Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

Bedah (Digestif)

Disusun Oleh :

Farhan Dian Ramadhoni


(J310190066)

Shift : 6C

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
Definisi
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak
dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini merusak jaringan tubuh sehingga
menganggu fungsi organ tubuh yang terkena. Kanker disebut juga Neoplasma Maligna.
Neoplasma adalah massa jaringan yang dibentuk oleh sel-sel kanker, sedangkan
Maligna berarti ganas

Etiologi
Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti, tapi sering dikaitkan dengan
faktor lingkungan (polusi,bahan kimia, dan virus) dan makanan yang mengandung
bahan karsinogen (Almeitser, 2008). Etiologi karsinoma nasofaring sudah hampir dapat
dipastikan bahwa faktor pencetus terbesarnya ialah suatu jenis virus yang disebut virus
Epstein-Barr (Soepardi et al, 1993). Karena pada semua pasien nasofaring didapatkan
titer anti-virus Epstein-Barr (EB) yang cukup tinggi. Titer ini lebih tinggi dari titer orang
sehat, pasien tumor ganas leher dan kepala lainnya dan tumor organ tubuh lainnya,
bahkan pada kelainan nasofaring yang lain sekalipun
Patofisiologi
Sel abnormal membentuk sebuah kelompok dan berproliferasi secara abnormal,
membiarkan sinyal pengatur pertumbuhan dilingkungan sekitarnya sel. Sel
mendapatkan karakteristik invasive sehingga terjadi perubahan jaringan disekitar sel.
Sel menginfiltrasi jaringan dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh darah, yang
membawa sel ke area tubuh yang lain. Kejadian ini dinamakan metastasis (kanker
menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Syarat dan prinsip diet

Syarat :

 Energi diberikan sesuai kebutuhan

 Protein diberikan 25% dari kebutuhan energi.

 Lemak diberikan cukup

 Karbohidrat diberikan cukup.

 Cairan diberikan 30 ml/kgBB/hari

 Makanan diberikan porsi kecil tapi sering


 Makanan diberikan dalam bentuk cair.
Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
1. Makanan yang dianjurkan
Karbohidrat: Nasi putih, nasi merah, kentang, talas, ubi, havermut, spageti, roti.
Protein hewani: daging sapi tanpa lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan, telur (kuning
telur dibatasi maksimum 3 butir per hari).
Protein nabati: Tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, kacang
polong
Sayuran: Kol, lobak, labu, pare, pepaya muda, rebung, terong, ketimun,selada,
bayam, bit, buncis, jagung muda, kacang panjang, daun katuk, kembang kol, brokoli.
Lemak: minyak zaitun, minyak tak jenuh yaitu minyak jagung, minyak kedelai.
Buah: semua buah yang dalam keadaan segar, yaitu pepaya, pisang, jeruk manis,
jeruk lemon, anggur, stroberi, kurma.
2. Makanan yang tidak dianjurkan
Karbohidrat: Mie
Protein hewani: protein hewani yang diawetkan atau dikalengkan.
Protein nabati: protein nabati yang diawetkan atau dikalengkan.
Sayuran: Sayuran yang diawetkan atau dikalengkan.
Buah: Buah yang diawetkan atau dikalengkan/diasamkan (manisan/asinan buah dan
sebagainya).
3. Lemak: -
Refrensi :
Nishi S, Ubara Y, Utsunomiya Y, Okada K, Obata Y. (2016). Evidence-based clinical
practice guidelines for nephrotic syndrome 2014. Clin Exp Nephrol. 20: 342–370.
Suharyati, dkk. (2019). Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

FORMULIR NUTRITIONAL RISK SCREENING (NRS, 2002)

Tabel 1 Skrining
Awal
No Pertanyaa Jawaban
n Ya Tidak
1 Apakah IMT < 20,5 atau LLA < 25 cm untuk wanita dan LLA < v
26,5
cm untuk pria?
2 Apakah pasien mengalami penurunan BB dalam 1 bulan terakhir? v
3 Apakah asupan makan pasien menurut dalam 1 minggu terakhir? v
4 Apakah pasien menderitaa penyakit berat (misal terapi intensif)? v
Keterangan :
Ya jika jawaban (Ya) pada beberapa pertanyaan, lanjutkan
skrining pada tabel 2
Tidak jika jawaban (Tidak) pada semua pertanyaan, lakukan
skrining kembali seminggu
Tanggal :18-03-2022 Pengambil Data : Farhan Dian R

Tabel 2 Skrining
Akhir
Status Penyakit berat (peningkatan
gizi kebutuhan)
Absen skor 0 Status gizi normal Absen skor 0 Kebutuhan gizi
normal
Ringan skor 1 BB turun >5% 3 bulan Ringan skor 1 Fraktur punggung,
terakhir atau asupan pasien kronik
makan <50-75% dari dengan komplikasi
kebutuhan normal akut : sirosis,
seminggu terakhir COPD,
hemodialisa kronik,
DM, kandungan
Sedang skor 2 BB turun >5% 2 bulan Sedang skor 2 Bedah mayor
terakhir abdomen, stroke,
IMT 18,5-20,5 + paru-paru berah,
keadaan umum kanker darah
memburuk atau asupan
makan <25-60% dari
kebutuhan
normal seminggu
terakhir
Berat skor 3 BB turun >5% 1 bulan Berat skor 3 Luka kepala,
terakhir transplantasi
IMT <18,5 + keadaan sumsum tulang,
umum memburuk atau pasien dalam
asupan makan <0-25% perawatan intensif
dari kebutuhan normal (APACHE >10)
seminggu terakhir
Skor : 0 + Skor : 3 Total Skor : 3
Umur : 8 Jika ≥70 tahun ditambah 1 total Koreksi Umur : 0
tahun skor
Keterangan :
Skor ≥ 3 resiko malnutrisi, perlu perencanaan gizi secara dini
Skor ≤ 3 tidak beresiko malnutrisi/bisa dilakukan skrining seminggi kemudian
terutama bagi pasien yang akan melakukan bedah mayor dan perlu dilakukan
perencanaan dukungan nutrisi yang baik untuk mencegah malnutrisi
Kesimpulan : Berdasarkan hasil skrining gizi yang telah ditetapkan, pasien berisiko
terhadap malnutrisi.
FORM PERENCANAAN NUTRITION CARE PROCESS

Program Studi Ilmu Gizi


Fakultas Ilmu Kesehatan UMS

Nama Mahasiswa : Farhan Dian Ramadhoni


Jenis Kasus : Bedah (Digestif)
Tanggal Pengumpulan : 17 juni
NIM : J310190066
Penilaian/komentar dosen :

ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama (initial) : Tn. Y No RM : N/A
Umur : 47 th Ruang : N/A
Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl Masuk : N/A
Agama : Islam Tgl Kasus : 10 Juni 2022
Pekerjaan/Penghsilan : Petani Alamat : N/A
Pendidikan : SD Diagnosis : Cholecistektomi
Medis
(Cholelithiasis)
Aktivitas fisik : Bedrest Suku/Bangsa : N/A

2. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Ketika masuk ke RS dengan keluhan nyeri perut di ulu hati,
nyeri perut ± 1 bulan SMRS, mual. Kemudian pasien
mengaku pakaian terasa lebih longgar sejak op namun
pasien dan keluarga tidak tahu
Riwayat Penyakit Memiliki Riwayat HT sejak 4 tahun yang lalu
Dahulu
Riwayat Penyakit N/A
Keluarga
Riwayat Penyakit Cholecistektomi (Cholelithiasis)
Sekarang/Diagnosis
medis

3. Riwayat Gizi
Alergi/ pantangan Memiliki alergi terhadap udang
terhadap bahan
makanan tertentu
Diet yang pernah N/A
dijalankan
Kebiasaan makan Riwayatatau pola makan penderita adalah :
o Kebiasaan makan pasien adalah Nasi 3x/hr @2 ctg, Mie
instan 2x/bln @1mangkok,
o Biskuit roma kelapa 1x/mgg @5 keping,
o Soto 1x/hr @1mangkok. Singkong, ubi 1x/bln @3ptg kcl,
o Tempe 1x/hr @2 ptg sdg,
o Tahu 1x/hr @2 bj sdg,
o Ayam 3x/mgg @1 ptg sdg, Daging sapi 1x/mgg @2 ptg
sdg, Telur ayam/bebek 1x/mgg @1btr,
o Bayam 1x/mgg @1mangkok kcl, Wortel 2x/mgg @1
mangkok kcl,
o Pisang mas 1x/mgg @5bh, Buah naga 2x/mgg @1/2 bh,
Pepaya 1x/bln @1ptg sdg, Jeruk 1x/mgg @1bh, Minyak
2x/hr @1sdt,
o Teh manis 1x/hr @1gls, Susu bendera 2x/bln @1gls.

Makanan yang disukai N/A

Suplementasi gizi N/A

Cara pengolahan N/A


makanan
Gangguan fungsi Mual : √
gastrointestinal Muntah : N/A
Nyeri ulu hati √
Anoreksia : N/A
Diare : N/A
Konstipasi : N/A
Perubahan pengecapan/penciuman : N/A
Gangguan mengunyah: N/A
Gangguan menelan : N/A
Lain-lain: Nyeri pada perut dan merasa pakaian terasa longgar

Perubahan berat N/A


badan
Lain-lain N/A
BAGIAN 1. NUTRITION ASSESMENT

A. Antropometri
Berat badan (BB) : BB idaman/ideal : N/A
aktual
Estimasi BB
menggunakan
rumus
Formula
Crandal
= Laki-laki : -93,2 +
(3,29 x LLA) +
(0,43x TB)
= -93,2 + (3,29 x 32)
+ (0,43 x166)
= -93,2 + 105,28 +
71,38 = 83,46 kg
Tinggi Badan (TB) : N/A Cm IMT : N/A
Tinggi lutut : N/A Cm Rumus estimasi TB berdasar tinggi lutut : N/A

Rentang lengan : 26 Cm Rumus estimasi TB berdasar rentang lengan :


Perkiraan TB dengan ULNA dari Hayperuma :
Laki-laki : 97,252 + (2,645 x 26)
: 97,252+ 68,77 = 166,022 (166 cm)

Lingkar lengan atas : 32 Cm


(LLA) %LLA : = 99,38% (Gizi Baik)
(Cagi Azura, 2019)
Lingkar pinggang : N/A Cm Rasio lingkar pinggang/pinggul : N/A

Lingkar pinggul : N/A Cm

Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan antropometri:


Menurut WHO, 2000 berdasarkan pengukuran antropometri, untuk IMT tidak dapat
diketahui sebab tidak ada berat pasti antara tinggi badan dan berat badan. Namun jika
dihitung melalui presentase LLA maka dihasilkan bahwa status gizi Tn. Y normal
(99,38%) sebab rentang gizi baik adalah berada pada presentase 85-110%. Kemudian
menggunakan panjang LLA didapatkan estimasti berat badan Tn. Y yaitu 83,46 kg

B. Biokimia
Pemeriksaan Kadar Rentang Normal Keterangan
Urin/darah
Albumin 4,5gr/dL 3,5-5 Normal

K 3,48 mmol/L 3,6-5 Rendah

Limfosit 43,20% 25-33% Tinggi

Bilirubin direk 0,36 mg/dL <0,4 mg/dL Normal

Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan biokimia :


Berdasarkan pemeriksaan laboratorium biokimia, Menurut Buku Cagi Azura 2019, pada
hasil pemeriksaan terdapat beberapa permasalahan yaitu kadar rendah pada kadar K
rendah (3,48 mmol/L) berindikasi gangguan irama jantung (aritmia) Kesemutan atau mati
rasa. Konstipasi. Otot tubuh melemah atau kram. Kemudian juga terdapat kadar yang
tinggi yaitu limfosit (43,20%) sehingga berindikasi adanya infeksi, termasuk yang
disebabkan virus atau bakteri. Kemudian untuk kadar albumin normal (4,5 gr/dL) dan
kadar bilirubin direk juga normal (0,36 mg/dL).

C. Clinic/Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum KU pasien sedang dengan kesadaran composmentis
Vital sign : Kadar Rentang Normal Keterangan
1. Tensi 140/90 mmHg <120/80- Tinggi
2. Respirasi 18x/menit 135/85mmHg Rendah
3. Nadi 80x/menit 28x/menit Normal
4. Suhu 60 – 100x/menit
36°C Normal (tidak
36,5 – 37,5˚C demam)
Kepala/abdomen/ekstrimitas N/A
dll

Kesimpulan tatus gizi berdasarkan pemeriksaan Clinik/fisik :


Berdasarkan hasil pemeriksaan klinik fisik, kesan umum pasien adalah sedang dengan
kesadaran composmentis. Menurut Depkes, 2008 pada vital sign didapatkan hasil pada
tekanan darah tergolong tinggi sehingga beresiko hipertensi (140/90 mmHg), respirasi
rendah (18x/mnt), nadi normal (80x/mnt) dan suhu juga normal (36ºC)

D. Dietary history
1. Kesimpulan berdasarkan riwayat gizi :
Pasien memiliki alergi terhadap udang. Untuk kebiasaan makan pasien sudah tergolong
baik, yaitu kebutuhan energi, protein (hewani dan nabati), lemak dan karbohidrat sudah
terpenuhi. Kebutuhan energi dan karbohidrat sudah terpenuhi dari nasi dengan asupan 2
centong dan konsumsi mie yang tergolong jarang yaitu 2x/bln saja, untuk lauk hewani dan
nabati juga sudah terpenuhi dari daging sapi, telur ayam/bebek, ayam, tempe dan tahu.
Pasien juga sudah lengkap mengonsumsi asupan serat dan vitamin dari sayur dan buah,
serta terkadang pasien mengonsumsi selingan seperti biskuit. Namun, untuk minuman
pasien suka mengonsumsi teh manis dan susu bendera yang mana kadar gulanya tinggi.
Alangkah lebih baiknya jika konsumsi minuman tersebut dikurangi. Untuk asupan sayur
dan buah juga sudah baik sehingga dapat dipertahankan

2. Hasil Recall 24 jam diet: Rumah/Rumah Sakit


Tanggal : N/A
Diet RS : Diet Pasca-Bedah II dan Diet Rendah Garam III (≤1200 mg/hari)

Implementasi Energi Protein Lemak KH Na (mg) Cairan


(Kcal) (g) (g) (g) (ml)
Asupan Oral 710,9 kal 28,44 gr 35,03 gr 72,35 gr N/A N/A
Asupan Enteral N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Parrenteral N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Kebutuhan 2503,8 83,46 gr 69,55 gr 344,27 gr ≤1200 ≤2500 ml
kal mg/hari

% Asupan 28,39% 34,08% 50,37% 21,02% N/A N/A


Kesimpulan berdasarkan recall 24 jam :
Berdasarkan kebutuhan recall 24 jam, semua asupan yang dikonsumsi pasien tergolong
defisit tingkat berat. Mulai dari energi (28,39%), protein (34,08%), lemak (50,37%) dan KH
(21,02%). Menurut (WNPG, 2012) asupan dikatakan normal jika berada pada rentang
presentase 90-110% dan seseorang dikatakan mengalami defisit berat jika asupannya
<70%. Oleh karena itu, untuk semua asupan belum ada yang memenuhi sehingga perlu
adanya perbaikan pola makan kepada pasien.

E. Medical History
1. Pemeriksaan Penunjang :
EKG dan USG tergolong upper dan lower abdomen
2. Terapi Medis :
Jenis Obat/ Fungsi Interaksi dengan Zat
tindakan Gizi
Esomeprazole Obat untuk mengobati penyakit Penurunan penyerapan
asam lambung atau mikronutrien, seperti zat
gastroesophageal reflux disease besi dan vitamin B12;
(GERD). Selain itu, obat ini juga serta peningkatan risiko
dapat digunakan untuk mengobati hipomagnesemia dan
sindrom Zollinger-Ellison, esofagitis hipokalsemia
erosif, atau tukak lambung.
Ketorolac Obat untuk meredakan nyeri Berinteraksi dengan
sedang hingga berat. Obat ini sering makanan dan alkohol
digunakan setelah operasi atau
prosedur medis yang bisa
menyebabkan nyeri.
Amlodipin Digunakan untuk mencegah Jika konsumsi Limau
beberapa jenis nyeri dada (angina). gedang (grapefruit) yang
berlebihan dapat

meningkatkan kadar
amlodipine dalam plasma.

Condesartan Obat untuk menurunkan tekanan Menurut beberapa studi,


darah pada hipertensi. Obat ini juga obat ini jika dikonsumsi
digunakan dalam pengobatan gagal bersamaan dengan
jantung. suplemen tinggi kalium
dapat meningkatkan
kadar kalium di dalam
darah.
Sumber :
Bakris GL, et al. (2000). ACE inhibition or Angiotensin Receptor Blockade : Impact on
Potassium in Renal Failure. Kidney International, 58 : 2084-2092.

Medscape. (2022) esomeprazole (Rx, OTC)

BAGIAN 2. NUTRITION DIAGNOSIS


NC. 1.4. Perubahan fungsi gastrointestinal. Berkaitan dengan adanya gangguan serta
penurunan fungsi kerja lambung. Dibuktikan dengan keluhan utama pasien yaitu mual, nyeri ulu
hati dan nyeri pada perut
NC. 2.2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi. Berkaitan dengan obat-obatan yang dapat
mempengaruhi metabolisme zat gizi. Dibuktikan dengan hasil pemeriksaan biokimia rendah
pada kadar K (3,48 mmol/L) dan kadar limfosit tinggi (43,20%).
NI. 2.1. Asupan oral inadekuat. Berkaitan dengan ... Dibuktikan dengan hasil presentase recall
24 jam yaitu energi (28,39%), protein (34,08%), lemak (50,37%), dan KH (21,02%).
NI 5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi natrium Berkaitan dengan pasien mengalami hipertensi
dibuktikan dengan kadar tekanan darah pasien 140/90 mmHg yang dikategorikan tinggi.

BAGIAN 3. NUTRITION INTERVENSION

A. Rencana Asuhan Gizi

1. Tujuan Diet :

1. Membantu mengurangi keluhan utama pasien yaitu mual, nyeri ulu hati dan nyeri
pada perut dengan memberikan makanan yang tidak memberatkan pasien
(makanan lunak)
2. Membantu menormalkan kadar pemeriksaan biokimia secara bertahan.
3. Memperbaiki asupan makan pasien agar seimbang dengan memberikan makanan
energi, protein, lemak dan KH cukup agar presentase asupannya memmenuhi
kebutuhan.
4. Memberikan makanan rendah natrium kepada pasien (tidak menambahkan garam).

2. Syarat/prinsip diet (plus jelaskan alasannya dan bahan makanan yang boleh dan tidak boleh
diberikan) :
• Energi diberikan sesuai kebutuhan
• Protein diberikan 25% dari kebutuhan energi.
• Lemak diberikan cukup
• Karbohidrat diberikan cukup.
• Cairan diberikan 30 ml/kgBB/hari
• Makanan diberikan porsi kecil tapi sering
• Makanan diberikan dalam bentuk cair.
Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
- Makanan yang dianjurkan
Karbohidrat: Nasi putih, nasi merah, kentang, talas, ubi, havermut, spageti,
roti.
Protein hewani: daging sapi tanpa lemak, daging ayam tanpa kulit, ikan, telur
(kuning telur dibatasi maksimum 3 butir per hari).
Protein nabati: Tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai,
kacang polong
Sayuran: Kol, lobak, labu, pare, pepaya muda, rebung, terong, ketimun,selada,
bayam, bit, buncis, jagung muda, kacang panjang, daun katuk, kembang kol,
brokoli.
Lemak: minyak zaitun, minyak tak jenuh yaitu minyak jagung, minyak
kedelai.
Buah: semua buah yang dalam keadaan segar, yaitu pepaya, pisang, jeruk
manis, jeruk lemon, anggur, stroberi, kurma.
- Makanan yang tidak dianjurkan
Karbohidrat: Mie
Protein hewani: protein hewani yang diawetkan atau dikalengkan.
Protein nabati: protein nabati yang diawetkan atau dikalengkan.
Sayuran: Sayuran yang diawetkan atau dikalengkan.
Buah: Buah yang diawetkan atau dikalengkan/diasamkan (manisan/asinan
buah dan sebagainya).
Lemak: -

3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi :


Perhitungan menurut buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi
Diet Pasca Bedah Hal 220
-Energi = 30 x BBA
= 30 x 83,46 = 2503,8 kal
=
-Protein cukup
= 1 gr/BBA
= 1 x 83,46 = 83,46 gr g
-Lemak cukup
= (25%xenergi)/9
= (25%x2503,8)/9 = 69,55 gr
-KH cukup
= (55%xenergi)/4
= (55%x2503,8)/4 = 344,27 gr g
- Vitamin C cukup 1000 mg/hari
- Vitamin A cukup 10.000 UL/hari
- Cairan cukup. Sebab kondisi pasien normal maka kebutuhan cairan ≤2500 ml
- Natrium diberikan rendah sebab pasien mengalami hipertensi ≤1200 mg/hari
Sumber:

Kemenkes, 2018.

4. Jenis Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian :


Jenis diet : Diet Pasca Bedah II dan Diet Rendah Garam III (≤1200 mg/hari)

Bentuk makanan : Cairan (susu, sari buah, dsb)

Cara pemberian : Oral Feeding dengan frekuensi makanan utama 3x dan selingan 3x

5. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Parameter Indikator Pengukuran Evaluasi Target
Anamnesis Keluhan utama Setiap hari oleh Membantu
(mual, nyeri ulu hati perawat/dokte meringankan
dan nyeri pada keluhan utama
perut) secara bertahap

Antropometri tinggi badan dan 3 hari sekali oleh Membantu


LLA ahli gizi dibantu mempertahankan
perawat status gizi agar
tetap normal karna
status gizinya
sudah baik
Biokimia K dan limfosit Pemeriksaan Membantu
laboratorium menormalkan kadar
terbaru oleh K dan limfosit
petugas secara perlahan
medis/dokter dan bertahap.

Fisik/klinis Tekanan darah, Setiap hari Membantu


respirasi. (dilakukan oleh menormalkan kadar
perawat atau tekanan darah dan
dokter) respirasi tubuh
pasien secara
bertahap.
Dietary History Energi, protein, Recall 24 jam Sesuai rentang
lemak, karbohidrat (dilakukan oleh ahli kebutuhan
gizi) E :2253,42-2754,18
kal
P : 75,114-91,81 gr
L : 62,595-76,505 gr
K : 309,843-378,69
gr

6. Rencana Konsultasi Gizi


Masalah Gizi Tujuan Materi Konseling Keterangan

Perubahan fungsi Membantu Bahan makanan apa a. Sasaran :


mengurangi keluhan saja yang dapat pasien dan
gastrointestinal keluarga
utama yaitu mual, dikonsumsi untuk
b. Media : food
nyeri ulu hati dan mengurangi mual,
model, leaflet
nyeri perut cara pengolahan terkait materi
(lebih baik makanan c. Durasi : 30
lunak) menit
Perubahan nilai Membantu Berapa kadar d. Tempat :
ruang bangsal
laboratorium tentang menormalkan kadar normalnya, makanan pasien
pemeriksaan biokimia pemeriksaan biokimia yang dianjurkan dan e. Metode :
(K, limfosit) secara bertahap tidak dianjurkan, diskusi dan
mempertahankan dampak jika tidak tanya jawab
segera diatasi
tekanan darah sampai
batas normal.
Asupan oral Membantu ▪ Berapa
inadekuat menormalkan presentase
asupan makan normal asupan
pasien sesuai energi, protein,
dengan presentase
kebutuhan agar lemak dan KH
tidak defisit ▪ Makanan yang
dianjurkan dan
tidak
dianjurkan
▪ Cara
pengolahan
(dianjurkan
untuk tidak
digoreng dan
bersantan)
▪ Berapa porsi
makan yang
baik agar
asupannya
sesuai

Penurunan Membantu o Berapa


mengurangi asupan
kebutuhan anjuran
natrium pada pasien
zat gizi natrium untuk mengurangi konsumsi
hipertensi natrium
penderita
hipertensi
o Bahan
makanan yang
dianjurkan dan
tidak
dianjurkan
o Akibat jika
kelebihan
natrium
Menu Hari ke-

Bahan Berat Energi Protein Lemak KH


Jam Hidangan
Makanan (g) (kkal) (g) (g) (g)
makanan Tepung 50 190,5 0,2 0,1 45,7
cair Maizena
Telur ayam 60 92,4 7,44 6,48 0,42

Tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75

Bayam 50 18,5 1,9 0,1 11,8

Jeruk 100 45 0,9 0,2 11,2

Susu skim 65 233,3 23,14 0,65 33,8

gula 80 315 0 0 73,2

Minyak zaitun 20 176,8 0 20 0

air 1200 0 0 0 0

6x pemberian

Jumlah total 1172 43,98 31,9 182,87

Kebutuhan (Sesuai peritungan) 1210,68 48,72 33,63 178,28

% jml total/kebutuhan 103% 90% 94% 102%

Anda mungkin juga menyukai