Anda di halaman 1dari 55

PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI PADA

PASIEN HEPATOSELULAR KARSINOMA


DENGAN MELENA PERIVARICEAL
DAN ANEMIA DI RUANG FLAMBOYAN 8
RSUD DR. MOEWARDI

Oleh:
Azzah Adillah
P23131115011
LATAR BELAKANG
Masalah gizi di Rumah Sakit dinilai sesuai kondisi
perorangan yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi proses penyembuhan.
Kecendrungan peningkatan kasus penyakit yang
terkait gizi (nutrition-related disease) pada semua
kelompok rentan mulai dari ibu hamil, bayi, anak,
remaja, hingga lanjut usia (lansia), memerlukan
penatalaksanaan gizi secara khusus.

Oleh karena itu, dibutuhkan pelayanan gizi


yang bermutu untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal
dan mempercepat penyembuhan.

2
﹡ Hati merupakan salah satu alat tubuh penting yang
berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein.

﹡ Sebagian besar hasil pencernaan setelah diabsorbsi,


langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah
menjadi bentuk lain yang diangkut ke bagian tubuh yang
membutuhkan.

3
﹡ Karsinoma hepatoseluler merupakan salah satu tumor yang
paling sering ditemukan di dunia. Tumor ini sangat
prevalen di daerah-daerah tertentu di Asia dan Afrika sub-
Sahara, tempat indensi tahunan mencapai 500 kasus per
100.000 populasi.

﹡ Dari seluruh keganasan hati, 80-90% adalah


KHS. Melena (berak darah) merupakan
keadaan yang diakibatkan oleh pendarahan
saluran cerna bagian atas (upper
gastrointestinal tract).

4
﹡ Hepatoma (karsinoma hepatoseluler) adalah kanker yang berasal dari
sel-sel hati. Hepatoma merupakan kanker hati primer yang sering
ditemukan. Tumor ini merupakan tumor ganas primer pada hati yang
berasal dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase
dari tumor jaringan lainnya(2).
﹡ Pasien dengan penyakit melena, anemia, hipoalbumin, dan gangguan
fungsi hati aklbat hepatoseluler karsinoma dapat mengakibatkan
malnutrisi, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan analisis
lebih lanjut mengenai penatalaksana diet yang harus dilakukan pada
pasien.

5
Rumusan Masalah

﹡ Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah


laporan ini yaitu bagaimana penatalaksanaan asuhan gizi
pada pasien melena perivariceal dengan anemia dan
hepatoselular karsinoma di ruang Flamboyan 8 Kamar 802-D
RSUD Dr. Moewardi

6
Tujuan

﹡ Tujuan Umum

﹡ Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan


diet pada pasien rawat inap dengan dengan
diagnosa hepatoma selular dengan melena
perivariceal dan anemia

7
a. Mahasiswa mampu melakukan skrinning gizi
b. Mahasiswa mampu mengumpulkan data umum pasien berupa biodata
pasien, data antropometri, data laboraturium, data klinis, data fisik, dan
data dietary history
c. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa medis
d. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa gizi
e. Mahasiswa mampu menerapkan terapi diet sesuai dengan keadaan
pasien
f. Mahasiswa mampu menganalisis perbandingan asupan makan pasien
selama di rumah sakit dengan kebutuhan pasien

8
g. Mahasiswa mampu melakukan konseling gizi
mengenai penyakit dan terapi diet pasien
h. Mahasiswa mampu merencanakan monitoring dan
evaluasi asupan makan dan terapi diet yang
diberikan

9
Jenis Data

Data Primer Data Sekunder


 Wawancara (data umum  Buku makanan pasien
pasien, keadaan sosek  Rekam medik (diagnosa medis
pasien, kebiasaan hidup penyakit, hasil laboraturium,
pasien, kebiasaan makan) pemeriksaan klinis, dan fisik
 Observasi pasien
 Pengukuran Antropometri
Pasien

10
Waktu dan Tempat
Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
﹡ Waktu pelaksanaan pengambilan
data studi kasus asuhan gizi pada
Tempat pelaksanaan
hepatoseluler karsinoma dengan
melena perivariceal dan anemia : pengambilan kasus mendalam di
Ruang Flamboyan 8 Kamar 802-D
﹡ Waktu Skrinning :
6 Oktober 2018 di RSUD Dr. Moewardi
﹡ Waktu Pelaksanaan :
﹡ 9 – 11 OKtober 2018

11
Manfaat

1. Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana pembelajaran tentang penatalaksanaan
terapi diet pada pasien rawat inap RSUD Dr. Moewardi

2. Bagi Pasien
Dapat menambah informasi tetang penatalaksanaan terapi
diet pada pasien hepatoseluler karsinoma dengan melena
perivariceal dan anemia.

12
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. PM
TTL : 4 September 1958
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pringgading RT/RW: 03/8 Setabelan Banjarsari
Surakarta Jawa Tengah
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Ruang Perawatan : Flamoyan 8 (Kamar 802 –D)
Tanggal Masuk RS : 4 Oktober 2018
Tanggal Kasus : 6 Oktober 2018
Nomor RM : 01431393
13
Diagnosa Utama : Hepatoseluller Carsinoma
Diagnosa Masuk : Melena Perivariceal

14
Hello!
I am Jayden Smith
I am here because I love to give
presentations.
You can find me at @username
15
Hasil Skrinnig
Tabel 1. Skrining Gizi Awal
Jawaban
No Kriteria
Ya Tidak
Apakah IMT <18,5 atau √
LLA < 23,5 cm untuk
1.
wanita dan LLA <26,1
cm untuk pria?
Apakah pasien √
mengalami kehilangan
2.
BB dalam 3 bulan
terakhir?
Apakah asupan makan √
3. pasien menurun 1
minggu terakhir?
Apakah pasien dengan √
4. penyakit berat? (ICU
atau terapi intensif)
Keterangan:
Ya : Jika jawban (ya) pada salah satu atau lebih pertanyaan, lanjutkan pada skrining lanjut.
Tidak : Jika jawaban (tidak) pada semua pertanyaan, lakukan skrining kembali seminggu kemudian. Jika
pasien ada jadwal bedah mayor, sebaiknya direncanakan pemberian nutrisi yang baik untuk
menghindari terjadinya malnutrisi

16
Tabel 2. Skrining Lanjut 1
Skor Kriteria Ket.
Absen Status Gizi Normal
(Skor 0)
BB turun >5% dalam 3 bulan
terakhir atau asupan makan 50-
Ringan (Skor 1)
75% dari kebutuhan normal
seminggu terakhir
BB turun >5% dalam 2 bulan √
terakhir atau IMT 18,5-20,5 atau
Sedang (Skor 2) asupan makan 25-50% dari
kebutuhan normal seminggu
terakhir
BB turun >5% dalam 1 bulan
(>15% dalam 3 bulan) atau IMT
Berat (Skor 3) <18,5 + keadaan umum
memburuk atau asupan makan 0-
25% dari kebutuhan

17
Tabel 3. Skrining Lanjut 2
Penyakit Berat (≈Peningkatan
Skor Ket.
Kebutuhan)
Absen Kebutuhan Gizi Normal
(Skor 0)
Fraktur pinggang*, pasien kronis √
dengan komplikasi akut (sirosis
Ringan (Skor 1) hati*, CAPD*, hemodialisa kronik,
diabetes, kanker)
Bedah perut mayor*, stroke*,
Sedang (Skor 2) pneumonia berat, kanker darah
Cedera kepala*, transplantasi
Berat (Skor 3) sumsum tulang belakang*, pasien
rawat intensif (APACHE>10)

﹡ Kesimpulan:
﹡ Berdasarkan hasil skrinning gizi menggunakan NRS diketahui skor pasien
Ny. PM adalah 3. Hal ini menandakan adanya resiko malnutrisi dengan
penyakit tertentu, sehingga pasien membutuhkan penanganan dengan diit
sesuai dengan penyakitnya. Jika hasil skrinning mengidentifikasi seseorang
berisiko, maka harus dirujuk untuk dilakukan pengkajian selanjutnya.

18
Data Asessment Gizi
1. Pengkajian Data Dietary History atau Riwayat Makan
Pasien SMRS
 Makanan pokok 3 kali sehari: bubur sumsum 2-3 sdm)
 Protein hewani pasien: daging ayam 1-3 kali seminggu (1
potong)
 Protein nabati : tahu dan tempe 1 kali sehari (1 potong)
 Sayuran bening bayam, wortel, kangkung, daun singkong,
daun ubi jalar 2 kali sehari (1 centong)
 Buah jeruk dan pisang 1 kali sehari (1 buah)
 Gula 1 kali sehari 2 sdm

19
Data Kuantitatif Food Frequency
Sumber Porsi Berat Energi Protein Lemak KH (g)
Makanan (P) (gram) (Kkal) (g) (g)
Makanan 1 50 175 4 - 40
Pokok
Lauk Hewani 1 50 95 10 6 -

Lauk Nabati 1 60 80 6 3 8

Sayuran 1 80 50 3 - 10
Buah 1 50 40 - - 10
Minyak 1 5 45 - 5 -
Total 485 23 14 68
Kebutuhan 1687,4 63,27 37,49 274,2
% Asupan 28,7 36,3 37,34 24,79
Kategori DTB DTB DTB DTB

20
Pengkajian Data Riwayat Gizi Sebelum
Pelayanan
Zat gizi Asupan Kebutuhan % Keterangan
(Oral+Enter
al)
Energi 539,9 kkal 1687,4 kkal 31,9 % DTB

Protein 67,4 gr 84,37 gr 79,88 % DTS

Lemak 11,9 gr 37,49 gr 31,2 % DTB

Karbohidrat 39,3 gr 247,2 gr 15,8 % DTB

﹡ Berdasarkan kajian riwayat makan pasien, persentase asupan energi


pasien 31,9%, asupan protein sebesar 79,88% termasuk defisit tingkat
sedang, asupan lemak pasien sebesar 31,2%, asupan karbohidrat
sebesar 15,8%. Dan asupan makan pasien termasuk defisit tingkat
berat untuk energi, lemak, dan karbohidrat.
21
Data Antropometri
﹡ Berat Badan : 50 kilogram
﹡ Tinggi Badan : 160 centimeter
﹡ LLA : 22,3 centimeter ﹡ Kesimpulan:
﹡ LLA/U : 73,59% (Gizi Kurang) ﹡ Berdasarkan hasil
﹡ IMT : 19,53 kg/m2 perhitungan yang
﹡ Berat Badan Ideal: (TB – 100) – 10% dari (TB dilakukan dapat diketahui
– 100) bahwa status gizi pasien
berdasarkan perhitungan
﹡ : (160- 100) – 10% dari (160- IMT pasien masih
100) tergolong Gizi Normal.
﹡ : 60 – 6
﹡ : 54 kg

22
Data Biokima Sebelum Pelayanan
(4,7 Oktober 2018)
4 Okt Parameter Hasil Nilai Normal Keterangan
2018 Hemoglobin 5,6 g/dl 12,0-15,6 Rendah

Hematokrit 19 % 33-45 Rendah


Leukosit 16,9 rb/ul 4,5-11,0 Tinggi
Trombosit 243rb/ul 150-450 Normal
Eritrosit 2,20 jt/ul 4,10-5,10 Rendah
Albumin 2,7 g/dl 3,2-4,6 Rendah
Kreatinin 1,2 g/dl 0,6-1,2 Normal
Ureum 79 mg/dl <50 Tinggi

Kalium Darah 3,9 mg/dl 3,7-5,4 Normal


Natrium Darah 120 mmol/L 136-145 Rendah
Calsium Ion 1,06 mmol/L 1,17-1,29 Rendah
SGPT 48 u/l <34 Tinggi
SGOT 143 u/L <31 Tinggi
Gula Darah 60-140 Normal
Sewaktu 98 mg/dl
23
7 Okt
2018

Parameter Hasil Nilai Normal Keterangan


12,0-15,6 Rendah
Hemoglobin 7,3 g/dl
23 33-45 Rendah

Hematokrit
Leukosit 18 rb/ul 4,5-11,0 Tinggi
Trombosit 194 rb/ul 150-450 Normal
Eritrosit 2,59 juta/ul 4,10-5,10 Rendah

24
﹡ Kesimpulan:
﹡ Dari hasil pemeriksaan laboraturium yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami anemia, hipoalbumin, hiponatremia,
leukositosis, dan nilai SGPT dan SGOT tinggi terkait
adanya gangguan fungsi hati.

25
Data Fisik dan Klinis
﹡ Data Tanggal 7 Oktober 2018
﹡ KU: lemah dan lemas
﹡ Kesadaran: compomentis
﹡ Pasien mengatakan BAB masih hitam
﹡ Pasien masih mampu makan melalui oral dan terpasan
infus dextrose 5% 500 ml/ 8 jam, aminofuhsin 500 ml

26
Data Klinis

﹡ Kesimpulan:
﹡ Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis pada tanggal
10 Oktober 2018 dapat diketahui bahwa tekanan
darah tinggi (hipertensi), sedangkan respirasi dan
suhu pasien tergolong normal, nadi dalam kategori
takikardia. 27
Data Riwayat Penyakit Pasien
Keluhan Utama: BAB Hitam sejak 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien diantarkan keluarganya dengan keluhan utama BAB hitam,
lengket. Selain itu pasien juga mengeluhkan lemas yang terjadi seluruh
tubuh. Lemas yang dirasakan membuat pasien hanya berbaring di tempat
tidur. Aktivitas terganggu dan berkurang. Lemas tidak membaik dengan
minum air manis. Lemas disertai dengan rasa kebas pada tangan dan kaki,
serta pandangan berkunang-kunang.
Pasien juga mengeluhkan terdapat luka pada bokong. Luka yang
disebabkan oleh pasien yang hanya terbaring di tempat tidur. Selama
sakit, pasien selalu mengeluhkan mual, disertai muntah. Minum juga
berkurang. Pasien memiliki kanker hati dan juga mendapatkan terapi
tambah darah karena kurang darah.
28
Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien merupakan ibu dari empat orang anak dan
seorang nenek dari tiga orang cucu. Saat ini pasien
tinggal bersama anak ke tiganya. Pasien masuk ke
RSUD Dr. Moewardi dengan pembayaran BPJS Kelas III.
Pasien berasal dari suku Jawa.

29
Data Terapi Obat
Nama Obat Fungsi Interaksi
Propanolol 10 mg/12 jam Oba beta- blocker dengan fungsi Detak jantung melambat,
untuk menangani tekanan darah gangguan tidur, sesak napas,
tinggi, detak jantung tak teratur, tangan dan kaki terasa dingin
gemetar (tremor), dan kondisi
lainnya.
Furosemide Obat untuk mengurangi cairan Tidak ada interaksi antara zat gizi
berlebih dalam tubuh (edema) dengan furosemide
yan gdisebabkan oleh kondisi
seperti gagal jantung, dan
penyakit hati
Lactulax Syrup Obat yang bekerja dengan cara Tidak ada interaksi antara zat gizi
menarik feses menjadi lebih dengan lactulax syrup
lunak, menguba keasaman feses,
serte mencegah pertumbuhan
bakteri dalam usus.

30
Omeprazole Obat yang mampu menurunkan Tidak ada interaksi antara zat gizi
kadar asam lambung dan dengan omeprazole
mengobati beberapa kondisi,
yaitu nyeri ulu hati,
gastroesophageal reflux disease
(GERD)
Metronidazole Obat antimikroba yang digunakan Tidak ada interaksi antara zat gizi
untuk mengobati berbagai dengan metronidazole
macam infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme protozoa
dan bakteri anaerob

Ampicillin Merupakan antibiotic yang Tidak ada interaksi antara zat gizi
digunakan untuk mencegah dan dengan ampicillin
mengobati infeksi saluran
pernapasan, infeksi saluran
kemih

31
Aminofuhsin hepar Efek hepaprotektor dan flebitis
meningkatkan regenerasi sel
hati

Dextrose 5% Infus yang mengandng glukosa Tidak ada interaksi antara zat
dan berfungsi untuk gizi dengan dextrose
memberikan kalori pada tubuh

32
Diagnosa Gizi
1. NI – 2.1 : Asupan oral inadequate berkaitan dengan
gangguan gastrointestinal selama di RS ditandai dengan
asupan hasil recall energi sebesar 31,9 %, protein sebesar
79,88 %, lemak sebesar 31,2 %, karbohidrat 15,8 %
2. NC – 1.4 Gangguan fungsi gastrointenstinal pada pasien
berkaitan dengan kondisi pasien mual, muntah, dan adanya
luka saluran cerna ditandai dengan melena
3. NC – 2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait zat gizi
khusus berkaitan dengan adanya luka pada saluran cerna
ditandai dengan nilai Hemoglobin sebesar 7,3 g/dl

33
4. NC – 2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait zat gizi
khusus berkaitan dengan adanya penyakit hati dan
kondisi malnutrisi ditandai oleh nilai laboraturium
albumin sebesar 2,7 g/dl
5. NC – 3.1 Status Gizi Kurang berkaitan dengan sakit yang
dialami ditandai dengan nilai LLA/U sebesar 73,59 %
6. NC – 3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
berkaitan dengan penurunan napsu makan ditandai
dengan penurunan berat badan sebesar 3 kilogram

34
Perencanaan Intervensi Gizi

Tujuan Diit
1. Memberikan makanan yang mudah dicerna oleh
pasien
2. Meningkatkan asupan makan secara bertahap
dengan porsi kecil tapi sering sesuai dengan
kebutuhan
3. Meningkatkan hasil nilai laboraturium hemoglobin
4. Meningkatkan hasil nilai laboraturium albumin
5. Memberikan makanan sesuai kondisi pasien
6. Mempertahankan berat badan agar tidak
mengalami penurunan yang tidak diharapkan
35
Prinsip dan Syarat Diet
﹡ Diberikan diet hati sesuai dengan perhitungan Haris Benedict
﹡ Protein tinggi, diberikan 15% dari total kebutuhan energi total
﹡ Lemak cukup, yaitu 20% dari total kebutuhan energi
﹡ Karbohidrat diberikan sebanyak sisa dari kebutuhan energi
total
﹡ Kebutuhan Vitamin khususnya vitamin C cukup terkait anemia
﹡ Kebutuhan mineral khususnya zat besi (Fe) cukup terkait
anemia

36
Preskripsi Diet
Jenis Diet: Diet Hati
Nilai Gizi
Bentuk Makanan: Cair • Energi : 1687,4 kkal
Cara Pemberian: • Protein: 84,37 gram
melalui pipa NGT, 3 kali • Lemak: 37,49
pemberian makanan
• Karbohidrat :274,2 gram
utama dan 3 kali
makanan selingan • Vitamin A : 454,5 mg
• Vitamin B12: 2,18 mcg
• Vitamin C: 67,5 mg
• Vitamin Fe: 10,9 mg

37
Rencana Monitoring dan Evaluasi
Gizi
Parameter yang dimonitoring Waktu Metode yang Target pencapaian
digunakan
Asupan makan Setiap hari Recall dan comstock Asupan makan selama 3
hari pelayanan menjadi
≥80%

Nilai lab Setiap hari Pengamatan hasil lab di Peningkatan pada nilai lab
Albumin, Hemoglobin, dan rekam medis albumin, hemoglobin, dan
Natrium darah natrium
Tekanan darah Setiap hari Pengamatan hasil lab di Perubahan tekanan darah
rekam medis menjadi normal

Kondisi fisik Setiap hari Pengamatan hasil lab di BAB Hitam, sesak napas,
rekam medis dan tanya mual dan muntah

38 jawab berkurang
Implementasi Intervensi Gizi
Tgl 9 Okt 2018 Tgl 11 Okt 2018
Tgl 10 Okt 2018
Pagi: Tim Saring Pagi: Susu
Pagi: Susu
Snack: Mega Hepatosol
Hepatosol
mendung Snack: Zonde DH
Snack: Zonde DH
Siang: Zonde DH Siang: Zonde DH
Siang: Zonde DH
Sore: Zonde SH Snack Sore: Zonde
Snack Sore: Zonde
Snack Sore: Susu DH
DH
Hepatosol Sore: Zonde DH
Sore: Zonde DH
Snack Malam:
Snack Malam:
Susu Hepatosol
Susu Hepatosol

39
Monitoring dan Evaluasi
Asupan
Energi Protein Lemak KH Fe
Tanggal Kkal gram gram gram gram
9 Oktober 2018 637,5 29,26 26,95 71,64 9,6
Kebutuhan 1687,4 63,27 37,4 274,2 10,9
% Asupan 37,7 46,24 72,05 26,12 88
10 Oktober 2018 865 42,9 32,5 103,35 13,13

Kebutuhan 1687,4 63,27 37,4 274,2 10,9


% Asupan 51,26 67,8 86,89 37,69 120,45
11 Oktober 2018 990 49,11 37,2 118,29 15

Kebutuhan 1687,4 63,27 37,4 274,2 10,9


% Asupan 58,6 77,6 99,46 43,14 137,6
Rata- rata asupan 830,8 40,42 32,2 97,76 12,5

Kebutuhan 1687,4 63,27 37,4 274,2 10,9


% Asupan 49,23 63,88 86,09 35,65 114,67
Kategori DTB DTB Normal DTB Normal

40
Kesimpulan

﹡ Berdasarkan kajian diatas, saat


pelayanan asupan energi, protein, dan
Cut Off Points Mneurut
karbohidrat masih dalam kategori Depkes (2000)
defisit tingkat berat. Sedangkan asupan Di Atas Normal (DAN) :
lemak dan mineral Fe termasuk dalam > 120%
Defisit Tingkat Ringan (DTR):
kategori normal. Hal ini terjadi karena 90- 119 %
pasien mengeluhkan cepat kenyang Defisit Tingkat Sedang : 70 –
79,9 %
terutama pada saat asupan baru Defisit Tingkat Berat: < 70 %
mencapai 150 ml.

41
Energi

Tingkat Konsumsi Energi


120
100
80
60
40
20
0
10 11
9 Oktober
Oktober Oktober
2018
2018 2018
Asupan 37.7 51.26 58.6
Kebutuhan 100 100 100

42
Protein
Tingkat Konsumsi Protein
120

100

80

60

40

20

0
10 Okt 11 Okt
9 Okt 2018
2018 2018
Asupan 46.24 67.28 77.6
Kebutuhan 100 100 100
43
Lemak
Tingkat Konsumsi Lemak
120
100
80
60
40
20
0
10 Okt 11 Okt
9 Okt 2018
2018 2018
Asupan 72.25 86.89 99.46
Kebutuhan 100 100 100

44
Karbohidrat
Tingkat Konsumsi Karbohidrat
120
100
80
60
40
20
0
9 Okt 10 Okt 11 Okt
2018 2018 2018
Asupan 26.12 37.69 43.14
Kebutuhan 100 100 100

45
2. Status Gizi
Tanggal LLA Std. LLA LLA/U (%) Kategori
06 Oktober 22,3 cm 73,5 Kurang
2018
30,3
12 Oktober 22,5 74,2 Kurang
2018

﹡ Berdasarkan hasil monitoring tersebut menunjukkan


bahwa terjadi peningkatan ukuran LLA sebesar 0,2 cm
dan berdasarkan persentase indeks LLA/U status gizi
pasien berkategori gizi kurang.

46
3. Biokimia
Pemeriksaa 07/10/2018 12/10/2018 Satuan Rujukan Keterangan
n

Hemoglobin 7,3 9,7 g/dl 12,0-15,6 Rendah

Albumin 2,7 2,4 g/dl 3,2-4,6 Rendah

Natrium 120 127 Mmol/L 136-145 Rendah


darah

﹡ Berdasarkan data diatas, hasil laboraturium sebelum dan


sesudah pelayanan pasien menunjukan peningkatan untuk
hemoglobin walupun masih tergolong rendah. Pasien dibantu
dengan tranfusi darah 1 kantong per hari untuk membantu
menormalkan nilai lab darah.

47
4. Fisik dan Klinis
Tanggal Pemeriksaan Fisik
4 Oktober 2018 Compos mentis, sesak napas, mual, dan muntah, BAB Hitam

5 Oktober 2018 Compos mentis, sesak napas, mual, dan muntah, BAB Hitam

7 Oktober 2018 Compos mentis, sesak napas, mual, dan muntah, BAB Hitam

9 Oktober 2018 Compos mentis, sesak napas, mual, dan muntah, BAB tidak hitam

10 Oktober 2018 Compos mentis, sesak napas, mual, dan muntah, BAB tidak hitam

11 Oktober 2018 Compos mentis, sesak napas, mual, dan muntah, BAB tidak hitam

12 Oktober 2018 Somnolen, sesak napas, tidak mual, dan tidak muntah, BAB tidak hitam

48
﹡ Menurut data klinis pasien,
sebelum dan sesudah
dilakukan pelayanan data
klinis pasien mengalami
penurunan. Meskipun pada
data nadi dan suhu masih
tergolong normal, namun
untuk tekanan darah
terdapat penurunan secara
drastic yang menyebabkan
pasien hipotensi.

49
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis pasien, pasien didiagnosa
mengalami Melena Perivariceal dengan Anemia dan Hepatoseluller
karsinoma
2. Berdasarkan hasil skrinning gizi secara keseluruhan pasien
mendapatkan skor 3, kesimpulannya pasien berisiko malnutrisi
sehingga perlu mendapatkan asuhan gizi
3. Status gizi pasien berdasarkan indeks LLA/U mengalami
perubahan dari 22,3 cm (73,5%) menjadi 22,5 cm (74,2%) namun
pasien masih dikatakan gizi kurang
4. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, keadaan pasien masih
tergolong lemah, ditandai dengan pasien tidak dapat berinteraksi
dengan lancar dan pemasangan pipa NGT untuk memperoleh
asupan

50
5. Berdasarkan pemeriksaan klinis yang meliputi tekanan darah,
nadi, dan suhu tubuh, pasien mengalami naik turun dan dalam
kategori bipotensi
6. hasil pemeriksaan biokimia hemoglobin pasien mengalami
kenaikan, albumin mengalami penurunan, dan natrium mengalami
kenaikan.

51
7.Diagnosa Gizi yang ditegakkan adalah sebagai berikut:
﹡ Domain Intake
﹡ NI – 2.1 Asupan oral inadequat berkaitan dengan kesulitan menelan, mual dan muntah ditandai
dengan asupan energi sebesar 13,03%, protein sebesar 25,21%, lemak sebesar 29,09% dan karbohidrat
4,7%
﹡ Domain Klinis
﹡ NC – 1.4 Gangguan fungsi gastrointenstinal pada pasien berkaitan dengan kondisi pasien mual,
muntah, dan adanya luka saluran cerna ditandai dengan melena
﹡ NC – 2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan adanya luka pada
saluran cerna ditandai dengan nilai Hemoglobin sebesar 7,3 g/dl
﹡ NC – 2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan adanya penyakit hati
dan kondisi malnutrisi ditandai oleh nilai laboraturium albumin sebesar 2,7 g/dl
﹡ NC – 3.1 Status Gizi Kurang berkaitan dengan sakit yang dialami ditandai dengan nilai LLA/U sebesar
73,59 %
﹡ NC – 3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan penurunan nafsu makan
ditandai dengan penurunan berat badan sebesar 3 kilogram
52
8. Terapi diet yang diberikan adalah Zonde Diet Hati dengan energi sebesar 1687,4
kkal, protein sebesar 63,27 gram, lemak sebesar 37,7 gram dan karbohidrat
sebesar 274,2 gram
9. Berdasarkan hasil recall, asupan makan pasien selama 3 hari pelayanan
didapatkan rata-rata asupan energi sebesar 49,23%, asupan protein sebesar
63,8%, asupan lemak sebesar 89,09%, asupan karbohidrat sebesar 35,65%, dan
asupan Fe sebesar 114,67%
10.Materi yang disampaikan pada saat konseling dilaksanakan tanggal 12 Oktober
2018 adalah terapi Penatalaksanaan Diet Hati, dengan penambahan materi diet
anemia
11. Monitoring dan evaluasi yang dipantau untuk proses pemulihan yaitu asupan
makan pasien, pemeriksaan laboraturium, pemeriksaan klinis dan fisik dan
status gizi.

53
Saran
﹡ Pasien diharapkan dapat menjaga asupan makanannya dan dapat
dilakukan dengan cara memberikan makanan dengan porsi kecil tapi
sering.
﹡ Pasien sebaiknya mampu membuat/ menerapkan pembuatan sonde
dirumah, sehingga pasien tetap terjaga asupannya
﹡ Setelah pasien pulang dari rumah sakit yang diharapkan pasien
mematuhi diet yang sudah dianjurkan berdasarkan penyakit yang
diderita.
﹡ Keluarga tetap memotivasi pasien untuk makan/ adanya asupan yang
diperoleh, demi kesembuhan pasien selain dari obat-obatan yang
diminum.

54
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai