Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang sedang dalam proses

mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Tugas akhir atau skripsi merupakan

persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi

Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. Pengertian

skripsi menurut Arikunto (2010) adalah muara dari semua pengetahuan dan

keterampilan yang pernah diperoleh sebelumnya untuk diterapkan dalam

menggali permasalahan yang ada (baik dalam literatur maupun kancah) agar

dengan penelitian itu dapat diperoleh temuan yang bermanfaat. Harahap dan

Erniyati (2014) menyatakan bahwa skripsi adalah laporan karya ilmiah dari hasil

penelitian dan atau kajian mahasiswa yang dapat berupa bahasan dan rancangan

oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan USU sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Banyak aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan skripsi, seperti

mencari dosen pembimbing dan mencari tema penelitian. Nursalam (2008)

menyatakan bahwa mahasiswa dituntut ma mpu menguraikan latar

belakang masalah BAB I, menguraikan sejumlah teori atau konsep pada Bab II,

merancang kerangka penelitian pada Bab III, metode penelitian pada Bab IV, hasil

dan pembahasan pada Bab V, dan berikutnya kesimpulan dan saran pada Bab VI.

Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah mahasiswa dituntut untuk

mampu menempuh mata kuliah yang menjadi syarat kelulusan. Beberapa

program studi menuntut mahasiswa untuk mampu menempuh beberapa

mata

Universitas Sumatera Utara


kuliah tersebut dengan sistem blok. Menurut Salbiah & Fathi (2013) terdapat

beberapa metode pembelajaran pada sistem blok yaitu ceramah, tutorial, lab

skill dan praktikum. Di tambah lagi, mahasiswa juga di hadapkan dengan

masalah dana yang tidak sedikit dalam proses penyelesaian skripsi karena

tidak ha nya sekali mahasiswa melakukan revisi dengan dosen pembimbing

namun dapat dilakukan beberapa kali. Hal-hal tersebut seringkali menimbulkan

stres bagi mahasiswa.

Stres merupakan hal yang menjadi bagian dari kehidupan manusia. Nasir

dan Muhith (2011) menyatakan bahwa stres adalah reaksi dari tubuh (respon)

terhadap lingkungan yang dapat memproteksi diri kita yang juga merupakan

bagian dari sistem pertahanan yang membuat kita tetap hidup. Patel (2006 dalam

Nasir & Muhith, 2011) mengatakan stres merupakan r eaksi tertentu yang

muncul pada tubuh yang bisa disebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika

manusia menghadapi tantangan-tantangan (challenge) yang penting, ketika

dihadapkan pada ancaman (threat) atau ketika harus berusaha mengatasi

harapan-harapan yang tidak realistis dari lingkungannya.

Berdasarkan berbagai definisi stres diatas, penulis menyimpulkan bahwa

stres merupakan suatu sistem pertahanan tubuh yang muncul akibat adanya

tuntutan, misalnya ketika menghadapi tantangan (challenge), ancaman (threat)

atau ketika menghadapi harapan-harapan yang tidak realistis dari lingkungannya

(Nasir & Muhith, 2011).

Penelitian dari Purwati (2012) menggambarkan tingkat stres pada

mahasiswa tergolong tinggi, hal ini dibuktikan dalam wawancara terhadap

tujuh
mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang

berada di gedung Student center FIK UI. Hasilnya menunjukkan lima dari tujuh

mahasiswa sering merasa sakit kepala, mengalami perubahan nafsu makan,

sulit tidur dan terkadang sampai menangis jika mengalami sesuatu yang

dianggap diluar kemampuannya.

Hasil penelitian Siagian, Sudaryati, Nadeak (2013) menyatakan bahwa

terdapat hubungan status stres psikososial dengan konsumsi energi yaitu semakin

tinggi status stres seseorang maka konsumsi energi semakin tinggi.

Penelitian yang dilakukan Robiah (2012) juga menunjukkan adanya

hubungan tingkat stres dengan pola makan pada mahasiswa tingkat akhir di

FMIPA UI. Responden dengan tingkat stres berat beresiko 6,5 kali lebih besar

untuk memiliki pola makan yang tidak baik dibandingkan responden dengan

tingkat stres ringan.

Stres tidak hanya berdampak pada konsumsi makan berlebih tetapi

stres juga dapat menimbulkan masalah-masalah pencernaan seperti gejala

gastritis. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wahyuni, Sirajuddin, Najamuddin

(2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara

tingkat stres yang tinggi dengan kejadian gejala gastritis yaitu tingkat stres yang

tinggi lebih banyak mengalami gejala gastritis sebanyak 81 orang (63,0%).

Berdasarkan hasil penelitian diatas penulis menyimpulkan bahwa stres

dapat menimbulkan masalah-masalah yang berhubungan dengan pola makan

sehingga penulis merasa tertarik untuk mengetahui Pengaruh Stres terhadap


Pola Makan Mahasiswa Tingkat Akhir di Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara (USU).

1.2 Rumusan Masalah

Adakah pengaruh stres terhadap pola makan mahasiswa tingkat akhir di

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU)?

1.3 Pertanyaan Penelitian

1.3.1 Bagaimana gambaran stres mahasiswa S1 Keperawatan ?

1.3.2 Bagaimana gambaran pola makan mahasiswa S1 Keperawatan ?

1.3.3 Apakah ada pengaruh stres terhadap pola makan ?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

stres terhadap pola makan mahasiswa tingkat akhir di fakultas keperawatan

Universitas Sumatera Utara (USU).

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran stres mahasiswa S1 Keperawatan

b. Untuk mengetahui gambaran pola makan mahasiswa S1 Keperawatan

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pendidikan keperawatan, pelayanan

keperawatan dan penelitian keperawatan. Secara rinci manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.5.1 Pendidikan Keperawatan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada

mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Keperawatan USU

tentang bagaimana mengenali stres sehingga tidak memberikan dampak buruk

terhadap pola makannya.

1.5.2 Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi perawat sebagai bahan untuk

mengembangkan peran perawat dalam pendidik, pemberi informasi dan koselor di

komunitas.

1.5.3 Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh stres

terhadap pola makan dan dapat menjadi sumber referensi kepada peneliti

selanjutnya mengenai judul terkait.

Anda mungkin juga menyukai