Disusun oleh:
NABILA NOOR RAMADHANI
17120060
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 1
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Mengetahui,
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 2
FORMULIR KASUS
A. SKRINING
FORMULIR NUTRITIONAL RISK SCREENING (NRS 2002)
Nama responden : Ny W
Umur : 62 tahun
Diagnosis medis : CKD Stage 5 Disertai Hipertensi
A. Skrining awal
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah IMT < 20,5 atau LLA < 25 cm untuk Wanita dan LLA < 26,3 cm untuk √
Pria?
2. Apakah pasien mengalami penurunan BB dalam 3 bulan terakhir? √
3. Apakah asupan makan pasien menurun dalam 1 minggu terakhir? √
4. Apakah pasien menderita penyakit berat (misal terapi intensif)? √
Keterangan :
Ya : Jika jawaban (Ya) pada beberapa pertanyaan, lanjutkan skrining pada tabel 2.
Tidak : Jika jawaban (tidak) pada semua pertanyaan, lakukan skrining kembali seminggu.
Tanggal :11 Februari 2021 Pengambil data : Nabila Noor Ramadhani
Risiko gizi didefinisikan dari status gizi dan risiko peningkatan kebutuhan yang disebabkan oleh
stres metabolisme karena kondisi klinik.
Perencanaan pemberian nutrisi diindikasikan pada semua pasien :
1) Kurang gizi berat (skor 3) atau
2) Sakit berat (skor 3)
3) Kurang gizi sedang + sakit sedang (skor 2 + 1), atau
4) Kurang gizi ringan + sakit sedang (skor 1 + 2)
Sumber : ESPEN Guidelines for Nutrition Screening 2002 yang telah dimodifikasi
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 4
B. ASSESSMEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
No Rekam Medis : 01.46.90.35
Ruang : Tidak ada
Tanggal masuk : Tidak ada
Tanggal kasus : 11 Februari 2021
Diagnosis medis : CKD Stage V Disertai Hipertensi
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 5
CH.2.2 Perawatan/Terapi Medis/Pengobatan
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Terapi medis yang pernah
dilakukan
(chemotherapy, dialysis,
CH-2.2.1 Tidak ada
penggunaan ventilator/oksigen,
radiasi, obat-obatan untuk
terapi dll)
Perawatan bedah
(coronary artery bypass, gastric
CH-2.2.2 bypass, bedah saluran Tidak ada
pencernaan, transpanlantasi
organ, dll.)
Perawatan paliatif/end life care
CH-2.2.3 (pasien/klien dengan kondisi Tidak ada
terminal atau mengancam jiwa)
Kesimpulan Riwayat Medis/Kesehatan Pasien/Klien dan Keluarga :
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan utama lemas, sesak nafas, mual dan muntah.
Sebelumnya, pasien memiliki riwayat penyakit terdahulu yakni asam urat dan hipertensi sejak
5 tahun yang lalu. Pasien sering mengeluhkan bahwa tekanan darah pasien sering tinggi,
kepala berputar-putar dan pasien tidak rutin berobat kecuali ada keluhan sakit kepala yang
dirasakan oleh pasien.
CH.3 Riwayat Sosial Pasien/Klien
CH.3.1 Riwayat Sosial Pasien/Klien
Kode
Jenis Data Hasil
IDNT
Faktor sosio ekonomi/penghasilan
keluarga
Rp. 100.000 – Rp. 150.000 dalam
CH-3.1.1
1 – 2 minggu.
(apakah ada mengalihkan uang
makan untuk kebutuhan lain)
CH-3.1.2 Situasi rumah/hidup
Tinggal bersama suami yang
bekerja sebagai tukang jahit,anak,
(tinggal sendiri/bersama
menantu dan 1 orang cucu
keluarga/tunawisma)
CH-3.1.3 Issue/masalah di rumah (bila ada) Tidak ada
CH-3.1.4 Dukungan sosial dan kesehatan
Keluarga
(keluarga/pengasuh/komunitas)
CH-3.1.5 Letak geografis rumah
Tidak ada
(perkotaan/pedesaan/pencahayaa
n dan sanitasi rumah)
CH-3.1.6 Pekerjaan/kesibukan Ibu Rumah Tangga
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 6
CH-3.1.7 Agama Tidak ada
CH-3.1.8 Riwayat krisis terakhir
Tidak ada
(kehilangan pekerjaan/kehilangan
anggota keluarga/trauma/bedah)
CH-3.1.9 Tingkat stres sehari-hari
Tidak ada
(apakah ada tekanan mental,
rendah/sedang/tinggi))
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 7
(Gambaran makanan minuman yang biasa disediakan atau dikonsumsi, diet masalalu yang dijalani
atau preskripsi diet/konseling yang pernah diterima, serta lingkungan makan)
Kode Data Hasil
IDNT
FH-2.1 Riwayat Diet Frekuensi makan 3x kali/hari
(riwayat pola
Makanan pokok:
makan)
Nasi 3 x/hr @ 2 ctg
Singkong 3x/mg @ 1 ptg
Ubi rebus 3x/mg @ 1 ptg
Lauk hewani :
daging ayam 3 x /mg @ 1 ptg
Telur 3 x /mg @ 1 btr
Lauk nabati :
Tempe 2 x /hr @ 2 ptg
Tahu 2 x /hr @ 2 ptg
Sayur :
Sayur daun singkong 3 x/hari @ ½ mangkok
Kacang panjang 3 x/hari @ ½ mangkok
Sop 3 x/hari @ ½ mangkok
Bayam 3 x/hari @ ½ mangkok
Buah :
Pepaya 3x/mg @ 1 ptg
Pisang 3x/mg @ 1 bh
Pasien menyukai makanan keringan yang digoreng, asin dan
gurih. Pasien jarang konsumsi air putih, ketika meinum obat
pasien minum menggunakan teh atau obat dimasukkan ke
dalam pisang.
Pasien tidak pernah mengonsumsi suplemen makanan, dan
minuman berenergi
Kesimpulan Riwayat Diet
Berdasarkan riwayat pola makan pasien sudah bervariasi mulai dari makanan pokok dan sayur-
sayuran akan tetapi untuk sumber protein hewani, protein nabati, dan buah-buahan masih belum
bervariasi. Pasien juga jarang ngemil, serta pola makan pasien masih belum bisa dikatakan baik
karena pasien menyukai makanan keringan yang digoreng, asin dan gurih dimana olahan makanan
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 8
tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada pasien. Selain itu, pasien juga
mengonsumsi teh dan pisang saat minum obat dimana minuman teh dapat menghambat penyerapan
zat Fe yang dapat mengakibatkan kadar Hb pasien rendah. Kemudian, pasien jarang mengonsumsi
air putih.
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 9
FH.3 Penggunaan Obat-obatan/Obat alternative/pelengkap
Kode Data Hasil
IDNT
FH-3.1.1 Penggunaan obat yang diresepkan Tidak ada
(sebutkan)
FH-3.1.2 Penggunaan obat bebas Tidak ada
(sebutkan)
FH-3.2 Penggunaan obat alternative Tidak ada
(sebutkan)
Kesimpulan Penggunaan obat-obatan/obat alternative/pelengkap
Tidak ada penggunaan obat
FH.4 dan FH.5, Pengetahuan, Kepercayaan dan Perilaku
Kode Data Hasil
IDNT
FH-4.1 Pengetahuan/keterampilan Tidak ada
terkait makanan dan zat gizi
(misalnya kepercayaan
tertentu tentang makanan,
obsesi pada makanan tertentu,
obesesi tentang berat badan,
kepercayaan yang tidak
ilmiah, kesukaan pada
makanan tertentu, kesiapan
untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan
makanan)
FH 5 Perilaku Tidak ada
(binge behavior, kebiasaan
memuntahkan kembali
makanan, penggunaan obat
laxative, puasa berlebihan,
olah raga berlebihan, perilaku
saat makan, durasi makan.)
Kesimpulan Pengetahuan/kepercayaan/perilaku
Tidak ada terkait pengetahuan, kepercayaan, dan perilaku terkait gizi
FH 6 Faktor yang Mempengaruhi Akses Makanan dan Terkait Suplai Makanan/Gizi
Kode Data Hasil
IDNT
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 10
FH 6 Faktor yang mempengaruhi Tidak ada
akses makanan dan terkait
suplai makanan/gizi
Kesimpulan faktor yang mempengaruhi akses makanan dan terkait suplai makanan/gizi
Tidak ada data faktor yang mempengaruhi akses makanan pasien
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik
Kode Data Hasil
IDNT
FH 7 Aktivitas dan fungsi fisik Aktifitas pasien masuk dalam kategori ringan,
pasien jarang berolahraga.
(Kemampuan makan sendiri, ,
kemampuan mempersiapkan
makan sendiri, riwayat aktifitas
fisik, tipe aktifitas fisik, frekuensi,
durasi, intensitas, lama menonton
TV/HP/games, ada tidaknya
sedentary life style)
Kesimpulan Aktivitas dan fungsi fisik
Pasien memiliki aktifitas fisik yang ringan, pasien jarang berolahraga
FH 8. Nilai Pasien/Klien terkait Gizi
Kode Data Hasil
IDNT
FH 8 Kualitas hidup terkait gizi Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 12
Pemeriksaan urin/darah Satuan/ Hasil Interpretasi
Nilai Normal
Hemoglobin 12,0 – 15,6 gr/dl 9,6 gr/dl Rendah
Hematokrit 33-45 % 27 % Rendah
Leukosit 4,5-11,0 ribu/ul 12,5 ribu/ul Tinggi
Trombosit 150 – 450 ribu/ul 194 ribu/ul Normal
Eritrosit 4,5 – 5,9 juta/ul 3,33 jta/ul Rendah
Gula Darah Sewaktu 60-140 mg/dl 101 mg/dl Normal
Albumin 3,2-4,6 gr/dl 3,4 gr/dl Normal
SGOT < 31 u/L 12 u/L Normal
Creatinine 0,6 – 1,2 mg/dl 13,6 mg/dl Tinggi
Ureum <50 mg/dl 212 mg/dl Tinggi
Natrium darah 136-145 mmol/L 136 mmol/L Normal
Kalium darah 3,7 – 5,4 5,9 mmol/L Tinggi
mmol/L
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 13
conjunctiva anemis dll.)
PD-1.1.7 Saraf dan kognitif Tidak ada
(gangguan sistem saraf cranial
tertentu, loss of consentration,
dizziness, gangguan motoric)
PD-1.1.8 Kulit Tidak ada
(dermatitis, kulit kering bersisik,
erythema, kuning (jaundice),
terdapat luka, ulcer, gangren,
dll)
PD-1.1.9 Vital sign Tekanan darah 180/199 mmHg
- Tekanan darah (mmHg) (tinggi)
- Nadi (kali/menit) Nadi 110x/menit (tachycardia)
- Suhu (0C) Suhu 36 oC (normal)
- Respirasi (kali/menit) Respirasi 20x / menit (Normal)
Kesimpulan Pemeriksaan Fisik/Klinis:
Pasien kelihatan lemas, sesak nafas, dan merasakan kepala seperti berputar. Pada
pemeriksaan vital sign pasien mengalami hipertensi stage 2 dan tachycardia (Bonewit-West,
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 14
C. DIAGNOSIS GIZI
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 15
D. INTERVENSI GIZI
I. PLANNING
PEMBERIAN MAKAN DAN ATAU ZAT GIZI (NUTRITION DELIVERY/ND)
a. Tujuan
a) Memberikan makanan sesuai kebutuhan tanpa memberatkan kerja ginjal
b) Memberikan makanan yang tinggi protein untuk membantu meningkatkan kadar Hb
pasien
c) Mempertahankan status gizi agar pasien dapat melakukan aktifitas normal sehingga
memiliki kualitas hidup yang baik
d) Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
e) Membantu menurunkan kebutuhan natrium agar tekanan darah dapat menurun
hingga mendekati angka normal
b. Prinsip/syarat Diet
a) Energi sesuai kebutuhan 30 kkal/kgBB
b) Protein tinggi sebesar 1,2 g/kgBB/hari dengan sumber protein yang bernilai biologi
tinggi yakni protein hewani
c) Lemak cukup sebesar 15 % dari total energi
d) Karbohidrat cukup yaitu sisa dari perhitungan energi – ( protein + lemak )
e) Zat Fe 8,26 mg/hari
f) Natrium rendah 200 – 400 mg/hari
g) Makanan mudah diakses oleh pasien
c. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Energi = 30 kkal/kgBB
= 30 kkal x 62 kg
= 1860 kkal
Protein = 1,2 g/kgBB/hari
= 1,2 g x 62 kg
= 74,4 g x 4 = 297,6 kkal
Lemak = 25 % dari total energi
= 25 / 100 x 1860 kkal
= 465 kkal / 9
= 51,66 g
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 16
Karbohidrat = Energi – (protein + lemak)
= 1860 – (297,6 + 465)
= 1860 – 762,6
= 1097,4 / 4
= 274,35 g
Natrium = 200 – 400 mg/hari
Fe = BB Aktual / BB AKG x Fe AKG
= 62 / 60 x 8 mg
= 8,26 mg/hari
d. Preskripsi Diet
NP – 1.1 Preskripsi Diet
Jenis Diet : Diet Hemodialisis 70 g protein Rendah Garam I ( Diet
HD 70 g protein RG I)
Bentuk Makanan : Biasa
Modifikasi Zat Gizi (bila ada) : -
Rute/cara pemberian : Oral
Jadwal Pemberian : 3x makan utama 2x selingan
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 17
PERENCANAAN MENU
Waktu makan Nama Menu Bahan URT Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Natrium
Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram) (gram) (mg) (mg)
Pagi Nasi Beras 3/8 gls 70 gram 252,6 4,7 0,4 55,7 0,4 -
Omelet Telur 1 btr 50 gram 77,6 6,3 5,3 0,6 0,4 60
Minyak ½ sdt 2,5 gram 21,55 - 2,5 - - -
Sup ayam Wortel ¼ gls 25 gram 9,0 0,3 0,2 2,0 0,2 0,5
Brokoli ¼ gls 25 gram 5,8 0,8 - 0,5 0,2 1,0
Minyak ½ sdt 2,5 gram 21,55 - 2,5 - - -
Daging ayam 1 ptg sdg 35 gram 99,7 9,4 6,6 - 0,5 40
Selingan pagi Roti bakar Roti 1 ptg 15 gram 41,1 1,3 0,4 7,8 0,1 70
Selai 1 sdt 5 gram 13,4 - - 3,3 - -
strawberry
Makan siang Nasi Beras ¾ gls 100 gram 360,9 6,7 0,6 79,5 0,4 -
Sup tahu Tahu ¼ ptg 25 gram 19,0 2,0 1,2 0,5 1,0 0,5
Brokoli ¼ gls 25 gram 5,8 0,8 - 0,5 0,2 1,0
Buncis ¼ gls 25 gram 8,7 0,5 0,1 2,0 0,1 2,0
Wortel ¼ gls 25 gram 9,0 0,3 0,2 2,0 0,2 0,5
Minyak ½ sdt 2,5 gram 21,55 - 2,5 - - -
Pepes ikan Ikan 1 ptg sdg 40 gram 39,2 7,2 1,0 - 0,3 25,0
Margarin ½ sdt 2,5 gram 21,55 - 2,5 - - 2,5
Selingan sore Makaroni Makaroni 3 sdm 30 gram 105,9 3,6 0,5 21,2 0,5 0,6
schotel Roti 2 sdm 20 gram 49,8 1,6 0,2 10,0 0,2 80
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 18
Telur ayam 1 btr 50 gram 77,6 6,3 5,3 0,6 0,4 60
Makan malam Nasi Beras 3/8 gls 70 gram 252,6 4,7 0,4 55,7 0,4 -
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 19
RENCANA EDUKASI GIZI (E)
(proses formal dalam melatih keterampilan atau membagi pengetahuan yang membantu
pasien/klien mengelola atau memofifikasi diet dan perialku secara sukarela untuk menjaga atau
meningkatkan kesehatan)
E-1. Materi/isi Edukasi
KODE Data Keterangan
IDNT
E-1.1 Tujuan Edukasi Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pasien tentang diet HD 70 g
(misalnya untuk pencegahan, protein RG I, menurunkan tekanan
managemen penyakit) darah secara perlahan
(masalah utama
pasien/klien)
Waktu ± 15 menit
Sasaran Pasien dan keluarga pasien
Metode Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
Alat bantu Leaflet
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 20
C-2.9 Mencegah relaps/kambuh Tidak ada
C-2.10 Reward Memberikan motivasi agar pasien dapat
menjalankan diet yang diberikan dan
termotivasi untuk memperbaiki pola
makan.
Waktu ± 15 menit
Sasaran Pasien dan keluarga pasien
C-2 Metode/Strategi Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
Alat bantu Leaflet, BMP, dan food model
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 21
Nadi Menurun hingga mencapai
angka normal
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ginjal adalah organ utama sistem perkemihan yang memroses plasma darah dan
mengeluarkan buangan dalam bentuk urin melalui organ perkemihan yang meliputi ureter, kandung
kemih, dan uretra (Chang, Daly, dan Elliot, 2010). Fungsi ginjal adalah mengatur keseimbangan air,
konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam-basa darah, serta ekskresi bahan buangan dan
kelebihan garam (Pearce, 2011). Sedangkan penyakit gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan ketika
terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan menahun. Berbagai faktor
penyebab penyakit ginjal di antaranya diabetes mellitus, hipertensi, kista ginjal, infeksi ginjal, dan
lain-lain. Penyakit gagal ginjal kronik bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali.
Adapun gejala dari penyakit ini adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas dan
lain-lain. Penyakit gagal ginjal kronik dapat dikategorikan masuk pada stadium 5 yang memerlukan
terapi pengganti salah satunya hemodialisis (PERSAGI dan AsDI, 2019).
Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan GGK atau gagal ginjal yang sudah tidak dapat
diperbaiki serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Hawks dan Black, 2014). Hemodialisis
adalah dialysis yang dilakukan di luar tubuh. Pada pasien hemodialisis, darah dikeluarkan dari tubuh,
melalui sebuah kateter, masuk ke dalam sebuah alat besar. Di dalam mesin tersebut terdapat dua
ruang yang dipisahkan oleh sebuah membrane semipermiabel. Darah dimasukkan ke salah satu
ruang, sedangkan ruang yang lain diisi oleh cairan dialisis, dan di antara keduanya akan terjadi
difusi. Darah dikembalikan ke tubuh melalui sebuah pirau vena. Hemodialisis ikut berperan sebagai
penyebab anemia karena sebagian sel darah merah rusak dalam proses tersebut. Infeksi juga
merupakan risiko (Corwin, 2001).
Pada pasien dengan hipertensi, kenaikan teknan darah yang tinggi akan merusak tunika
intima pembuluh darah yang halus sehingga terjadi penumpukan fibrin dalam pembuluh darah,
oedema lokal, dan pembentukan bekuan darah intravaskuler. Ginjal yang rentan terhadap perubahan
aliran darah akibat hipertensi, tidak dapat bekerja dengan baik jika terjadi penurunan aliran darah
yang signifikan. Penurunan aliran tekanan darah menyebabkan ginjal melepaskan renin. Lepasnya
enzim renin menyebabkan vasokontriksi yang lebih kuat pada pembuluh darah di seluruh tubuh,
sehingga terjadi peningkatan lebih lanjut tekanan darah. Siklus ini dapat menimbulkan kerusakan dan
mengakibatkan gagal ginjal, infark mokard, stroke, dan gagal jantug (Kowalak, 2013).
Diet untuk pasien yang menderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisa dan hipertensi
adalah diet Hemodialisis 70 g protein Rendah Garam I dikarenakan kebutuan protein pasien sebesar
1,2 g/kgBB/hari karena pasien memiliki kadar Hb yang rendah dan pasien juga menjalankan
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 23
hemodialisa karena pasien menderita penyakit gagal ginjal kronik stage V. Selain itu, pasien juga
memiliki tekanan darah yang masuk dalam kategori hipertensi stage II. Sehingga, saya memberikan
jenis diet Hemodialisis 70 g protein Rendah Garam I (Evidence Based Practice. Guidelines for the
Nutritional Management of Chronic Kidney Disease ; PERSAGI dan AsDI, 2019 ; Supariasa dan
Handayani, 2019 ; KDIGO, 2012).
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 24
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien atas nama Ny. W berusia 62 tahun, berjenis kelami perempuan,
dan pasien merupakan pasien rawat jalan yang di diagnosis medis yakni CKD Stage V
disertai hipertensi. Adapun pendidikan terakhir pasien yakni sekolah dasar (SD). Pasien
mengeluhkan bahwa beliau merasa lemas, sesak nafas, mual dan muntah. Sebelumnya, pasien
memiliki riwayat penyakit terdahulu yakni asam urat dan hipertensi sejak 5 tahun yang lalu.
Pasien sering mengeluhkan bahwa tekanan darah pasien sering tinggi, merasa kepala
berputar-putar dan pasien tidak rutin berobat kecuali ada keluhan sakit kepala yang dirasakan
oleh pasien barulah pasien memeriksakan diri ke rumah sakit. Adapun tingkat sosial ekonomi
pasien bisa dikatakan tergolong rendah karena pasien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga
sedangkan suami pasien bekerja sebagai tukang jahit yang hasil upahnya tidak menentu.
Terkadang dalam waktu 1 – 2 minggu hanya mendapatkan Rp. 100.000 – Rp. 150.000, selain
tinggal dengan suami, pasien juga tinggal bersama anak dan menantu serta 1 orang cucu.
Pengukuran status gizi pasien menggunakan perhitungan IMT kemudian didapatkan
hasil bahwa pasien memiliki status gizi yang normal dengan nilai IMT 21,98 kg/m 2
(KEMENKES RI, 2014). Berdasarkan hasil pemeriksaan data laboratarium didapatkan hasil
bahwa pasien mengalami anemia dan leukositosis karena pada pasien penyakit gagal ginjal
kronik dengan hemodialisis ikut berperan sebagai penyebab anemia karena sebagian sel darah
merah rusak dalam proses tersebut. Infeksi juga merupakan risiko (Corwin, 2001). Selain itu,
terjadi peningkatan kadar kreatinin, ureum, dan kalium dalam darah karena terjadinya
penurunan fungsi pada ginjal (Hamilton & Barbara, 2017). Pada pemeriksaan fisik klinis,
keadaan umum pasien kelihatan lemas, sesak nafas, dan merasakan kepala seperti berputar.
Pada pemeriksaan vital sign pasien mengalami hipertensi stage 2 dan tachycardia
(Handayani et al, 2015).
Berdasarkan hasil perhitungan persen pemenuhan asupan dengan menggunakan
metode SQFFQ didapatkan hasil persen pemenuhan asupan pasien meliputi energi (88,53 %)
masuk dalam kategori defisit tingkat ringan, protein (150,83%) masuk dalam kategori lebih,
lemak (101,2 %) masuk dalam kategori normal, karbohidrat (73,36 %) masuk dalam kategori
defisit tingkat sedang.
Berdasarkan riwayat pola makan pasien sudah bervariasi mulai dari makanan pokok
dan sayur-sayuran akan tetapi untuk sumber protein hewani, protein nabati, dan buah-buahan
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 25
masih belum bervariasi. Pasien juga jarang ngemil, serta pola makan pasien masih belum bisa
dikatakan baik karena pasien menyukai makanan keringan yang digoreng, asin dan gurih
dimana olahan makanan tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada pasien.
Selain itu, pasien juga mengonsumsi teh dan pisang saat minum obat dimana minuman teh
dapat menghambat penyerapan zat Fe yang dapat mengakibatkan kadar Hb pasien rendah.
Kemudian, pasien jarang mengonsumsi air putih. Pasien juga tidak memiliki alergi terhadap
makanan dan pasien juga memiliki aktifitas yang ringan serta jarang berolahraga.
Adapun diagnosis yang diberikan meliputi NI 5.1 mengenai peningkatan kebutuhan
protein karena pasien mengalami anemia dan pasien hemodialisa. Kemudian, NI 5.4
penurunan kebutuhan zat gizi tertentu (natrium) karena pasien memiliki tekanan darah yang
tinggi. Kemudian, NC 2.2 mengenai perubahan nilai laboratarium pasien yakni nilai Hb,
kreatinin, dan ureum yang tinggi. Diagnosis gizi berikutnya yakni NB 1.1 mengenai
kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan karena kebiasaan mengkonsumsi makanan
pasien yang tidak sesuai rekomendasi. Diagnosis ini ditegakkan agar dapat menjadi jembatan
yang sangat bermanfaat dalam melakukan intervensi. Intervensi gizi yang dilakukan sesuai
dengan hasil diagnosis gizi memberikan terapi gizi yang lebih tepat dan akurat ( Handayani
dan Kusumastuty, 2017).
Adapun intervensi yang diberikan didapatkan hasil perhitungan kebutuhan zat gizi
pasien meliputi energi sebesar 30 kkal/kgBB yakni 1860 kkal karena pasien HD yang berusia
> 60 tahun dan terdapat peningkatan kebutuhan energi akibat penyakit yang sedang di idap
oleh pasien, protein tinggi sebesar 1,2 g/kgBB/hari yakni 74,4 gram dan dianjurkan protein
yang bernilai biologi tinggi yakni pada protein hewani karena protein hewani yang bernilai
biologi tinggi berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam
amino yang hilang selama proses hemodialisis, lemak sebesar 15 % dari total energi yakni
51,66 gram, dan karbohidrat sisa dari total energi, protein, dan lemak sebesar 274,35 gram
(Supariasa dan handayani, 2019 ; PERSAGI dan AsDI, 2019).
Jenis diet untuk pasien yang menderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisa dan
hipertensi adalah diet Hemodialisis 70 g protein Rendah Garam I dikarenakan kebutuan
protein pasien sebesar 1,2 g/kgBB/hari karena pasien berusia +- 65 tahun dan memiliki kadar
Hb yang rendah dan pasien juga menjalankan hemodialisa karena pasien menderita penyakit
gagal ginjal kronik stage V. Selain itu, pasien juga memiliki tekanan darah yang masuk
dalam kategori hipertensi stage II. Sehingga, saya memberikan jenis diet Hemodialisis 70 g
protein Rendah Garam I (Evidence Based Practice. Guidelines for the Nutritional
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 26
Management of Chronic Kidney Disease ; PERSAGI dan AsDI, 2019 ; Supariasa dan
Handayani, 2019 ; KDIGO, 2012 ; Waspadji et al, 2015).
Rencana monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan pada bagian food history yakni
pola makan pasien berubah menjadi pola makan yang lebih sehat dengan waktu pengukuran
setiap 1x/minggu, anthropometri data meliputi berat badan agar tetap ideal dengan waktu
pengukuran setiap 1x/minggu, data biokimia meliputi kadar Hb, Hematokrit, dan Eritrosit
meningkat secara bertahap hingga mencapai angka normal. Sedangkan leukosit, ureum,
kreatinin, dan kalium dalam darah menurun secara bertahap dengan waktu pengukuran setiap
ada pemeriksaan lab. Kemudian, pemeriksaan fisik klinis terhadap tekanan darah pasien dan
nadi turun secara bertahap hingga mencapai angka normal dengan waktu pengukuran setiap
hari (Yang Q, 2010).
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 27
DAFTAR PUSTAKA
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 28
LAMPIRAN
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 29
A. Lampiran 1 Perhitungan SQFFQ
Formulir Metode FFQ Semi Kuantitatif
Nasi 2 ctg (100 3x 3/1 x 100 = 300/100 x 180 300/100 x 3 = 300/100 x 300/100 x
gr) 300 gr = 540 9 0,3 = 0,9 39,8 = 119,4
Ayam 1 ptg (40 3x 3/7 x 40 = 17,14 /100 x 17,14 /100 x 17,14 /100 x 17,14 /100 x
gr) 17,14 gram 298 = 51,07 18,2 = 3,11 2,5 = 0,42 0=0
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 30
Tempe 2 ptg (50 2x 2/1 x 50 = 100/100 x 350 100/100 x 100 /100 x 100 /100 x
goreng gr) 100 gram = 350 24,5 = 24,5 26,6 = 26,6 10,4 = 10,4
Sayur ½ 3x 3/1 x 125 = 375 /100 x 50 375/100 x 6,2 375 /100 x 375 /100 x
daun mangkok 375 gram = 187,5 = 23,25 1,1 = 4,12 7,1 = 26,62
singkong (125 gr)
sop ½ 3x 3/1 x 125 = 375 /100 x 27 375 /100 x 375 /100 x 375 /100 x
mangkok 375 gram = 101,25 1.3= 4,87 2.0 = 7,5 1.0 = 3,75
(125 gr)
Kacang ½ 3x 3/1 x 50 = 150 /100 x 31 150 /100 x 2,3 150 /100 x 150 /100 x
panjang mangkok 150 gram = 46,5 = 3,45 0,1 = 0,15 5,3 = 7,95
(50 gr)
Bayam ½ 3x 3/1 x 50 = 150 /100 x 16 150 /100 x 0,9 150 /100 x 150 /100 x
mangkok 150 gram = 24 = 1,35 0,4 = 0,6 2,9 = 4,35
(50 gr)
Pisang 1 bh (50 3x 3/7 x 50 = 21,42 /100 x 21,42 /100 x 1 21,42 /100 x 21,42 /100 x
gr) 21,42 gram 108 = 23,13 = 0,21 0,8 = 0,17 24,3 = 5,20
Jumlah rata-rata asupan zat gizi per hari (dijumlahkan) 1593,68 kkal 90,5 gram 50,6 gram 205,43 gram
Kebutuhan berdasarkan AKG (Perempuan usia 62 tahun) 1800 kkal 60 gram 50 gram 280 gram
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 31
B. Lampiran 2 Media Leaflet
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 32
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
Rincian Kegiatan
1. Menghubungi pembimbing CI yang telah dibagikan oleh pihak RSUD Dr.
Moewardi melalui via whatsapp untuk menanyakan mengenai kasus kecil dan
kasus rawat jalan
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 33
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rumah Sakit : RSUD Dr. Moewardi
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Februari 2021
Rincian Kegiatan
2. Mengerjakan dan menyelesaikan kasus kecil yang telah diberikan oleh CI
3. Mengerjakan kasus rawat jalan yang telah diberikan oleh CI
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 34
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
4. Mengerjakan dan menyelesaikan kasus kecil yang telah diberikan oleh CI
5. Mengerjakan dan menyelesaikan kasus rawat jalan yang telah diberikan oleh
CI
6. Mengumpulkan laporan kasus kecil dan rawat jalan yang telah dikerjakan
kepada CI serta menunggu revisi
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 35
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
7. Menunggu revisian kasus kecil dan kasus rawat jalan yang sedang dikoreksi
oleh CI
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 36
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
8. Menghubungi CI untuk menanyakan mengenai revisian kasus kecil dan kasus
rawat jalan
9. Mengerjakan revisian kasus kecil dan kasus rawat jalan sesuai saran dan
masukkan dari CI
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 37
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
10.Mengumpulkan laporan kasus kecil dan kasus rawat jalan beserta leaflet yang
telah diperbaikin
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 38
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
11.Menghubungi CI untuk menanyakan laporan kasus kecil dan kasus rawat jalan
yang telah diperbaikin
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 39
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
12.Mengerjakan revisian kasus kecil dan kasus rawat jalan sesuai saran dan
masukkan yang diberikan oleh CI
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 40
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
13.Mengerjakan revisian kasus kecil dan kasus rawat jalan sesuai saran dan
masukkan yang diberikan oleh CI
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 41
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
14.Mengumpulkan revisian kasus kecil dan kasus rawat jalan yang telah diperbaiki
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 42
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
15.Menanyakan kepada Ci terkait revisian kasus kecil dan kasus rawat jalan yang
telah diperbaiki
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 43
JURNAL HARIAN KEGIATAN MAHASISWA
NIM : 17120060
Rincian Kegiatan
16.Menanyakan kepada Ci terkait revisian kasus kecil dan kasus rawat jalan yang
telah diperbaiki
Hambatan/Masalah :
Tidak ada
Solusi :
Tidak ada
Formulir Kasus PBL Gizi Klinik Prodi Gizi Universitas Respati Yogyakarta Page 44