan menjadi investasi kesehatan, presiden meminta
adalah 69,1%. Sedangkan (Rakerkesnas) yang dihadiri
mengalami anemia dan sedangkan yang defisit utama untuk pengembangan untuk terus mengingatkan
persentase konsumsi kapsul jajaran kesehatan dari seluruh
akan menghasilkan generasi protein sebanyak 51,9%. kualitas sumber daya manusia kepada masyarakat mengenai
Vitamin A warna merah pada Indonesia. “Kenapa saya
penerus yang mengalami (SDM) Indonesia. Pembangunan pola hidup sehat ini melalui
bayi 12-59 bulan dalam 6 12. Persentase konsumsi berkunjung ke daerah untuk
masalah gizi apabila tidak kesehatan merupakan suatu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
bulan terakhir adalah 93,2%. energi dan zat gizi (Protein, Pemberian Makanan Tambahan
dicegah sejak masa remaja. upaya meningkatkan kesadaran, (Germas). “Kita kembalikan lagi
karbohidrat, dan lemak) (PMT) ke ibu hamil dan balita?
6. Persentase ibu nifas yang kemauan, dan kemampuan kepada pola hidup sehat. Entah
9. Dari seluruh ibu hamil secara nasional: energi Saya hanya ingin memberikan
menerima/minum kapsul setiap individu untuk dapat pola makannya, pemeriksaan
yang ada, Ibu hamil yang (73,6%), protein (86,4%), pesan bahwa yang namanya
vitamin A cukup besar yaitu berperilaku sehat bagi dirinya, kegiatan olahraganya,
mendapatkan TTD lebih dari karbohidrat (76,8%) dan 70% gizi itu diperlukan sejak dalam
71,8%. tercapainya derajat kesehatan lingkungan sanitasi, atau air
90 tablet yaitu hanya 40,2% lemak. kandungan. Ini investasi
7. Pemberian Makanan yang mendapatkan TTD. masyarakat yang setinggi- bersihnya. Kita gerakkan ke
jangka panjang. Begitu kita
Tambahan (PMT) yang tingginya. Untuk mewujudkan sana,” tandasnya. Menurut
10. Ibu hamil yang memiliki risiko berkompetisi dengan negara
didapatkan oleh balita kurus itu, diperlukan perencanaan Presdien, upaya perbaikan
lain, menang dan kalah itu
pembangunan kesehatan secara kesehatan yang dimulai dengan
ditentukan dari investasi kita
FOKUS
Puskesmas Narang berada suatu program pemberdayaan Kebun gizi ini rencananya akan
di Kecamatan Satar Mese masyarakat, yaitu Kebun Gizi ditanami sayur-sayuran, umbi-
Barat, Kabupaten Manggarai, Narang (bunzirang). umbian, dan rempah-rempah.
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bibitnya akan disediakan oleh
Sejak awal direncanakan,
Dengan iklim tropis, wilayah tenaga kesehatan, kemudian
bunzirang ini akan dibuat
yang didominasi oleh daerah penduduk akan diberdayakan
di setiap desa wilayah kerja
perbukitan dan pegunungan, untuk memelihara tanaman
Puskesmas Narang, dengan
menyebabkan tanah yang tersebut. Hasilnya dapat
memanfaatkan lahan kosong.
berada di sekitarnya subur. digunakan langsung oleh
Bunzirang diutamakan berada
Sebagian besar penduduknya keluarga yang memiliki penderita Pengelolan Kebun Gizi Narang Hasil uji coba Kebun Gizi Narang
di sekitar rumah penduduk yang (BUNZIRANG) di lahan warga setempat. (BUNZIRANG)
bermata pencaharian sebagai gizi buruk.
menderita gizi buruk atau dimulai
petani. Akan tetapi, masih ada
di rumah kader di wilayah Tim Nusantara Sehat pun mulai
penduduk di wilayah kerja
Posyandu setempat. Sayangnya melakukan uji coba dengan
Puskesmas Narang yang memiliki
Tim Nusantara Sehat mengalami menggunakan penanaman bibit
anak dengan gizi kurang dan
kesulitan dalam mendapatkan di poly bag sambil mencari lahan
gizi buruk. Berdasarkan data
lahan yang dapat digunakan yang dapat digunakan untuk
terakhir, jumlah penderita gizi
untuk membuat bunzirang. Hal mengelola kebun gizi tersebut.
buruk hingga 2016 mengalami
ini karena sebagian besar lahan Setelah melakukan pendekatan
peningkatan menjadi 5 kasus
memiliki pemilik dan sudah kepada beberapa warga sekitar,
dibandingkan dengan tahun
direncanakan untuk ditanami dan akhirnya tim mendapatkan
sebelumnya yaitu 4 kasus. Hal
kemudian dijual. warga yang bersedia lahannya
inilah yang mendasari Tim
digunakan sebagai lahan kebun
Nusantara Sehat untuk membuat
JOINT ASSESSMENT
MODEL EVALUASI BERSAMA UNTUK
PERCEPATAN PErbaikan gizi
Oleh. YUNI ZAHRAINI
Pembangunan kesehatan dan suatu gerakan gizi internasional terencana dan terkoordinasi
gizi masyarakat Indonesia yang luas dan dikenal sebagai untuk percepatan perbaikan gizi
diarahkan untuk mendukung gerakan Scaling Up Nutrition masyarakat dengan prioritas pada
Program Indonesia Sehat dengan (SUN) sebagai respon negara- 1000 HPK.
meningkatkan derajat kesehatan negara di dunia terhadap
Secara operasional upaya
dan status gizi masyarakat. Upaya kondisi status gizi di sebagian
percepatan dilakukan melalui
yang dilakukan meliputi bidang besar negara berkembang
intervensi dari dua sisi yaitu
kesehatan dan pemberdayaan yang cukup memprihatinkan
kesehatan (spesifik) dan non
masyarakat yang didukung terutama masalah stunting. Di
kesehatan (sensitif) yang harus
dengan finansial dan pemerataan Indonesia gerakan ini disebut
dilakukan secara selaras dan
pelayanan kesehatan. Bangsa sebagai Gerakan Nasional
berkesinambungan. Intervensi
ini membutuhkan kerja ekstra Percepatan Perbaikan Gizi
spesifik meliputi imunisasi,
keras dengan percepatan di dalam Rangka 1000 Hari
PMT ibu hamil dan balita,
segala bidang termasuk gizi jika Pertama Kehidupan (Gerakan
monitoring pertumbuhan balita
menginginkan hasil yang lebih 1000 HPK). Melalui Peraturan
di Posyandu, suplementasi tablet
konkrit dan mampu bersaing Presiden nomor 42 tahun
besi folat ibu hamil, promosi
dengan bangsa lain. 2013, gerakan ini dicanangkan
ASI Eksklusif, dan MP-ASI tepat
dengan mengedepankan upaya
Di dunia internasional ada jumlah dan jenis. Intervensi
bersama antara pemerintah dan
upaya untuk memperbaiki dan sensitif merupakan berbagai
masyarakat melalui penggalangan
meningkatkan kinerja program kegiatan pembangunan di luar
partisipasi dan kepedulian
gizi. Sejak tahun 2010 upaya sektor gizi dan kesehatan namun
pemangku kepentingan secara
ini telah berkembang menjadi berpengaruh besar terhadap
Ada tiga hal yang menjadi kesehatan masyarakat ke depan yang matang. Dengan demikian
tantangan kesehatan masyarakat tidak hanya pada pengobatan sekaligus dapat menekan
di desa binaan Puskesmas penyakit (kuratif), pencatatan, penghamburan uang, terutama
Cilamaya, Kabupaten Karawang. dan pelaporan program saja. dari kalangan masyarakat miskin.
Pertama, masalah pelayanan Peningkatan pengetahuan
Selama tahun 2016 lalu,
kesehatan yang sangat pelik masyarakat terhadap penyakit,
Puskesmas Cilamaya yang
mulai dari minimnya anggaran pelaksanan program kesehatan
kepalai oleh dr. Aziz Gopur
terutama bagi masyarakat miskin yang melibatkan potensi
itu, telah melakukan berbagai
yang masih terbatas dalam masyarakat maupun aparat
kegiatan pokok pelayanan
mengakses pelayanan kesehatan, pemerintahan, harus dipikirkan
kesehatan bagi masyarakat,
masalah SDM pelaksana, dan juga,” ujar Kepala Tata Usaha
baik di dalam maupun di luar
minimnya fasilitas kesehatan. Puskesmas Cilamaya, Sumari,
wilayah kerja, seperti masyarakat
Kedua, masalah pelayanan SKM.
perbatasan di Kabupaten
kesehatan masih terkendala
“Terobosan ke arah itu sedang Subang. Wilayah kerja UPTD
data kependudukan yang
terus kami pikirkan bersama,” Puskesmas Cilamaya sendiri
belum akurat. Ketiga, masalah
tambah Sumari. Terobosan yang meliputi Desa Cikarang,
kebijakan kesehatan yang
dimaksud adalah upaya agar Cikalong, Tegalsari, Tegalwaru,
terkadang masih tumpang tindih
aneka masalah kesehatan dapat Mekarmaya, Cilamaya, dan Desa
dan tidak berkesinambungan di
diatasi secara permanen. Selain Muara.
antara program, maupun lintas
itu setiap kebijakan program
program. Secara panjang lebar Suari
dibuat secara berkesinambungan
membeberkan program pokok
“Maunya sih, pelayanan dan terukur melalui perencanaan
Puskesmas yg dilaksanakannya,
“satu, takwa terhadap Tuhan bagi para Pramuka Penegak agent of change dalam
Yang Maha Esa.. dua, cinta dan Pandega (16 – 25 tahun) berperilaku hidup sehat;
alam dan kasih sayang sesama dibentuk Satuan-satuan mendorong masyarakat untuk
manusia…” Karya guna menyalurkan melaksanakan dan mewujudkan
minat, mengembangkan masyarakat yang teratur
Hampir semua pernah
bakat dan pengalaman melakukan aktivitas fisik,
merasakan menghafal kalimat
para pramuka dalam berbagai konsumsi sayur dan buah, cek
tersebut. Bagi yang pernah
bidang ilmu pengetahuan kesehatan secara rutin, menjaga
ikut kegiatan Pramuka, akan
dan teknologi. Salah satu kesehatan lingkungan dan
langsung tahu bahwa itu adalah
Satuan Karya Pramuka adalah sebagainya.
bagian dari Dasa Dharma
Satuan Karya Pramuka Bakti
Pramuka. Hafal dan mengerti Saka Bakti Husada memiliki 6
Husada (Saka Bakti Husada)
Dasa Dharma adalah salah satu (enam) krida yaitu:
yang merupakan sarana dan
Syarat Kecakapan Umum pada
wahana guna memupuk, 1. Krida Bina PHBS
tingkatan Pramuka Siaga yang
mengembangkan, membina,
biasanya wajib diikuti para siswa 2. Krida Bina Keluarga Sehat
dan mengarahkan minat dan
Sekolah Dasar. Gerakan Pramuka
bakat generasi muda terhadap 3. Krida Bina Gizi
bertujuan untuk membentuk
kesehatan. Saka Bakti Husada
kaum muda yang memiliki iman, 4. Krida Bina Penanggulangan
diresmikan pada 17 Juli 1985,
takwa, watak kepribadian, akhlak Penyakit
ditandai dengan dilantiknya
mulia, dan kecakapan hidup
Pemimpin Saka Bakti Husada
sebagai kader bangsa dalam 5. Krida Bina Lingkungan Sehat
Tingkat Nasional oleh Kwartir
menjaga keutuhan Negara
Nasional Gerakan Pramuka. 6. Krida Bina Obat
Kesatuan RI, mengamalkan
Pancasila, mewujudkan Setelah 32 tahun Setiap krida memiliki serangkaian
masyarakat madani, melestarikan penyelenggaraannya, Pramuka syarat kecakapan khusus (SKK)
lingkungan hidup, dan menjaga Saka Bakti Husada diharapkan yang harus dikuasai oleh
perdamaian dunia. mampu berperan aktif selain Pramuka Saka Bakti Husada
menyebarluaskan informasi untuk mendapatkan Tanda
Dalam kegiatan pramuka,
kesehatan, sekaligus sebagai Kecakapan Khusus (TKK). Secara
Senam Germas Lampung Selain Pemprov Lampung, menampilkan aneka informasi daerah masing-masing,” kata
kreasi Pemerintah Provinsi MURI juga memberikan rekor tentang kesehatan, sosialisasi Yusuf Nadri.
(Pemprov) Lampung berhasil kepada Menteri Kesehatan. Pada Gerakan Masyarakat Hidup
Senam Germas Lampung
tercatat di Museum Rekor Dunia kesempatan ini penerimaan Sehat (GERMAS), dan konsultasi
dirancang antara lain untuk
Indonesia (MURI) untuk kategori piagam dan plakat Rekor MURI masalah kesehatan. Dalam
meningkatkan keseimbangan,
sosialisasi senam yang diikuti diwakili oleh Direktur Promosi acara tersebut, Gubernur Ridho
mengoptimalkan tumbuh
oleh perwakilan dari provinsi Kesehatan dan Pemberdayaan Ficardo mengajak masyarakat
kembang, menurunkan risiko
terbanyak dengan nomor rekor Masyarakat Kementerian senantiasa hidup sehat. Melalui
kematian dini, dan meningkatkan
7992. MURI mencatat Senam Kesehatan RI, dr. HR. Dedi momentum ini Gubernur
kerja otot jantung. Menurut
Germas tersebut dengan rekor Kuswenda, M.Kes dan Kepala juga mengajak kembali
Reihana, senam ini memerlukan
5.000 peserta, 996 di antaranya Dinas Kesehatan Provinsi mengolahragakan masyarakat
waktu 31 menit untuk melakukan
perwakilan 33 provinsi. Lampung, Reihana. dan memasyarakatkan olahraga.
gerakan pemanasan 6
“Mari kita viralkan olahraga
Plakat rekor yang diteken Ketua Direktorat Promosi Kesehatan menit, gerakan inti 15 menit,
bersama ini, membiasakan hidup
Umum MURI Jaya Suprana itu (Ditpromkes) dan Pemberdayaan pendinginan 5 menit, dan
sehat, melakukan olahraga
diserahkan Yusuf Nandri kepada Masyarakat ikut berperan peregangan 5 menit.
secara rutin,” kata Gubernur.
Gubenur Lampung Muhammad serta pada acara Hari Keluarga
Ridho Ficardo didampingi Wakil Nasional yang diselenggarakan Menurut perwakilan MURI, Yusuf
Gubernur Lampung Bachtiar oleh Badan Kependudukan dan Nadri, Senam Germas Lampung
Basri, pada acara Olahraga Keluarga Berencana Nasional sangat bernuansa Lampung. “Ini
Keluarga Harganas XXIV, di (BKKBN). Bentuk perannya mampu menjadi inspirasi provinsi
Lapangan Enggal Bandar adalah menjadi salah satu lain untuk mengaplikasikan
Lampung, Jumat (14/7/2017). peserta pameran, dengan Senam Germas Lampung ini di
Rakornis TMMD ke-99 Hari Lansia 2017 di Kabupaten Bandung GERMAS Provinsi Bengkulu GERMAS Provinsi Kalbar