TA. 2019/2020
TIM PENYUSUN :
Hari : Selasa
Waktu : 10.00
Disetujui Oleh :
i
Mujahidil Aslam, S.KM., M.KM Thesa Yolanda, S.Tr. Gz
NIDN. NIK.
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
mampu menyelesaikan Laporan Internship Food Service yang dilakukan di PT.
Pawon Sae Nusantara. Dengan terselesaikannya proposal ini, kami mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Arindah Nur Sartika, S.Gz., M.Gizi selaku Koordinator Program
S1 Gizi STIKes Mitra Keluarga
3. Bapak Sunar Prasetya selaku direktur PT. Pawon Sae Nusantara yang
mengizinkan kami untuk melakukan kegiatan Internship Food Service
ii
4. Kak Thesa Yolanda, selaku pembimbing lapang dan ahli gizi PT Pawon
Sae Nusantara atas bantuan dan bimbingannya selama kegiatan
Internship Food Service
Harapan kami semoga laporan ini memberikan informasi dan bermanfaat bagi
semua untuk pembangunan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua khususnya mengenai bidang Food Service.
Karawang, 3 Desember
2019
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
1. Bagi Mahasiswa..........................................................................................2
2. Bagi Institusi...............................................................................................2
iv
I. Kegiatan Proses Pengelolaan SDM , Sarana Dan Prasarana........................49
A. Kesimpulan...................................................................................................56
B. Saran.............................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................59
LAMPIRAN...........................................................................................................61
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
mendapatkan kepercayaan untuk melayani di perusahaan-perusahaan besar di
kawasan Industri Bekasi, Karawang dan Purwakarta.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Mahasiswa
a) Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengelaman
mengenai penyelenggaraan makanan di dunia kerja
b) Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan,
kemampuan serta kreativitas dalam bidang food service
2
2. Bagi Institusi
Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
BAB II
GAMBARAN UMUM
3
7. Penyelenggaraan Makanan Industri Transportasi.
8. Penyelenggaraan Makanan Industri Tenaga Kerja.
9. Penyelenggaraan Makanan Institusi Komersial.
4
B. Gambaran Manajemen Penyelenggaraan Makanan PT Pawon Sae
Nusantara
PT. Pawon Sae Nusantara merupakan perusahaan yang yang bergerak di
bidang jasa boga catering industri/restoran, yang berdiri tahun 2015 di Kota
Karawang Barat. Makanan yang dihasilkan dalam jumlah yang besar atau
massal untuk beberapa perusahaan di Indonesia khususnya Jawa Barat.
5
Berdasarkan tipe produksi dan cara pelayanannya, PT. Pawon Sae
Nusantara termasuk kedalam tipe commissary yaitu sistem penyelenggaraan
makanan banyak, dimana tempat produksi terpisah dari tempat
penyajian/pelayanan kepada konsumen.
6
c. Pengawasan mutu dapat dilakukan dengan baik, konsisten dan efektif
karena hanya satu tempat produksi.
d. Harga makanan lebih stabil karena dapat mengendalikan harga bahan
baku.
e. Dapat menyimpan cadangan makanan dalam waktu agak lama (tidak lebih
dari 1 hari) dan dalam beberapa bentuk.
7
C. Struktur Organisasi PT Pawon Sae Nusantara
Factory Manager
Sumadi
Foremen
Foremen Foremen Foremen Admin
Packing Finish
Tekhnik Persiapan Bahan Masak Produksi
Food
8
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEGAWAI
PT. PAWON SAE NUSANTARA
1. DIREKTUR
1) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
2) Memutuskan dan menentukan peraturan kebijakan perusahaan
3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan dan
termaksud keuntungan perusahaan
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam berhubungan dengan
dunia luar perusahaan
6) Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan
7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan perusahaan
8) Menyetujui anggaran perusahaan
9) Mengangkat dan memberhentikan karyawan di perusahaan
2. FACTORY MANAGER
1) Menganalisis semua kejadian atau proses hingga produk sampai ke
konsumen
2) Menganalisis berdasarkan 5 M (Man, Material, Machine, Money,
Method)
3) Membuat laporan dan melaporkan kepada pimpinan perusahaan
4) Bertanggung jawab atas keakuratan data administrasi perusahaan
3. MARKETING HEAD
1) Merencanakan marketing stategy dengan mengikuti perkembangan
pasar
2) Menentukan strategi pemasaran dengan memperhatikan sumber daya
perusahaan
9
3) Menjalin hubungan dengan pelanggan, khususnya dalam hal
penanganan komplain
4) Mengukur kepuasan pelanggan
5) Melakukan promosi melalui media sosial
4. ACCOUNTING
1) Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan
2) Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan
3) Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan secara
periodik (bulanan dan tahunan)
4) Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara
periodik (bulanan dan tahunan)
5) Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara
periodik (bulanan dan tahunan)
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan yang berkaitan
dengan tugas – tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
7) Menginformasikan temuan / masalah ke atasan
5. PURCHASING
1) Bertanggung jawab dalam jumlah orderan
2) Meminimumkan biaya produksi keseluruhan
3) Memastikan harga barang baku basah dan kering
4) Melakukan pemesanan barang
5) Melakukan survey lapangan
6) Membuat laporan untuk atasan
7) Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara
periodik (bulanan dan tahunan)
8) Membuat jadwal kedatangan pemesanan barang
6. HRD HEAD
1) Penilaian kerja karyawan
2) Mengolah dan mengawasi kegiatan administrasi sumber daya manusia
10
3) Memberikan peringatan, penghargaan terhadap karyawan
4) Melakukan kontrak terhadap driver, security, waitress
5) Kontrol penyediaan perlengkapan kerja
6) Kontrol kegiatan perusahaan
7. PRODUCTION HEAD
1) Mengontrol dan memastikan kelengkapan makanan
2) Mengawasi ketepatan waktu kedatangan makanan
8. QC & QA HEAD
1) Melakukan pengawasan terhadapa keamanan dan kualitas bahan
makanan yang diterima berdasarkan spesifikasi
2) Melakukan pengawasan pencucian dan pemotongan bahan makanan
3) Melakukan pengawasan terhadap penyimpanan bahan makanan sesuai
dengan suhu penyimpanan daging, ikan dan ayam (-5°C s.d 0°C), telur
(5°C)
4) Pengecekan kembali bahan makanan sebelum masuk ke ruang
produksi (pengolahan) sesuai dengan standar spesifikasi
5) Melakukan pengawasan terhadap pengolahan bahan makanan
6) Melakukan pengawasan terhadap pendistribusian olahan makanan ke
ruang packing dengan wadah tertutup
7) Melakukan pengawasan terhadap personal hygiene, kebersihan dan
sanitasi peralatan maupun lingkungan kerja
9. AHLI GIZI
1) Membuat perencanaan dan variasi menu sesuai kebutuhan gizi
konsumen
2) Mengirim perencanaan menu sesuai kebutuhan gizi konsumen
3) Memfollow up / meminta persetujuan perencanaan menu yang telah
dikirim
11
4) Merekap / membuat summary pembagian lauk seluruh daftar menu
konsumen
5) Bertanggung jawab dalam jumlah orderan
6) Membuat perencanaan dan pengendalian produksi
7) Meminimumkan biaya produksi keseluruhan
8) Menetapkan standar resep untuk setiap jenis masakan
9) Memastikan harga barang baku basah dan kering ke pasar
10) Melakukan kontrol menu ke perusahaan
10. FINANCE
1) Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan
2) Menyusun dan membuat laporan kredit dan tunai perusahaan
3) Membuat bukti pengeluaran kas
12
Gambar 3. Alur Kerja Penyelenggaraan Makanan
Start
1. Planning Menu
1.1 Menerima order dari customer
2. Purchasing 3. Produksi/Dapur
2.1 Pembelian Bahan Segar 3.1 Memesan bahan baku kepada purchasing
- Sayur Mayur >> Langsung Proses Pembersihan di
bagian Pra Pro./ Potong 3.2 Meminta bumbu – bumbu ke Bag. Gudang
/Racik
- Daging, ayam, ikan olahan >> dibersihkan dan
disimpan di freezer
NO
Material Ok?
13
BAB III
14
i. PT. Kalbe Farma
Menolak menu telur dadar, mi goreng, soun, bihun, bakso,
sop kimlo, kwetiau goreng, soto ayam, mujaer, bebek, es
lemon, pare, kacang panjang, buncis.
ii. PT. CBI
Makanan pendamping hanya tahu dan tempe. Lauk berupa
ayam, daging, telur (ceplok/bulat), ikan (goreng, bakar, gulai).
Setiap jumat ada extra food ; yakult
iii. PT. ADM Engine
Menolak menu telur dadar dan snack risoles. Tiap senin
mendapat extra food berupa ABC sari kacang hijau atau
nutriboost dan seperti,es doger atau es cincau
iv. PT. FCC
Menolak lauk ikan kembung dan ikan bawal. Tiap shift ada
menu sehat, dan minggu ke dua hari jumat ada extra food
v. PT. KANETA
Menolak lauk ikan bawal dan batagor. Setiap hari terdapat
menu alternative kecuali ketoprak dan lontong. Menu
pendamping berupa gorengan dan tiap jumat ada extra food
15
3) Faktor Manajemen
a. Tujuan Institusi
Perencanaan menu disesuaikan dengan tujuan insitusi PT.
Pawon Sae Nusantara yang bersifat komersial yaitu mengutamakan
cita rasa yang menarik dengan harga yang sesuai dengan harapan
konsumen, berorientasi untuk mendapatkan keuntungan (profit),
dan memperhitungkan laba rugi institusi.
b. Dana
Pada institusi komersial, dana harus diperhitungkan dengan
benar seperti biaya bahan makanan, biaya tenaga, dan biaya
overhead, sehingga keuntungan yang wajar dapat tercapai. Dalam
penentuan biaya makan institusi, faktor utama yang pelu
diperhatikan ialah kesesuaian kebutuhan/kecukupan gizi, hidangan,
variasi menu dengan anggaran yang didapat
PT. Pawon Sae Nusantara menerapkan pembagian menu
berdasarkan anggaran dari masing-masing perusahaan, dimana
terdapat dua kategori harga yaitu menu dengan ≤Rp 15.000 dan
menu dengan harga >Rp 15.000
16
d. Fasilitas fisik dan peralatan
Menu yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan macam
dan jumlah peralatan yang tersedia. Dalam merencanakan menu
selain faktor-faktor yang harus diperhatikan diatas juga diperlukan
syarat-syarat sebagai berikut :
i. Standar porsi
Merupakan rincian macam dan jumlah bahan makanan
dalam berat bersih mentah untuk setiap jenis hidangan sesuai
kebutuhan konsumen. Adapun standar porsi di PT. Pawon Sae
Nusantara seperti dibawah ini :
Nama Masakan : Ayam Goreng Mentega
1 porsi 100 porsi
No. Nama Bahan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Ayam 125 g 12.5 kg
Bawang
2 Bombay 5 g 0.5 kg
3 Bawang Putih 10 g 1 kg
4 Mentega 5 g 0.5 kg
5 Kecap Inggris 2 g 0.2 kg
6 Garam 1 g 0.1 Kg
17
Merupakan resep yang sudah dibakukan untuk menciptakan
kualitas/mutu dan porsi makanan yang relatif sama cita
rasanya. Berisi komposisi atau racikan bahan makanan dan
bumbu yang dipakai serta cara pengolahan sesuai resep dengan
menggunakan alat pengolahan dan suhu yang tepat. Adapun
beberapa standar resep yang terdapat di PT. Pawon Sae
Nusantara yaitu :
CAPCAY KUAH
Bahan:
Brokoli 75 gr
Sawi putih 50 gr
Wortel 50 gr
Putren 50 gr
Bakso 5 buah
Gula secukupnya
Minyak secukupnya
Garam seccukupnya
Air 500 ml
18
Cara membuat:
SAYUR LODEH
Bahan:
Tempe 25 gr
Jagung 1 ptng
Bumbu :
19
Kemiri 1 btr
Ketumbar 1 sdt
Cara Membuat :
1. Cuci dan potong kacang panjang, jagung, labu siam
2. Haluskan bumbu
3. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, tambahkan
lengkuas, aduk rata
4. Masukkan santan
5. Tambahkan sayuran dan tempe
6. Tambah garam, gula, dan penyedap rasa
7. Masak hingga matang
8. Sajikan hangat
20
21
No Deskripsi Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1. Ayam Ayam
Ayam Goreng Ayam Ayam Bakar Ayam Cabe Ayam
Goreng Bumbu
Serundeng Panggang Madu Ijo Balado
Lengkuas Bali
Daging Daging
Daging Rica – Daging Daging Empal Daging
Menu Utama Bumbu Asem
Rica Teriyaki Rica – Rica Daging Paprika
Kelapa Padeh
Bawal
Pepes Ikan Kakap Asam Bandeng Ikan Mas Gulai
Pecel Lele Asam
Patin Manis Presto Rica – Rica Kakap
Manis
2. Tempe
Tahu Perkedel Perkedel
Bakwan Jagung Lumpia Ikan Bakwan Sayur Kotak Saus
Menu Tepung Kentang Jagung
Tiram
Pendamping
Balado Rolade Balado
Tahu Bacem Mi Goreng Sop Tahu Tahu Isi
Kentang Kalio Pangsit
3. Sop Sayur
Sop Bening Oyong Sayur
Sayur Sop Tomyam Makaroni Sop Kapau Oyong
Makaroni Soun Asem
Baso Soun
4. Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
5. Standar Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih Nasi Putih
Kerupuk Kerupuk Kerupuk Kerupuk Kerupuk Kerupuk Kerupuk
Sambel Sambel Sambel Sambel Sambel Sambel Sambel
Kecap Kecap Kecap Kecap Kecap Kecap Kecap
6. Alternatif Gado - Gado
7. Extra Food Yakult
23
i. Perencanaan kebutuhan bahan pangan
Misal:
Bila diketahui fekuensi penggunaan ayam dalam 1 siklus (misalnya siklus
7 hari) adalah 7 kali. Jumlah putaran siklus dalam 1 bulan adalah 4 kali. Maka
kebutuhan ayam dalam 1 bulan adalah:
24
7 kali x 50 gr x 4 kali x 500 org = 700.000 gr atau 700 kg/bulan.
B. Kegiatan Pengadaan Bahan Baku
Merupakan kegiatan penyusunan permintaan (order) bahan baku
berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen yang
ada. Tujuannya adalah sebagai acuan dasar pengadaan bahan baku makanan di
PT. Pawon Sae Nusantara. Pengadaan bahan baku dapat dilakukan sesuai
dengan kurun waktu tertentu (harian, mingguan, atau bulanan) (Spears, 2007).
Kegiatan pengadaan bahan baku berdasarkan SOP (Standar Operasional
Prosedur) PT. Pawon Sae Nusantara terdiri dari 3 (tiga) jenis kriteria,
diantaranya ialah :
25
2. Pembelian melalui Supplier
26
3. Pembelian Barang Modal / Asset
Ketentuan pembelian barang modal/aset yang bukan untuk konsumsi
dilakukan dengan persetujuan direktur
27
Area Penerimaan Bahan (Receiving Area) merupakan area yang terjadi
interaksi awal penerimaan bahan makanan antara petugas di institusi dan
petugas bahan makanan terkait (supplier). Adapun persyaratan khusus
untuk area ini, di antaranya:
a. Sebaiknya merupakan ruangan tertutup dan mudah dijangkau
kendaraan. Ruang penerimaan bahan makanan PT. Pawon Sae
Nusantara memiliki beberapa tempat yang bergantung dari jenis bahan
makanannya, yaitu :
Buah
Tempat penerimaan buah dilakukan di depan ruang
penyimpanan buah sehingga buah dapat langsung disimpan setelah
diterima.
Sayuran
Penerimaan sayuran mempunyai jalur khusus untuk
menghubungkan sayuran datang dan tempat penyimpanan sayuran.
Bahan Kering
Tempat penerimaan bahan kering dilakukan di depan ruang
penyimpanan bahan kering sehingga bahan kering dapat langsung
disimpan.
28
Daging dan Ikan
Penerimaan daging dan ikan langsung disimpan di ruang
penyimpanan yang terdapat freezer khusus penyimpanan daging
dan ikan.
b. Terdapat fasilitas pendukung berupa ruangan yang disediakan untuk
memeriksa item yang diterima, seperti tersedianya meja kerja, kursi,
dan fasilitas lainnya seperti tempat pencucian alat/barang, timbangan,
alat pengukur suhu, lemari dokumen, container dan trolley. PT. Pawon
Sae Nusantara tidak memiliki cara penerimaan khusus sehingga tidak
memiliki peralatan khusus. Sehingga setiap bahan makanan yang
sudah diterima langsung disimpan sesuai dengan jenis
penyimpanannya
c. Memiliki sirkulasi udara dan penerangan yang baik. Area penerimaan
bahan makanan PT. Pawon Sae Nusantara sudah memiliki sirkulasi
udara dan penerangan yang baik.
d. Bebas serangga dan binatang pengerat. Area penerimaan bahan
makanan PT. Pawon Sae Nusantara terutama di area penerimaan
daging dan ikan masih terdapat lalat karena tempat penerimaan bahan
makanan terbuka.
e. Lantai harus kuat dan tidak licin. Area penerimaan bahan makanan PT.
Pawon Sae Nusantara memiliki lantai yang kuat namun licin sehingga
para pegawai menggunakan sepatu boots untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja
29
Alur penerimaan bahan berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur) PT. Pawon Sae Nusantara :
Mulai
Surat Jalan
Bagian informasi memberi info
Purchasing akan adanya barang datang
PPIC
Menerima surat jalan dan
barang dari supplier
Tidak
OK?
Bagian PPIC dan QC akan
Ya melakukan pengecekan barang
dari segi kualitas dan kuantitas
Purchasing
30
Infokan PPIC
Retur ke
supplier Maka purchasing akan
Menerima / Daily Temperature menginformaskan retur ke
Membongkar barang FRM.PSN.PPIC.01.02 supplier
PPIC
Menerima /
Membongkar barang
Stok Card Bahan Baku
FRM.PSN.PPIC.01.03
PPIC
Menerima /
Membongkar barang
PPIC
Pengontrolan barang
Selesai
31
2. Persiapan Bahan Makanan
Persiapan bahan makanan adalah kegiatan yang dilakukan dalam
rangka menyiapkan bahan makanan, alat, dan bumbu sebelum dilakukan
pemasakan. Menurut Irianton (2014), dalam kegiatan persiapan bahan
makanan perlu diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
1) Standar resep
Dalam proses persiapan harus sesuai dengan standar resep dari
masing-masing hidangan yang akan diproduksi. PT. Pawon Sae
Nusantara sudah memiliki standar resep dari masing-masing hidangan
yang akan diproduksi
2) Alat persiapan
Dalam aspek ini perlu diperhatikan ketepatan peralatan persiapan
yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan dalam keadaan utuh,
baik, kualitas terjamin, terbuat dari bahan yang aman, ekonomis dan
efektif. Jumlah alat juga harus mencukupi untuk menghindari
keterlambatan waktu dalam mempersiapkan bahan makanan. Adapun
peralatan persiapan di PT. Pawon Sae Nusantara memiliki jumlah alat
yang sudah tercukupi, seperti tabel di bawah ini :
32
meja stainless 20
Alat Pemanggang 1
Piring Makan 3000
Piring Staf 500
Pisau 30
Rantang 2000
Sendok 10000
Sendok Staf 500
Sepatu Boot 80
Alat Steam Nasi 4
tabung gas 35
Talenan 15
Termos Besar 80
Wadah Stainless 200
Wajan 20
4) Pengawasan porsi
Pengawasan porsi dibagian persiapan penting untuk dilakukan,
supaya tersedia racikan bahan makanan dan bumbu yang tepat untuk
berbagai masakan. PT Pawon Sae Nusantara Sinar Cipta Bogatama
sudah melakukan pengawasan terhadap porsi makanan oleh supervisor
masing masing PT
33
Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan utuh, baik, kualitas
terjamin,terbuat dari bahan yang aman, ekonomis dan efektif. Selain
itu tenaga penjamah makanannya pun juga harus menerapkan prinsip
hygiene yaitu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dengan
lengkap. Selain itu perilaku hygiene juga harus diterapkan misalnya
mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan persiapan dan
sesudah dari toilet, tidak berbicara selama proses persiapan, tidak
menggunakan perhiasan, mencuci dan mengeringkan alat persiapan
yang selesai digunakan (Kemenkes, 1999). Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan terdapat beberapa penjamah makanan PT Pawon Sae
Nusantara yang belum menggunakan APD yang lengkap seperti sarung
tangan, celemek, masker dan pelindung kepala.
Adapun kegiatan persiapan bahan baku terdiri dari pencucian,
pengupasan, pemotongan, penghalusan, blanching, pencincangan,
pengirisan, pemarutan, pemipilan dsb. Dibawah ini tahap salah satu
kegiatan persiapan pencucian bahan makanan berdasarkan SOP
(Standar Operasional Prosedur) PT. Pawon Sae Nusantara :
Pencucian lauk dan sayuran
Pencucian lauk dan sayuran adalah pencucian yang dilakukan
agar lauk tersebut bersih dan tidak mengandung kotoran sehingga
siap untuk dilakukan pengolahan. Tujuan pencucian lauk dan
sayuran adalah agar tidak terjadi kontaminasi pada bahan makanan
(bahaya biologis, kimia, fisik). Adapun prosedur pencucian lauk
dan sayuran yaitu :
1. Petugas pencucian wajib menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri) seperti masker, topi, celemek, sarung tangan
2. Lauk dan sayuran yang sudah dipotong bagian bucher dicuci
pada kran 1
3. Selanjutnya dibilas kran ke 2, untuk tahap terakhir
menggunakan kran 3 dengan menggunakan air PAM
34
4. Setelah dibilas dengan air PAM, lauk diangkat dan ditempatkan
wadah stainless yang bersih dengan menggunakan air panas
5. Lauk dan sayuran diserahkan ke bagian koki untuk dimasak
Gambar 9. Tempat Pencucian
35
Bahan makanan kering adalah bahan makanan yang memiliki Aw
sangat rendah yaitu sekitar 0,065 dimana pada Aw tersebut bakteri dan
khamir sudah tidak dapat tumbuh Jenis bahan makanan kering
diantaranya adalah tepung-tepungan, mie, beras, bumbu kering, aneka
pasta dan beberapa penyedap rasa. Penyimpanan bahan makanan
kering perlu mendapat perhatian agar terhindar dari kerusakan.
Penyimpanan bahan makanan kering dapat dilakukan dengan beberapa
cara penyimpanan, yaitu suhu yang cukup sejuk, udara kering dengan
ventilasi yang baik, penempatan dan pengambilan barang diatur
dengan sistem FIFO (first in first out) dimana makanan yang masuk
terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu (Bartono 2005). PT.
Pawon Sae Nusantara memiliki sistem penyimpanan yaitu setelah
bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, harus segera dibawa
ke ruang penyimpanan (gudang). Apabila bahan makanan akan
langsung digunakan, setelah ditimbang dan diperiksa oleh bagian
persiapan dan penerimaan bahan makanan dan kemudian dibawa
keruang persiapan bahan makanan.
Bahan makanan kering disimpan di ruang penyimpanan bahan
makanan kering (gudang) Besar kecilnya gudang tergantung pada
faktor jenis dan jumlah klien, jumlah pori perhari, macam dan jenis
makanan yang harus disajikan per hari, frekuensi distribusi per hari,
kebijakan mengenai bahan makanan dan investasi yang dimiliki.
Syarat-syarat ruang penyimpanan bahan makanan kering seperti tabel
di bawah ini :
Tabel 4. Kesesuaian dengan syarat ruang penyimpanan bahan makanan kering
36
Terbuat dari bahan yang Dinding dan langit-
tidak mudah keropos, langit terbuat dari bahan
Dinding dan mudah dibersihkan dan yang tidak mudah
langit-langit tidak bocor keropos, mudah
dibersihkan dan tidak
bocor
Terbuat dari ubin /teraso Terbuat dari ubin dan
Lantai
/beton dan tidak licin tidak licin
Terbuat dengan tipe dorong Jendela terbuat dengan
dan harus dilengkapi tirai tipe dorong, tetapi tidak
Jendela yang tidak tembus dilengkapi dengan tirai.
pandang. Jarak jendela dgn
langit-langit 70 cm
Terbuat dari baja, mudah Terbuat dari besi tidak
digeser sehingga mudah mudah digeser, dengan
Rak Bahan
dibersihkan, denganjarak jarak 15 cm dari lantai, 5
Makanan Kering
16-30 cm dari lantai, 10-15 cm dari dinding dan 25
cm dari dinding dan 30 cm cm dari langit - langit
dari langit-langit .
Suhu ruangan 19 - 21˚C 25˚C
Pintu keluar dan masuk Pintu keluar dan masuk
Pintu barang adalah sama, untuk barang sama
memudahkan pengawasan.
Tersedia timbangan Tidak tersedia
bahanan makanan, kereta timbangan bahan makan
Perlengkapan dorong, container untuk makanan dan tempat
Tambahan tempat bahan makanan, cuci tangan. Tersedia
dan tempat cuci tangan. container untuk tempat
bahan makanan.
37
2. Penyimpanan Bahan Makanan Basah
Bahan makanan basah merupakan bahan makanan yang memiliki
kadar air yang tinggi. Syarat-syarat pada penyimpanan bahan makanan
basah atau segar
Tabel 5. Kesesuaian dengan syarat ruang penyimpanan bahan makanan basah
38
jumlah, tanggal pembelian dan waktu bahan makanan, tetapi
kadaluarsa tidak terdapat label
jumlah, tanggal
pembelian dan waktu
kadaluarsa.
Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, harus segera
dibawa ke ruang pendinginan. Apabila bahan makanan akan langsung
digunakan, setelah ditimbang dan diperiksa oleh bagian persiapan dan
penerimaan bahan makanan dan kemudian dibawa keruang persiapan
bahan makanan.
39
Dalam pengolahan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara
lain :
1. Jadwal Pengolahan
Jadwal pengolahan disesuaikan dengan bahan yang akan diolah,
standar resep yang digunakan. Namun tergantung juga dari tenaga
pengolah yang menangani. Untuk mencapai mutu penyelenggaraan
makanan yang baik, waktu harus diperhitungkan dan dipatuhi dengan
tepat. Adapun jadwal pengolahan di PT. Pawon Sae Nusantara terbagi
menjadi 3 (tiga) shift yaitu :
a. Shift 1 : 03.30 s/d 08.30 WIB
b. Shift 2 : 12.30 s/d 16.00 WIB
c. Shift 3 : 17.50 s/d 21.00 WIB
2. Alat
Alat yang digunakan harus tepat, ini akan sangat membantu dalam
hal waktu maupun hasil akhir pengolahan bahan makanan. Tenaga
pengolahan harus paham bagaimana mengoperasikan alat alat yang ada
di ruang pengolahan. PT. Pawon Sae Nusantara memiliki peraturan
khusus dalam menggunakan peralatan di ruang pengolahan, seperti di
bawah ini :
40
3. Untuk makanan yang sudah matang yang siap untuk dikirim ke perusahaan
akan disediakan tempat tersendiri sesuai identitas masing-masing peralatan.
4. Penggunaaan pisau dan talenan sesuai dengan standard yang telah di pasang
setiap ruangan, selesai di pakai peralatan harus dicuci yang bersih dan
ditempatkan sesuai dengan tempatnya.
5. Pencucian peralatan yang kotor dilarang keras mencuci di dalam dapur (dapur
dalam keadaan bersih dan tidak basah) untuk membuang air dari wajan tidak
boleh langsung dibuang ke lantai harus menggunakan tempat lalu dibuang ke
saluran pembuangan atau got yang tersedia.
3. Tenaga pengolah
Tenaga pengolah harus mengetahui SOP pengolahan, standar-
standar yang digunakan (standar resep, standar bumbu, maupun
standar porsi), waktu pengolahan, alat, penanganan bahan makanan
dan peraturan untuk memasuki ruang pengolahan. PT. Pawon Sae
Nusantara memiliki peraturan khusus dalam memasuki ruang
pengolahan, yaitu :
41
4. Bila peraturan pegawai PSN ada yang melanggar peraturan ini manajemen
akan melakukan tindakan yang tegas sampai pemutusan hubungan kerja.
4. Hygiene sanitasi
Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas, penerapan prinsip
hygiene sanitasi dalam pengolahan bahan makanan sangat diperlukan
(Depkes, 2004). Adapun beberapa tenaga pengolah di PT. Pawon Sae
Nusantara belum memenuhi penerapan prinsip hygiene sanitasi karna
masih terdapat tenaga pengolah yang belum menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri) secara lengkap.
Kegiatan pengolahan dilakukan oleh 28 orang tenaga kerja yang
terdiri dari persiapan bahan seperti pemotongan bahan, pengolahan
nasi, pengolahan lauk, pengolahan tambahan, pengolahan sayur,
pengolahan daging, pengolahan sambal dan pengolahan kerupuk.
Jenis makanan yang diolah terdiri dari beberapa jenis karbohidrat
seperti kentang rebus, mashed potato dan nasi putih yang diolah secara
manual dengan menggunakan alat pengukus nasi dan rebusan. macam
lauk hewani seperti macam-macam ikan, ayam, daging, udang yang
diolah sesuai dengan menu yang sudah dibuat, lauk nabati seperti tahu,
tempe, kacang polong, macam tumis-tumisan dan macam sayur kuah
serta pelengkap lainnya sepeti sambal, kerupuk dan buah.
Gambar 12. Proses pengolahan pada Catering PT. Pawon Sae Nusantara
2. Produksi Makanan
42
Merupakan kegiatan merencanakan jumlah bahan makanan yang harus
diproses dalam memproduksi (mengolah) makanan dengan tujuan untuk
mencapai standar kualitas, kuantitas, prosedur dan biaya. PT. Pawon Sae
Nusantara memproduksi makanan tiap harinya sesuai dengan kesepakatan
dengan perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Pawon Sae Nusantara.
Adapun jadwal produksi makanan di beberapa perusahaan :
1) KAP & Engine = per 2 minggu pagi dan malam
2) FCC = per 15 harI
3) Unicarm = per 1 minggu sekali
4) TAM = per 1 bulan sekali
5) GS = per 2 minggu
6) CBI SAI = per 15 hari
7) Casting = per 2 minggu
PENGERTIAN Pemorsian lauk hewani adalah berat berbagai macam lauk hewani
dalam suatu menu yang dicantumkan dalam berat bersih
TUJUAN Untuk menghasilkan ukuran dan bentuk lauk hewani yang diinginkan
sesuai dengan standar.
PROSEDUR Persiapan alat pemorsian lauk hewani
a. Pisau
43
(kebersihan, ketajaman) dan sebelum digunakan harus dibersihkan
terlebih dahulu
b. Talenan
2. PT. AHM
Menu sehat setiap hari 30 porsi
3. PT. SGMW
Setiap senin dan kamis ada menu sehat dengan 470 porsi
4. PT. ADM ENGINE
Shift 1 : 300 porsi
Shift 3 : 200 porsi
44
2. Pengemasan Makanan
45
PT. Pawon Sae Nusantara sudah sesuai dengan persyaratan penyajian
makanan diatas.
2. Distribusi Makanan
Merupakan serangkaian kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan
jenis makanan dan jumlah porsi konsumen yang dilayani. Tujuan distribusi
makanan yaitu untuk memelihara kualitas makanan dan menyajikan
makanan yang sesuai dengan keinginan konsumen
Ada 3 metode dalam sistem penyelenggaraan makanan yaitu
1. Sentralisasi
Merupakan metode distribusi makanan dimana pemorsian makanan
dilakukan pada satu tempat untuk setiap konsumen pada ruang
produksi atau pengolahan makanan.
2. Desentralisasi
Merupakan kegiatan pembagian atau pemorsian makanan pada
porsi besar yang dilakukan di tempat produksi dan pemorsian untuk
setiap klien dilakukan di pantry (dapur kecil diluar tempat produksi).
3. Kombinasi Sentralisasi – Desentralisasi
Metode ini diterapkan pada institusi yang tidak bisa menerapkan
salah satu metode distribusi secara penuh.
PT. Pawon Sae Nusantara menerapkan kombinasi sentralisasi-
desentralisasi karena PT. Pawon Sae Nusantara tidak bisa menerapkan
salah satu metode distribusi secara penuh. Hal ini dipengaruhi oleh
fasilitas atau sarana prasarana yang tersedia.
46
Berikut SOP (Standar Operasional) Distribusi Makanan PT. Pawon
Sae Nusantara :
DISTRIBUSI MAKANAN
No Documen : No.Revisi: 00 Halaman (1/1)
SOP.PSN.QC.07
47
1. Persiapan Petugas
a. Memakai pakaian kerja bersih yang tidak di pakai
untuk memasak
b. Sebelum dan sesudah kontak dengan alat
makan/makanan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
c. Jika badan dalam keadaan kurang fit maka harus
menggunakan masker ketika medistribusikan
makanan, alihkan muka dari makanan dan
peralatan makan bila batuk atau bersin. Tutup
PROSEDUR mulut/hidung dengan tangan/saputangan serta cuci
sesudah itu.
2. Pelaksanaan
a. Cek kembali makanan yang telah disajikan apakah
telah sesuai dengan permintaan konsumen
b. Bersihkan alat makan jika terkena tumpahan/ noda
saat penyajian makanan
c. Makanan didistribusikan dalam 3 shift, yaitu :
- Shift 1 : 08.30 – 09.30
- Shift 2 : 15.30 – 16.30
- Shift 3 : 21.00 – 22.00
48
Kegiatan pengawasan mutu menu di PT. Pawon Sae Nusantara dilakukan
dengan cara memeriksa bahan baku yang akan dilakukan pengolahan seperti
bau busuk , bahan baku sayur dan buah sudah tidak segar, dan terjadinya
kekurangan bahan baku. Pengawasan mutu dilakukan supaya bahan baku yang
digunakan masih segar, tidak terjadi kekurangan bahan baku dalam
pengolahan, dan meningkatkan kualitas menu yang sesuai dengan konsumen
inginkan (Mary, 2007). PT. Pawon Sae Nusantara memiliki penanggung
jawab dalam melakukan pengawasan mutu di masing - masing perusahaan
*lampiran
49
D. Ketidak hadiran 3 hari (izin sakit)
E. Waktu kerja perhari 15 jam
Waktu kerja tersedia = (365 – ( A + B + C + D)) x E jam
= (365 – ( 12 + 20 + 52 + 3 ) x 15 jam
= 4170 jam → jam kerja karyawan
Waktu kerja tersedia = (365 – ( A + B + C + D)) x E jam
= (365 – ( 12 + 20 + 52 + 3 ) x 8 jam
= 2224 jam → jam kerja catering
office
1) Ahli Gizi
Jumlah Ahli Gizi saat ini 2 orang
Beban Kerja ( 1 tahun )
kapasitas=
waktu kerjatersedia (1 tahun )
jumlah tenaga kerja saat ini x 365 hari
¿
2224 jam
2 x 8 x 365
¿ =2 orang
2224
Kesimpulan : Ahli Gizi saat ini 2 orang sehingga sudah
terpenuhi
2) HRD
Jumlah HRD saat ini 1 orang
Beban Kerja ( 1 tahun )
kapasitas=
waktu kerjatersedia (1 tahun )
jumlah tenaga kerja saat ini x 365 hari
¿
2224 jam
1 x 8 x 365
¿ = 1 orang
2224
Kesimpulan : HRD saat ini 1 orang sehingga sudah terpenuhi
3) Purschasing
Jumlah purschasing saat ini 3 orang
Beban Kerja ( 1 tahun )
kapasitas=
waktu kerjatersedia (1 tahun )
jumlah tenaga kerja saat ini x 365hari
=
2248 jam
50
3 x 8 x 365
¿ = 4 orang
2224
Kesimpulan : purschasing saat ini 3 orang sehinga belum
terpenuhi 1 orang
4) Accounting
Jumlah accounting saat ini 2 orang
Beban Kerja ( 1 tahun )
kapasitas=
waktu kerjatersedia (1 tahun )
2) Koki
Beban Kerja ( 1 tahun )
kapasitas=
waktu kerjatersedia (1 tahun )
28 x 15 x 365
¿ = 36 orang
4170
Kesimpulan : Koki saat ini 28 orang sehinga belum
terpenuhi 8 orang
51
3) Umum (kebersihan, belanja, gudang)
Beban Kerja ( 1 tahun )
kapasitas=
waktu kerjatersedia (1 tahun )
2) Driver
Beban Kerja ( 1 tahun )
kapasitas=
waktu kerjatersedia (1 tahun )
jumlah tenaga kerja saat ini x 365 hari
¿
4170 jam
16 x 15 x 365
¿ = 21 orang
4170
Kesimpulan : driver saat ini 16 orang sehinga belum terpenuhi 5
orang
52
2. Sarana dan prasarana
PT.Pawon Sae Nusantara memiliki sarana dan prasarna yang baik dan
mendukung seluruh aktivitas penyelenggaraan makanan.
Sarana
Sarana yang dimiliki PT. Pawon Sae Nusantara yaitu gedung
kantor yang terpisah dengan ruang pengolahan. Gedung kantor yang
letaknya tidak berjauhan dari ruang pengolahan memudahkan untuk
mengatur dan mengontrol terjadinya penyelenggaraan makanan yang
baik. Sedangkan ruang pengolahan memiliki fungsi untuk mengolah
bahan makanan mentah hingga menjadi siap didistribusikan kepada
konsumen atau perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Pawon Sae
Nusantara
Prasarana
Prasarana yang dimiliki PT. Pawon Sae Nusantara sudah cukup
lengkap dengan kondisi yang baik. Berikut adalah daftar prasarana yang
terdapat pada PT Pawon Sae Nusantara.
53
Tabel 6. List Barang dan Letaknya
54
NO NAMA BARANG JUMLAH LOKASI KONDISI
1 AC 2 R. Sayur Baik
2 Meja 2 R. Sayur Baik
3 Pallet 3 R. Sayur Baik
4 Suhu 1 R. Sayur Baik
5 Bak cuci sayur 6 R. Potong Sayur Baik
6 Meja 3 R. Potong Sayur Baik
7 Mesin giling bumbu 1 R. Potong Sayur Baik
8 Keranjang 10 R. Potong Sayur Baik
9 Suhu 1 R. Potong Sayur Baik
10 Kulkas 6 R. Freezer Baik
11 Chiller 2 R. Freezer Baik
12 Timbangan 1 R. Freezer Baik
13 Thermometer 2 R. Freezer Baik
14 Bak cuci ayam 3 R. Freezer Baik
15 Stabilizer 1 R. Freezer Baik
16 Rak tempe 1 R. Freezer Baik
17 Meja 2 R. Freezer Baik
18 Insect killer 1 R. Freezer Baik
19 Tabung Gas 36 R. Gas Baik
20 Water Heater 1 R. Gas Baik
21 Bak pencucian beras 1 R. Cuci Beras Baik
22 Bak pencucian air 1 R. Cuci Beras Baik
23 Rice cooker 4 R. Produksi Baik
24 Kompor sayur 4 R. Produksi Baik
25 Kompor lauk pauk 5 R. Produksi Baik
26 Kompor lauk tambahan 5 R. Produksi Baik
27 Kompor daging 2 R. Produksi Baik
28 Kompor telur 1 R. Produksi Baik
29 Kompor sambal 1 R. Produksi Baik
30 Panggangan ayam / sate 1 R. Produksi Baik
31 Termos nasi 84 R. Produksi Baik
32 Food pem / penutup 160 R. Produksi Baik
33 Baskom stenlis 70 R. Produksi Baik
34 Panic sayur 60 R. Produksi Baik
35 Thermometer 1 R. Produksi Baik
36 Dandang 6 R. Produksi Baik
37 Wajan 20 R. Produksi Baik
38 Panci 2 R. Produksi Baik
39 Teflon 6 R. Produksi Baik
40 Rak 6 R. Produksi Baik
41 Meja 6 R. Produksi Baik
42 Hexos fan 10 R. Produksi Baik
43 Rak 3 R. Lauk Matang Baik
44 Meja 3 R. Lauk Matang Baik
45 Kulkas sampel 1 R. Lauk Matang Baik
46 Kipas 3 R. Lauk Matang Baik
47 Meja 7 R. Packing Baik
48 Kipas 2 R. Packing Baik
49 AC 2 R. Gudang Buah Baik
50 Meja 1 R. Gudang Buah Baik
51 Pallet 6 R. Gudang Buah Baik
52 Thermometer 1 R. Gudang Buah Baik
53 Bak air 4 R. Pencucian Rantang / Alat Baik
54 Water heater 1 R. Pencucian Rantang / Alat Baik
55
55 Lampu 2 R. Pencucian Rantang / Alat Baik
56 Tempat sampah 15 Diluar Area Produksi Baik
57 Pemadam 12 Disetiap Sudut Ruangan Baik
58 Insect killer 5 Di lorong Loading Baik
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
PT. Pawon Sae Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
jasa boga catering industri/restoran di Kota Karawang Barat. Makanan yang
dihasilkan dalam jumlah yang besar untuk beberapa perusahaan di Indonesia
56
khususnya Jawa Barat. Adapun penyelenggaraan makanan di PT. Pawon Sae
Nusantara yaitu :
1. Perencanaan Menu dan Kebutuhan Bahan Pangan
PT. Pawon Sae Nusantara sudah melakukan perencanaan menu dengan
memperhatikan kebutuhan zat gizi lengkap. Kemudian sudah tersedia
standar resep, standar porsi, standar bumbu dan siklus menu 7 hari.
Kebutuhan bahan pangan PT. Pawon Sae Nusantara disesuaikan dengan
menu pilihan (selective menu) kepada konsumen.
2. Pengadaan Bahan Baku
Pengadaan bahan baku di PT. Pawon Sae Nusantara terbagi menjadi 3
(tiga) jenis yaitu pembelian langsung di pasar induk, pembelian melalui
supplier, dan pembelian barang modal/asset.
3. Penerimaan, Persiapan dan Penyimpanan
PT. Pawon Sae Nusantara memiliki ruang penerimaan bahan makanan
sesuai dengan jenis bahan makanannya. Akan tetapi, PT. Pawon Sae
Nusantara tidak memiliki cara penerimaan khusus sehingga setiap bahan
makanan yang sudah diterima langsung disimpan sesuai dengan jenis
penyimpanannya. Selanjutnya, PT. Pawon Sae Nusantara juga memiliki
ruang persiapan bahan makanan dan sudah dilengkapi dengan alat
persiapan yang cukup lengkap. Kemudian, penyimpanan bahan makanan
di PT. Pawon Sae Nusantara dibagi menjadi 2 (dua) ruang yaitu ruang
penyimpanan bahan makanan basah dan ruang bahan makanan kering
(gudang).
57
PT. Pawon Sae Nusantara melakukan pemorsian dan pengemasan yang
disesuaikan dengan permintaan perusahaan.
6. Penyajian dan Distribusi
Penyajian makanan PT. Pawon Sae Nusantara sudah terjaga
kebersihannya. Kemudian untuk pendistribusian makanan dibagi menjadi
3 (tiga) shift dari pagi, siang, dan malam hari.
7. Evaluasi Menu dan Daya Terima Konsumen
Evaluasi menu dan daya terima di PT. Pawon Sae Nusantara
menggunakan form penilaian makanan.
8. Pengawasan Mutu
PT. Pawon Sae Nusantara memiliki penanggung jawab dalam
melakukan pengawasan mutu di masing - masing perusahaan.
9. Pengelolaan SDM, Sarana, dan Prasarana
PT. Pawon Sae Nusantara sudah menetapkan jobdesk (pembagian
tugas) untuk mengelola SDM. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah
memenuhi kebutuhan perusahaan.
B. Saran
a. Saran Aplikatif
Sebaiknya pengawasan kepada sumber daya manusia dilakukan harian,
mingguan ataupun bulanan sehinga ada evaluasi terhadap penjamah
makanan.
b. Saran Praktis
Dari laporan intership ini bisa dijadikan sebagai acuan PT Pawon Sae
Nusantara untuk lebih baik kedepannya dalam kegiatan penyelenggaran
makanan industri, dan untuk teman-teman tergambarkan kegiataan
penyelenggaraan industri makanan .
58
DAFTAR PUSTAKA
Adela jamorabo et al., 2006. Quantity Food Production in the Philippines.
Merriam & Webster Bookstore, Inc.
59
Depkes RI. 2004. Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPM dan
PLP. Jakarta
Drummond, Karen A. and Brefere, Lisa M. Nutrition for Food Service and
Culinary Proffessionals. New Jersey. 2010
Kemenkes (199) Prinsip-Prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Ditjen PPM dan PLP
Depkes RI : Jakarta.
Spears, M.G. Food Service Organization. 7th Edition. Pearson Education Inc.
2007
60
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Factory Manager
Sumadi
Foremen
Foremen Foremen Foremen Admin
Packing Finish
Tekhnik Persiapan Bahan Masak Produksi
Food
Lampiran 2. Form Evaluasi Menu Dan Daya Terima
62
Lampiran 4. SOP Penyimpanan Bahan Segar
63
64
65