Definisi Menurut World Health Organization (WHO), obesitas dapat didefinisikan sebagai akumulasi lemak dalam tubuh yang berlebihan yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Etiologi • Secara umum, obesitas dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kalori, yang diakibatkan asupan energi yang jauh melebihi kebutuhan tubuh. • Pada bayi (infant), penumpukan lemak terjadi akibat pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini, terutama apabila makanan ini memiliki kandungan karbohidrat, lemak, dan protein yang tinggi. • Pada masa anak-anak dan dewasa, asupan energi bergantung pada diet seseorang. Epidemiologi • In 2016, more than 1.9 billion adults aged 18 years and older were overweight. Of these over 650 million adults were obese. • In 2016, 39% of adults aged 18 years and over (39% of men and 40% of women) were overweight. • Overall, about 13% of the world’s adult population (11% of men and 15% of women) were obese in 2016. • The worldwide prevalence of obesity nearly tripled between 1975 and 2016. • Over 340 million children and adolescents aged 5-19 were overweight or obese in 2016. It has risen dramatically from just 4% in 1975 to just over 18% in 2016. The rise has occurred similarly among both boys and girls: in 2016 18% of girls and 19% of boys were overweight. hipotalamus memproses dan mengintegrasikan sinyal periferal dan menghasilkan sinyal eferen
menerima sinyal yang diberikan menyalurkan sinyal
dipengaruhi oleh genetik, nutrisi, lingkungan, dan sinyal psikologis Diagnosis • Anamnesis : riwayat tumbang & pola makan dari lahir (dewasa : riwayat makan & aktifitas, obat-obatan) • Px fisik : inspeksi wajah bulat, pipi tembem, dagu berlipat, leher pendek, perut buncit, dinding perut berlipat lipat, tungkai berbentuk huruf x Px fisik lebih dalam mencari penyebab sekunder dari obesitas (defek genetik) • Antropometrik : BB/TB, IMT/U, TLK • Px lab : u/ mencari penyebab sekunder seperti hiperkortisolemia, kadar leptin, hipothiroidism. Evaluasi faktor resiko kardiovaskular dan diabetes Komplikasi • Type 2 Diabetes Mellitus • Hypertension • Hyperlipidemia and Dyslipidemia • Atherosclerotic Heart Disease and Stroke • Gallbladder Disease, Osteoarthritis, Cancer, and Other Conditions Tatalaksana pada orang dewasa - Diet & Exercise When combined with reduced energy intake, exercise increases the amount of weight loss above that achieved by diet alone • Restriction of Caloric Intake very-low-calorie diets (800 kcal/d) • Altered Macronutrient Composition of Diet Low-fat diets (reduce dietary cholesterol and saturated fats) adn low-carb diets (the Atkins diet which comprises high-protein as well as liberal fat intake) • Exercise Surgical Treatment of Obesity - Pharmacologic Therapies • Appetite Suppressant Drugs Sibutramine (serotonin uptake inhibitor) • Fat Absorption Inhibitors Orlistat (reduces fat absorption by blocking pancreatic lipase in the intestine) Tatalaksana pada anak dan remaja • Tata laksana obesitas pada anak dan remaja dilakukan dengan pengaturan diet, peningkatan aktivitas fisis, mengubah pola hidup (modifikasi perilaku), dan terutama melibatkan keluarga dalam proses terapi. Penggunaan obat dipertimbangkan pada anak dan remaja obes dengan penyakit penyerta yang tidak memberikan respons pada terapi konvensional. A. Pola makan yang benar Pemberian diet seimbang sesuai requirement daily allowances (RDA) merupakan prinsip pengaturan diet pada anak gemuk karena anak masih bertumbuh dan berkembang dengan metode food rules, yaitu: 1. Terjadwal dengan pola makan besar 3x/hari dan camilan 2x/hari yang terjadwal (camilan diutamakan dalam bentuk buah segar), diberikan air putih di antara jadwal makan utama dan camilan, serta lama makan 30 menit/kali 2. Lingkungan netral dengan cara tidak memaksa anak untuk mengonsumsi makanan tertentu dan jumlah makanan ditentukan oleh anak 3. Prosedur dilakukan dengan pemberian makan sesuai dengan kebutuhan kalori yang diperoleh dari hasil perkalian antara kebutuhan kalori berdasarkan RDA menurut height age dengan berat badan ideal menurut tinggi badan B. Pola aktivitas fisis yang benar Pola aktivitas yang benar pada anak dan remaja obes dilakukan dengan melakukan latihan dan meningkatkan aktivitas harian karena aktivitas fisis berpengaruh terhadap penggunaan energi. Peningkatan aktivitas pada anak gemuk dapat menurunkan napsu makan dan meningkatkan laju metabolisme. Latihan aerobik teratur yang dikombinasikan dengan pengurangan energi akan menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar dibandingkan hanya dengan diet saja. C. Modifikasi perilaku Beberapa cara pengubahan perilaku berdasarkan metode food rules diantaranya adalah: a. Pengawasan sendiri terhadap berat badan, masukan makanan, dan aktivitas fisis, serta mencatat perkembangannya b. Kontrol terhadap rangsangan/stimulus, misalnya pada saat menonton televisi diusahakan untuk tidak makan karena menonton televisi dapat menjadi pencetus makan. c. Mengubah perilaku makan, misalnya belajar mengontrol porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi, serta mengurangi makanan camilan d. Penghargaan, yaitu orangtua dianjurkan untuk memberikan dorongan, pujian terhadap keberhasilan atau perilaku sehat yang diperlihatkan anaknya, misalnya makan makanan menu baru yang sesuai dengan program gizi yang diberikan, berat badan turun, dan mau melakukan olahraga e. Pengendalian diri, misalnya dapat mengatasi masalah apabila menghadapi rencana bepergian atau pertemuan sosial yang memberikan risiko untuk makan terlalu banyak, yaitu dengan memilih makanan yang berkalori rendah atau mengimbanginya dengan melakukan latihan tambahan untuk membakar energi Farmakoterapi dan Terapi Bedah Farmakoterapi dan terapi bedah dapat diterapkan dengan persyaratan pada anak dan remaja obes yang mengalami penyakit penyerta dan tidak memberikan respons pada terapi konvensional. Secara umum farmakoterapi untuk obesitas dikelompokkan menjadi tiga, yaitu penekan nafsu makan (sibutramin), penghambat absorbsi zat-zat gizi (orlistat), dan rekombinan leptin untuk obesitas karena defisiensi leptin bawaan, serta kelompok obat untuk mengatasi komorbiditas (metformin). Prinsip terapi bedah pada obesitas (bedah bariatrik) adalah (1) mengurangi asupan makanan (restriksi) atau memperlambat pengosongan lambung dengan cara gastric banding dan vertical-banded gastroplasty, dan (2) mengurangi absorbsi makanan dengan cara membuat gastric bypass dari lambung ke bagian akhir usus halus. Sampai saat ini belum cukup banyak diteliti manfaat serta bahaya pembedahan jika diterapkan pada anak Pencegahan pada orang dewasa Combining a healthier diet and more activity in a practical and sustainable manner are the best ways to keep the weight you lost off for the long term. Pencegahan pada anak dan remaja • Pencegahan primer dilakukan menggunakan dua strategi pendekatan yaitu strategi pendekatan populasi untuk mempromosikan cara hidup sehat pada semua anak dan remaja beserta orang tuanya, serta strategi pendekatan pada kelompok yang berisiko tinggi mengalami obesitas. • Pencegahan sekunder dilakukan dengan mendeteksi early adiposity rebound. Nilai IMT paling rendah adalah disebut sebagai adiposity rebound. Waktu terjadinya adiposity rebound merupakan periode kritis untuk perkembangan obesitas pada masa anak. Adiposity rebound yang terjadi lebih dini dan cepat (<5 tahun) berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas dan sindrom metabolik . • Pencegahan tersier dilakukan dengan mencegah komorbiditas yang dilakukan dengan menata laksana obesitas pada anak dan remaja.