Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PROGRAM S1

KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES TANA TORAJA TAHUN 2015

Anitha Bunga Manginte’

Dosen STIKES Tana Toraja

ABSTRAK
Stres adalah keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik atau lingkungan,
dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol. Stress juga dapat didefinisikan sebagai
tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan psikologis sampai pada
batas atau melebihi batas kemampuan subjek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stres
dengan status gizi mahasiswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional
study. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 35 orang.Sampel diambil menggunakan teknik total
sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan pengukuran antropometri dengan menghitung IMT
setiap subjek penelitian. Pengolahan data menggunakan program Windows SPSS versi 21 dan data diuji dengan
Chi-Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diperoleh nilai p=0,003 dimana nilai α=0,05 jadi p<α. Berarti
ada hubungan antara stres dengan status gizi mahasiswa.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara stres dengan status gizi
mahasiswa sehingga semakin berat stres yang di alami mahasiswa semester VIII maka semakin tinggi indikator
perubahan status gizi baik mengalami penurunan berat badan maupun mengalami peningkatan berat badan.
Saran yang diharapkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teknik manajemen stres untuk mengurangi efek
negatif dari stresor yang ada selama mengerjakan skripsi.

Kata kunci : Stres, Status Gizi, Mahasiswa

PENDAHULUAN kemampuan mahasiswa dalam mengikuti


A. Latar Belakang pelajaran (Heiman & Kariv, 2005).
Khaerul Umam (2010) mengatakan bahwa Stres yang tidak mampu dikendalikan dan
stres adalah keadaan yang bersifat internal, yang diatasi oleh individu akan memunculkan dampak
bisa disebabkan oleh tuntutan fisik atau negatif. Pada mahasiswa, dampak negatif secara
lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi kognitif antara lain sulit berkonsentrasi, sulit
merusak dan tidak terkontrol. Stress juga dapat mengingat pelajaran dan sulit memahami
didefinisikan sebagai tanggapan atau proses pelajaran. Dampak negatif secara emosional
internal atau eksternal yang mencapai tingkat antara lain sulit memotivasi diri, munculnya
ketegangan fisik dan psikologis sampai pada perasaan cemas, sedih, kemarahan dan frustrasi.
batas atau melebihi batas kemampuan subjek. Dampak negatif secara fisiologis antara lain
Mahasiswa dalam kegiatannya juga tidak gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang
terlepas dari stres. Stresor atau penyebab stres menurun terhadap penyakit, sering pusing, badan
pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan terasa lesu, lemah dan insomnia. Dampak
akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda
dan tuntutan dari harapannya sendiri. Tuntutan penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah,
eksternal dapat bersumber dari tugas-tugas penyalahgunaan obat dan alkohol, terlibat dalam
kuliah, beban pelajaran, tuntutan orang tua untuk kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-
berhasil di kuliahnya dan penyesuaian sosial di lebihan serta berisiko tinggi (Heiman & Kariv,
lingkungan kampusnya. Tuntutan ini juga 2005).
termasuk kompetensi perkuliahan dan Menurut Goddard seperti dikutip dari
meningkatnya kompleksitas materi perkuliahan University World News (2012), saat ini jumlah
yang semakin lama semakin sulit. Tuntutan dari mahasiswa diseluruh dunia yang menempuh
harapan mahasiswa dapat bersumber dari pendidikan tinggi diperkirakan mencapai 131 juta
pada tahun 2005. Berdasarkan penelitian yang

182
Manginte’, Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa … 183

pernah dilakukan oleh Goddard pada tahun 1998 belum beres yang bersamaan dengan
terhadap 530 mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Dan akibat dari stres yang di
menempuh pendidikan di Australia, di dapatkan alami beberapa dari mereka yang mengalami
hasil bahwa 80% mahasiswa mengalami stres penurunan berat badan dan bahkan ada yang
dalam mengerjakan skripsi. mengalami peningkatan berat badan.
Berdasarkan fenomena di atas dampak dari Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
stres yang di alami mahasiswa tingkat akhir salah tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Antara
satunya adalah berdampak pada masalah status Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa Program
gizi. Berdasarkan penelitian yang di lakukan Tirta Studi S1 Keperawatan Semester VIII STIKES
di Smp Stella Dunce 1 Yogyakarta tahun (2006) Tana Toraja Tahun.
mengatakan bahwa Stres berhubungan dengan
peningkatan berat badan dan penurunan berat B. Rumusan Masalah
badan. Beberapa orang memilih untuk Berdasarkan latar belakang di atas dapat di
mengkonsumsi garam, lemak dan gula. Untuk rumuskan masalah penelitian yaitu “Apakah Ada
menghadapi ketegangan dan kemudian Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi
mengalami penambahan berat badan. Turunnya Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
berat badan merupakan salah satu akibat yang Semester VIII STIKES Tana Toraja Tahun
paling non spesifik dari keadaan stres kronis. 2015?”
Sistem pencernaan penderita stres kemungkinan
terganggu sehingga penderita tidak berselera C. Tujuan Penelitian
makan karena merasa mual dan muntah- 1. Tujuan Umum
muntah. Menganalisa hubungan antara stres dengan
Menurut penelitian Tienne.A,dkk, (2013) status gizi mahasiswa program studi S1
yang di lakukan di SMU Methodist-18 Medan keperawatan semester VIII STIKES Tana
Toraja tahun 2015
pada 77 siswa sebagai sampel mengatakan
2. Tujuan Khusus
bahwa semakin tinggi skor stres seseorang,
1) Diketahuinya tingkat stres yang di alami
semakin tinggi tingkat indikator status gizinya. mahasiswa program studi S1
Saat dalam keadaan stres siswa mengalami keperawatan semester VIII di STIKES
perubahan nafsu makan, siswa dengan status gizi Tana Toraja tahun 2015
gemuk dan obesitas lebih banyak melakukan 2) Diketahuinya status gizi mahasiswa
pelarian pada makanan, konsumsi energi lebih program studi S1 keperawatan semester
banyak yaitu makan makanan tinggi kalori dan VIII di STIKES Tana Toraja tahun 2015
lemak. Sedangkan pada siswa dengan status gizi 3) Diketahuinya hubungan antara stres
kurus mereka lebih banyak mengurangi dengan status gizi mahasiswa program
konsumsi energi.Saat mengalami stres, otak akan studi S1 keperawatan semester VIII di
merangsang sekresi adrenalin. Bahan kimia ini STIKES Tana Toraja tahun 2015.
akan menuju ginjal dan mamicu proses
perubahan glikogen menjadi glukosa sehingga D. Manfaat Penelitian
mempercepat peredaran darah. Tekanan darah a. Bagi institusi
akan meningkat, pernafasan semakin cepat Sebagai sumbangan ilmiah untuk institusi
diharapkan dapat berguna dalam
(untuk meningkatkan asupan oksigen) dan
memberikan pengetahuan kepada
pencernaan terkena dampaknya.
mahasiswa.
Saat ini tercatat ada 42 Mahasiswa S1 b. Bagi peneliti
tingkat akhir di STIKES Tana Toraja yang masih Sebagai bahan masukan tersendiri bagi
aktif dalam proses perkuliahan. Berdasarkan peneliti untuk menambah wawasan yang
wawancara yang peneliti lakukan kepada 10 bersifat teoritis dan ilmiah tentang kesehatan
mahasiswa tingkat akhir Sekolah Tinggi Ilmu terutama dalam mengatasi stres dan
Kesehatan Tana Toraja tahun ajaran 2014/2015, menambah pengalaman bagi peneliti.
diperoleh informasi bahwa mahasiswa tersebut c. Bagi peneliti selanjutnya
mengalami stres dalam perkuliahan setiap hari,
tugas yang harus di kerjakan, nilai-nilai yang
184 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 182- 192

Diharapkan penelitian ini dapat di jadikan Dengan kriteria inklusi dan eksklusi
sebagai acuan dan referensi untuk penelitian sebagai berikut :
lebih lanjut. 1) Kriteria Inklusi
d. Bagi mahasiswa a) Siap Menjadi responden
Diharapkan dapat menambah pengetahuan b) Mahasiswa yang tidak cuti
mahasiswa terutama dalam mengatasi stres akademik
yang di alami. 2) Kriteria Eksklusi
a) Tidak hadir saat pengambilan
METODOLOGI PENELITIAN data
A. Desain Penelitian b) Mahasiswa yang meneliti
Desain penelitian ini adalah survey tentang hubungan antara stres
analitik dengan menggunakan pendekatan dengan status gizi mahasiswa
cross sectional yang bertujuan untuk program studi S1 keperawatan
mengetahui Hubungan Antara Stres Dengan semester VIII STIKES Tana
Status Gizi Mahasiswa Program Studi S1 Toraja tahun 2015.
Keperawatan Semester VIII STIKES Tana
Toraja Tahun 2015. Pengumpulan data D. Metode Penelitian
dilakukan sekaligus pada suatu saat (point 1. Data primer
time approach) artinya tiap subjek penelitian Data primer diperoleh dari jawaban
hanya di observasi sekali dan pengukuran responden dengan menggunakan
dilakukan terhadap suatu karakter atau kuesioner berisi variabel-variabel yang
variable subjek pada saat pemeriksaan disusun berdasarkan tujuan penelitian.
(Notoadmojo, 2010). Data dikumpulkan dengan cara
membagikan kuesioner kepada
B. Tempat Dan Waktu Penelitian responden dimana responden diberi
1. Tempat kesempatan untuk menjawab pertanyaan
Penelitian telah dilaksanakan di kampus kuesioner dengan jujur. Dan dengan
STIKES Tana Toraja. pengukuran antopometri dengan cara
2. Waktu menghitung indeks massa tubuh tiap
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan mahasiswa yang jadi sampel penelitian.
Juni-Juli 2015.
E. Instrumen Penelitian
C. Populasi Dan Sampel Instrumen penelitian yang
1. Populasi digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Berdasarkan tujuan yang ingin Kuisioner yang berupa daftar pertanyaan
dicapai pada penelitian ini maka yang disusun secara tertulis yang digunakan
populasi yang diteliti adalah semua untuk memperoleh data atau informasi
mahasiswa program studi S1 mengenai hubungan antara stres dengan
keperawatan semester VIII di STIKES status gizi mahasiswa program studi S1
Tana Toraja Tahun 2015. keperawatan semester VIII STIKES Tana
2. Sampel Toraja tahun 2015.
Pada penelitian ini, peneliti Untuk mengukur stres mahasiswa
mengambil sampel dengan cara total digunakan kuisioner dengan bentuk checklist
sampling yang merupakan suatu teknik yang terdiri dari pertanyaan tertutup dengan
mengambil seluruh populasi sebagai menggunakan skala likert dengan pilihan
sampel. jawaban selalu (4), sering (3), jarang (2) dan
Sampel pada penelitian ini tidak pernah (1).
sebanyak 35 orang.
Manginte’, Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa … 185

F. Defenisi Operasional

Tabel 1 Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Konseptual Defenisi Alat Ukur Kriteria Skala


Operasional Objektif
1. Variabel Meurut I Dewa Status gizi yang 1.Berat 1. Normal jika Ordina
dependen: Nyonya Suparis,dkk di maksud badan IMT:18,5-22,9 l
status gizi (2008),mengatakan peneliti adalah menggunaka 2. Tidak
bahwa status gizi Keadaan gizi n normal jika
adalah hasil dari mahasiswa timbangan IMT:<18,5
keseimbangan antara program studi injak dan >23
makanan yang masuk S1 keperawatan digital (seca)
ke dalam tubuh semester VIII dengan
dengan kebutuhan tahun 2015 ketelitian 0,1
tubuh akan suatu zat berdasarkan kg
gizi dan dapat pula indeks massa 2.Tinggi
diartikan sebagai tubuh badan
ekspresi (nutriture) yang diukur Menggunaka
dalam bentuk dengan cara n
variabel tertentu. berat pengukuran
badan dalam tinggi badan
satuan kilogram SMIC
(kg) dibagi dengan
dengan tinggi ketelitian 0,1
badan cm.
Dalam satuan
meter kuadrat
(m2)
2. Variabel Stres diartikan oleh Stres yang di Kuesioner  Stres ringan: Ordila
independe beberapa ahli sebagai maksud peneliti jika nilai
n
n:stress respon individu, baik adalah segala <50
berupa respon fisik tuntutan  Stres berat:
maupun psikis, penyesuaian diri jika nilai
terhadap tuntutan yang >50
atau ancaman yang mengganggu
dihadapi sepanjang keseimbangan
hidupnya yang dapat diri mahasiswa
menyebabkan program studi
perubahan pada diri S1 keperawatan
individu, baik semeter VIII
perubahan fisik, tahun 2015.
psikologi maupun
spiritual (Asmadi
2008).

G. Analisa Data
186 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 182- 192

Pengolahan data secara Setelah mendapat persetujuan,


komputerisasi dengan menggunakan peneliti melakukan penelitian dengan
program SPSS. Analisis data akan dilakukan berpegang pada beberapa prinsip etika yaitu
dengan langkah-langkah sebagai berikut : self determination, anonimity atau
1. Analisa Univariat confidentiality, protection from discomfort,
Mengetahui dan memperlihatkan beneficende and justince (Polit & Beck,
distribusi frekuensi serta presentasi dari 2012).
variabel yang diteliti. 1. Prinsip selfs determination artinya
2. Analisa Bivariat menghargai otonomi individu utnuk
Mengetahui hubungan tiap variabel membuat keputusan terhadap dirinya
independen yang diuji dengan uji sendiri.prinsip-prinsip ini berdasarkan
statistik chi-square dengan tingkat pada prinsip etika respect for
kemaknaan p = 0,05 jika p < 0,05 maka outonomy.prinsip ini di aplikasikan
hipotesis diterima dan ada hubungan penelitian melalui informed consent.
antara variabel independen dan 2. Prinsip anonymity atau confidentiality
dependen tetapi jika p > 0,05 maka prinsip ini di aplikasikan dalam kegiatan
hipotesis ditolak dan tidak ada hubungan penelitian ini dengan cara tidak
antara variabel independen dengan mencantumkan nama responden.
dependen. 3. Prinsip protection from discomfort yaitu
penelitian melindungi hak responden
(𝒇𝒐−𝒇𝒉)𝟐 untuk mendapatkan perlindungan dari
𝒙𝟐 = ∑ ketidak nyamanan selama kegiatan
𝒇𝒉
penelitian.
Keterangan: 4. Prinsip beneficence yaitu pada prinsip ini
X2 : Chi-Square (hubungan variabel peneliti berusaha untuk selalu melakukan
dependen dan variabel independen) penelitian yang memberi manfaat.
fo : frekuensi yang diobservasi (nilai 5. Prinsip justince yaitu berdasarkan prinsip
observasi) ini peneliti menerapkan keadilan dan tidak
fh : frekuensi yang diharapkan dihitung melakukan diskriminasi.
(nilai sampel)
 : jumlah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penilaian :
Dianggap ada hubungan bila X2 dihitung
lebih besar atau sama dengan harga tabel
A. Hasil Penelitian
atau p < α 0,05  Ha diterima.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan
H. Etika Penelitian terhadap setiap variabel penelitian.
Etika penelitian adalah suatu sistem Analisa univariat bertujuan untuk
yang harus dipatuhi oleh peneliti saat mengetahui gambaran variabel yang
melakukan yang melibatkan manusia diteliti menurut jenis data masing-
sebagai responden meliputi kebebasan dan masing dalam bentuk distribusi
ancaman,kebebasan dari frekuensi dan presentase, dengan
ekspoitasi,keuntungan dari penelitian memaparkan data tanpa menjelaskan
tersebut dan resiko yang di daapat (Polit & hubungan sebab akibat seperti berikut:
Back,2012) a. Karakteristik Demografi Responden
Dalam melakukan penelitian ini 1) Karakteristik berdasarkan umur
,penelitian akan meminta izin institusi
STIKES Tana Toraja.

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan Semester VIII STIKES Tana Toraja
Manginte’, Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa … 187

Tahun 2015

Umur Frekuensi (n) Persentase (%)


20-23 tahun 33 94,3
≥ 24 tahun 2 5,7
Total 35 100
Sumber: Data Primer, 2015

2) Karakteristik berdasarkan jenis kelamin


Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan Semester VIII STIKES Tana Toraja
Tahun 2015

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)


Laki-laki 9 25,7
Perempuan 26 74,3
Total 35 100
Sumber: Data Primer, 2015

b. Karakteristik variabel penelitian


1) Stres
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Stres Pada Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan Semester VIII STIKES
Tana Toraja Tahun 2015

Stres Frekuensi (n) Persentase (%)


Berat 24 68,6
Ringan 11 31,4
Total 35 100
Sumber: Data Primer, 2015

2) Status Gizi
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Stres Pada Mahasiswa
Program Studi S1 Keperawatan Semester VIII STIKES
Tana Toraja Tahun 2015
Stres Frekuensi (n) Persentase (%)
Normal 19 54,3
Tidak 16 45,7
Normal
Total 35 100

2. Analisa Bivariat Chi-Square dengan program komputer


SPSS yang disajikan dalam bentuk tabel
Analisa data hubungan antara
sebagai berikut:
stres dengan status gizi mahasiswa
a. Hubungan hubungan antara stres
program studi S1 keperawatan semester
dengan status gizi mahasiswa
VIII Di STIKES Tana Toraja tahun
program studi S1 keperawatan
2015. Untuk mengetahui hubungan
antara variabel digunakan uji statistik
188 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 182- 192

semester VIII di STIKES Tana Toraja tahun 2015

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Semester VIII Di STIKES Tana Toraja tahun
2015
Status Gizi
Total p
Stres Normal Tidak Normal
Value
n % n % n %
Berat 9 25,7 15 42,9 24 68,6
Ringa 10 28,6 1 2,9 11 31,4 0,003
n
Total 19 54,3 16 45,7 35 100
Sumber: Data Primer, 2015 OR= 0,060

Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah penelitian sebagian besar responden


responden yang mengalami stres berat berjumlah 24 memiliki status gizi normal yaitu sebanyak
orang (68,6%) dari jumlah tersebut ada sebanyak 9 19 orang (54,3%) dan responden yang
orang (25,7%) yang memiliki status gizi normal. 15 berada pada status gizi tidak normal
orang (42,9%) yang memiliki status gizi tidak sebanyak 16 orang (45,7%).
normal. Responden yang mengalami stres ringan Hasil penelitiaan ini secara umum
berjumlah 11 orang (31,4%) dari jumlah tersebut menunjukkan bahwa paling banyak
sebanyak 1 orang (2,9%) yang memiliki status gizi responden memiliki status gizi normal.
tidak normal. Dan sisanya memiliki status gizi Meskipun jumlah responden yang memiliki
normal yaitu sebanyak 10 orang (28,6%). status gizi normal jumlahnya paling banyak,
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square namun perbandingan jumlah responden yang
dengan α (0,05) diperoleh nilai p=0,003 yang memiliki status gizi normal tidak jauh
menunjukkan p kurang dari α (0,05). Hal ini berarti berbeda dengan responden yang memiliki
Ha di terima atau ada hubungan antara stres dengan status gizi tidak normal. Hal ini dikarenakan
status gizi mahasiswa program studi S1 keperawatan saat dalam keadaan stres seseorang akan
semester VIII STIKES Tana Toraja Tahun 2015. mengalami perubahan nafsu makan dan tidak
Dari hasil analisa diperoleh pula nilai Odds ada selera pada makanan. Pernyataan ini
Ratio 0,060 (0,007-0,550) dengan tingkat senada dengan pendapat Tienne.A,dkk,
kepercayaan 95%, yang berarti responden yang (2013) Saat dalam keadaan stres siswa
mengalami stres berat memiliki peluang 0,060 untuk mengalami perubahan nafsu makan, siswa
mengalami perubahan status gizi dibandingkan dengan status gizi gemuk dan obesitas lebih
dengan responden yang mengalami stres ringan. banyak melakukan pelarian pada makanan,
konsumsi energi lebih banyak yaitu makan
B. Pembahasan makanan tinggi kalori dan lemak. Sedangkan
pada siswa dengan status gizi kurus mereka
Setelah data dikumpulkan, diolah dan disajikan,
lebih banyak mengurangi konsumsi energi.
berikut ini pembahasan hasil penelitian sesuai
Status gizi merupakan faktor yang
dengan variabel yang diteliti sebagai berikut:
terdapat dalam level individu (level yang
1. Status Gizi
paling mikro). Faktor yang mempengaruhi
Distribusi frekuensi responden
secara langsung adalah asupan makanan dan
berdasarkan status gizi menunjukkan hasil
infeksi. Pengaruh tidak langsung dari status
Manginte’, Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa … 189

gizi ada tiga faktor yaitu ketahanan pangan bahwa setiap menghadapi masalah yang
di keluarga, pola pengasuhan anak, dan kemudian menimbulkan stres mereka akan
lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk mencari solusi atas masalah yang di
akses terhadap pelayanan kesehatan hadapi,bersantai sejenak bahkan refreshing
(Simarmata, 2009). ketempat wisata yang bisa memberi
2. Stres kenyamanan dan inspirasi. Pernyataan ini
Distribusi frekuensi responden senada dengan pendapat Lazarus dan Folkam
berdasarkan tingkat stres yang dialami dalam yang dikutip dari Fyrzha (2011) yang
selama mengerjakan skripsi. Dari hasil menjelaskan bahwa reaksi terhadap stres
penelitian didapatkan sebagian besar sangat tergantung pada bagaimana individu
responden mengalami tingkat stres berat menafsirkan atau menilai arti dari peristiwa
yaitu sebanyak 24 orang (68,6%) dan yang mengancam atau menantang dirinya.
sisanya sebanyak 11 orang (31,4%) 15 orang (42,9%) yang stres berat dan
mengalami tingkat stres ringan. memiliki status gizi tidak normal. Hal ini
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disebabkan karena intensitas stresor yang
sebagian besar responden mengalami stres dihadapi responden lebih lima bulan selama
berat di bandingkan dengan responden yang pengerjaan skripsi dan belum mampu
mengalami stres ringan Hal ini dikarenakan mengelola stres dengan baik. Selain
intensitas stresor yang dihadapi responden mengerjakan skripsi responden juga masih
kurang lebih lima bulan selama pengerjaan memiliki beberapa mata kuliah, tugas-tugas
skripsi dan kurangnya informasi yang yang masih harus diselesaikan, pengurusan
diperoleh respoden mengenai tata cara dalam nilai- nilai yang belum beres. Dan saat dalam
mengerjakan skripsi. keadaan stres seseorang akan mengalami
Safaria dan Saputra (2009) dalam perubahan nafsu makan dan tidak ada selera
mengelompokkan dampak negatif stres yang pada makanan. Pernyataan ini senada dengan
dirasakan oleh individu dalam lima gejala, pendapat Tienne.A,dkk, (2013) saat dalam
yaitu gejala fisiologis, psikologis, kognitif, keadaan stres siswa mengalami perubahan
interpersonal, organisasional. Gejala nafsu makan, siswa dengan status gizi
fisiologis yang dirasakan individu berupa gemuk dan obesitas lebih banyak melakukan
keluhan seperti sakit kepala, sembelit, diare, pelarian pada makanan, konsumsi energi
sakit pinggang, urat tegang dan tengkup, lebih banyak yaitu makan makanan tinggi
tekanan darah tinggi, kelelahan, sakit perut, kalori dan lemak. Sedangkan pada siswa
maag, berubah selera makan, susah tidur dan dengan status gizi kurus mereka lebih
kehilangan semangat. Hal tersebut terlihat banyak mengurangi konsumsi energi.
pada hasil penelitian yang menunjukkan Responden yang mengalami stres
bahwa sebagian besar responden yang ringan berjumlah 11 orang (31,4%) dari
mengalami tingkat stres berat. jumlah tersebut sebanyak 1 orang (2,9%)
3. Hubungan antara stres dengan status gizi yang memiliki status gizi tidak normal. Hal
mahasiswa ini disebabkan karena sikap dari tiap
Hasil penelitian yang diperoleh dari individu dalam menanggapi stres yang
35 responden, disimpulkan bahwa jumlah dialami berbeda-beda, individu yang selalu
responden yang mengalami stres berat menutup diri dan tidak ingin meminta solusi
berjumlah 24 orang (68,6%) dari jumlah kepada teman, dan individu yang tidak
tersebut ada sebanyak 9 orang (25,7%) yang mengetahui cara mengatasi stres yang
memiliki status gizi normal. Hal ini dialami serta individu yang selalu
dikarenakan faktor internal dari dalam diri beranggapan bahwa setiap permasalahan
mahasiswa, yang dimana setiap orang yang dihadap merupakan suatu ancaman.
memiliki karakter kepribadian yang berbeda- Hal ini sependapat dengan pernyataan
beda sehingga adanya perbedaan reaksi McGrath (2010), stres disebabkan oleh
terhadap sumber stres yang sama. Selain itu, adanya ketidak seimbangan atau kegagalan
setiap orang memiliki strategi koping yang individu dalam memenuhi kebutuhannya
berbeda dalam menanggapi stresor yang ada. baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Dan dari beberapa responden mengatakan Stres muncul sebagai akibat dari adanya
190 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 182- 192

tuntutan yang melebihi kemampuan individu merangsang kelenjar tiroid untuk lebih cepat
untuk memenuhinya. Apabila seseorang membakar kalori pada tubuh akibatnya
tidak mampu memenuhi tuntutan kebutuhan, asupan kalori dari makanan yang di
maka akan merasakan suatu kondisi konsumsi cepat berkurang dan tidak menaik
ketegangan dalam dirinya. Ketegangan yang berat badan. Hasil penelitian ini sejalan
berlangsung lama dan tidak ada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penyelesaian, akan berkembang menjadi Tirta, (2006) bahwa ada hubungan antara
stres. Secara umum, stres terjadi jika stres dengan status gizi dimana Stres
individu dihadapkan dengan peristiwa yang berhubungan dengan peningkatan berat
mereka rasakan sebagai ancaman kesehatan badan dan penurunan berat badan. Beberapa
fisik atau psikologis. Dan Heller dkk yang orang memilih untuk mengkonsumsi garam,
dikutip dari Fibrianti (2009) mengemukakan lemak dan gula. Untuk menghadapi
bahwa komponen transaksi interpersonal ketegangan dan kemudian mengalami
yang berhubungan dengan stres mengacu penambahan berat badan. Turunnya berat
pada adanya seseorang yang memberikan badan merupakan salah satu akibat yang
bantuan ketika ada masalah. paling non spesifik dari keadaan stres kronis.
Dan responden yang stres ringan dan Sistem pencernaan penderita stres
memiliki status gizi normal yaitu sebanyak kemungkinan terganggu sehingga penderita
10 orang (28,6%). Hal ini dikarenakan tidak berselera makan karena merasa mual
responden yang sedang mengerjakan skripsi dan muntah- muntah.
telah mampu menyesuaikan diri untuk Adapun faktor-faktor yang
mengurangi dampak negatif dari stresor yang mempengaruhi perubahan status gizi selain
ada selama pengerjaan skripsi, responden disebabkan karena stres juga karena faktor
mampu memotivasi diri sendiri bahwa setiap lain seperti kondisi fisik, infeksi, usia,
permasalahkan akan bisa saya hadapi ketika budaya dan pendidikan. Menurut penelitian
saya berusaha dan ada dorongan dari diri Tienne.A,dkk, (2013) mengatakan bahwa
setiap individu untuk membuktikan bahwa Semakin tinggi skor stres seseorang,
diri saya mampu dan responden mengatakan semakin tinggi tingkat indikator status
bahwa dukungan dari keluarga serta sahabat gizinya. Saat dalam keadaan stres siswa
sangat penting dalam membantu mengurangi mengalami perubahan nafsu makan, siswa
stres. Sebagaimana yang dikemukakan oleh dengan status gizi gemuk dan obesitas lebih
Smet dalam Potter dan Perry (2005) bahwa banyak melakukan pelarian pada makanan,
salah satu faktor yang dapat mengubah konsumsi energi lebih banyak yaitu makan
pengalaman stres adalah dengan mencari makanan tinggi kalori dan lemak. Sedangkan
dukungan sosial khususnya dukungan yang pada siswa dengan status gizi kurus mereka
bersumber dari orangtua, saudara, ataupun lebih banyak mengurangi konsumsi
teman sebaya. energi.Saat mengalami stres, otak akan
Berdasarkan hasil uji statistik Chi- merangsang sekresi adrenalin. Bahan kimia
Square dengan α (0,05) diperoleh nilai ini akan menuju ginjal dan memicu proses
p=0,003 yang menunjukkan p kurang dari α perubahan glikogen menjadi glukosa
(0,05). Hal ini berarti Ha diterima atau ada sehingga mempercepat peredaran darah.
hubungan antara stres dengan status gizi Tekanan darah akan meningkat, pernafasan
mahasiswa program studi S1 keperawatan semakin cepat (untuk meningkatkan asupan
semester VIII STIKES Tana Toraja Tahun oksigen) dan pencernaan terkena
2015. Hal ini disebabkan karena ketika dampaknya.
mengalami stres kadar kortisol di dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
tubuh tinggi yang dapat membuat hasil penelitian Nishitani dan Sakakibara
metabolisme tubuh melambat, sehingga (2006) yang menyatakan bahwa kondisi
pembakaran kalori di dalam tubuh kehidupan penuh stres akan mempengaruhi
berkurang, tentu hal ini akan membuat berat perilaku makan, yaitu lebih pada konsumsi
badan sulit untuk turun bahkan cenderung berlebih dan berkontribusi terhadap kejadian
akan semakin naik. Dan juga ketika obesitas. Begitu juga dengan penelitian
mengalami stres maka stres akan O’connor (2005) yang menyatakan bahwa
Manginte’, Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa … 191

orang-orang karakteristik tertentu pada saat sehingga hasilnya kurang mewakili secara
berada dalam kondisi stres mengkonsumsi kualitatif.
lebih banyak dan mengalami peningkatan 3. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
total konsumsi makan. yang sedang mengerjakan skripsi sehingga
Dariyo (2005), menyatakan bahwa pengisian kuesioner kadang terganggu oleh
pada remaja, gambaran kondisi emosional kesibukan mahasiswa dalam mengerjakan
yang tidak stabil menyebabkan individu skripsi serta kesulitan dalam menemui
cenderung melakukan pelarian diri dengan responden menyebabkan pengembalian
cara banyak makan makanan yang kuesioner bisa sampai 3 hari.
mengandung kalori atau kolesterol tinggi,
energi dan protein, sehingga berakibat pada KESIMPULAN DAN SARAN
kegemukan. Hal ini terutama ditemukan
pada kondisi kehidupan yang penuh stres. Berdasarakan hasil penelitian dan
Penelitian ini sejalan dengan pengolahan data tentanghubungan antara stres
penelitian Subiyati (2009) mengatakan dengan status gizi mahasiswa program studi S1
bahwa Semakin tinggi status stres seseorang keperawatan semester VIII STIKES Tana Toraja
maka konsumsi energi semakin tinggi atau tahun 2015 , maka kesimpulan dan saran sebagai
bahkan konsumsi makanan akan semakin berikut:
berkurang. stres berpengaruh dengan status
gizi dimana bahwa setiap individu yang A. Kesimpulan
mengalami stres entah stres yang dialami Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
berada pada tingkat stres ringan atau berat sebagai berikut:
akan membuat individu tidak lagi 1. Mayoritas mahasiswa mengalami stres
memperhatikan mengenai kesehatan secara berat, yaitu sebanyak 24 orang (68,6%)
khusus mengenai pola makan yang tidak lagi 2. Ada hubungan antara stres dengan status
diperhatikan dan dijaga. Jika hal ini terus gizi mahasiswa program studi S1
berlangsung dalam jangka waktu yang lama keperawatan semester VIII STIKES Tana
akan membuat perubahan pada status gizi Toraja tahun 2015.
individu tersebut.
Dari hasil analisa diperoleh pula nilai B. Saran
Odds Ratio 0,060 (0,007-0,550) dengan Berdasarkan hasil penelitian dan
tingkat kepercayaan 95%, yang berarti kesimpulan diatas, maka saran yang dapat
responden yang mengalami stres berat peneliti sampaikan sebagai berikut:
memiliki peluang 0,060 untuk mengalami 1. Bagi Institusi Pendidikan STIKES Tana
perubahan status gizi dibandingkan dengan Toraja
responden yang mengalami stres ringan. Disarankan agar hasil penelitian ini dapat
berguna dalam memberikan pengetahuan
D. Keterbatasan Penelitian kepada mahasiswa terutama mengenai
Keterbatasan merupakan suatu hubungan stres dengan status gizi.
kelemahan yang dihadapi oleh peneliti dalam 2. Bagi Peneliti Berikutnya
melaksanakan penelitian, antara lain: Kepada peneliti berikutnya diharapkan agar
1. Penelitian ini merupakan pengalaman hasil penelitian ini dapat dijadiakn contoh
pertama bagi peneliti, kurangnya untuk melaksanakan penelitian selanjutnya
pengalaman dan ilmu penunjang yang tertutama yang berhubungan dengan stres
dimiliki peneliti membuat kemampuan mahasiswa yang sedang mengerjakan
peneliti masih kurang sehingga hasil dari skripsi.
penelitian masih terdapat banyak 3. Bagi Responden
kekurangan. Disarankan bagi responden yang sedang
2. Instrumen/ pengumpulan data dengan mengerjakan skripsi agar mengaplikasikan
kuesioner memungkinkan responden teknik manajemen stres untuk mengurangi
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang efek negatif dari stresor yang ada selama
diajukan dengan tidak jujur atau tidak mengerjakan skripsi.
mengerti dengan pertanyaan yang dimaksud
192 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 182- 192

DAFTAR PUSTAKA Kerja. Tesis, Program Pasca Sarjana UGM


Yogyakarta. (Tidak Dipublikasikan).
Arisman,MB.2010.Gizi Dalam Daur Syafiq Ahmad,2008.Gizi Dan Kesehatan
Kehidupan.Jakarta.ECG Masyarakat.Jakarta:PT RajaGrafindo
Almatsier, S., 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi Persada.
ke-6. Jakarta: Gramedia. Pustaka utama Soetjiningsih 2007. Tumbuh Kembang Remaja.
Asmadi.2008.Konsep Dasar Universitas Erlangga. Surabaya.
Keperawatan.Jakarta: EGC. Suhardjo & H. Riyadi. 2005. Penilaian Keadaan
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Gizi Masyarakat PAU Pangan dan Gizi,
Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : IPB, Bogor.
Rineka Cipt. Supariasa.2007.Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC
Chomaria, Nurul. 2009. Tips Jitu & Praktis Simarmata, D., 2009. Kajian Ketersediaan Pangan
Mengusir Stres: Plus Cara mengelola dan Rumah Tangga, Status Ekonomi Keluarga,
Mengatasi Tekanan Stress Menjadi Energi Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi
Positif. Jogjakarta: Diva Press. Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Heiman dan Kariv, 2005. Task-Oriented versus Melati Kecamatan Perbaungan Tahun 2009.
Emotion-Oriented Coping Strategies: The Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Case of College Students. College Student Universitas Sumatera Utara, Medan.
Journal, 39 (1): 72-89. Tirta, M.P.L.K, dkk 2006. Status Stres Psikososial
I Dewa Nyoman Supriasa,dkk.2008.Gizi dan Dan Hubungannya Dengan Status Gizi
Kesehatan.Jakarta:CV.Agung Sero. Siswa SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Jurnal
Latief,Kamaluddin,Nurika Dieta,2007,Mengenal Gizi Klinik Indonesia, Volume 6, No 3.
Gizi Untuk Pemula,Bandung PT Pribumi Maret 2010.
Mekar Tinnie A,dkk,2013.Hubungan Stres Psikososial
Notoatmojo. 2010. Metodologi Penelitian Dengan Konsumsi Makan Dan Status Gizi
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Siswa SMU Methodist-8
Notoatmodjo,2005,Pendidikan Dan Perilaku Medan.Tesis.Departemen Gizi Kesehatan
Kesehatan,Jakarta,Rineke Cipta Masyarakat FKM USU,Medan.
Nasution, I.K.(2007). Stress Pada Remaja. Medan: Taylor, Shelley. 2005. Health Psychology:
Program Studi Psikologi Fakultas International Edition. New York:
Kedokteran Universitas Sumatra Utara. McGrawHill.
Nasution, I. K. (2007). Stress Pada Remaja. Skripsi. Umam, Khairul. 2010.P e r i l a k u O r g a n i s a s i .
Medan: Universitas Sumatera Pustaka Setia. Bandung ..
Paath Francis Erna,dkk,2005,Gizi Dalam Kesehatan Wade & Tavris.Psikologi Edisi Kesembilan Jilid
Reproduksi.Jakarta,ECG 1.2007.Jakarta: Erlangga.
Potter, P.A & Perry, A.G. 2005. Fundamental Fyrzha. 2011. Teori afirmasi Positif Mengoptimalkan
Keperawatan: Konsep Proses dan Praktik. Potensi Diri, (Online), diakses 12 April
Jakarta: EGC. 2015
Polit & Beck. (2012). Nursing research: generating http://darknesskill.wordpress.com/2011/07/2
and assending evidence for nursing practice. 7/teory-afirmasi/.
Philadelphia: Wolters Kluwer, Lippincott Lubis & Nurlaila. 2010. Mengapa Tingkat Stres
Williams & Wilkins. Makin Tinggi (Online), diakses 3 Mei 2015 ,
Rasmun. (2004). Stress, koping dan adptasi. http://www.vivanews.com/news/read/03104
Jakarta : Cv. Sagung Seto 2-mengapa-tingkat-stres-pelajar-makin-
Safaria, T. & Saputra, N. 2009. Manajemen Emosi. tinggi.
Jakarta: Bumi Aksara. Lusa. (2009). Gizi seimbang pada remaja dan
Sugondo,Sidartawan,2006.Buku Ajaran Ilmu dewasa. Diambil tanggal 06 Mei 2015 dari
Penyakit Dalam:Obesitas.Jilid III Edisi http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-pada-
IV.Editor:Sudoyo,Aru W.,dkk.Jakarta:Pusat remaja-dan-dewasa.
Penerbitan Departemen Penyakit Dalam Nazmy. 2012. Teknik Afirmasi Positif, (Online),
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. diakses 12 Mei 2015,
Sumarni, DW. 2007. Rekreasi Pengaruhnya http://nazmy88.blogspot.com.
Terhadap Stres Psikososial Dan Kelelahan
Manginte’, Hubungan Antara Stres Dengan Status Gizi Mahasiswa … 193

Solichatun, Yulia. 2011. Stres dan Strategi Coping diakses 12 Mei 2015, http://ejournal.uin-
Pada Anak Didik di Lembaga malang.ac.id/index.php/psiko/article/view/15
Pemasyarakatan Anak. Jurnal Psikologi 44.
Islam, Vol.8 No.1 Tahun 2011, (Online),

Anda mungkin juga menyukai