ASSESMENT
Identitas Pasien
Nama Kode Aktivitas Kode
(Inisial) fisik/
An.As 4 – 5 jam / hari
lama
tidur
Tanggal 28 Februari 2018 / Alamat
CH 1.1.1 Samarinda
lahir/umur 3 thn 6 bln
Jenis kelamin Tanggal
CH 1.1.2 Laki – laki 10 November 2021
MRS
Pekerjaan/ Tanggal
Penghasilan – kasus 17 November 2021
diambil
Pendidikan – DPJP Dr.Daniel
NRM/Ruang Intake
Ruang Cempaka
cairan
Riwayat Penyakit
Keluhan utama CH 2.1.1 Mual muntah sejak seminggu lalu
Tidak mau makan
Riwayat penyakit
dahulu –
Riwayat penyakit
keluarga –
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan terhadap
–
bahan makanan tertentu
Diet yang pernah Sebutkan jenis dan frekuensi
dijalankan –
Recall 24 jam (Sebutkan jenis dan frekuensi)
Nasi 1/2 centong
Tempe 2 ptg
Ciki 200 gr
Es sirup 1 gls
Telur ceplok kecap asin
Coklat 75 gr
Susu formula 3x/hr @200 cc
Diketahui tidak ASI dari kecil ibu bekerja
Makanan yang disukai Menyukai jajan pentol
Menyukai ciki
Menyukai permen
Biokimia Data
Pemeriksaan Lab Kode Kadar Rentang Normal Ket
Hemoglobin (Hb) BD 1.10.1 10,3 g/dl 10,9 – 15 g/dl Rendah
Klinik/ Fisik
Pemeriksaan Kode Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum
Vital Sign Keterangan
Tensi PD 1.1.9 90/60 mmHg Normal
Respirasi –
Nadi PD 1.1.9 101x/menit Tinggi
Suhu PD 1.1.9 38,7 Tinggi
Kepala –
Abdomen –
Ekstrimitas –
Oedem –
Asites –
Pemeriksaan –
penunjang
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan klinik/ fisik :
Berdasarka hasil pemeriksaan fisik pasien , didapatkan hasil Suhu tinggi dan juga Nadi pasien
tinggi yang dapat menyebabkan dehidrasi pada pasien.
Terapi Medis
Jenis Obat/
Fungsi Interaksi dengan zat gizi
tindakan
– – –
– – –
Dietary History
E (kkal) P (gr) L (gr) KH (gr) Zat Gizi
Asupan oral 2092,5 31,4 93,1 300,8
Enteral 395,8 19,2 23,4 28,8
Parenteral
Kebutuhan 819,984 30,74 22,77 122,997
Persentase Asupan (%) 303,45 93,85 511,63 267,97
Kemenkes, 2014 Lebih Kurang Lebih Lebih
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan asupan pasien , asupan intake energi , lemak , kh lebih dan intake asupan
protein kurang
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan hasil Pengukuran RC 1.4 Kolaborasi dengan
NC 4.1 Malnutrisi (Kurang Gizi) patologis penyakit pasien BB/U -3,09(Underweight) & tenaga medis lain (Bidan ,
yaitu anemia dan autisme BB/TB -3,81(Gizi Kurang) Dokter,Perawat)
ND 1.2.2 Modifikaasi
energi sesuai Kebutuhan
ND 1.2.5 Modifikasi
Lemak Cukup sesuai
Ditandai dengan Hasil recall kebutuhan
Berkaitan dengan asupan
NI 2.2 Kelebihan Asupan Oral pasien yaitu E 303,45(T),L ND 1.2.3 Modifikasi
oral yang berlebih
511,63 (T),KH267,97(T) Protein Cukup ssuai
kebutuhan
ND 1.2.4 Modifikasi Kh
cukup sesuai kebutuhan
yaitu Kh Kompleks
RC 1.4 Kolaborasi
dengan tenaga medis lain
(Bidan , Dokter,Perawat)
Perubahan Nilai laboratorium terkait Berkaitan dengan penyakit Ditandai dengan hasil lab yaitu Hb
NC 2.2 E 1.1 Edukasi
Gizi (Hb) pasien yaitu anemia 10,3 g/dl( R )
pendidikan gizi tentang
makanan yang dapat
meingkatkan kadar Hb
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan hasil Pengukuran RC 1.4 Kolaborasi dengan
NC 4.1 Malnutrisi (Kurang Gizi) patologis penyakit pasien BB/U -3,09(Underweight) & tenaga medis lain (Bidan ,
yaitu anemia dan autisme BB/TB -3,81(Gizi Kurang) Dokter,Perawat)
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
ND 1.2.2 Modifikaasi
energi sesuai Kebutuhan
ND 1.2.5 Modifikasi
Lemak Cukup sesuai
Ditandai dengan Hasil recall kebutuhan
Berkaitan dengan asupan
NI 2.2 Kelebihan Asupan Oral pasien yaitu E 303,45(T),L ND 1.2.3 Modifikasi
oral yang berlebih
511,63 (T),KH267,97(T) Protein Cukup ssuai
kebutuhan
ND 1.2.4 Modifikasi
Kh cukup sesuai
kebutuhan
yaitu Kh Kompleks
RC 1.4 Kolaborasi
dengan tenaga medis lain
(Bidan , Dokter,Perawat)
Perubahan Nilai laboratorium terkait Berkaitan dengan penyakit Ditandai dengan hasil lab yaitu Hb
NC 2.2 E 1.1 Edukasi
Gizi (Hb) pasien yaitu anemia 10,3 g/dl( R )
pendidikan gizi tentang
makanan yang dapat
meingkatkan kadar Hb
Berkaitan dengan pola NB D 1.2.9 Modifikasi diet
Ditandai suka mengkonsumsi untuk makanan khusus yaitu
konsumsi pasien yang suka
NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah makanan jajajan pentol , ciki dan makanan yang free Gluten
mengkonsumsi makanan
permen dan casein
yang siap saji
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
INTERVENSI DIET
A. Rencana Asuhan Gizi
1. Tujuan Diet Sumber : Penuntun Diet Warna Hijau
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi normal
2. Memperbaiki pola makan pasien berdasarkan pedoman gizi seimbang
3. Memperbaiki kadar Hb pasien
4. Memberikan pengetahuan pada keluarga pasien mengenai penyakit dan diet yang
5. dianjurkan agar dapat diterapkan sehingga dapat menunjang kesembuhan pasien.
6. Mengatasi gejala dan tanda austik pada anak autis
7. Memperbaiki asupan cairan pasien
4. Intervensi diet
Jenis diet Bentuk makanan Rute Frekuensi
Diet Gluten
3x Makan Utama
Free Casein Lunak Oral
3x Selingan
Free
(GFCF)
Keterangan :
Berdasarkan hasil intervensi diet , pasien diberikan Diet Gluten Free Casein Free
(GFCF)dengan bentuk makanan lunak melalui oral dengan frekuensi yaitu 3x makanan uatam
dan 3x selingan
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Intervensi Konseling/Edukasi
PERENCANAAN MENU
Selingan
pagi
Selingan
malam
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Sangat Sangat
Penilaian Dosen Kurang Cukup Baik
Kurang baik
Nilai 1 2 3 4 5
Skrining
Ketelitian
Kerapihan
Kesesuaian menu
Ketepatan perhitungan
Ketepatan diagnosis
Ketepatan intervensi
Total
Lampiran 4
Formulir Riwayat Pola Makan/Kebiasaan
RS
INTALASI GIZI POLIKLINIK KLINIK
3 – 6 x seminggu
1 – 2 x seminggu
Tak Pernaah
Tak Pernaah
>.1 x sehari
<.1 x sehari
>.1 x sehari
<.1 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
Beras × Sayuran/tomat/wortel
Jagung Sayuran lain
Mie Pisang
Roti Pepaya
Biskuit/Kue Jeruk
Kentang Buah segar lain
Singkong Buah diawet
Ubi Rambat Susu segar ×
Tempe × Susu kental manis
Tahu Susu kental tak manis
Oncom Susu tepung whole
Kacang Kering Susu tepung skim
Ayam Keju
Daging Minyak/goreng-gorengan
Daging diawet Kelapa/santan
Hati/Limpa/Otak/Usus/Paru Margarine/mentega
Telor ayam/bebek × The manis
Ikan basah Kopi manis
Ikan kering Sirop ×
Udang basah Minuman botol ringan
Sayuran hijau daun Miniman alkohol
Sayuran kacang - kacangan Coklat,ciki ×
Sumber : Kementrian RI.2013.Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.Jakarta: Bakti Husada
NUTRITIONAL RISK SCREENING ANAK (NRS-2002)
Nama: An As
L/P Usia: 3 thn 6 bln
Bangsal/RS : Rn Cempaka Diagnosis: Anemia zat gizi & autisme
Tanggal masuk RS: 10 Novembber 2021 Tanggal Skrining: 10 November 2021
1. 1.Skrining Awal
No Kriteria Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah BB/PB <-3 SD/ p<5 atau LILA /U <85% √
2 Apakah pasien kehilangan BB dalam 3 bulan terakhir ? √
3 Aakah asupan makan pasien menururn 1 minggu terakhir ? √
4 Apakah pasien dengan penyakit berat ?(ICU) √
Jika tidak utuk semua kriteria → skrining diulang 1 minggu kemudian
Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya →dilakukan skrining lanjut
2. Skrining Lanjut I
Resiko Gizi Kriteria Skor
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor = 1) Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan atau asupan 50 – 70 % dari kebutuhan √
Sedang (Skor = 2) Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan atau asupan 25–50 % dari kebutuhan
Berat (Skor = 3) Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan ( > 15% dalam 3 bulan ) atau
asupan 0 – 25 % dari kebutuhan
3. Skrining Lanjut II
Resiko Gizi Kriteria Skor
Absen (Skor = 0) Kebutuhan gizi normal √
Ringan (Skor = 1) Fraktur , pasien kronik(sirosishati,COPD,HD rutin,DM,Kanker)
Sedang (Skor = 2) Bedah mayor,stroke,pneumonia berat, kanker darah,sepsis
Berat (Skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum, pasien ICU
Keterangan
Skor ≥ 3 : resiko malnutrisi, perlu perencanaan gizi secara dini
Skor < 3 : tidak beresiko malnutrisi atau bisa di lakukan skrinin seminggu kemudian