Anda di halaman 1dari 10

DIET PADA

PENDERITA AUTIS
MATA KULIAH
ISSUE DI BIDANG DIETETIK
KELOMPOK 5

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

NOOR MAHMUDAH (17S10240)


NORMAIDA NIA AGUSTINA (17S10241)
PUTRI NUR AZIZAH (17S10242)
SEPTI ANGGISTIA PAULIN (17S10244)
SOLTERIA TUMONGKA (17S10245)
Definisi Autisme
Autisme atau yang dalam bahasa kedokteran diistilahkan dengan ASDs (Autism
Spectrum Disorders) merupakan gangguan perkembangan seseorang yang sangat
mempengaruhi kemampuan sosial dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri, yang dapat memberikan dampak negatif bagi keseluruhan anggota keluarga
penderita (Posar&Visconti, 2016)

Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasive (gangguan disintegratif) yang


ditandai dengan adanya kelainan perkembangan dan fungsi interaksi sosial,
komunikasi, serta perilaku yang terbatas dan berulang, dimana tanda-tanda ini terlihat
sebelum umur 3 tahun.
Terdapat dua jenis perilaku autisme, yaitu :

• Perilaku excessive (berlebihan) • Perilaku deficit (berkekurangan)


Perilaku excessive meliputi perilaku Perilaku deficit meliputi perilaku yang
hiperaktif dan mengamuk, menjerit, menimbulkan gangguan atau kurangnya
menggigit, mencakar, memukul, menyakiti perilaku sosial, seperti tertawa atau
diri sendiri, dan lain sebagainya. menangis tanpa sebab
Penyebab terjadinya autis belum diketahui. Akan tetapi, ada
beberapa faktor yang diduga bisa memicu seseorang mengalami
gangguan ini, antara lain:

- Faktor
genetik. Gen yang terlibat dalam gangguan autis ratusan jumlanya), gen tersebut
menjadi penyebab autis karena mengalami mutasi.
- Faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap gangguan autis. Faktor tersebut diantaranya
polusi udara, nutrisi , dan merkuri.
- Faktorlain penyebab autis adalah terjadinya gangguan sistem imun salah satunya adalah
neuroimun. Neuroimun yang tidak normal dapat mempengaruhi kerja sistem saraf sehingga
memicu terjadinya neuroinflamasi yang merupakan salah satu faktor penyebab gangguan
autis.
Penerapan Diet pada Anak Autisme
• Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan diet GFCF:
• Diet Gluten Free Casein Free (GFCF) atau - Perlahan memperkenalkan makanan pengganti yang baru
bebas gluten dan kasein sebagai pengganti makanan sumber gluten dan kasein.
Alergen utama pada anak autisme adalah Mengolah makanan GFCF dengan variasi dalam bahan dan
gluten (protein alami dalam kelompok jenis penyajian yang menarik.
gandum, seperti tepung, terigu, oat, barley) - Menghindari konsumsi susu terlebih dahulu dan setelah
dan kasein (protein alami dalam susu dan beberapa minggu menghindari produk susu atau hasil olahan
olahannya, seperti keju dan yoghurt). susu.
Pengaruh diet bebas gluten dan kasein
terhadap gejala tingkah laku anak autisme - Menghindari produk kedelai (jika berdasarkan tes anak
yang membaik, hal ini karena adanya inflamasi mengalami alergi).
kronis pada usus dapat meningkatkan
permeabilitas mukosa usus, sehingga peptida - Menerapkan diet GFCF minimal selam 6 bulan karena
dan zat racun pada makanan mudah masuk pemberian makanan yang mengandung gluten dan kasein,
dalam tubuh. meskipun dalam jumlah sedikit, dapat
menyebabkan kemunduran pada kesehatan anak.
- Membaca label pada kemasan makanan atau tandai makanan
yang mengandung gluten dan kasein.
• Diet zat aditif
Anak yang mengalami gangguan perilaku, seperti pada anak autisme dapat
dianjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung bahan zat aditif dan
salisilat.
• Diet gula murni
Organ pencernaan anak autisme ternyata ditemukan jamur dalam usus,
yang mana makanan utama jamur tersebut adalah gula sederhana. Hasil metabolit
dari jamur ini berdampak pada kelainan perilaku, maka untuk mengurangi
munculnya kelainan perilaku pada anak autisme diterapkannya diet rendah gula
sederhana dan sebagai gantinya konsumsi hidrat arang kompleks.
• Diet anti yeast (ragi) atau jamur
Anak autisme yang mengalami infeksi jamur atau yeast dianjurkan untuk
menghindari makanan yang mengandung gula, yeast, dan jamur. Hal ini karena
pertumbuhan jamur sangat berkaitan dengan gula.
Tujuan Diet Syarat Diet
- Memperbaiki jaringan saraf dan - Memberikan kebutuhan zat gizi
struktur otak pada anak autis. makro sesuai dengan kebutuhan
pasien.
- Menghilngkan gejala autis,
menghentikan atau menunda - Hindari produk bahan tambahan
proses degeneratif yang pangan (BTP).
berlangsung, meningkatkan - Kurangi asupan gula dan garam.
kualitas hidup serta
memberikan status gizi yang - Hindari segala jenis bahan
baik bagi anak penyandang pangan yang mengandung gluten
autisme. dan kasein.
Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak dianjuran
- Kacang-kacangan (almon, mete, - Ayam goreng tepung, bakso, roti, biskuit
kacang kedelai, kacang hijau, kacang dengan frekuensi 1-2 x/minggu sampai
polong, dan lainnya). >6x/minggu, dan yang jarang dikonsumsi
anak autisme adalah kue basah dan bolu
- Sayuran segar yang rendah kukus.
karbohidrat seperti brokoli, kol,
kembang kol, bit, wortel, timun, labu
- Sedangkan sumber makanan yang
siam, bayam, terong, sawi, tomat, mengandung kasein diantaranya susu
buncis, kacang panjang, kangkung, sapi, SKM, susu UHT, keju wafer dengan
keju, puding susu, permen susu, es krim,
dan lain-lain.
mentega, coklat, jus.
- Beras, kentang, ubi, dan jagung. - Tepung terigu, tepung roti
- Tepung tapioka - Bumbu penyedap, pewarna buatan, dan
saos tomat.
- Gula dan garam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai