Anda di halaman 1dari 43

TATA LAKSANA DIET PADA ANAK

AUTISME
 GAMBARAN UMUM :

AUTISME (Autism Spectrum Disorders) :


Adalah gangguan syaraf otak yang menghambat
secara kompleks perkembangan & kemampuan
komunikasi secara verbal dan non verbal,
interaksi sosial, terbatasnya atau pengulangan
tingkah laku.

Perilaku ini berpengaruh pada asupan dan


kebiasaan makan

Autisme biasanya muncul pada usia 1 – 3 tahun


 PENYEBAB :
- Bisa faktor psikologi, fisiologi dan sosial

- kelainan bawaan sejak lahir

- kelainan otak

- kelainan neurotransmitter

- ada dugaan pengaruh imunisasi

- faktor lingkungan
 GEJALA (bersifat individu)

- Terlambat atau susah bicara (pada usia 2

tahun)

- Sulit berkomunikasi

- Berperilaku aneh

- Perubahan sensitifitas indera


 TERAPI DIET
 Perlu diketahui bahwa tidak semua makanan
dikonsumsi oleh anak autisme
 Gangguan pencernaan yang bersifat genetik
pada anak autisme, menyebabkan makanan
yang dikonsumsi tidak dapat dicerna dengan
baik  kemampuan usus menyerap makanan
pada anak autisme berbeda dengan anak
normal

Salah makan  anak “ bertingkah”


 Diet GFCF (Gluten Free Casein Free), yaitu
menghindari makan yg mengandung gluten &
casein.
- Gluten : adalah protein yg berasal dari gandum.
( tep terigu, sereal, oats dan makanan yg
menggunakan tep terigu, mie, roti, dll)
- Casein : adalah protein susu yg berasal dari hewan.
( susu, yoghurt, mentega/butter, ice cream,
mayonaise, krim)
 TUJUAN DIET :

1. Memberikan makanan / diet yg seimbang zat


gizi untuk mencapai / mempertahankan status
gizi optimal

2. Memberikan respon yg baik terhadap anak


Autisme

3. Mengurangi gangguan yg menyebabkan


timbulnya dejala Autisme.
 SYARAT DIET
1. Energi dan zat gizi sesuai kebutuhan anak
2. Sumber KH yg dapat digunakan : beras,
kentang, ubi, talas, singkong, jagung, tepung
yg tidak merupakan sumber gluten
3. Sumber protein : daging, ikan air tawar,
unggas, telur, tempe, tahu, kacang kacangan.
4. Lemak : sumber terbaik lemak tak jenuh untuk
membantu pertumbuhan otak ( minyak
jagung, m zaitun, m bj bunga matahari, buah
alpukat
5. Serat : sumber terbaik sayuran dan buah,
dapat diberikan 3-5 porsi/hari. Pilih sayuran
rendah serat & mudah cerna.
 HAL LAIN YG PERLU DIPERHATIKAN :
1. Hindari pemakaian minyak yg berulang, untuk
menghindari kontaminasi gluten dari bm lain
2. Hindari ikan laut, kemungkinan mengandung
mercury ( kadar mercury yg tinggi dapat
membentuk zat sejenis transmitter yg dapat
merangsang saraf), pilih ikan laut dalam (ikan
salmon)
3. Sebaiknya gunakan gula fruktosa
4. Bila ada alergi/ intoleransi dengan makanan
tertentu, hindari
5. Bila keseimbangan zat gizi terganggu, dapat
diberikan suplemen vitamin ( Vit B6, Vit C, zink)
Lanjutan….

6. Bacalah label makanan (terutama kandungan bm )


7. Susun hidangan makanan secara bervariasi agar
anak tidak bosan
8. Perubahan diet dilakukan secara bertahap agar
anak tidak menolak
9. Ada juga anak yang kurang enzim Phenol Sulfurtranserase (PST). Fungsi PST
memecah hormon beberapa komponen mkn dan zat kimia beracun
 sensitif thd b.m mengandung phenol spt : jeruk, tomat, pisang,
anggur merah, apel, coklat, susu
10. Perhatikan makanan yg mengandung gluten
terselubung, seperti :
Ayam goreng tepung, sosis, makanan bayi, saos,
lada bubuk.
Perhatikan makanan yg mengandung kasein
terselubung, seperti :permen, ice cream, coklat,
makanan bayi.
Sumber Gluten
Sumber gluten & Kasein
Contoh biskuit untuk
anak autisme
PENERAPAN TERAPI DIET PADA
PASIEN DENGAN PENYAKIT
EPILEPSI
POKOK BAHASAN :

1. Pengertian & penjelasan singkat tentang


patofisiologi
2. Pengkajian data subyektif & obyektif,
meliputi : antropometri, riwayat gizi,
biokimia klinik, pengobatan dan penunjang
lainnya, serta membuat kesimpulan.
3. Perencanaan Terapi Diet :
a. Menghitung kebutuhan gizi dengan mem
pertimbangkan interaksi obat dan
keadaan gizi.
b. Menyusun tujuan & syarat diet (termasuk
bm yang boleh & tidak boleh diberikan)
c. Menyusun menu
d. Membuat rencana penyuluhan /
konsultasi gizi
e. Membuat rencana monitoring terapi diet
4. Pelaksanaan Terapi Diet :

Menyajikan makanan sesuai dengan


kebutuhan gizi pasien (persiapan,
pemasakan, penyajian, evaluasi hasil,
meliputi : besar porsi, cita rasa,
tekstur, warna dan penampilan).
5. Monitoring Hasil Terapi Diet :

a. Indikator status gizi (antropometri,


biokimia, dan klinis /fisik )
b. Data asupan zat gizi
c. Data pengobatan dan
pemeriksaan penunjang lainnya.
d. Membuat kesimpulan hasil terapi
untuk tindak lanjut
PENGERTIAN :
 EPILEPSI :
 Adalah suatu keadaan fisik yang secara tiba-tiba
akibat perubahan mendadak dalam kerja otak.

PENYEBAB :
 50% tidak diketahui
 Selebihnya karena faktor yang merubah kerja
otak, misal ada luka di kepala, kekurangan O2,
tumor otak, kelainan genetik, keracunan timah
hitam, penyakit cacar yang berat.
 GEJALA :

 Serangan yang diikuti dengan kejang


(konvulsi)  Grand mal.

 Serangan yang tidak diikuti dengan kejang


(non konvulsi)  Petit mal.
 TERAPI DIET :
 Diet Ketogenik :
Adalah diet yang dirancang mengandung
tinggi lemak rendah karbohidrat.
Biasanya untuk anak dengan gangguan petit
mal, gangguan psychomotor yang tidak bisa
dikontrol dengan obat.

 Diet ini disusun untuk mempertahankan


keadaan ketosis, walaupun mekanisme kerja
diet ini belum jelas
Lanjutan…..
 Diet ini pertama kali dikenalkan oleh Wilder tahun
1921, untuk mengobati anak epilepsi.
Terapi ini untuk anak yang diberikan pengobatan
dengan 3 jenis obat anti kejang selama 1 tahun,
tetapi masih ada kejang 1 kali setahun.

 Diet tinggi lemak menghasilkan keton, berfungsi


menghasilkan GABA (Gamma Butyrate Acid )
untuk mencegah terjadinya kejang.
 TUJUAN DIET :
 Memberikan makanan seimbang zat gizi untuk
mencapai atau mempertahankan status gizi yang
optimal
 Menurunkan rangsangan saraf otak atau mecegah
terjadinya kejang
 Membatasi penggunaan obat anti epilepsi yang
dapat menimbulkan efek samping.
 SYARAT DIET
 ENERGI : dihitung berdasarkan BB/TB sesuai
umur anak
 PROTEIN : diberikan sesuai kebutuhan menurut
umur  10 – 15 % dari total energi
 LEMAK : dinaikan secara bertahap, sehingga
perbandingan lemak : KH dan Protein
mencapai tahap tertinggi.
Pemakaian MCT lebih baik karena mudah dicerna
dan diserap lebih cepat langsung ke hati,
sehingga kondisi ketosis lebih cepat teratasi.
Lanjutan…..
Penambahan Lemak dapat dengan cara
menambahkan dalam sup, untuk salad atau di
tambah krim.
 VITAMIN & MINERAL :biasanya diberikan dalam
bentuk suplemen ( Vit B6, Asam Folat, Vit B12,
kalsium dan zat besi )
 Cairan : 80 – 100 ml/kg BB/hari
Sebaiknya tidak berlebihan karena dapat
mengencerkan keton darah.
 Hindari minuman yang mempengaruhi penyerapan
Vitamin & mineral ( teh, kopi dan alkohol )
 Untuk mencegah terjadinya mual karena tinggi
lemak, dapat dinetralisir dengan air jeruk.
 Penatalaksanaan Diet Ketogenik
1. Pengkajian Status Gizi
- Pengukuran antropometri (BB, TB atau PB)
- Pemeriksaan Lab. Darah : SGOT, SGPT, Ureum,
kreatinin, GD
- Pemeriksaan klinis
- Pemeriksaan penunjang (EKG)
- Riwayat Gizi  anamnesa gizi
2. Pemberian Diet Ketogenik bertahap
3. Cara menyusun diet  pilih bahan makanan yang
tepat
4. Monitor & evaluasi asupan makanan dan status gizi.
 Untuk menghasilkan keton dalam darah, pada hari
pertama pasien dipuasakan selama 12 jam.
 Kemudian pasien diberikan diet ketogenik berturut
turut mulai tahap 1, 2, 3, dan 4.
 Sebelum diberikan diet, dilakukan pemeriksaan keton
urine, gula darah dan EEG.
 Perbandingan berat (g) lemak dengan non lemak 3:1,
diperkirakan dapat menghasilkan keton yang cukup
untuk mengontrol kejang.
 Pemberian diet ketogenik ini sebaiknya dimulai di RS
dan waktu yg diperlukan untuk mencapai
perbandingan tsb biasanya 4-5 hari.
 Diberikan konseling diet sebelum pasien pulang
 JENIS DIET :

1. Diet Ketogenik klasik (perbadingan Lemak : KH


 4:1)
2. Diet Trigliserida rantai sedang (MCT)
3. Diet Ketogenik Modifikasi yaitu
Modifikasi diet ketogenik klasik, dengan
menghitung rasio lemak : KH dengan memakai
presentase kalori
TAHAPAN DIET KETOGENIK :
(Perbandingan % Lemak terhadap KH + P)

 Tahap 1 : Lemak : KH (+protein)  2 : 1

 Tahap 2 : Lemak : KH (+protein)  3 : 1

 Tahap 3 : Lemak : KH (+protein)  3,5 : 1

 Tahap 4 : Lemak : KH (+protein)  4 : 1


1. DIET KETOGENIK KLASIK.
- Rasio diet ketogenik = diberikan dengan rasio
3:1 atau 4:1, kemudian dihitung unit diet sbb :
Rasio Lemak Protein + KH Jumlah Energi per
unit diet (kkal)
2:1 2 g x 9 kkal/g = 18 1 g x 4 kkal/g = 4 18 + 4 = 22
3:1 3 g x 9 kkal/g = 27 1 g x 4 kkal/g = 4 27 + 4 = 31
3,5 : 1 3,5 g x 9 kkal/g = 31,5 1 g x 4 kkal/g = 4 31,5 + 4 = 35,5
4:1 4 g x 9 kkal/g = 36 1 g x 4 kkal/g = 4 36 + 4 = 40
- Jml unit diet dlm 1 hari = Jml kebutuhan energi (kkal)
dibagi jml energi / unit.
- Jml Lemak yg dibutuhkan = Jml unit diet dlm 1 hari x jml
rasio lemak sesuai perbandingan
- Jml P + KH yg dibutuhkan = Jml unit diet dlm 1 hari x jml
rasio P + KH sesuai perbandingan
Contoh perhitungan :

Anak dengan kebutuhan energi 1200 kkal, dengan


perbandingan diet ketogenik 3 : 1.

Jumlah unit diet 1 hari = 1200/31 kkal = 38,7 unit


Kebutuhan Lemak = 38,7 x 3 = 116,1  116 g
Kebutuhan P + KH = 38,7 x 1 = 38,7  39 g
Kebutuhan Protein = 10 % x 1200 = 120/4 = 30 g
Kebutuhan KH = 39 – 30 g = 9 g
2. DIET KETOGENIK MODIFIKASI

Dengan menyesuaikan pola makan di Indonesia


yang mengandung lemak lebih rendah
dibandingkan negara barat, diterapkan diet
ketogenik modifikasi yang diterapkan di RSCM sbb :

TAHAPAN DIET KETOGENIK MODIFIKASI


 Tahap 1 : Lemak : KH (+protein)  1,1 : 1
 Tahap 2 : Lemak : KH (+protein)  1,6 : 1
 Tahap 3 : Lemak : KH (+protein)  2,2 : 1
 Tahap 4 : Lemak : KH (+protein)  2,6 : 1
DIET KETOGENIK MODIFIKASI
TAHAP ENERGI PROTEIN (g) LEMAK (g) K.HIDRAT
(kkal) (g)
1 1200 30 - 45 67%=89 54 - 69
2 1200 30 - 45 75%= 100 30 - 45
3 1200 30 - 45 78% = 104 21 - 36
4 1200 30 - 45 80% = 107 15 - 30
DIET KETOGENIK MODIFIKASI
TAHAP ENERGI PROTEIN LEMAK (g) K.HIDRAT
(kkal) (g) (g)
1 1500 37,5 - 56 112 67,5-86
2 1500 37,5 - 56 125 37,5 - 56
3 1500 37,5 - 56 130 26 - 45
4 1500 37,5 - 56 133 19 – 37,5

Sumber: AsDI,IDAI & PERSAGI (2014). Penuntun Diet Anak


, BP FKUI, Jakarta
 KOMPOSISI ZAT GIZI pada DIET KETOGENIK MODIFIKASI

 Tahap 1 : 1200 1500


( 1,1 : 1) L : 52 % 69 gr 87 gr
P : 10-15 % 30-45 gr 37,5-56,25 gr
KH: 33-38 % 99-114 gr 123-142,5 gr

 Tahap 2 :
( 1,6 : 1) L : 62 % 83 gr 103 gr
P : 10-15 % 30-45 gr 37,5-56,25 gr
KH: 23-28 % 69-84 gr 69-105 gr
Lanjutan…..

Tahap 3 : 1200 1500


( 2,2 : 1) L : 69 % 92 gr 115 gr
P : 10-15 % 30-45 gr 37,5-56,25 gr
KH: 16-21 % 48-63 gr 60-78,75 gr

 Tahap 4 :
( 2,6 : 1) L : 72 % 96 gr 120 gr
P : 10-15 % 30-45 gr 37,5-56,25 gr
KH: 13-18 % 39-54 gr 48,75-67,5 gr

Sumber : Penuntun Diet Anak th 2012.


 MACAM DIET dan INDIKASI PEMBERIAN :
 Diet Ketogenik Modifikasi
Tahap 1 : 1200 1500
( 1,1 : 1) L : 52 % 69 gr 87 gr
P : 10-15 % 30-45 gr 37,5-56,25 gr
KH: 33-38 % 99-114 gr 123-142,5 gr
Contoh menu :
Pagi : kentang goreng pukul 10.00: juice alpukat
dadar kuning telur
Siang : nasi, ayam suwir pukul 15.00: ayam goreng
gulai kac panjang mentega
Malam : nasi, bistik daging pukul 21.00 : susu
stup brokoli
 Diet Ketogenik Modifikasi
Tahap 2 : 1200 1500
( 1,6 : 1) L : 62 % 83 gr 103 gr
P : 10-15 % 30-45 gr 37,5-56,25 gr
KH: 23-28 % 69-84 gr 69-105 gr

Contoh menu :
Pagi : Stup labu siam pukul 10.00: juice alpukat
orak arik kuning telur
Siang : nasi, ayam opor pukul 15.00: ayam goreng
slada wortel+ketimun mentega
Malam : nasi, bebek kremes pukul 21.00 : susu
cah kangkung
 Efek Samping Obat :
Jenis obat anti kejang yang biasa diberikan sebagai
obat anti kejang :
-Falbamate : mengakibatkan anemia aplastik &
gagal hati
-Oxcarbapezine : mengakibatkan hiponatremia
-Valproic acid : menyebabkan kenaikan BB
-Zonisanida : mengakibatkan penurunan BB
-Phenytoin : menghambat metabolisme Vit D &
asam folat
-Phenobarbitol : mengganggu penyerapan Kalsium di
usus halus
 Menyebabkan absorbsi kalsium meningkat karena
meningkatnya metabolisme Vit D, jangka panjang
menyebabkan riketsia pada anak dan osteomalasia
pada orang dewasa.
STUDI KASUS 1
Seorang anak usia 3 tahun, sudah 2 hari dirawat di
rumah sakit karena kejang kejang. Anak tsb memang
sudah sering kejang bila marah. Diagnose anak tsb
punya penyakit epilepsi.BB normal seusianya, oleh
dokter diberikan obat “falbamate” untuk mengobati
kejangnya.
TUGAS :
1. Buat kajian status gizi dengan format NCP
2. Hitung kebutuhan kebutuhan zat gizinya (L, P, KH)
3. Menyusun menu anak epilepsi tahap 1 : 1200 kkalori
BENTUK MAKANAN BIASA.
4. Buat konsep materi konseling untuk orang tua
pasien tsb, untuk mengatur makanannya dirumah.

Catatan : Baca buku Penuntun Diet Anak


STUDI KASUS 2
Seorang anak usia 3 tahun, sudah 2 hari dirawat di
rumah sakit karena kejang kejang. Anak tsb memang
sudah sering kejang bila marah. Diagnose anak tsb
punya penyakit epilepsi.BB normal seusianya, oleh
dokter diberikan obat “falbamate” untuk mengobati
kejangnya.
TUGAS :
1. Buat kajian status gizi dengan format NCP
2. Hitung kebutuhan kebutuhan zat gizinya (L, P, KH)
3. Menyusun menu anak epilepsi tahap 1 : 1500 kkalori
BENTUK MAKANAN BIASA.
4. Buat konsep materi konseling untuk orang tua
pasien tsb, untuk mengatur makanannya dirumah.

Catatan : Baca buku Penuntun Diet Anak


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai