Anda di halaman 1dari 38

Kepatuhan Berobat Pada

Penderita HIV-AIDS
dr. Armon Rahimi, SpPD-KPTI, FINASIM
Klinik VCT RS. Pirngadi Medan
APAKAH KEPATUHAN BEROBAT ITU?

Kepatuhan berkaitan dengan petunjuk


meminum obat :
• Dosis tepat.
• Cara gunakan tepat.
• Setiap waktu.
Tujuan Terapi ARV
•Memperbaiki kualitas hidup

3
•Mencegah infeksi oportunistik
•Mencegah progresi penyakit
•Mengurangi transmisi kepada yg lain
Kriteria Memenuhi Syarat
Secara Medis (WHO)
Bila tersedia pemeriksaan CD4:
 Stadium 4 WHO, tanpa memandang CD4

4
 Stadium 3 WHO, tanpa memandang CD 4
 Stadium 1 atau 2 WHO dengan CD4 <350/mm3

Bila tidak tersedia sarana pemeriksaan CD4:


 Stadium 4 WHO, tanpa memandang TLC
 Stadium 3 WHO, tanpa memandang TLC
 Stadium 1 & 2 WHO [dengan TLC <1200/mm3]
Pedoman ART Indonesia Tahun 2011

TDF NVP
Tenofovir Nevirapine
= Neviral
3TC
Lamivudine
= Hiviral
AZT EFV
Zidovudine Efavirenz
= Reviral = Stocrin, Efavir
“HAART”
Highly
Active
Anti
Retroviral
Therapy

Selalu gunakan minimal kombinasi tiga


obat antiretroviral
7
Kriteria Inklusi Non-Medis

• Kepatuhan

8
• Kesinambungan
• Pendampingan
• dll
HIV & KEPATUHAN
HIV adalah penyakit kronis yang memerlukan
medikasi jangka panjang :
• Medikasi antiretroviral (ARV).
• Medikasi Profilaksis untuk infeksi
oportunistik.
• Medikasi infeksi oportunistik
(terutama tuberkulosis =TB).
HIV & KEPATUHAN
Rejimen kompleks.
• Medikasi yang berbeda-beda misal
ARV & TB.
• Dosis berbeda.
• Jadual berlainan
- mis. Satu sebelum makan, satu 2 jam
sesudah makan.
• Kombinasi terapi ARV.
MENGAPA PENTING?
AKSES & KEPATUHAN terhadap medikasi
sangat mendasar.
Dampak ganda :
• Pandangan pasien tentang hasil.
• Pandangan Kesehatan Masyarakat
& ekonomi kesehatan.
PANDANGAN KLIEN TERHADAP HASIL

Hubungan langsung antara adherence


dengan efektivitas terapi.
Kepatuhan berobat buruk berakibat :
• Virus berkembang cepat.
• Resistensi terhadap obat.
• Gangguan imunologi dan kegagalan
klinis.
Source: WHO Scaling Up
Pandangan Kesehatan Masyarakat
Resistensi terhadap obat.
• Menurunkan kapasitas memerangi penyakit
- mis. Penyakit infeksi seperti HIV & TB.
Peningkatan biaya kesehatan.
• Lebih kompleks,lebih berbiaya mahal
(memerlukan riset dan pengembangan).
• Makin sering rawat RS
PEMBUKTIAN
WHO Guidelines for Scaling Up ARVs in Resource-Limited Settings:
• Intervensi perbaikan adherence memberikan dampak sangat besar
pada kesehatan populasi dari pada perbaikan medik spesifik.
• Studi secara konsisten menemukan hasil bermakna pengurangan
biaya dan peningkatan efektivitas jika ada intervensi untuk
adherence.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

Penyediaan informasi saja tidaklah cukup.


Faktor multi dimensional yg mempengaruhi adherence, dari
sisi fisik dan psikologik.
• Karakteristik penyakit.
• Karakteristik terapi.
• Karakteristik pasien.
• Hubungan relasi dokter-pasien.
KARAKTERISTIK PENYAKIT

• Lamanya infeksi diobati.


• Keparahan dan stadium penyakit- misal
pasien merasa tak perlu minum obat
karena kesehatannya baik.
KARAKTERISTIK TERAPI

• Kesulitan fisik -mis. menelan pil.


• Efek samping -mis. mual, konstipasi, hilang
nafsu makan atau citarasa.
• Pantangan kegiatan rutin dan makanan.
• Durasi.
KARAKTERISTIK TERAPI
• Kompleksitas jadual dosis– mis. makin tinggi
dosis per hari , kepatuhan makin menurun.
• Kompleksitas rejimen – mis jumlah dan
macam pil yang berbeda.
• Farmakologi dari obat– mis gejala cepat
hilang, sehingga pasien merasa tak perlu
terus minum obat.
KARAKTERISTIK PASIEN
• Sikap mis. penguatan dari penyakit.
• Sistem keyakinan.
• Sosial.
• Faktor sosio-demografik – mis umur ,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, relasi,
dan tanggung jawab.
KARAKTERISTIK PASIEN

• Kepribadian/ perilaku.
• Motivasi.
• Psikologik.
• Isu stigma & pengungkapan,
terutama mengenai HIV.
RELASI DOKTER /PASIEN
• Hubungan baik.
• Durasi masa konsultasi.
• Kualitas informasi yang tersedia.
• Ketrampilan bahasa dan komunikasi.
• Gaya mendengarkan aktif
RELASI DOKTER /PASIEN
• Setting klinis.
• Fisiologi pertukaran informasi –
mis Tanya & Jawab. Dokter/perawat perlu
memberi informasi tentang efek samping.
• Sikap pasien dan dokter dapat membuat pasien
merasa rendah diri. Dapat membuat pasien lepas
berdiskusi.
POPULASI RENTAN
Kesulitan timbul karena ketidakstabilan gaya hidup – misal
• Pekerjaan orang, situasi kehidupannya dan kesehatan
mentalnya.
• Penggunaan zat peningkat mood, baik legal maupun illegal,
termasuk IDU.
Strategi untuk menjawab kondisi kesehatan dan psikologik yang
mendasari ketidak stabilan gaya hidup
STRATEGI TERAPI
Sangat tergantung dari perilaku yang diambil alih
dan penjagaan terapetik. (Kebijakan WHO)
Komitmen & partisipasi semua stakeholders dalam
sistem kesehatan.
• Dukungan multidisiplin dokter, perawat
konselor, ahli gizi.
• Keluarga dan petugas kesehatan
masyarakat
STRATEGI TERAPI
Rekomendasi WHO :
• Sederhanakan , buat rejimen yang
ditoleransi baik, jumlah pil seminimal
mungkin.
• Cara minum tak lebih dari dua kali
sehari.
Konseling lanjutan & strategi konseling lainnya
sangat membantu meningkatkan kepatuhan
terapi.
INFORMASI UNTUK PASIEN

Pasien perlu mengeri tentang :


• Medikasi yang tepat
• Cara yang tepat
• Jumlah yang tepat.
• Waktu yang tepat
STRATEGI PRAKTIS

• Bagi obat dalam kantung/kotak/wadah


berlabel, agar memudahkan minuman
harian sampai mingguan.
• Buat jadual minum obat.
• Tulis atau gambar petunjuk penggunaan
STRATEGI PRAKTIS
Jadikan minum obat sebagai kebiasaan harian.
• Minum obat pada jam yang sama tiap hari.
• Minum obat dijadikan rutinitas masuk kegiatan
harian lainnya
• Minum obat dijadikan prioritas utama tiap hari.
Rencanakan kapan obat harus diambil lagi.
Bawa ekstra obat jika pergi jauh dari rumah.
KONSELING – EDUKASI PASIEN

• Konseling direkomendasikan sebelum dosis pertama & lanjutan.


• Sasarkan pada perilaku & gaya hidup yang akan mempengaruhi
kepatuhan
• Upayakan menurunkan stigma & pemahaman yang keliru.
• Sediakan informasi tentang keuntungan patuh berobat.
Edukasi Pasien

• Ulangi edukasi pasien melalui modus &


orang yang berbeda
- misal petunjuk verbal dokter, diikuti
petunjuk tertulis, diikuti oleh konselor.
• Sediakan materi edukasi – misal pamflet,
lembar fakta.
MODIFIKASI PERILAKU

• Bangun ketrampilan dan dorong.


• Jadikan lebih teratur.
• Bantu dengan perangkat pengelolaan diri
sendiri.
• Tampilkan pada perasaan dan emosi klien,
buat mereka merasa sebagai individu dapat
membuat perubahan diri.
MODIFIKASI PERILAKU

• Gunakan dukungan sosial, konseling,


kunjungan rumah.
• Buat daftar anggota keluarga yang
dapat tepat membantu.
MODEL KEPATUHAN TERAPI
• Dibutuhkan model untuk berbagai setting yang terbatas.
• Kembangkan infrastruktur negara : rasio dokter-pasien,
monitoring peralatan, layanan obat-obat dan sumber BCC.
• Directly observed therapy (DOTS) dengan keluarga atau bantuan
kader kesehatan misal TB. Pertahankan efikasi dan sustainabilitas
pendekatan untuk HIV/AIDS.
MODEL KEPATUHAN BEROBAT

Pendekatan Pelayanan Kesehatan dasar :


• Berbasis masyarakat & rumah
• LSM, organisasi agama & kelompok
dukungan masyarakat
• Dukungan sebaya & edukasi misal Day
Care Centre di Thailand Utara
TANTANGAN

• Kepatuhan untuk terapi jangka panjang


pada penyakit kronis di negara berkembang
rata-rata 50% & angka ini rendah pada
negara maju.
• Struktur Layanan Kesehatan lebih melayani
kesehatan penyakit akut dibanding penyakit
kronis.
PERKEMBANGAN BARU

• Begitu akses ARV berjalan, tingkatkan perhatian pada kepatuhan


berobat.
• Dibutuhkan kemampuan kepatuhan yang dapat dijadikan contoh
bagi daerah lain.
• WHO- mengawali proyek “Adherence to Long-term Therapies:
Toward Policies for Action” untuk 10 penyakit kronis.
RAWATAN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT
FASE HIV ASIMTOMATIK HIV/AIDS SIMTOMATIK
KLINIS

V PROFILAKSIS & TERAPI INF OP


C ART
Layanan T TB RX / DOTS
TB UJI SARING
Yg ada
PMCT/FP IPT

DAY CARE CENTER

UNIT HP Section
PENGELOLA
Unit AIDS SEKSI SANITASI

Anda mungkin juga menyukai