Anda di halaman 1dari 26

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos Mentis E4V6M5
• Vital sign : TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36.3 °
Status Generalis
Pemeriksaan Kepala
• Kepala : Mesocephal, alopesia (-), muka lumpur (-)
• Rambut : Warna hitam dan sebagian sudah memutih serta terdistribusi
merata
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)
normal isokor 3mm/3mm
• Telinga : Discharge (-/-), deformitas (-/-)
• Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping hidung (-)
• Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), atrofi papill lidah (-)
• Trakea : Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-), JVP 5 + 2 cm
Status Generalis
Pemeriksaan Thoraks (Pulmo)
Anterior Posterior
• Inspeksi : Dinding dada simetris, • Inspeksi : Dinding punggung simetris,
retraksi interkostal (-), retraksi intercostal (-), ketinggalan gerak
ketinggalan gerak (-), jejas (-), barrel (-/-), jejas (-), barrel chest (-), kelainan
chest (-) vertebrae (-)
• Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks • Palpasi: Vokal fremitus hemitoraks kanan
kanan sama dengan sama dengan hemitoraks kiri
hemitoraks kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Perkusi: Sonor di kedua lapang paru • Auskultasi : Suara dasar ves (+/+),
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-),
RBH (-/-), wheezing (-/-) 
wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Thoraks (Cor)


• Inspeksi : Ictus cordis tak tampak di SIC V linea midclavicula sinistra,
kuat angkat (-), pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
• Palpasi : Ictus cordis tak teraba di SIC V linea midclavicula sinistra dan
kuat angkat (-)
• Perkusi : Batas atas kanan : SIC II LPSD
Batas atas kiri : SIC II LPSS
Batas bawah kanan : SIC IV LPSD
Batas bawah kiri : SIC V LMCS
• Auskultasi : S1>S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ekstremitas
• Inspeksi : Cembung
• Superior : Edema (-/-), akral
• Auskultasi : Bising usus (+) hangat (+/+), sianosis (-/-),
normal
ikterik (-/-),ptekie (-/-)
• Perkusi : Timpani, tes pekak alih
(-), pekak sisi (-) • Inferior : Edema (-/-), akral hangat
• Palpasi : Supel, undulasi (-), (+/+), sianosis (-/-),
nyeri tekan (-) ikterik (-/-), ptekie (-/-)
• Hepar : Tidak teraba
• Lien : Tidak teraba
Hasil Laboratorium RSMS
Hasil Pemeriksaan Urin Lengkap (16/07/19)
Fisis • Nitrit : Positive
• Warna : Kuning
• Kekeruhan : Keruh Sedimen
• Bau : Khas • Eritrosit : 50-55 /lpb
• Leukosit : 20-25 /lpb
Kimia • Epitel : 35 – 40 /lpk
• Eritrosit : 250 RBC/uL • Bakteri : >30 /lpb
• Protein : 300 mg/dl
• Leukosit : 75 WBC/uL
Hasil USG Abdomen RSMS (17/07/2019)

Kesan :
• Fatty lier grade I
• Multiple nefrolitiasis kanan (ukuran terbesar + 4.8 cm)
• Severe hidronefrosis dan hidro uréter kanan disertai debris
didalamnya, suspek pyelonefritis
• Multiple cholesistolithiasis (ukuran terbesar + 1.04 cm)
• Tak tampak kelainan lain pada organ-organ intraabdomen tersebut di
atas secara sonografi
Hasil Rontgen Thoraks RSU Muhammadiyah
Hasil EKG RS Margono Soekarjo
Hasil EKG RS Margono Soekarjo
Anatomi Arteri Koronaria

Sumber : Drake dkk., 2004 Sumber : Drake dkk., 2004


Beberapa cabang akan muncul dari pembuluh darah utama berikut :
• Cabang atrium melewati jalur antara auricular dextra dan aorta asendens dan
akan bercabang menjadi cabang nodus sinoatrial yang melewati bagian
posterior di sekitar vena cava superior untuk memperdarahi nodus sinoatrial.
• Cabang marginal dextra merupakan cabang dari arteri coroner dextra yang
mendekati bagian margin jantung inferior dan berlanjut menuju bagian
apeks jantung.
• Arteri coroner dextra memperdarahi cabang kecil ke nodus atrioventricular
kemudian ke interventricular posterior yang terletak di sulcus
interventricular posterior (Drake dkk., 2004).
Arteri Koronaria Sinistra
• Arteri koroner sinistra berasal dari sinus aorta sinistra dari aorta
asendens.
• Arteri terbagi menjadi dua cabang terminal yaitu cabang interventrikular
anterior dan cabang circumflex.
• Cabang interventricular anterior (arteri desendens anterior sinistra) yang
berlanjut di sekitar permukaan kiri pulmonary trunk dan akan turun
secara oblik ke arah apeks jantung di sulcus interventricular anterior.
• Cabang circumflex akan menuju ke bagian kiri dari sulcus coroner dan
menuju ke permukaan diafragma jantung yang akan berakhir sebelum
mencapai arteri marginal sinistra di sulcus interventricular posterior
(Drake dkk., 2004)
Mekanisme Pembentukan Thrombus Koroner

Sumber : Lily, 2011


Sumber : Lily, 2011
Gambaran Elektrokardiografi
Gambaran EKG yang dijumpai pada pasien dengan keluhan angina
cukup bervariasi yaitu
- Normal
- Non diagnostic
- Left bundle branch block (LBBB) baru/persangkaan baru
- Elevasi segmen ST yang persisten (> 20 menit) maupun tidak
persisten, atau
- Depresi segmen ST dengan atau tanpa inversi gelombang T (PERKI,
2018)
• Penilian elevasi ST dilakukan pada titik J dan ditemukan pada 2 sadapan
yang bersebelahan

• Nilai ambang elevasi segmen untuk diagnosis STEMI untuk laki-laki


dan perempuan pada sebagian besar sadapan adalah 0.1 mV

• Persangkaan adanya infark miokard menjadi kuat jika gambaran EKG


pasien dengan LBBB baru/persangkaan baru juga disertai dengan
elevasi segmen ST > 1mm pada sadapan dengan kompleks QRS positif
dan depresi segmen ST > 1 mm di V1-V3
Gambaran EKG yang dapat ditemui pada pasien dengan non ST elevasi
miokard infark (NSTEMI) sebagai berikut :
• Depresi segmen ST sebesar > 0.05 mV dan/atau inversi gelombang T
> 0.2 mV; dapat disertai dnegan elevasi segmen ST yang tidak
persisten (< 20 menit)
• Gelombang Q yang menetap
• Non diagnostic
• Normal (PERKI, 2018)

Anda mungkin juga menyukai