Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STUDI KASUS LANJUT

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN


INFEKSI B24 STADIUM IV+PNEUMONIA+PNEUMOCYSTIS
CARINII PNEUMONIA+ORAL CANDIDIASIS+WASTING
SYNDROME
DI RUANG KEDONDONG KELAS III
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG

OLEH MAHASISWA DIPLOMA IV JURUSAN GIZI


POLTEKKES DENPASAR
LATAR BELAKANG
Jumlah kasus HIV di
Persentase kasus HIV di Kabupaten Klungkung Tahun
Provinsi Bali Tahun 2015 2017
Persentase 71,66% yang termasuk
golongan produktif (25-49 th) Jumlah penduduk tahun 2017,
177.400 Jiwa. Angka morbiditas
penularan penyakit HIV semakin
meningkat dari 15 kasus menjadi
36 kasus dengan penderita
sebagian besar termasuk kedalam
golongan produktif.
STUDI KASUS
1. IDENTITAS KASUS

Nama : Tn. P
Alamat : Desa Akah, Kec. Klungkung, Kab. Klungkung
Tanggal Lahir : 22 Desember 1991
Umur : 26 Tahun 11 Bulan
Tinggi Badan : 169,3 cm
BB : 45 kg
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Ruang Rawat : Kedondong Bed 21
Kelas perawatan : III (Tiga) Barat
Tanggal MRS : 23 November 2018
No. RM : 150464
Diagnosa Medis : Infeksi B24 Stadium IV + Pneumonia + Pneumocystis
Carinii Pneumonia + Oral Candidiasis + Wasting Syndrom
Diet Diberikan RS : Diet AIDS III (Nasi Tim)
Tanggal Terapi : 25 November 2018
SKRINING NUTRISI DENGAN MST (Malnutrition Screening Tool)
BB : 45 kg Nilai MST

BB biasanya : 50 kg  Resiko Rendah (MST=0-1)

Tinggi Badan : 169,3 cm  Resiko Sedang (MST=2-3)

 Resiko Tinggi (MST=4-5)


1. Apakah berat badan anda
menurun akhir-akhir ini tanpa
rencanakan? Catatan :
 Tidak

SCREENING
 Bila resiko rendah dilakukan skrinning ulang setiap 7
hari
 Ya, bila ya berapa penurunan
berat badan anda? 

AWAL
Bila resiko sedang dan tinggi dilakukan pengkajian
gizi lebih lanjut oleh ahli gizi.
 1-5 kg 1
 Bila pasien dengan resiko rendah dengan indikasi
 6-10 kg 2
khusus yaitu DM, gangguan ginjal, jantung, TB,
11-15 kg 3 paliatif, pediatric, geriatric, gastro, hipertensi, HIV,
SARS, flu burung, bedah/reaksi saluran cerna,
 15 kg 4
penurunan imun, kanker, dan pasien tidak sadar
 Tidak yakin 2 dilakukan pengkajian oleh ahli gizi.

1. Apakah nafsu makan anda


berkurang?

 Tidak 0

 Ya 1

Total Skor 3
Kondisi Umum Pasien
Pasien MRS pada tanggal 23
November 2018

Pasien mengeluh lemas,


batuk berdahak, demam
naik turun sejak 8 hari, sesak
dan diare dari 2 hari SMRS.

Hasil pemeriksaan klinis


pasien tanggal 23 November
2018 yaitu Tekanan darah
90/60 mmHg, Nadi
84x/menit, Respirasi
24x/menit.
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

Berat Badan
45 kg

Antropometri TB
169,3 cm

IMT
15,73 kg/m2
(Kurus)
PEMERIKSAAN BIOKIMIA

SGPT
SGOT 51 U/L (Tinggi)
Leukosit
54 U/L (Tinggi)
11,5 ribu/ml (Tinggi)

Limfosit 6
Hemoglobin 4
Glukosa Darah Sewaktu
131 mg/dl
2 15,6 g/dl
13,5% (Rendah)

3 5
1
PEMERIKSAAN FISIK/KLINIS

Kurus dan mengalami Kondisi Lemas, Nadi


penurunan massa otot. 84x/menit

Respirasi 24x/menit, Suhu 36oC , Tensi 90/60


mengalami sesak, batuk mmHg
berdahak

Nafsu makan menurun


Dietery History


Berdasarkan hasil wawancara mengenai riwayat makan saat dirumah,

diketahui bahwa dalam keadaan sehat, pasien makan 3 kali sehari dengan
porsi biasa dan dengan lauk yang lengkap, snack tidak menentu dan
biasanya mengonsumsi buah dan kacang. Pasien memiliki kebiasaan
merokok dan minum-minuman yang beralkohol. Pasien memiliki alergi
makanan pada udang.
Tingkat Konsumsi Di Rumah

Energi Pro Le
Indikator KH (gr)
(kkal) (gr) (gr)

Asupan 943 25,95 94,9 175,9

Kebutuhan 2.085,65 78,21 57,93 312,84

% tingkat konsumsi 42,2% 33,17% 163,8% 56,2%

Defisit Defisit Defisit


Kategori Lebih
Berat Berat Berat
Tingkat Penerimaan Pasien Sebelum Terapi

Energi Pro Le KH
Indikator
(kkal) (gr) (gr) (gr)

Asupan 1.243,75 42,66 44,46 171,57

Kebutuhan RS 2.200 85 60 381

%tingkat
56,53% 50,18% 74,1% 45,03%
penerimaan

Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang


Perhitungan Kebutuhan
• Harris Benedict :
BMR = 66 + (13,7 x BBI) + (5 x TB) – (6,8 x U) Intervensi Hari I
= 66 + (13,7 x 62,37) + (5 x 169,3) – (6,8 x 26) Energi = 80% x TEE
= 66 + 854,46 + 846,5 – 176,8 = 80% x 2.480,64
= 1.590,16 kkal = 1.984,51 kkal
TEE = BMR x AF x IF Protein 80% = 80% x 93,55
= 1.590,16 kkal x 1,2 x 1,3 = 74,84 gram
= 2.480,64 kkal Lemak 80% = 80% x 68,90
Protein = 1,5 g x BBI
= 55,12 gram
= 1,5 x 62,37
Karbohidrat 80% = 80% x 371,66
= 93,55 gram x 4
= 297,3 gram
= 374,22 kkal
Lemak = 25% x Energi
= 25% x 2.480,64
= 620,16/9
= 68,90 gram
DIAGNOSA GIZI

N.I N.C N.C N.B


2.1 3.1 2.2 1.1
berat badan kurang Perubahan Nilai Lab Kurangnya pengetahuan
Asupan oral tidak
berkaitan dengan asupan terkait gizi berkaitan tentang makanan dan zat
adekuat berkaitan
makanan kurang dari dengan gangguan gizi ditandai dengan
dengan adanya
80% ditandai dengan patologis penyakit kurang variasi bahan
penurunan nafsu
IMT 15,73 kg/m2 ditandai dengan makanan yg dikonsumsi
makan, batuk,
Leukosit 11,5 ribu/ml, ditandai dengan hasil FFQ
lemas dan sesak (kurus) Limfosit 13,5%, SGOT energi 42,2%, protein
54 U/L, SGPT 51 U/L 33,17%, KH 56,2%
Intervensi Gizi
• Jenis Diet : Diet AIDS III • Syarat Diet
• Bentuk Diet : Nasi Tim a. Energi tinggi. Pada perhitungan kebutuhan energi,
diperhatikan faktor stres, aktivitas fisik, dan kenaikan
• Tujuan Diet : suhu tubuh. Tambahkan energi sebanyak 13% untuk
setiap kenaikan suhu 10C
a. Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan
mempertimbangkan seluruh aspek dukungan gizi b. Protein tinggi, yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara
pada semua tahap dini penyakit infeksi HIV dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak.

b. Mencapai dan mempertahankan berat badan serta c. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi. Jenis
lemak disesuaikan dengan toleransi pasien.
komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan
otot (Lean Body Mass). d. Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 ½ kali (150%)
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG),
c. Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi. terutama vitamin A, B12, C, E, Folat, kalsium,
magnesium, seng dan selenium.
• Prinsip Diet : Tinggi Kalori Tinggi Protein
e. Serat cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
f. Cairan dan elektrolit cukup, sesuai dengan keadaan
pasien.
g. Makanan yang diberikan porsi kecil namun sering.
Rencana Monitoring

Asupan Antropometri Perubahan Perubahan


Makan Fisik Klinis Nilai Lab

Di Monitoring Di Monitoring
setiap hari Di Monitoring Sesuai
3 hari sekali
setiap hari Instruksi
Dokter
Rata-rata Tingkat Konsumsi Selama Terapi
Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(Kkal) (gr) (gr) (gr)
Hari 1 1.374 42,97 39,31 216,36
Kebutuhan 1.984,51 74,84 55,12 297,3
% 69,23% 57,41% 71,31% 72,77%
Kategori Kurang Kurang Baik Baik
Energi Protein Lemak KH
Implementasi
(Kkal) (gr) (gr) (gr)
Hari 2 2.047,29 72,97 67,18 289,37
Hari 3 2.427,68 98,79 79,22 330,23
Rata –rata 2.237,48 85,88 73,2 309,8
Kebutuhan 2.480,64 93,55 68,90 371,66
% 90,19% 91,80% 114,9% 83,35%
Kategori Baik Baik Baik Baik
Pembahasan

Antropometri Nilai Laboratorium


01 Hasil monitoring selama 3 hari,
menunjukkan tidak ada perubahan 03 Hasil monitoring selama 3 hari, tidak ada
perubahan nilai lab hal tersebut
sebab antropometri tidak dapat berubah dikarenakan tidak ada pemeriksaan nilai
dalam waktu singkat. lab pada pasien.
Asupan Fisik dan Klinis
02 Hasil monitoring asupan selama 3 hari
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan 04 Hasil monitoring selama 3 hari
menunjukkan adanya perubahan
yaitu dari asupan kurang menjadi baik.
fisik/klinis, yaitu demam, sesak, batuk
menurun serta nafsu makan baik.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai