ISPA 19%
Diare 19%
Kurang Gizi
54%
Lain-lain 32%
Campak 7%
Fenomena dua
per tiga:
2/3 kematian balita
terkait kurang gizi
2/3 kurang gizi
terkait praktik
pemberian makan yang
kurang tepat pada bayi
dan batita
Perinatal 18%
Pentingnya Penerapan
Optimal Feeding pd Bayi & Anak
Hari pertama:
5-7 ml per kali minum, telah
dicukupi oleh kolostrum. Kapasitas
lambung < kelereng.
Hari ketiga:
minum dengan small frequent
feeding, kapasitas lambung < bola
bekel.
Hari kesepuluh:
Kapasitas lambung
bayi
Bayi mempunyai
cadangan lemak (brown
Intervensi
1,301,000
587,000
13%
6%
Kelambunisasi
Sanitasi & Air Bersih
Vitamin A
691,000
326,000
225,000
7%
3%
2%
150,000
103,000
2%
1%
MENINGG
AL
www.GlobalNutritionSeries.org
b.
c.
d.
10
Sumber: Global Strategy on Infant and Young Chlid Feeding,
WHO/UNICEF 2002
Keuntungan IMD
Dalam 1 jam pertama segera setelah
melahirkan
Rekomendasi
WHO
dan
UNICEF
1. Menstimulasi produksi ASI
2. Meningkatkan aktivitas uterus (Menurunkan
risiko pendarahan dan infeksi)
3. Meningkatkan kedekatan emosi ibu dan anak
4. Meningkatkan durasi menyusui
PROSES MENYUSUI
Mengenal Anatomi Payudara
Pelekatan Yang Baik
Memerah ASI
Anatomi Payudara
Sel-sel Pengeluaran
Air Susu
Pembuluh-Pembuluh
Pembuluh-pembuluh
yang lebih besar
Puting Susu
Areola
Kelenjar Montgomery
Alveoli
MEMERAH ASI
Kadang Ibu perlu memerah ASI untuk
bayinya:
Bayi terlalu lemah atau terlalu kecil
untuk menghisap aktif
Bayi perlu waktu lebih lama dari
biasanya untuk menghisap (misal puting
terbenam)
Memberi makan bayi BBLR yang tidak
dapat menyusu
Memberi makan bayi sakit
PEMBERIAN MAKANAN
PENDAMPING ASI (MP-ASI)
Energi ASI:
Usia 0-6 bulan: ASI
memberikan SELURUH
kebutuhan anak.
Usia 6-12 bulan: ASI
memberikan SETENGAH
kebutuhan anak.
Usia 12-24 bulan : ASI
memberikan SEPERTIGA
kebutuhan anak.
Usia
Frekuensi
Jumlah
Tekstur
Variasi
Pemberian Makan
Aktif/ Responsif
Kebersihan
UFRE
JUTEK
VARES
BERSI
H
(setengah)
mangkuk
berukuran 250 ml.
Tekstur:
bubur
cukup
kental (tdk mudah jatuh
saat dituangkan/makanan
keluarga
yang
dilumatkan).
diinginkan).
Rencanakan Makanan Bintang 4:
Makanan pokok (nasi, jagung,
padi-padian,
umbi2an
dan
makanan lokal lainnya)
Kacang-kacangan
dan
hasil
olahannya (kacang hijau, kacang
tanah, kedelai, tempe, tahu dll).
Buah-buahan
dan
sayuran
(makanan lokal).
Makanan
kaya
zat
besi
bersumber hewani (ikan, telur,
daging, hati dll)
Tabur Gizi/Taburia jika diperlukan
PEMBERIAN MAKANAN
AKTIF/RESPONSIF
Bersabarlah dan dorong
terus bayi untuk makan
lebih banyak.
Jika
anak
menolak
makan,
terus
dorong
untuk makan, pangkulah
bayi sewaktu ia diberi
makan, atau menghadap
ke bayi jika dia dipangku
oleh orang lain.
Tawarkan makanan baru
berkali-kali,
anak-anak
mungkin
tidak
suka
(tidak mau menerima)
makanan
baru
pada
awalnya.
RESPONSIF...
Waktu pemberian makan adalah
masa-masa bagi anak belajar dan
mencintai.
Berinteraksilah
dengannya dan kurangi gangguan
waktu ia diberi makan.
Jangan paksa anak untuk makan.
Bantu anak yang lebih tua untuk
makan sendiri.
KEBERSIHAN
Berikan makan kepada bayi dalam
mangkuk/piring yang bersih, jangan
gunakan botol karena susah dibersihkan
dan dapat menyebabkan bayi diare.
Cuci tangan dengan sabun sebelum
menyiapkan makanan, sebelum makan
dan sebelum memberi makan anak.
Cuci tangan anak dengan sabun
sebelum dan sesudah makan.
ANAK SAKIT
UMUR KURANG DARI 6 BULAN
Lebih sering memberikan ASI sewaktu bayi sakit,
termasuk diare, untuk membantu bayi melawan
penyakitnya, mengurangi kehilangan berat badan dan
sembuh lebih cepat.
Pemberian ASI juga memberikan kenyamanan kepada
bayi yang sakit. Jika bayi menolak untuk disusui, berikan
terus dorongan kepadanya untuk mau menyusu.
Berikan bayi hanya ASI dan obat-obatan yang
dianjurkan oleh dokter/petugas kesehatan.
Jika bayi terlalu lemah untuk menghisap, perah ASI
dan berikan kepada bayi. Ini akan membantu agar ASI ibu
tetap mengalir dan mencegah masalah pada payudara.
Setelah sembuh, tingkatkan frekuensi pemberian ASI
agar bayi menjadi sehat dan untuk meningkatkan berat
badannya.
Bila Ibu sakit, susui terus bayinya. Ibu mungkin perlu
makanan ekstra dan dukungan pada saat seperti itu.
ANAK SAKIT
UMUR DIATAS 6 BULAN
Lebih sering menyusui selama bayi dalam keadaan sakit, seperti diare,
untuk membantu bayi melawan penyakitnya, mengurangi kehilangan berat
badan dan sembuh lebih cepat.
Bayi membutuhkan lebih banyak makanan dan cairan sewaktu sakit.
Jika selera makan bayi berkurang, berikan dorongan padanya untuk makan
sedikit tetapi sering.
Berikan bayi makanan yang sederhana, seperti bubur, dan hindari
makanan
pedas dan berlemak. Meskipun bayi terserang diare, ada baiknya kalau ia terus
makan.
Setelah bayi sembuh, berikan dorongan padanya untuk menambah
satu porsi
makanan berupa makanan padat setiap hari selama dua minggu
berikutnya. Ini
akan membantu bayi untuk mendapatkan kembali berat badannya yang hilang
sewaktu ia sakit.
Bila Ibu sakit, terus susui bayinya. Ibu mungkin memerlukan makanan
ekstra
dan dukungan pada saat seperti itu. Bila Ibu sakit, Ibu juga membutuhkan
banyak cairan.
KENYANG
Daftar Pustaka
Panduan Fasilitator Pemberian Makan
Bayi dan Anak (Direktorat Bina Gizi,
Dirjen Bina Gizi dan KIA, Kemenkes RI,
2014).
Penuntun
Diet
Anak
(Asosiasi
Dietisien Indonesia, Ikatan Dokter
Anak Indonesia, Persatuan Ahli Gizi
Indonesia; Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Indonesia, 2014).
MATURNUWU
N