Anda di halaman 1dari 32

KONSELING ADHERENCE

APAKAH
KEPATUHAN BEROBAT ITU?

Kepatuhan berkaitan dengan


petunjuk meminum obat :
• Dosis tepat.
• Cara gunakan tepat.
• Setiap waktu.
HIV & ADHERENCE
HIV adalah penyakit kronis yang
memerlukan medikasi jangka panjang :
• Medikasi antiretroviral (ARV).
• Medikasi Profilaksis untuk infeksi
oportunistik.
• Medikasi infeksi oportunistik
(terutama tuberkulosis =TB).
HIV & Adherence
Rejimen kompleks.
• Medikasi yang berbeda-beda misal
ARV & TB.
• Dosis berbeda.
• Jadual berlainan
- mis. Satu sebelum makan, satu 2 jam
sesudah makan.
• Kombinasi terapi ARV.
MENGAPA PENTING?
AKSES & KEPATUHAN terhadap
medikasi sangat mendasar.
Dampak ganda :
• Pandangan pasien tentang hasil.
• Pandangan Kesehatan Masyarakat
& ekonomi kesehatan.
PANDANGAN KLIEN TERHADAP
HASIL
Hubungan langsung antara adherence
dengan efektivitas terapi.
Kepatuhan berobat buruk berakibat :
• Virus berkembang cepat.
• Resistensi terhadap obat.
• Gangguan imunologi dan
kegagalan klinis.
Source: WHO Scaling Up
Pandangan Kesehatan
Masyarakat
Resistensi terhadap obat.
• Menurunkan kapasitas memerangi
penyakit - mis. Penyakit infeksi seperti
HIV & TB.
Peningkatan biaya kesehatan.
• Lebih kompleks,lebih berbiaya mahal
(memerlukan riset dan pengembangan).
• Makin sering rawat RS
PEMBUKTIAN
WHO Guidelines for Scaling Up ARVs in Resource-
Limited Settings:
• Intervensi perbaikan adherence memberikan
dampak sangat besar pada kesehatan populasi
dari pada perbaikan medik spesifik.
• Studi secara konsisten menemukan hasil
bermakna pengurangan biaya dan peningkatan
efektivitas jika ada intervensi untuk adherence.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPATUHAN
Penyediaan informasi saja tidaklah cukup.
Faktor multi dimensional yg mempengaruhi
adherence, dari sisi fisik dan psikologik.
• Karakteristik penyakit.
• Karakteristik terapi.
• Karakteristik pasien.
• Hubungan relasi dokter-pasien.
KARAKTERISTIK PENYAKIT

• Lamanya infeksi diobati.


• Keparahan dan stadium penyakit-
misal pasien merasa tak perlu
minum obat karena kesehatannya
baik.
KARAKTERISTIK TERAPI

• Kesulitan fisik -mis. menelan pil.


• Efek samping -mis. mual, konstipasi,
hilang nafsu makan atau citarasa.
• Pantangan kegiatan rutin dan makanan.
• Durasi.
KARAKTERISTIK TERAPI
• Kompleksitas jadual dosis– mis. makin
tinggi dosis per hari , kepatuhan makin
menurun.
• Kompleksitas rejimen – mis jumlah dan
macam pil yang berbeda.
• Farmakologi dari obat– mis gejala
cepat hilang, sehingga pasien merasa
tak perlu terus minum obat.
KARAKTERISTIK PASIEN

• Sikap mis. penguatan dari penyakit.


• Sistem keyakinan.
• Sosial.
• Faktor sosio-demografik – mis umur ,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan,
relasi, dan tanggung jawab.
KARAKTERISTIK PASIEN

• Kepribadian/ perilaku.
• Motivasi.
• Psikologik.
• Isu stigma & pengungkapan,
terutama mengenai HIV.
RELASI DOKTER /PASIEN
• Hubungan baik.
• Durasi masa konsultasi.
• Kualitas informasi yang tersedia.
• Ketrampilan bahasa dan
komunikasi.
• Gaya mendengarkan aktif
RELASI DOKTER /PASIEN
• Setting klinis.
• Fisiologi pertukaran informasi –
mis Tanya & Jawab. Dokter/perawat perlu
memberi informasi tentang efek samping.
• Sikap pasien dan dokter dapat membuat
pasien merasa rendah diri. Dapat
membuat pasien lepas berdiskusi.
POPULASI RENTAN
Kesulitan timbul karena ketidakstabilan
gaya hidup – misal
• Pekerjaan orang, situasi kehidupannya
dan kesehatan mentalnya.
• Penggunaan zat peningkat mood, baik
legal maupun illegal, termasuk IDU.
Strategi untuk menjawab kondisi kesehatan
dan psikologik yang mendasari ketidak
stabilan gaya hidup
STRATEGI TERAPI
Sangat tergantung dari perilaku yang
diambil alih dan penjagaan terapetik.
(Kebijakan WHO)
Komitmen & partisipasi semua stakeholders
dalam sistem kesehatan.
• Dukungan multidisiplin dokter, perawat
konselor, ahli gizi.
• Keluarga dan petugas kesehatan
masyarakat
STRATEGI TERAPI
Rekomendasi WHO :
• Sederhanakan , buat rejimen yang
ditoleransi baik, jumlah pil seminimal
mungkin.
• Cara minum tak lebih dari dua kali
sehari.
Konseling lanjutan & strategi konseling
lainnya sangat membantu meningkatkan
kepatuhan terapi.
INFORMASI UNTUK PASIEN

Pasien perlu mengeri tentang :


• Medikasi yang tepat
• Cara yang tepat
• Jumlah yang tepat.
• Waktu yang tepat
STRATEGI PRAKTIS

• Bagi obat dalam


kantung/kotak/wadah berlabel, agar
memudahkan minuman harian
sampai mingguan.
• Buat jadual minum obat.
• Tulis atau gambar petunjuk
penggunaan
STRATEGI PRAKTIS
Jadikan minum obat sebagai kebiasaan harian.
• Minum obat pada jam yang sama tiap hari.
• Minum obat dijadikan rutinitas masuk
kegiatan harian lainnya
• Minum obat dijadikan prioritas utama tiap
hari.
Rencanakan kapan obat harus diambil lagi.
Bawa ekstra obat jika pergi jauh dari rumah.
KONSELING – EDUKASI PASIEN

• Konseling direkomendasikan sebelum dosis


pertama & lanjutan.
• Sasarkan pada perilaku & gaya hidup yang
akan mempengaruhi kepatuhan
• Upayakan menurunkan stigma & pemahaman
yang keliru.
• Sediakan informasi tentang keuntungan
patuh berobat.
Edukasi Pasien

• Ulangi edukasi pasien melalui modus


& orang yang berbeda
- misal petunjuk verbal dokter, diikuti
petunjuk tertulis, diikuti oleh konselor.
• Sediakan materi edukasi – misal
pamflet, lembar fakta.
MODIFIKASI PERILAKU

• Bangun ketrampilan dan dorong.


• Jadikan lebih teratur.
• Bantu dengan perangkat pengelolaan
diri sendiri.
• Tampilkan pada perasaan dan emosi
klien, buat mereka merasa sebagai
individu dapat membuat perubahan
diri.
MODIFIKASI PERILAKU

• Gunakan dukungan sosial,


konseling, kunjungan rumah.
• Buat daftar anggota keluarga
yang dapat tepat membantu.
MODEL KEPATUHAN TERAPI
• Dibutuhkan model untuk berbagai setting
yang terbatas.
• Kembangkan infrastruktur negara : rasio
dokter-pasien, monitoring peralatan,
layanan obat-obat dan sumber BCC.
• Directly observed therapy (DOTS) dengan
keluarga atau bantuan kader kesehatan
misal TB. Pertahankan efikasi dan
sustainabilitas pendekatan untuk HIV/AIDS.
MODEL KEPATUHAN BEROBAT

Pendekatan Pelayanan Kesehatan dasar :


• Berbasis masyarakat & rumah
• LSM, organisasi agama & kelompok
dukungan masyarakat
• Dukungan sebaya & edukasi misal Day
Care Centre di Thailand Utara
TANTANGAN

• Kepatuhan untuk terapi jangka


panjang pada penyakit kronis di
negara berkembang rata-rata 50% &
angka ini rendah pada negara maju.
• Struktur Layanan Kesehatan lebih
melayani kesehatan penyakit akut
dibanding penyakit kronis.
PERKEMBANGAN BARU

• Begitu akses ARV berjalan, tingkatkan


perhatian pada kepatuhan berobat.
• Dibutuhkan kemampuan kepatuhan yang
dapat dijadikan contoh bagi daerah lain.
• WHO- mengawali proyek “Adherence to
Long-term Therapies: Toward Policies for
Action” untuk 10 penyakit kronis.
RAWATAN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT
FASE HIV ASIMTOMATIK HIV/AIDS SIMTOMATIK
KLINIS

V PROFILAKSIS & TERAPI INF OP


C ART
Layanan T TB RX / DOTS
TB UJI SARING
Yg ada
PMCT/FP IPT

DAY CARE CENTER

UNIT HP Section
PENGELOLA
Unit AIDS SEKSI SANITASI

Anda mungkin juga menyukai