Anda di halaman 1dari 46

PEMBERIAN MAKAN

BAYI DAN ANAK (PMBA)

Sri Rianti Indriastuti


Puskesmas Umbulharjo 2 Kota Yogyakarta

Status Gizi Balita 2005 2013

Kematian Bayi dan Balita


Terkait Kurang Gizi
Malaria 5%

ISPA 19%

Diare 19%

Kurang Gizi
54%

Lain-lain 32%

Campak 7%

Fenomena dua
per tiga:
2/3 kematian balita
terkait kurang gizi
2/3 kurang gizi
terkait praktik
pemberian makan yang
kurang tepat pada bayi
dan batita

Perinatal 18%

Sumber: WHO, 2002

Pentingnya Penerapan
Optimal Feeding pd Bayi & Anak

Hari pertama:
5-7 ml per kali minum, telah
dicukupi oleh kolostrum. Kapasitas
lambung < kelereng.

Hari ketiga:
minum dengan small frequent
feeding, kapasitas lambung < bola
bekel.

Hari kesepuluh:
Kapasitas lambung
bayi

sebesar bola ping-pong.

Bayi mempunyai
cadangan lemak (brown

Peningkatan Makanan Bayi dan Anak


Menyelamatkan Balita dari Kematian
The Lancet, Child Survival Series, 2003 (Jones et al.)

Intervensi

Jml meninggal yang


dapat ditekan

Pemberian ASI Eks


Pemberian MP-ASI

1,301,000
587,000

13%
6%

Kelambunisasi
Sanitasi & Air Bersih
Vitamin A

691,000
326,000
225,000

7%
3%
2%

Nevirapine/ replacement feeding


Imunisasi campak

150,000
103,000

2%
1%

Intervensi Yang Paling Efektif


The Lancet, Maternal Child Undernutrition Series,
January 2008 (Bhutta et al.)

Paling efektif menurunkan kematian : Breastfeeding


counselling
Paling efektif menurunkan anak pendek: Improvement of

MASA EMAS DAN MASA KRITIS


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ANAK

Dampak KURANG GIZI pada awal


kehidupan terhadap kualitas SDM

MENINGG
AL

www.GlobalNutritionSeries.org

STANDAR EMAS PEMBERIAN


MAKAN
BAYI DAN ANAK
a.

b.

c.

d.
10
Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding,
WHO/UNICEF 2002

Inisiasi Menyusu Dini


Merupakan Keajaiban Karunia Tuhan
1. IMD menghangatkan bayi
2. IMD memberikan
perlindungan alamiah
bagi bayi
3. IMD membentuk
kekebalan tubuh
4. IMD mengurangi
pendarahan pasca
persalinan

Keuntungan IMD
Dalam 1 jam pertama segera setelah
melahirkan

Rekomendasi
WHO
dan
UNICEF
1. Menstimulasi produksi ASI
2. Meningkatkan aktivitas uterus (Menurunkan
risiko pendarahan dan infeksi)
3. Meningkatkan kedekatan emosi ibu dan anak
4. Meningkatkan durasi menyusui

Mengapa ASI eksklusif harus


diberikan selama 6 bulan pertama?
Mengandung zat gizi yang
menjamin tumbuh kembang bayi
sampai umur 6 bulan
Bayi
<6
bulan
enzim
pencernaannya belum sempurna
Ginjal belum berfungsi maksimal
Makanan
tambahan
mengandung zat warna dan
pengawet
Makanan
tambahan
bisa
menimbulkan alergi

PROSES MENYUSUI
Mengenal Anatomi Payudara
Pelekatan Yang Baik
Memerah ASI

Anatomi Payudara
Sel-sel Pengeluaran
Air Susu
Pembuluh-Pembuluh
Pembuluh-pembuluh
yang lebih besar
Puting Susu
Areola
Kelenjar Montgomery
Alveoli

Ketika Bayi Mengisap payudara, stimulasi


puting mengakibatkan produksi ASI dan
payudara mengeluarkan atau mengalirkan
ASI
Mengisap dan memerah ASI sangat
penting bagi penyediaan ASI yang baik
Bila bayi tidak menyusu, maka ASI yg
diproduksi akan lebih sedikit, karena ASI
dalam payudara menghambat produksi
ASI.
Pelepasan/mengalirnya ASI (refleks ejeksi)
dapat dipengaruhi emosi ibu (takut,
cemas, rasa sakit, rasa rikuh, malu)

Kelenjar Montgomery mengeluarkan


cairan seperti minyak yg berfungsi
membersihkan dan melumasi puting.
ASI awal mengandung lebih banyak
AIR dan memuaskan dahaga bayi.
ASI akhir mengandung lebih banyak
LEMAK dan menghilangkan rasa
lapar.

PELEKATAN YANG BAIK


4 Tanda Pelekatan Baik:
1.Mulut terbuka lebar.
2.Dagu
menyentuh
payudara
3.Areola bagian atas
lebih banyak terlihat
dibanding yang bawah
4.Bibir
bawah
bayi
melebar keluar (dower)

Tanda- Tanda Hisapan Bayi


Yang Efektif
Bayi menghisap dalam-dalam dan
perlahan, kadang-kadang berhenti.
Ibu mungkin akan bisa mendengar bayi
menelan setelah satu atau dua hisapan.
Hisapan itu terlihat nyaman dan ibu tidak
akan merasa kesakitan.
Saat bayi selesai menyusu, ia akan
melepaskan puting dan terlihat puas dan
rileks.
Payudara Ibu terasa lembut setelah
menyusui.

PELEKATAN TIDAK BAIK


Hanya puting yang berada
dalam mulut bayi, bukan
jaringan payudara.
Saluran ASI berada di luar
mulut
bayi,
lidah
tidak
menjangkaunya.
Lidah bayi di belakang di
dalam
mulut
dan
tidak
menekan saluran ASI.
Akibat: puting retak dan lecet,
nyeri akibat kurangnya aliran
ASI dan produksi ASI rendah

MEMERAH ASI
Kadang Ibu perlu memerah ASI untuk
bayinya:
Bayi terlalu lemah atau terlalu kecil
untuk menghisap aktif
Bayi perlu waktu lebih lama dari
biasanya untuk menghisap (misal puting
terbenam)
Memberi makan bayi BBLR yang tidak
dapat menyusu
Memberi makan bayi sakit

Untuk menutupi kebutuhan ASI


ketika ibu atau bayi sakit
Melonggarkan saluran ASI yg
tersumbat atau pembesaran
payudara
Ibu harus terpisah dengan bayinya
selama beberapa jam

PEMBERIAN MAKANAN
PENDAMPING ASI (MP-ASI)
Energi ASI:
Usia 0-6 bulan: ASI
memberikan SELURUH
kebutuhan anak.
Usia 6-12 bulan: ASI
memberikan SETENGAH
kebutuhan anak.
Usia 12-24 bulan : ASI
memberikan SEPERTIGA
kebutuhan anak.

Saat bayi berusia 6


bulan, ASI saja tidak
lagi
mencukupi
untuk
memenuhi
kebutuhan gizinya,
oleh
karena
itu
makanan lain harus
diberikan bersama
dengan ASI (MP-ASI)

HAL- HAL YANG


DIPERTIMBANGKAN DALAM
PEMBERIAN MP-ASI

Usia
Frekuensi
Jumlah
Tekstur
Variasi
Pemberian Makan
Aktif/ Responsif
Kebersihan

UFRE
JUTEK
VARES
BERSI
H

SAAT TEPAT UMUR 6 BULAN


Mulai Berikan makanan
tambahan ketika anak
berusia
tepat
6
bulan.
Frekuensi per hari : 2
sd
3
kali
makan
ditambah ASI
Jumlah: mulai 2 sd 3
sendok makan. Mulai
dengan
pengenalan
rasa
dan
secara
perlahan ditingkatkan
jumlahnya.
Tekstur : Bubur Kental

Cara Memperkenalkan MP-ASI


Pengenalan jenis, tektur, frekuensi dan jumlah harus bertahap.
Mencoba makanan pertama kali : bubur tepung beras yang
diperkaya zat besi, tambahkan ASI. Buah pisang yang disendoki.
Berikan makanan 1-2 sdt sesudah bayi minum ASI. Bila bayi
menolak makanan baru, makan makanan diberikan sebelum ASI.
Setiap jenis makanan diperkenalkan satu per satu dan
pemberian diulang selama 2 hari agar bayi dapat mengenal rasa,
aroma, jenis makanan.
Mengenalkan makanan baru tidak cukup hanya 1-2 kali tetapi
bisa sampai 10-15 kali sebelum dinyatakan memang tidak suka
pada makanan tersebut.
Selanjutnya jumlah makanan ditambah bertahap sampai jumlah
yang sesuai atau yang dapat dihabiskan bayi.
Makanan hewani sangat penting bagi bayi. Masak sampai
matang, haluskan dan lumatkan.
Bila mungkin, gunakan ASI utk memasak bubur, bukan air.

Beberapa Hal dalam Penyediaan


Bahan Makanan MP-ASI
Untuk memenuhi zat besi (fe) setelah usia 6 bulan,
maka
pilihan
utama
adalah
memilih
dan
menggunakan bahan makanan zat besi.
Mengenalkan beras terlebih dahulu. Gandum dan
campuran serealia lainnya yang mengandung gluten
sebaiknya ditunda hingga usia 8 bulan.
Telur dapat diberikan sebelum usia 1 tahun (tidak
ada cukup bukti penundaan telur diatas 1 tahun
dapat menghindarkan reaksi alergi.
Tidak ada urutan tertentu tentang jenis/bahan
makanan yang diberikan terlebih dahulu kepada
bayi.

USIA 6 SAMPAI 9 BULAN


Frekuensi per hari: 2 3
kali makan ditambah ASI
dan 1- 2 kali selingan.
Jumlah per kali makan: 2
sd 3 sendok makan penuh
setiap
kali
makan.
Tingkatkan
secara
perlahan
sampai

(setengah)
mangkuk
berukuran 250 ml.
Tekstur:
bubur
cukup
kental (tdk mudah jatuh
saat dituangkan/makanan
keluarga
yang
dilumatkan).

USIA 9 SAMPAI 12 BULAN


Frekuensi per hari: 3 4
kali makan ditambah ASI
dan 1 2 kali makanan
selingan.
Jumlah/Banyaknya
tiap
kali makan: sampai
mangkuk berukuran 250
ml.
Tekstur:
Makanan
keluarga
yang
dicincang/dicacah.
Makanan
dengan
potongan kecil yang dapat
dipegang. Makanan yang
diiris-iris.

USIA 12 SAMPAI 24 BULAN


Frekuensi per hari:
3 4 kali makan
ditambah ASI dan 1
2 kali makanan
selingan
Jumlah/Banyaknya
tiap kali makan:
sampai 1 mangkuk
ukuran 250 ml.
Tekstur:
Makanan
yang
diiris-iris.
Makanan keluarga.

MAKANAN ANAK KURANG DARI


24 BULAN YANG TIDAK DIBERI
ASI

Frekuensi : sama dengan anak yang


diberi ASI, tambahkan 1-2 kali makan
ekstra dan 1 2 kali makanan selingan.
Jumlah/Banyaknya: sama dengan anak
yang diberi ASI menurut kelompok usia.
Tekstur: sama dengan anak yang diberi
ASI menurut kelompok usia.
Variasi makanan : sama dengan anak
yang diberi ASI dengan penambahan 1 2
gelas susu per hari dan 2-3 kali cairan
tambahan terutama di daerah dengan
udara panas.

VARIASI MAKANAN UNTUK BAYI


DAN ANAK USIA 6 SAMPAI 24
BULAN
ASI (bayi disusui sesering yang

diinginkan).
Rencanakan Makanan Bintang 4:
Makanan pokok (nasi, jagung,
padi-padian,
umbi2an
dan
makanan lokal lainnya)
Kacang-kacangan
dan
hasil
olahannya (kacang hijau, kacang
tanah, kedelai, tempe, tahu dll).
Buah-buahan
dan
sayuran
(makanan lokal).
Makanan
kaya
zat
besi
bersumber hewani (ikan, telur,
daging, hati dll)
Tabur Gizi/Taburia jika diperlukan

PEMBERIAN MAKANAN
AKTIF/RESPONSIF
Bersabarlah dan dorong
terus bayi untuk makan
lebih banyak.
Jika
anak
menolak
makan,
terus
dorong
untuk makan, pangkulah
bayi sewaktu ia diberi
makan, atau menghadap
ke bayi jika dia dipangku
oleh orang lain.
Tawarkan makanan baru
berkali-kali,
anak-anak
mungkin
tidak
suka
(tidak mau menerima)
makanan
baru
pada
awalnya.

RESPONSIF...
Waktu pemberian makan adalah
masa-masa bagi anak belajar dan
mencintai.
Berinteraksilah
dengannya dan kurangi gangguan
waktu ia diberi makan.
Jangan paksa anak untuk makan.
Bantu anak yang lebih tua untuk
makan sendiri.

KEBERSIHAN
Berikan makan kepada bayi dalam
mangkuk/piring yang bersih, jangan
gunakan botol karena susah dibersihkan
dan dapat menyebabkan bayi diare.
Cuci tangan dengan sabun sebelum
menyiapkan makanan, sebelum makan
dan sebelum memberi makan anak.
Cuci tangan anak dengan sabun
sebelum dan sesudah makan.

5 KUNCI MAKANAN YANG


AMAN
1. Jagalah kebersihan (tangan, tempat
kerja, peralatan).
2. Pisahkan makanan mentah dengan
makanan yang sudah dimasak.
3. Gunakan makanan segar dan masak
sampai matang (daging, ayam, telur
dan ikan).
4. Simpan makanan dalam suhu yang
tepat sesuai dengan jenis makanannya.
5. Gunakan air bersih yang aman.

ANAK SAKIT
UMUR KURANG DARI 6 BULAN
Lebih sering memberikan ASI sewaktu bayi sakit,
termasuk diare, untuk membantu bayi melawan
penyakitnya, mengurangi kehilangan berat badan dan
sembuh lebih cepat.
Pemberian ASI juga memberikan kenyamanan kepada
bayi yang sakit. Jika bayi menolak untuk disusui, berikan
terus dorongan kepadanya untuk mau menyusu.
Berikan bayi hanya ASI dan obat-obatan yang
dianjurkan oleh dokter/petugas kesehatan.
Jika bayi terlalu lemah untuk menghisap, perah ASI
dan berikan kepada bayi. Ini akan membantu agar ASI ibu
tetap mengalir dan mencegah masalah pada payudara.
Setelah sembuh, tingkatkan frekuensi pemberian ASI
agar bayi menjadi sehat dan untuk meningkatkan berat
badannya.
Bila Ibu sakit, susui terus bayinya. Ibu mungkin perlu
makanan ekstra dan dukungan pada saat seperti itu.

ANAK SAKIT
UMUR DIATAS 6 BULAN

Lebih sering menyusui selama bayi dalam keadaan sakit, seperti diare,
untuk membantu bayi melawan penyakitnya, mengurangi kehilangan berat
badan dan sembuh lebih cepat.
Bayi membutuhkan lebih banyak makanan dan cairan sewaktu sakit.
Jika selera makan bayi berkurang, berikan dorongan padanya untuk makan
sedikit tetapi sering.
Berikan bayi makanan yang sederhana, seperti bubur, dan hindari
makanan
pedas dan berlemak. Meskipun bayi terserang diare, ada baiknya kalau ia terus
makan.
Setelah bayi sembuh, berikan dorongan padanya untuk menambah
satu porsi
makanan berupa makanan padat setiap hari selama dua minggu
berikutnya. Ini
akan membantu bayi untuk mendapatkan kembali berat badannya yang hilang
sewaktu ia sakit.
Bila Ibu sakit, terus susui bayinya. Ibu mungkin memerlukan makanan
ekstra
dan dukungan pada saat seperti itu. Bila Ibu sakit, Ibu juga membutuhkan
banyak cairan.

Beberapa Hal Yang Penting dalam Pemberian


MP-ASI
Teruskan berikan ASI (paling kurang selama 2 tahun)
Mulai usia 6 bulan tambahkan berbagai jenis makanan
untuk memperkaya makanan pokok, termasuk kacangkacangan, buah, sayuran, dan makanan hewani.
Gula dan garam boleh diberikan dalam jumlah sedikit,
sekedar untuk pengenalan rasa.
Gunakan
Garam
Beryodium
dan
batasi
penggunaannya (jika terlalu banyak akan membebani
ginjal dan berisiko hipertensi saat dewasa).
Bumbu penyedap rasa tidak diperbolehkan.
Waktu Makan Teratur
Waktu Makan Tidak lebih dari 30 menit

Tidak memberikan makanan lain (selain


ASI/minum) diantara jadwal makan.
Tidak ada paksaan
Tidak sambil bermain, nonton TV dsb
Makanan bukan sebagai hadiah.
Makanan selingan dapat berupa irisan
mangga matang, pepaya, pisang,
alpokat dan buah atau sayuran yang
lain, roti tawar, roti goreng, kentang
goreng, ubi jalar.

Motivasi untuk makan sendiri bila


memungkinkan
Angkat makanan bila anak mulai
memainkan
atau
membuang
makanannya
setelah
10-15
menit
makan
Membersihkan
mulut
anak
hanya
dilakukan setelah makan selesai
Berikan kapsul Vitamin A mulai anak
usia 6 bulan sampai 5 tahun, setiap
enam bulan sekali.

TANDA LAPAR ATAU KENYANG


LAPAR
Riang/antusias waktu
didudukkan di kursi makannya
Gerakan
menghisap/mengecapkan
bibir
Membuka mulut ketika
melihat sendok/makanan
Memasukkan tangan ke dalam
mulut
Menangis atau rewel karena
ingin makan
Mencondongkan tubuh ke
arah makanan atau berusaha
menjangkaunya

KENYANG

Memalingkan muka atau


menutup
mulut
ketika
melihat
sendok
berisi
makanan
Menutup mulut dengan
tangannya
Rewel
atau
menangis
karena terus diberi makan
Tertidur

ANAK SUSAH MAKAN


Penyebab anak susah makan:
Faktor organik: penyakit, kelainan bawaan,
masalah gigi, dll
Faktor psikologis: sering dipaksa makan
Faktor makanan yang disajikan dan lingkungan
Cara
mengatasi
disesuaikan
dengan
penyebabnya.
Pemberian makan pada anak merupakan
pembelajaran tatacara makan yang benar dan
disiplin.

MENCOBA MAKANAN BARU


Semakin bervariasi bahan makanan
yang dikonsumsi, maka anak makin
mudah terpenuhi kebutuhan gizinya.
Beberapa cara pengenalan makanan
baru:
1.
2.
3.
4.

Sajikan makanan saat anak sedang lapar


Cobalah makanan baru satu per satu
Hidangkan dalam jumlah sedikit
Sajikan beberapa jenis makanan baru
agar anak dapat memilih

Daftar Pustaka
Panduan Fasilitator Pemberian Makan
Bayi dan Anak (Direktorat Bina Gizi,
Dirjen Bina Gizi dan KIA, Kemenkes RI,
2014).
Penuntun
Diet
Anak
(Asosiasi
Dietisien Indonesia, Ikatan Dokter
Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi
Indonesia; Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Indonesia, 2014).

PMBA YANG BAIK


MENCEGAH ANAK STUNTING

MATURNUWU
N

Anda mungkin juga menyukai