Bedah (Digestif)
Disusun Oleh :
Shift : 6C
2022
Definisi
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak
dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini merusak jaringan tubuh sehingga
menganggu fungsi organ tubuh yang terkena. Kanker disebut juga Neoplasma Maligna.
Neoplasma adalah massa jaringan yang dibentuk oleh sel-sel kanker, sedangkan
Maligna berarti ganas
Etiologi
Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti, tapi sering dikaitkan dengan
faktor lingkungan (polusi,bahan kimia, dan virus) dan makanan yang mengandung
bahan karsinogen (Almeitser, 2008). Etiologi karsinoma nasofaring sudah hampir dapat
dipastikan bahwa faktor pencetus terbesarnya ialah suatu jenis virus yang disebut virus
Epstein-Barr (Soepardi et al, 1993). Karena pada semua pasien nasofaring didapatkan
titer anti-virus Epstein-Barr (EB) yang cukup tinggi. Titer ini lebih tinggi dari titer orang
sehat, pasien tumor ganas leher dan kepala lainnya dan tumor organ tubuh lainnya,
bahkan pada kelainan nasofaring yang lain sekalipun
Patofisiologi
Sel abnormal membentuk sebuah kelompok dan berproliferasi secara abnormal,
membiarkan sinyal pengatur pertumbuhan dilingkungan sekitarnya sel. Sel
mendapatkan karakteristik invasive sehingga terjadi perubahan jaringan disekitar sel.
Sel menginfiltrasi jaringan dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh darah, yang
membawa sel ke area tubuh yang lain. Kejadian ini dinamakan metastasis (kanker
menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Syarat dan prinsip diet
Syarat :
Tabel 1 Skrining
Awal
No Pertanyaa Jawaban
n Ya Tidak
1 Apakah IMT < 20,5 atau LLA < 25 cm untuk wanita dan LLA < v
26,5
cm untuk pria?
2 Apakah pasien mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir? v
3 Apakah asupan makan pasien menurut dalam 1 minggu terakhir? v
4 Apakah pasien menderitaa penyakit berat (misal terapi intensif)? v
Keterangan :
Ya jika jawaban (Ya) pada beberapa pertanyaan, lanjutkan
skrining pada tabel 2
Tidak jika jawaban (Tidak) pada semua pertanyaan, lakukan
skrining kembali seminggu
Tanggal :18-03-2022 Pengambil Data : Farhan Dian R
Tabel 2 Skrining
Akhir
Status Penyakit berat (peningkatan
gizi kebutuhan)
Absen skor 0 Status gizi normal Absen skor 0 Kebutuhan gizi
normal
Ringan skor 1 BB turun >5% 3 bulan Ringan skor 1 Fraktur punggung,
terakhir atau asupan pasien kronik
makan <50-75% dari dengan komplikasi
kebutuhan normal akut : sirosis,
seminggu terakhir COPD,
hemodialisa kronik,
DM, kandungan
Sedang skor 2 BB turun >5% 2 bulan Sedang skor 2 Bedah mayor
terakhir abdomen, stroke,
IMT 18,5-20,5 + paru-paru berah,
keadaan umum kanker darah
memburuk atau asupan
makan <25-60% dari
kebutuhan
normal seminggu
terakhir
Berat skor 3 BB turun >5% 1 bulan Berat skor 3 Luka kepala,
terakhir transplantasi
IMT <18,5 + keadaan sumsum tulang,
umum memburuk atau pasien dalam
asupan makan <0-25% perawatan intensif
dari kebutuhan normal (APACHE >10)
seminggu terakhir
Skor : 0 + Skor : 3 Total Skor : 3
Umur : 8 Jika ≥70 tahun ditambah 1 total Koreksi Umur : 0
tahun skor
Keterangan :
Skor ≥ 3 resiko malnutrisi, perlu perencanaan gizi secara dini
Skor ≤ 3 tidak beresiko malnutrisi/bisa dilakukan skrining seminggi kemudian
terutama bagi pasien yang akan melakukan bedah mayor dan perlu dilakukan
perencanaan dukungan nutrisi yang baik untuk mencegah malnutrisi
Kesimpulan : Berdasarkan hasil skrining gizi yang telah ditetapkan, pasien berisiko
terhadap malnutrisi.
FORM PERENCANAAN NUTRITION CARE PROCESS
ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama (initial) : Tn. Y No RM : N/A
Umur : 47 th Ruang : N/A
Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl Masuk : N/A
Agama : Islam Tgl Kasus : 10 Juni 2022
Pekerjaan/Penghsilan : Petani Alamat : N/A
Pendidikan : SD Diagnosis : Cholecistektomi
Medis
(Cholelithiasis)
Aktivitas fisik : Bedrest Suku/Bangsa : N/A
2. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Ketika masuk ke RS dengan keluhan nyeri perut di ulu hati,
nyeri perut ± 1 bulan SMRS, mual. Kemudian pasien
mengaku pakaian terasa lebih longgar sejak op namun
pasien dan keluarga tidak tahu
Riwayat Penyakit Memiliki Riwayat HT sejak 4 tahun yang lalu
Dahulu
Riwayat Penyakit N/A
Keluarga
Riwayat Penyakit Cholecistektomi (Cholelithiasis)
Sekarang/Diagnosis
medis
3. Riwayat Gizi
Alergi/ pantangan Memiliki alergi terhadap udang
terhadap bahan
makanan tertentu
Diet yang pernah N/A
dijalankan
Kebiasaan makan Riwayatatau pola makan penderita adalah :
o Kebiasaan makan pasien adalah Nasi 3x/hr @2 ctg, Mie
instan 2x/bln @1mangkok,
o Biskuit roma kelapa 1x/mgg @5 keping,
o Soto 1x/hr @1mangkok. Singkong, ubi 1x/bln @3ptg kcl,
o Tempe 1x/hr @2 ptg sdg,
o Tahu 1x/hr @2 bj sdg,
o Ayam 3x/mgg @1 ptg sdg, Daging sapi 1x/mgg @2 ptg
sdg, Telur ayam/bebek 1x/mgg @1btr,
o Bayam 1x/mgg @1mangkok kcl, Wortel 2x/mgg @1
mangkok kcl,
o Pisang mas 1x/mgg @5bh, Buah naga 2x/mgg @1/2 bh,
Pepaya 1x/bln @1ptg sdg, Jeruk 1x/mgg @1bh, Minyak
2x/hr @1sdt,
o Teh manis 1x/hr @1gls, Susu bendera 2x/bln @1gls.
A. Antropometri
Berat badan (BB) : BB idaman/ideal : N/A
aktual
Estimasi BB
menggunakan
rumus
Formula
Crandal
= Laki-laki : -93,2 +
(3,29 x LLA) +
(0,43x TB)
= -93,2 + (3,29 x 32)
+ (0,43 x166)
= -93,2 + 105,28 +
71,38 = 83,46 kg
Tinggi Badan (TB) : N/A Cm IMT : N/A
Tinggi lutut : N/A Cm Rumus estimasi TB berdasar tinggi lutut : N/A
B. Biokimia
Pemeriksaan Kadar Rentang Normal Keterangan
Urin/darah
Albumin 4,5gr/dL 3,5-5 Normal
C. Clinic/Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum KU pasien sedang dengan kesadaran composmentis
Vital sign : Kadar Rentang Normal Keterangan
1. Tensi 140/90 mmHg <120/80- Tinggi
2. Respirasi 18x/menit 135/85mmHg Rendah
3. Nadi 80x/menit 28x/menit Normal
4. Suhu 60 – 100x/menit
36°C Normal (tidak
36,5 – 37,5˚C demam)
Kepala/abdomen/ekstrimitas N/A
dll
D. Dietary history
1. Kesimpulan berdasarkan riwayat gizi :
Pasien memiliki alergi terhadap udang. Untuk kebiasaan makan pasien sudah tergolong
baik, yaitu kebutuhan energi, protein (hewani dan nabati), lemak dan karbohidrat sudah
terpenuhi. Kebutuhan energi dan karbohidrat sudah terpenuhi dari nasi dengan asupan 2
centong dan konsumsi mie yang tergolong jarang yaitu 2x/bln saja, untuk lauk hewani dan
nabati juga sudah terpenuhi dari daging sapi, telur ayam/bebek, ayam, tempe dan tahu.
Pasien juga sudah lengkap mengonsumsi asupan serat dan vitamin dari sayur dan buah,
serta terkadang pasien mengonsumsi selingan seperti biskuit. Namun, untuk minuman
pasien suka mengonsumsi teh manis dan susu bendera yang mana kadar gulanya tinggi.
Alangkah lebih baiknya jika konsumsi minuman tersebut dikurangi. Untuk asupan sayur
dan buah juga sudah baik sehingga dapat dipertahankan
E. Medical History
1. Pemeriksaan Penunjang :
EKG dan USG tergolong upper dan lower abdomen
2. Terapi Medis :
Jenis Obat/ Fungsi Interaksi dengan Zat
tindakan Gizi
Esomeprazole Obat untuk mengobati penyakit Penurunan penyerapan
asam lambung atau mikronutrien, seperti zat
gastroesophageal reflux disease besi dan vitamin B12;
(GERD). Selain itu, obat ini juga serta peningkatan risiko
dapat digunakan untuk mengobati hipomagnesemia dan
sindrom Zollinger-Ellison, esofagitis hipokalsemia
erosif, atau tukak lambung.
Ketorolac Obat untuk meredakan nyeri Berinteraksi dengan
sedang hingga berat. Obat ini sering makanan dan alkohol
digunakan setelah operasi atau
prosedur medis yang bisa
menyebabkan nyeri.
Amlodipin Digunakan untuk mencegah Jika konsumsi Limau
beberapa jenis nyeri dada (angina). gedang (grapefruit) yang
berlebihan dapat
meningkatkan kadar
amlodipine dalam plasma.
1. Tujuan Diet :
1. Membantu mengurangi keluhan utama pasien yaitu mual, nyeri ulu hati dan nyeri
pada perut dengan memberikan makanan yang tidak memberatkan pasien
(makanan lunak)
2. Membantu menormalkan kadar pemeriksaan biokimia secara bertahan.
3. Memperbaiki asupan makan pasien agar seimbang dengan memberikan makanan
energi, protein, lemak dan KH cukup agar presentase asupannya memmenuhi
kebutuhan.
4. Memberikan makanan rendah natrium kepada pasien (tidak menambahkan garam).
2. Syarat/prinsip diet (plus jelaskan alasannya dan bahan makanan yang boleh dan tidak boleh
diberikan) :
• Energi diberikan sesuai kebutuhan
• Protein diberikan 25% dari kebutuhan energi.
• Lemak diberikan cukup
• Karbohidrat diberikan cukup.
• Cairan diberikan 30 ml/kgBB/hari
• Makanan diberikan porsi kecil tapi sering
• Makanan diberikan dalam bentuk cair.
Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
- Makanan yang dianjurkan
Karbohidrat: Nasi putih, nasi merah, kentang, talas, ubi, havermut, spageti,
roti.
Protein hewani: daging sapi tanpa lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan, telur
(kuning telur dibatasi maksimum 3 butir per hari).
Protein nabati: Tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai,
kacang polong
Sayuran: Kol, lobak, labu, pare, pepaya muda, rebung, terong, ketimun,selada,
bayam, bit, buncis, jagung muda, kacang panjang, daun katuk, kembang kol,
brokoli.
Lemak: minyak zaitun, minyak tak jenuh yaitu minyak jagung, minyak
kedelai.
Buah: semua buah yang dalam keadaan segar, yaitu pepaya, pisang, jeruk
manis, jeruk lemon, anggur, stroberi, kurma.
- Makanan yang tidak dianjurkan
Karbohidrat: Mie
Protein hewani: protein hewani yang diawetkan atau dikalengkan.
Protein nabati: protein nabati yang diawetkan atau dikalengkan.
Sayuran: Sayuran yang diawetkan atau dikalengkan.
Buah: Buah yang diawetkan atau dikalengkan/diasamkan (manisan/asinan
buah dan sebagainya).
Lemak: -
Kemenkes, 2018.
Cara pemberian : Oral Feeding dengan frekuensi makanan utama 3x dan selingan 3x
air 1200 0 0 0 0
6x pemberian