Anda di halaman 1dari 9

BAB II.

4
ASUHAN GIZI PADA RAWAT JALAN
A. Gambaran Umum Penyakit, Etiologi dan Patofisiologi
Hipertensi merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di
Indonesia, hampir semua consensus/ pedoman utama baik dari dalam
maupun luar negeri, seseorang dinyatakan hipertensi bila memiliki tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg,
pada pemeriksaan berulang (). Tekanan darah sistolik merupakan
pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi.
Adapun pembagian derajat keparahan hipertensi pada seseorang merupakan
salah satu dasar penentuan tatalaksana hipertensi (disadur dari A Statement by
the American Society of Hypertension and the International Society of
Hypertension2013)
Klasifikasi Sistolik Diastolik
Optimal < 120 dan < 80
Normal 120 – 129 dan/ atau 80 – 84
Normal tinggi 130 – 139 dan/ atau 84 – 89
Hipertensi derajat 1 140 – 159 dan/ atau 90 – 99
Hipertensi derajat 2 160 – 179 dan/ atau 100 - 109
Hipertensi derajat 3 ≥ 180 dan/ atau ≥ 110
Hipertensi sistolik ≥ 140 dan < 90
terisolasi
Healthy People 2010 for Hypertension menganjurkan perlunya pendekatan
yang lebih komprehensif dan intensif guna mencapai pengontrolan tekanan
darah secra optimal.

Etiologi

Hipertensi merupakan suatu penyakit dengan kondisi medis yang beragam.


Pada kebanyakan pasien belum diketahui etiologi patofisiologi-nya
(essensial atau hipertensi primer). Hipertensi primer ini tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat di kontrol. Terdapat juga penyebab khusus yang
lain, dikenal sebagai hipertensi sekunder.

a. Hipertensi primer (essensial)


Lebih dari 90% pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi
essensial (hipertensi primer) (2). Menurut data, bila ditemukan
gambaran bentuk disregulasi tekanan darah yang monogenik dan
poligenik mempunyai kecenderungan timbulnya hipertensi
essensial. Banyak karakteristik genetik dari gen-gen ini yang
mempengaruhi keseimbangan natrium, tetapi juga diketahui adanya
mutasi-mutasi genetik yang kemudian merubah ekskresi kallikrein
urine, pelepasan nitric oxide, ekskresi aldosteron, steroid adrenal,
dan angiotensinogen.
b. Hipertensi sekunder
Kurang dari 10% penderita hipertensi merupakan sekunder dari
penyakit komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan
tekanan darah. Obat-obat tertentu, yang dikonsumsi baik secara
langsung ataupun tidak, sebenarnya dapat menyebabkan hipertensi
atau memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah.

Patofisiologi

Tekanan darah arteri adalah tekanan yang diukur pada dinding arteri dalam
milimeter merkuri. Dua tekana darah arteri yang biasanya diukur, tekanan
darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD). TDS diperoleh
selama kontraksi jantung dan TDD diperoleh setelah kontraksi sewaktu bilik
jantung diisi. Banyak faktor yang dapat mengontrol tekanan darah
berkontribusi secara potensial dalam terbentuknya hipertensi;

 Meningkatnya aktifitas spada sistem saraf simpatik (tonus simpatis


dan/atau variasi diurnal), yang kemungkinan dapat berhubungan
dengan meningkatnya respons terhadap stress psikososial dll.
 Produksi hormon yang berlebih yangn dapat menahan natrium dan
vasokonstriktor.
 Asupan natrium (garam) yang berlebih.
 Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium
 Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya
produksi angiotensin II dan aldosteron
 Defisiensi vasodilator seperti protasiklin, nitrik oxida (NO), dan
peptide natriuretik
 Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang
mempengaruhi tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal
 Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada
pembuluh darah kecil di ginjal
 Diabetes mellitus
 Resistensi insullin
 Obesitas
 Meningkatnya aktivitas vascular growth factors
 Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi denyut jantung,
karakteristik inotropik dari jantung, dan tonus vaskular
 Berubahnya transpor ion dalam sel

B. Identitas Pasien
Nama : Ny. Desti
Ruang : Rawat Jalan
Umur : 45 Tahun/ 13.12.1974
Tgl masuk RS : 05.12.2019
Gender :P
Tgl pengamatan : 05.12.2019
Dx Medis : Hipertensi
Pendidikan :-
Agama : Islam
C. Gambaran Penyakit Pasien
1. Riwayat Penyakit Pasien
1.1 Riwayat Penyakit Sekarang
OS masuk rumah sakit dengan keluhan pusing dengan diagnosa
hipertensi.

1.2 Riwayat Penyakit Dahulu


OS tidak memiliki riwayat penyakt dahulu.

1.3 Riwayat Penyakit Keluarga


OS tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.

2. Diagnosis Medis
OS di diagnosa mengalami hipertensi

3. Terapi Medis
Interaksi Dengan Rute
Nama Obat Dosis Fungsi
Zat Gizi Pemberian
Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada
D. Skrining Gizi
Skrining gizi dilakukan pada tanggal 05 Desember 2019 dengan
menggunakan form Malnutrition Screening Tools (MST) yang didapatkan
hasil 0 yang berarti OS tidak beresiko mengalami malnutrisi.

E. Pengkajian Gizi
1. Riwayat Gizi
a) Kebiasaan Makan
- Pola makan OS 3x sehari
- OS suka mengonsumsi makanan yang diawetkan
- OS tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan tertentu
b) Asupan Makanan
Berdasarkan food recall 1x24 jam MRS didapatkan hasil yang dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel Persen Pemenuhan Asupan Makanan

Zat Gizi Total Asupan Total Keterangan


Kebutuhan
Energi 583,05 kkal 1869,72 kkal 31%
Protein 31,4 gr 54 gr 58%
Lemak 13,14 gr 20,77 gr 63%
Karbohidrat 85 gr 364,6 gr 23%

Berdasarkan hasil food recall 1x24 jam SMRS didapatkan sebesar


31% energi, 58 % protein, 63% lemak dan 23% karbohidrat yang
terpenuhi dari total kebutuhan zat gizi OS perhari. Dari hasil tersebut,
dapat disimpulkan bahwa asupan gizi OS tergolong ke dalam kurang.
2. Antropometri
Data hasil antropometri OS dapat dilihat pada tabel 2.3.3 dibawah ini:

Indikator Hasil
Berat 60 kg
Badan
Tinggi 160 cm
Badan
BBI 54 kg
IMT 23,4 kg/m²
Sumber : Data Primer, 2019

3. Biokimia
Data pemeriksaan biokimia OS dapat dilihat pada Tabel 2.2.4.

Tabel Data Biokimia Ny. D

Pemeriksaan Hasil Batas Normal Keterangan


11,7 – 15,5
Hemoglobin 12 gr/dL Rendah
gr/dL
3600 – 11.000
Leukosit 8000 mmᵌ Normal
mmᵌ
Hematokrit 37% 35 – 47% Normal
150 – 440
Trombosit 205.000 mmᵌ Normal
ribu/mmᵌ
Sumber : Medical Record RSAU Dr. Esnawan Antariksa

Berdasarkan data biokima, OS tidak memiliki hasil pemeriksaan


biokimia yang tidak normal.
4. Klinis dan Fisik
Tabel Data klinis dan fisik Ny. D

Pemeriksaan Hasil Batas Normal Keterangan

Tekanan Darah 180/100 mmHg <120/80 mmHg TInggi

Sumber : Medical Record RSAU Dr. Esnawan Antariksa

OS mengalami hipertensi yang ditandi dengan tekanan darah yang


tinggi.

5. Riwayat Personal
OS merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua anak.

F. Diagnosis Gizi
NI.2.1 : Asupan oral inadekuat berhubungan dengan adanya mual
yang ditandai dengan hasil food recall 1x24 jam <80% dari
kebutuhan.
NB. 1.1 : Kurang pengetahuan terkait makanan yang berhubungan
dengan kebiasaan konsumsi makanan yang diawetkan
ditandai dengan tekanan darah tinggi.
G. Rencana Intervensi, Monitoring dan Evaluasi
1. Tujuan Intervensi
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

2. Syarat Diet
 Cukup energi, protein, mineral dan vitamin
 Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
 Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
 Asupan natrium dibatasi <2300 mg/hari
 Konsumsi kalium 4700 mg/hari
3. Perhitungan Kebutuhan Gizi OS
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI

BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 1250 kkal

Energi = BMR x FA x FS

= 1250 x 1,3 x 1,1

= 1787,5 kkal

Protein = 1 gr x 54

= 1x 54 = 54 gr x 4 = 216 : 1787,5 kkal = 0,12

= 12% x 1787,5 = 214,5 : 4 = 54gr

Lemak = 10% x 1787,5 kkal = 178,75 : 9 = 19,86 gr

Karbohidrat = 100% - 12% - 10% = 78% x 1787,5 kkal

= 1394,25 : 4 = 348,56 gr

4. Rencana Motivasi dengan Konseling/Penyuluhan Gizi


Hari/tgl : Kamis, Desember 2019
Tempat : Ruang rawat jalan
Waktu : 15 menit
Sasaran : Pasien dan keluarga
Media : Leaflet
Materi : - Diet Rendah Garam
- makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
5. Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi
Tabel Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi Ny. D
Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target
Peningkatan Membandingkan Setiap hari, Asupan
asupan oral asupan oral dengan terpenuhi
sehari dengan pencatatan sisa bertahap 80%
kebutuhan makanan
melalui foto
Klinis Memantau hasil Setiap 3 hari Mendekati
tekanan darah sekali, dengan batas normal
melihat status tekanan darah
pasien
Fisik Memantau Setiap hari Keluhan yang
keluhan yang dengan dirasakan
dirasakan menanyakan berkurang

Anda mungkin juga menyukai