Anda di halaman 1dari 6

SERBA SERBI MPASI

dr. Anthony Sudjadi, Sp.A

REKOMENDASI WHO
WHO merekomendasikan agar pemberian
MPASI memenuhi 4 syarat, yaitu:
1. Tepat waktu (timely), artinya MPASI harus diberikan saat ASI eksklusif
sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
2. Adekuat, artinya MPASI memiliki kandungan energi, protein, dan
mikronutrien yang dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan
mikronutrien bayi sesuai usianya
3. Aman, artinya MPASI disiapkan dan disimpan dengan cara cara yang
higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan makan yang bersih

4. Diberikan dengan cara yang benar (properly fed), artinya MPASI


diberikan dengan memperhatikan sinyal rasa lapar dan kenyang seorang
anak. Frekuensi makan dan metode pemberian makan harus dapat
mendorong anak untuk mengonsumsi makanan secara aktif dalam jumlah
yang cukup menggunakan tangan, sendok, atau makan sendiri
(disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan seorang anak).

FEEDING RULES
Sebelum kita memberikan MPASI, sebaiknya perlu dipahami aturan-aturan
yang dirasakan perlu dalam praktik pemberian makan secara umum. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan, sesuai dengan feeding rules menurut
Bonnin yaitu: (Sumber: IDAI)
1. Jadwal o Jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack)
yang teratur o Pemberian makan sebaiknya tidak > 30 menit
o Jangan menawarkan camilan yang lain saat makan kecuali minum

2. Lingkungan
o Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan)
o Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakan
o Tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat
makan
o Jangan memberikan makanan sebagai hadiah

3. Prosedur
o Berikan makanan dalam porsi kecil
o Berikan makanan utama dulu, baru diakhiri dengan minum. Dorong anak
untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan
(mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali
makanan secara netral, yaitu tanpa membujuk ataupun memaksa
o Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan
o Hanya boleh membersihkan mulut anak jika makan sudah selesai
FAQ = Frequently Asked
Question

1. Sebaiknya apa MPASI perdana yang


diperkenalkan terlebih dahulu? WHO merekomendasikan pemberian
makanan pokok (staple food) yang merupakan sumber energi dan
dianggap paling hipoalergenik.

Bagaimana di Indonesia?
Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras

Cukupkah kalau hanya diberikan beras?

Beras memiliki kandungan zat besi, zinc dan kalsium yang rendah, sehingga
diperlukan sumber makanan lain untuk mencukupi nutrisi nya.

2. Lakukan pengenalan makanan baru secara bertahap. Kenalkan


makanan baru selama 3-5 hari sebelum mengenalkan makanan yang
baru

Berdasarkan rekomendasi AAP: sebaiknya perlu dilakukan pengenalan


makanan baru selama 3-5 hari untuk mengetahui adanya potensi alergi.

Notes: BUKAN menu tunggal→ jika parents merasa makanan sebelumnya


dirasakan sudah “aman” maka boleh dicampurkan dengan yang baru. AAP
dan WHO yang merekomendasikan pengenalan sumber protein hewani
segera saat MPASI.

Contoh:
2-3 hari pertama: bubur beras + wortel + daging/hati ayam. Jika aman dan
tidak ada alergi lanjutkan ganti ayam dengan daging sapi, pantau 3 hari,
jika aman ganti ikan, dst..
3. Apakah DAGING harus diberikan setelah bayi sudah tumbuh gigi
atau di atas 8 bulan.

TIDAK.

Tidak ada korelasi pemberian daging dengan tumbuhnya gigi. Rekomendasi


WHO: pemberian daging sejak awal MPASI karena daging merupakan
sumber zat besi yang baik untuk bayi.
Jadi, sejak 6 bulan boleh mulai diberikan daging namun dengan tekstur yang
disesuaikan.

4. Haruskah TELUR baru diberikan di atas usia 10 bulan? Dengan


tujuan untuk mencegah alergi?

TIDAK.

Berdasaran penelitian penundaan pengenalan makanan tertentu TIDAK


mencegah gejala alergi pada anak yang memang mempunyai risiko alergi.

Penelitian lainnya menunjukkan justru penundaan pengenalan makanan


padat (telur, oat dan gandum) pada bayi diatas 6 bulan yang berhubungan
kuat dengan munculnya alergi saat anak berusia 5 tahun.

5. Bagaimana dengan BUAH-BUAHAN?


Buah-buahan dapat dijadikan selingan alias snack (seperti puree buah) sejak
awal tergantung selera makan bayi.

6. Manakah yang seharusnya dikenalkan lebih dulu.. SAYURAN atau


BUAH-BUAHAN?
Sayur dan buah dapat dikenalkan bersamaan.
Ada mitos yang mengatakan bahwa pemberian buah terlebih dahulu
menyebabkan anak tidak mau makan sayur, namun tidak ada bukti ilmiah
yang menyatakan demikian..
7. Berapa banyak seharusnya MPASI diberikan?

Pada periode awal makan/ mulai MPASI, bisa saja (cukup) baby diberikan 2-3
sendok makan, namun dapat ditingkatkan menyesuaikan dengan selera
makan bayi, tidak perlu dipaksa.

8. Namun bagaimana jika bayi mau makan lebih banyak? Bolehkah?


Tentu saja boleh ya..

9. Haruskah menunda pemberian bahan makanan yang berpotensi


ALERGI (seperti ikan, ayam atau telur) hingga anak berusia 8-9
bulan? Tidak → pengenalan lebih dini justru menurunkan risiko alergi.

10. Boleh tidak memberikan makanan yang bertekstur pada anak yang
belum TUMBUH GIGI?
Boleh.. anak bisa mengolah makanan lunak tanpa gigi.

11. Bolehkah memberikan MPASI untuk bayi 4 atau 5 bulan?

Selama ada tanda SIAP MAKAN, boleh-boleh saja.


Apa saja tanda siap makan itu?
- Sudah tegak kepala
- Sudah bisa duduk dengan bantuan
- Menunjukkan ketertarikannya dengan makanan.

Namun…. WHO, IDAI, AAP merekomendasikan pemberian ASI ekslusif


selama 6 bulan. Kenapa?
Berbagai penelitian menunjukan manfaat ASI ekslusif lebih banyak dan efek
proteksinya lebih baik, dan dengan pertimbangan pada umumnya
kematangan saluran cerna dan sistem imum umumnya baru optimal setelah
usia 6 bulan.

12. Jadi kapan bayi dianggap perlu untuk memulai MPASI pada umur 4-5
bulan? Apa indikasinya?

Tentu harus ada indikasi untuk memulai pemberian MPASI lebih dini.. Contoh
kasus: jika berat badan anak tidak naik dengan optimal setelah 4-5
bulan berdasarkan pemantauan dokter.
Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum
memberikan MPASI secara dini.
Pemilihan SUSU
Untuk anak >1 tahun

Dr. Anthony Sudjadi, Sp.A

Notes:
Susu Formula = Growing Up Milk (GUM)
UHT = ultra high temperature

Apa beda GUM dan UHT?


Susu formula dan UHT sama-sama berasal dari susu sapi yang diproses.

GUM merupakan susu untuk anak 1-3 tahun yang telah difortifikasi sehingga
kecukupan vitamin dan mineralnya sudah dianggap sesuai dengan kebutuhan
anak usia tersebut.

Sedangkan UHT adalah susu sapi yang diproses namun tidak difortifikasi seperti
UHT atau pasteurisasi.

Mana yang lebih baik GUM atau susu UHT?

Tergantung status gizi anak..


Jika anak berstatus gizi baik, mau makan secara variatif dan sudah terpenuhi
kebutuhan vitamin dan mineralnya (seperti zat besi, seng, vitamin A dan D) dari
makanan, maka untuk mencukupi kebutuhan kalsium tentu cukup dari UHT

Namun jika anak berstatus gizi kurang baik maka GUM dapat menjadi pilihan.

Anda mungkin juga menyukai