Anda di halaman 1dari 30

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

ASUPAN ORAL INADEKUAT, PERUBAHAN NILAI LAB TERKAIT GIZI,


DAN PEMILIHAN MAKANAN YANG SALAH PADA PENYAKIT
STROKE INFARK DI RUANG ASAL 7 RSUD AL-IHSAN PROVINSI
JAWA BARAT
LAPORAN KASUS BESAR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Asuhan Gizi Rumah Sakit

Oleh
Nadia Faza
P17331119053

POLITEKNIS KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


PROGRAM STUDI DIPLOMA 3
JURUSAN GIZI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Studi Kasus Asuhan Gizi Klinik di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2022. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
dukungan serta bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Wida Widiasih, S.Gz, RD, selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD
Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat.
2. Ibu Zaira Siti Mecca Medina, S.Gz, selaku pembimbing utama
praktik kerja lapangan di RSUD Al-Ihsan serta pembimbing studi
kasus yang telah memberikan masukkan dan bimbingan sehingga
laporan ini selesai.
3. Ibu Mona Fitria, STP, M.si, selaku dosen pembimbing praktik kerja
lapangan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat.
4. Petugas pantry Asal 7 yang telah membantu dalam pelaksanaan
intervensi.
5. Seluruh Clinical Instructure (CI) RS yang telah memberikan
bimbingan dan kerjasamanya sehingga kegiatan Praktik Lapangan
dapat berjalan dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini jauh dari kata
sempurna. Hal tersebut terjadi karena kekurangan maupun keterbatasan
pengetahuan dari penulis. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu gizi dan
kesehatan.

Bandung, 23 Maret 2022

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Studi Kasus yang berjudul Asupan Oral Inadekuat, Perubahan
Nilai Lab Terkait Gizi, dan Pemilihan Makanan yang Salah pada
Penyakit Stroke Infark di Ruang ASAL 7 RSUD AL-IHSAN Provinsi
Jawa Barat ini telah memperoleh persetujuan pada tanggal Maret 2022.

Menyetujui,
Pembimbing

Zaira Siti Mecca Medina, S.Gz


NIP.1993032015070892
DAFTAR ISI
BAB I
PATOFISIOLOGI STROKE INFARK

Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan Cerebral Blood Flow


(CBF) yang menyebabkan suplai oksigen ke otak akan berkurang. Nilai
kritis CBF adalah 23 ml/100 gr/mnt, dengan nilai normal 50 ml/100 gr/mnt.
Penurunan CBF di bawah nilai normal dapat menyebabkan infark. Suatu
penelitian menyebutkan bahwa nilai CBF pada pasien dengan infark
adalah 4,8-8,4 ml/100 gr/mnt. Patofisiologi stroke iskemik dibagi menjadi
dua bagian yaitu vaskular dan metabolisme. Iskemia disebabkan karena
terjadi oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan iskemia ini
dapat disebabkan oleh emboli, thrombus, plak, dan penyebab lainnya.
Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan otak.
Oklusi vaskular yang terjadi menyebabkan terjadinya tanda dan gejala
pada stroke iskemik yang muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia.
Sel-sel pada otak akan mati dalam hitungan menit dari awal terjadinya
oklusi. Hal ini berujung pada onset stroke yang tiba-tiba.
Gangguan metabolisme terjadi pada tingkat selular, berupa
kerusakan pompa natrium-kalium yang meningkatkan kadar natrium
dalam sel. Hal ini menyebabkan air tertarik masuk ke dalam sel dan
berujung pada kematian sel akibat edema sitotoksik. Selain pompa
natrium-kalium, pertukaran natrium dan kalsium juga terganggu.
Gangguan ini menyebabkan influks kalsium yang melepaskan berbagai
neurotransmiter dan pelepasan glutamat yang memperparah iskemia
serta mengaktivasi enzim degradatif. Kerusakan sawar darah otak
(membran pemisah sirkulasi darah dari cairan ekstraselular otak) juga
terjadi, disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah oleh proses di atas,
yang menyebabkan masuknya air ke dalam rongga ekstraselular yang
berujung pada edema. Hal ini terus berlanjut hingga 3-5 hari dan sembuh
beberapa minggu kemudian. Setelah beberapa jam, sitokin terbentuk dan
terjadi inflamasi.
Akumulasi asam laktat pada jaringan otak bersifat neurotoksik dan
berperan dalam perluasan kerusakan sel. Hal ini terjasi apabila kadar
glukosa darah otak tinggi sehingga terjadi peningkatan glikolisis dalam
keadaan iskemia. Stroke iskemik dapat berubah menjadi stroke
hemorhagik. Pendarahan yang terjadi tidak selalu menyebabkan defisit
neurologis. Defisit neurologis terjadi apabila perdarahan yang terjadi luas.
Hal ini dapat disebabkan oleh rusaknya sawara darah otak, sehingga sel
darah merah terekstravasasi dari dinding kapiler yang lemah.
BAB II
HASIL SCREENING

2.1 Alat Skirining


Skrining yang digunakan di RSUD Al-Ihsan untuk pasien rawat
inap dewasa yaitu Malnutrition Skrining Tools (MST).
Malnutrition Skrining Tools (MST) merupakan metode skrining gizi
yang dapat digunakan pada pasien dewasa. MST mengidentifikasi
beberapa faktor risiko malnutrisi.
Malnutrition Skrining Tools (MST) terdiri dari 5 pertanyaan yaitu
penurunan berat badan, jumlah penurunan berat badan, perubahan
gastrointestinal, perubahan fisik, dan asupan makan dalam 1 hari
(recall 1x24 jam).
Pada Malnutrition Skrining Tools (MST) terdapat klasifikasi total
skor untuk menentukan apakah pasien beresiko atau tidak. Untuk
dapat dikatakan gizi baik pasien harus memiliki skor 0 – 1. Lalu
untuk dapat dikatakan resiko malnutrisi pasien harus memiliki skor
2 – 3. Sedangkan untuk dapat dikatakan malnutrisi pasien harus
memiliki skor >3.

GAMBAR 2.1
Contoh Formulir Screening di RSUD Al-Ihsan
2.2 Hasil Screening
Telah dilakukan skrining gizi kepada pasien Ny. K dengan umur
58 tahun dan diperoleh skor sebagai berikut :

GAMBAR 2.2
Hasil Screening Studi Kasus

Jika dilihat dari formulir skrining diatas Ny. K mendapatkan skor


2. Dimana skor 2 dapat diartikan sebagai Resiko Malnutrisi karena
skor untuk bisa katakan sebagai Resiko Malnutrisi yaitu berjumlah
2 – 3 skor. Maka dari itu Ny. K wajib mendapatkan asuhan gizi.
BAB III
ASUHAN GIZI DENGAN PAGT

3.1 Gambaran Kasus


Pasien Ny. K berusia 58 tahun, beragama islam,
memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Pasien
memiliki keterbatasan fisik, dan tidak memiliki riwayat
penyakit terdahulu ataupun riwayat penyakit keluarga.
Pasien masuk ke rumah sakit pada hari Senin, 14
Maret 2022 pada pukul 18.00 dengan kondisi pasien lemah
secara tiba-tiba saat sedang menonton tv. Keluhan yang
dirasakan pasien yaitu merasa lemas sebagian dan mata
buram. Pasien memiliki berat badan 58 kg, tinggi lutut 40
cm, dan LILA 28 cm.
Pasien merupakan perokok aktif. Pasien juga memiliki
kebiasaan konsumsi gorengan, kerupuk, santan, dan jeroan
ketika sebelum sakit. Pasien tidak memiliki alergi dan
pantangan terhadap makanan. Pasien mengakui belum
pernah melakukan konsultasi gizi sebelumnya.

3.2 Assesment Gizi


1. Data Identitas Pasien
a. Data Personal CH-1.1
Tabel 1. Data Personal
Nama Ny.K
Umur (CH-1.1.1) 58 tahun
Jenis Kelamin (CH-1.1.3) Perempuan
Bahasa (CH-1.1.6) Indonesia
Peran dalam (CH-1.1.9) Seorang ibu
Keluarga
Penggunaan (CH-1.1.10) Perokok Aktif
Rokok
Mobilitas (CH-1.1.12) Bedrest (tidak
bisa bergerak
karena
tubuhnya
lemas)

b. Riwayat medis/kesehatan pasien/klien/keluarga CH-


2.1
Tabel 2. Riwayat Kesehatan
Keluhan pasien (CH-1.2.1) Pasien datang
dengan keluhan
lemas sebagian
dan mata
buram
Gastrointestinal (CH-1.2.5) Pasien
merasakan
adanya
gangguan nafsu
makan, namun
tidak merasa
mual, muntah
maupun
kembung

c. Riwayat sosial CH-1.3


Tabel 3. Riwayat Sosial
Pekerjaan/Kesibukan (CH-3.1.6) Ibu rumah
tangga
Agama (CH-1.3.7) Islam

2. Riwayat Terkait Gizi dan Makanan (Riwayat Gizi) FH.1


Tabel 4. Riwayat Gizi
Jumlah (FH-1.2.2.1) SMRS (SQFFQ) :
 Nasi, 2x/hari, 1
Makanan
ctg
 Ubi jalar,
1x/mg, 1 bh
 Jagung, 1x/mg,
1 ptg
 Perkedel,
1x/mg, 1 biji
 Roti, 2x/mg, 1
slice
 Singkong,
1x/mg, 2 ptg
 Ayam, 2x/mg,
sayap
 Telur ayam,
2x/mg, 1 btr
 Ikan mas,
1x/mg, 1 ekor
 Ikan lele,
1x/mg, 1 ekor
 Cumi-cumi,
1x/mg, 1 ptg
 Sosis, 2x/mg, 1
ptg
 Tahu, 2x/hari, 1
ptg
 Tempe, 2x/hari,
1 ptg
 Kacang merah,
1x/mg, 1 ctg
 Oncom, 1x/mg,
1 sdm
 Kangkung,
1x/mg, 1 ctg
 Tauge, 1x/mg,
1 ctg
 Wortel, 1x/mg,
1 ctg
 Labu siam,
1x/mg, 1 ctg
 Jeruk, 1x/hari, 1
bh
 Pisang ambon,
1x/hari, 1 bh
 Bala-bala,
2x/mg, 1 biji
 Cireng, 2x/mg,
1 biji
 Gehu, 2x/mg, 1
biji
 Lapis legit,
2x/bln, 1 bh
 Jeroan, 1x/mg,
1 ptg
 Kerupuk,
1x/hari, 2 bh
 Santan, 1x/mg,
1/3 gls

Recall (1x24) =
 Pagi : Bubur
Sumsum (RS)
½
 Siang : Bubur
Sumsum (RS)
½
Pola Makan (FH-1.2.2.3) 3x makan utama,
selingan tidak
tentu

3. Data Antropometri AD-1.1


a. Komposisi/pertubuhan tubuh/riawayat berat badan
Tabel 5. Data Antropometri
Tinggi Badan 144,16 cm
Estimasi
Berat Badan (AD-1.1.2) 58 kg
Tinggi Lutut 40 cm
LILA 28 cm
Status Gizi 28
= 92,4%
30,3
Berdasarkan LILA
(Gizi Baik)

4. Data Biokimia, Tes Medis dan Prosedur BD.1


Tabel 6. Data Biokimia
Hemoglobin : Nilai Normal
13 g/dL normal :
13,0 – 18,0
g/dL
Eritrosit : 4,98 Nilai Normal
Juta/uL normal :
4,5 – 6,5
Juta/uL
Leukosit : Nilai Normal
10460 Sel/uL normal :
3800 –
10600
Sel/uL
Trombosit : Nilai Tinggi
475000 Sel/Ul normal :
150000 –
440000
mmol/L
Kalium : 3,4 Nilai Rendah
mmol/L normal :
3,6 – 56
mmol/L
Kalsium : 1,01 Nilai Rendah
mmol/L normal :
1,15 – 1,35
mmol/L

5. Nutritional-Focus Physical Findings PD.1


Tabel 7. Tanda-tanda vital
Tekanan darah (PD.1.1.21) 170/80 mmHg
Nadi (PD.1.1.21) 100x/menit
Respirasi (PD.1.1.21) 20x/menit
Suhu tubuh (PD.1.1.21) 36,8°C
6. Standar Pembanding CS.1
a. Estimasi Kebutuhan Energi (CS.1.1.1)
TEE = BMR x FA x FS
BMR =
(10 x 58) + (6,25 x 144,16) – (5 x 58) – 161
= 1030 kkal
TEE = 1030 x 1,1 x 1,3 = 1472,9 kkal
b. Metode Estimasi (CS.1.1.2)
Perhitungan menggunakan rumus Mifflin dengan
Faktor Aktivitas : 1,1 dan Faktor Stress 1,3
BMR = (10 x 58) + (6,25 x 144,16) – (5 x 58) – 161
c. Estimasi Kebutuhan Lemak (CS.2.1.1)
1472,9 kkal
25% x = 41 gr
9
d. Estimasi Kebutuhan Protein (CS.2.2.1)
1472,9 kkal
15% x = 55.23 gr
4
e. Estimasi Kebutuhan Karbohidrat (CS.2.3.1)
1472,9 kkal
60% x = 220,9 gr
4

3.3 Diagnosis Gizi


1) NI.2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan
peningkatan kebutuhan gizi ditandai dengan asupan
rendah E=20,3%, P=10,9%, L=8%, KH=27,8%
2) NB.1.7. Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan
kurang pengetahuan terkait gizi ditandai dengan belum
pernah dilakukan konseling gizi dan masih
mengkonsumsi jeroan, santan, gorengan dan kerupuk.

3.4 Perencanaan Intervensi Gizi


3.4.1 Tujuan Intervensi
1) Meningkatkan asupan oral inadekuat sesuai
kebutuhan dan daya terima
2) Memahami pemilihan bahan makanan yang
dianjurkan
3.4.2 Prinsip dan Syarat Diet
1) Diet rendah kolesterol
2) Frekuensi 3 kali makan utama dan 2 kali selingan
3) Bentuk makanan : Lunak tim
4) Asupan melalui oral
3.4.3 Preskripsi Diet
1) Kebutuhan (Mifflin)
TEE = BMR x FA x FS
BMR = (10 x 58) + (6,25 x 144,16) – (5 x 58) – 161
= 1030 kkal
TEE = 1030 x 1,1 x 1,3 = 1472.9 kkal
2) Kebutuhan Zat Gizi Makro
E = 1472.9 kkal
1472,9 kkal
P = 15% x = 55.23 gr
4
1472,9 kkal
L = 25% x = 41 gr
4
1472,9 kkal
KH = 60% x = 220,9 gr
4
3) Jenis Diet : Diet rendah kolesterol
4) Bentuk makanan : Lunak tim
5) Rute : Oral
6) Frekuensi : 3x makan utama dan 2x
snack
7) Pemesanan Diet :
8) Perencanaan Edukasi dan Konseling :
Diberikan pemahaman mengenai tujuan diet,
syarat diet, dan pemilihan bahan makanan yang
dianjurkan dan maupun tidak.
9) Koordinasi Diet : Koordinasi dengan perawat
dokter dan pramusaji mengenai diet yang
diberikan
3.2.4 Intervensi Gizi
1) Hari ke-1
Tanggal : Rabu, 16 Maret 2022
Diet : Gizi Seimbang
Bentuk makanan: Lunak (Bubur)
Frekuensi : 3x makan utama dan 2x snack
Rute : Oral
Pemberian : >60% dari kebutuhan
a. Standar dan Distribusi Makan Sehari
Bahan Makanan Penukar Energi Protein Lemak KH
Sumber KH 1 175 4 0 40
Protein Hewani          
a.    Rendah lemak 1 50 7 2 0
b.    Lemak sdg 2 150 14 10 0
c.    Tinggi lemak   0 0 0 0
Protein Nabati 1,5 112,5 7,5 4,5 10,5
Sayuran          
a.    Gol. A 0 0 0 0 0
b.    Gol B 1,5 37,5 1,5 0 7,5
c.    Gol C 0 0 0 0 0
Buah-buahan 1 50 0 0 12
Susu          
a.    Tanpa lemak   0 0 0 0
b.    Lemak sdg   0 0 0 0
c.    Tinggi lemak   0 0 0 0
Minyak          
a.    Tidak Jenuh 3 150 0 15 0
b.    Jenuh 0 0 0 0 0
Gula   0 0 0 0
Snack   160 1.3 4.5 28.2
TOTAL NILAI GIZI 885 34 31,5 70
KEBUTUHAN 1472,9 55,23 41 220,9
PERSENTASE PEMENUHAN 60,09% 61,56% 76,83% 31,69%

2) Hari ke-2
Tanggal : Kamis, 17 Maret 2022
Diet : Rendah Kolesterol dan rendah
purin
Bentuk Makanan : Lunak tim
Frekuensi :3 kali Makan Utama dan Kali
Snack
Rute : Oral
Pemberian : >80% dari Kebutuhan
a. Standar dan Distribusi Makan Sehari
Bahan
Jadwal Penukar Energi Protein Lemak KH
Makanan
KH 0.625  109.375 2.5 0 25
LH
1  50 7 2 0
Rendah
Pagi LH
1 75 7 2 0
Sedang
Sayuran 0 0 0 0 0
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Pagi 284.375 16.5 9 25
Snack Talam ubi 1 72 0.4 2 12.8
Snack Pagi 72 0.4 2 12.8
KH 1.25 218.75 5 0 50
LH
1 50 7 2 0
Rendah
Siang Nabati 0.5 37.5 2.5 1.5 3.5
Sayuran 0.75 18.75 0.75 0 3.75
Buah 1 50 0 0 12
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Siang 425 15.25 8.5 69.25
Snack Puding 1 30.5 0.5 0.25 6.45
Snack Sore 30.5 0.5 0.25 6.45
KH 1.25 218.75 5 0 50
LH
1 75 7 2 0
Sedang
Sore
Sayuran 0.75 18.75 0.75 0 3.75
Buah 1 50 0 0 12
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Sore 412.5 12.75 7 65.75
1224.37
Total Makan Sehari 45.4 26.75 179.25
5
Kebutuhan 1472.9 55.23 41 220.9
Persentase 83.13% 82.20% 65.24% 81.15%
3) Hari ke-3
Tanggal : Jumat, 18 Maret 2022
Diet : Diet rendah kolesterol
dan rendah purin
Bentuk Makanan : Lunak tim
Frekuensi : 3 kali Makan Utama dan
2 Kali Snack
Rute : Oral
Pemberian : >80% dari Kebutuhan
a. Standar dan Distribusi Makan Sehari
Jadwa Bahan Penuka
Energi Protein Lemak KH
l Makanan r
KH 0.625  109.375 2.5 0 25
LH Rendah 1  50 7 2 0
Pagi
Sayuran 0.75 18.75 0.75 0 3.75
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Pagi 228.125 10.25 7 28.75
Pisang
Snack 1 88 0.9 2.5 15.4
bolen
Snack Pagi 88 0.9 2.5 15.4
KH 1.25 218.75 5 0 50
LH Rendah 2 100 14 4 0
Nabati 0.5 37.5 2.5 1.5 3.5
Siang
Sayuran 0.5 12.5 0.5 0 2.5
Buah 1 50 0 0 12
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Siang 468.75 22 10.5 68
Talam
Snack 1 72 0.4 2 12.8
singkong
Snack Sore 72 0.4 2 12.8
KH 1.25 218.75 5 0 50
LH Sedang 1 75 7 2 0
Sore Sayuran 0.75 18.75 0.75 0 3.75
Buah 1 50 0 0 12
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Sore 412.5 12.75 7 65.75
1269.37
Total Makan Sehari 46.3 29 190.7
5
Kebutuhan 1472.9 55.23 41 220.9
Persentase 86.18% 83.83% 70.73% 86.33%
4) Hari ke-4
Tanggal : Sabtu, 19 Maret 2022
Diet : Diet rendah kolesterol
dan rendah purin
Bentuk Makanan : Lunak tim
Frekuensi : 3 kali Makan Utama dan
2 Kali Snack
Rute : Oral
Pemberian : >100% dari Kebutuhan
Bahan Penuka
Jadwal Energi Protein Lemak KH
Makanan r
KH  1.25 218.75 5 0 50
LH
 1.5 75 10.5 3 0
Rendah
Pagi LH
0.5 37.5 3.5 1 0
Sedang
Sayuran 0 0 0 0 0
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Pagi 381.25 19 9 50
Snack Lapis 1 130.5 0.9 2.5 15.4
Snack Pagi 130.5 0.9 2.5 15.4
KH 1.5 262.5 6 0 60
LH
2 100 14 4 0
Rendah
Siang Nabati 0.5 37.5 2.5 1.5 3.5
Sayuran 1 25 1 0 5
Buah 1 50 0 0 12
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Siang 525 23.5 10.5 80.5
Snack Pie susu 1 112 2.04 5.58 13.4
Snack Sore 112 2.04 5.58 13.4
KH 1.25 218.75 5 0 50
LH
0.75 37.5 5.25 1.5 0
Rendah
Sore
Sayuran 0.75 18.75 0.75 0 3.75
Buah 1 50 0 0 12
Minyak 1 50 0 5 0
Makan Sore 375 11 6.5 65.75
Total Makan Sehari 1523.75 56.44 34.08 225.05
Kebutuhan 1472.9 55.23 41 220.9
Persentase 103.45% 102.19% 83.12% 101.90%
3.2.5 Penatalaksanaan Edukasi dan Konseling Gizi
1) Edukasi
Edukasi Gizi
Hari ke-1 - Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
makanan yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan
- Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
pentingnya
menghabiskan
makanan RS dan
menghindari makanan
dari luar RS
Hari ke-2 - Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
pentingnya
menghabiskan
makanan RS dan
menghindari makanan
dari luar RS
- Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
pentingnya
mengkonsumsi sayur
dan buah
- Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
bentuk makanan yang
diberikan
- Memberikan edukasi
terkait penambahan
porsi makan RS untuk
meningkatkan
kebutuhan sehari

Hari ke-3 - Memberikan edukasi


kepada pasien dan
keluarga mengenai
pentingnya
menghabiskan
makanan RS dan
menghindari makanan
dari luar RS
- Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
jenis diet
- Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
cara memasak yang
sehat untuk diet
rendah kolesterol
- Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga mengenai
bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak
dianjurkan
Hari ke-4 - Memberikan edukasi
terkait penambahan
porsi makan RS untuk
meningkatkan
kebutuhan sehari

2) Konseling
Pelaksanaan konseling dilakukan pada tanggal 18 Maret
2022 pada pukul 14.00 di Gedung A Asal 7 tepatnya di
ruangan 31 A. Edukasi dan konseling gizi ini dilakukan
selama ±30 menit oleh Nadia Faza selaku pemberi asuhan
gizi pasien yang didampingi oleh ibu Zaira Siti Mecca
Medina selaku Ahli Gizi RSUD Al Ihsan serta pembimbing
utama dalam kegiatan asuhan gizi klinik. Materi yang
diberikan yaitu mengenai diet rendah kolesterol, diet rendah
purin, cara memasak yang sehat, serta pemilihan bahan
makanan yang tepat.
Tanggal 16 Maret 2022 17 Maret 2022 18 Maret 2022 19 Maret 2022

Nama Ny. K Ny. K Ny. K Ny. K

LILA 28 cm - - 28 cm

Status Gizi Gizi Baik - - Gizi Baik

Kurang Nafsu Makan Kurang Nafsu Makan


Kurang Nafsu Makan (+), Kurang Nafsu Makan
(-), Mual (-), Muntah (-), (-), Mual (-), Muntah
Mual (-), Muntah (-), (-), Mual (-), Muntah (-),
Kembung (-), Sakit Ulu (-), Kembung (-),
Kembung (-), Sakit Ulu Kembung (-), Sakit Ulu
Hati (-), Kontipasi (-), Sakit Ulu Hati (-),
FISIK-KLINIS Hati (-), Kontipasi (-), Hati (-), Kontipasi (-),
ASSESMENT

Diare (-), Sesak (-), Kontipasi (-), Diare


Diare (-), Sesak (-), Nyeri Diare (-), Sesak (-),
Nyeri Dada (-), (-), Sesak (-), Nyeri
Dada (-), Menelan (+), Nyeri Dada (-), Menelan
Menelan (-), Dada (-), Menelan (-),
Mengunyah (+) (-), Mengunyah (+)
Mengunyah (+) Mengunyah (+)

RECALL 24 E=882,013kkal (59,88%) E = 973.215 kkal E = 1187.01 kkal E=1011,75 kkal


JAM P=33,1625 gr (60,04%) (66,07%) (80,59%) (103,99%)
L=30,9855 gr (75,57%) P = 37.9649 gr P = 44.285 gr P=45,44 gr (109,70%)
KH=159,3 gr (32,32%) (68,74%) (80,18%) L=17.0905 gr (89,70%)
L = 31.3035 gr L = 31.76 gr KH=159,3 gr (96,15%)
(76,35%) (77,46%)
KH = 127.774 gr KH = 172.644 gr
(57.84%) (78,15%)

Merasa lemas sebagian Masih terasa sedikit


KELUHAN Pusing -
dan mata buram pusing

NI.2.1 Asupan oral


NI.2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan
NI.2.1 Asupan oral
inadekuat berkaitan dengan peningkatan
inadekuat berkaitan
dengan peningkatan kebutuhan gizi
DIAGNOSA

dengan peningkatan
kebutuhan gizi ditandai ditandai dengan
  kebutuhan gizi ditandai -
dengan asupan rendah asupan rendah
dengan asupan rendah
E=66,07%, P=68,74%, E=80,59%,
E=20,3%, P=10,9%,
L=76,35%, P=80,18%,
L=8%, KH=27,8%
KH=57,84% L=77,46%,
KH=78,15%
NB.1.7. Pemilihan NB.1.7. Pemilihan NB.1.7. Pemilihan NB.1.7. Pemilihan
makanan yang salah makanan yang salah makanan yang salah makanan yang salah
berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan
kurang pengetahuan kurang pengetahuan sudah diberikan sudah diberikan
terkait gizi ditandai terkait gizi ditandai
dengan belum pernah dengan belum pernah pengetahuan terkait pengetahuan terkait gizi
dilakukan konseling gizi dilakukan konseling gizi ditandai dengan ditandai dengan sudah
dan masih gizi dan masih sudah dilakukan dilakukan konseling
mengkonsumsi jeroan, mengkonsumsi jeroan, konseling gizi dan gizi dan teratasi
santan, gorengan dan santan, gorengan dan teratasi sebagian sebagian
kerupuk. kerupuk.

NC.2.2 Perubahan
NC.2.2 Perubahan nilai nilai lab terkait gizi NC.2.2 Perubahan nilai
lab terkait gizi berkaitan dengan lab terkait gizi berkaitan
berkaitan dengan gangguan dengan gangguan
gangguan metabolisme metabolisme purin metabolisme purin dan
- purin dan gangguan dan gangguan gangguan metabolisme
metabolisme lemak metabolisme lemak lemak ditandai dengan
ditandai dengan asam ditandai dengan asam urat : 6,2mg/dL
urat : 6,2mg/dL dan asam urat : 6,2mg/dL dan kolesterol : 249
kolesterol : 249 mg/dL dan kolesterol : 249 mg/dL
mg/dL
Diet Rendah Diet Rendah Kolesterol
Diet Rendah Kolesterol
JENIS DIET Diet Gizi seimbang Kolesterol dan dan Rendah Purin
dan Rendah Purin
Rendah Purin
E = 1472.9 kkal E = 1472.9 kkal E = 1472.9 kkal E = 1472.9 kkal
P = 55.23 gr P = 55.23 gr P = 55.23 gr P = 55.23 gr
KEBUTUHAN L = 41 gr L = 41 gr L = 41 gr L = 41 gr
KH = 220,9 gr KH = 220,9 gr KH = 220,9 gr KH = 220,9 gr
INTERVENSI

E = 1178.32 kkal E = 1178.32 kkal E = 1472.9 kkal


P = 44.184 gr P = 44.184 gr P = 55.23 gr
TARGET
L = 32.8 gr L = 32.8 gr L = 41 gr
KH = 176.72 gr KH = 176.72 gr KH = 220,9 gr

BENTUK Bubur Lunak (tim) Lunak (tim) Lunak (tim)

3x Makanan Utama 2x 3x Makanan Utama 2x 3x Makanan Utama 3x Makanan Utama 2x


FREKUENSI
Selingan Selingan 2x Selingan Selingan

RUTE Oral Oral Oral Oral

  Target asupan 50% Target asupan 80% Target asupan 80% Target asupan 100%
MONI
TORI
NG
KECUKUPAN ENERGI KECUKUPAN ENERGI KECUKUPAN KECUKUPAN ENERGI
75% 80% ENERGI 90% 100%

ASUPAN ORAL 72% ASUPAN ORAL 84% ASUPAN ORAL 93% ASUPAN ORAL 102%
EVALUASI

 
KECUKUPAN ENERGI KECUKUPAN ENERGI KECUKUPAN KECUKUPAN ENERGI
73% 86% ENERGI 97% 104%
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Asupan
Asupan makan yang dimonitor meliputi asupan
energi, protein, lemak dan karbohidrat yang diberikan
secara bertahap dan sesuai daya terima pasien.
Pada hari pertama intervensi pasien diberikan
makanan lunak (bubur) dengan target capaian >50%.
Dari hasil pengamatan, pasien mampu menghabiskan..
Pada hari kedua intervensi pasien diberikan makanan
yang berbeda yaitu lunak (tim) dengan target asupan
>80%. Dari hasil pengamatan, asupan makan pasien
mengalami peningkatan yaitu sebesar E=66,07%,
P=68,74%, L=76,35%, KH=57,84%. Pada hari ketiga
intervensi dengan tetap diberikan makanan lunak (tim)
dan taget capaian >80%. Dari hasil pengamatan, asupan
makan pasien mengalami peningkatan yaitu sebesar
E=80,59%, P=80,18%, L=77,46%, KH=78,15%. Pada
hari ke-empat intervensi tetap diberikan makanan lunak
(tim) namun terjadi peningkatan target capaian sebesar
100%. Dari hasil pengamatan, asupan makan pasien
mengalami peningkatan yaitu sebesar E=103,99%,
P=109,70%, L=89,70%, KH=96,15%. Pada intervensi
hari keempat pasien hanya makan hingga waktu snack
sore karena pada hari tersebut merupakan jadwal pulang
dari pasien Ny. K.
4.2 Fisik-Klinis
Fisik-klinis yang dimonitoring meliputi nafsu makan,
mual, muntah, kembung, sakit ulu hati, menelan,
mengunyah, mengisap, atrropiotot lengan, hilang lemak
subkutan, udem, dan ascites.
Monitoring hari pertama sampai hari ke empat
keluhan pasien semakin membaik. Dilihat dari nafsu
makan, pasien terus mengalami peningkatan. Namun
pasien masih memiliki masalah mengunyah.
4.3 Diagnosis Gizi

Anda mungkin juga menyukai