Di Indonesia
Pria :18,4%, Perempuan : 23,9%
IDENTITAS PASIEN
Alamat
Nama Umur Agama
Pulorejo 4/9
Tn. NTR 77 tahun Islam
Weru Sukoharjo
Tanggal
Tanggal masuk
Suku Pemeriksaan
14 Agustus
Jawa 15 Agustus
2018
2018
ANAMNESIS
Keluhan
Utama • Lemas
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke Poli Penyakit Dalam RSUD Sukoharjo dengan keluhan badan terasa lemas
dan pusing sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga merasakan mata terasa berkunang-kunang dan
sesak.
• Keluhan lain tidak didapatkan keluhan mual, muntah, keluhan pada saat buang air kecil,
buang air kecil normal, warna kuning jernih, tidak nyeri ketika buang air kecil. Keluhan buang
air besar juga tidak didapatkan.
• Pasien datang ke poli dengan surat rujukan dari Puskesmas dan membawa hasil labortorium
dari Puskesmas. Hasil laboratorium pasien terlampir bahwa Hemoglobin pasien rendah yaitu
7,1 gr/dL. Pasien di rawat inapkan dan rencana dilakukan tranfusi darah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat
Riwayat Sakit Riwayat gangguan
penggunaan
Jantung : pernafasan:
OHO :
disangkal disangkal
disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Sistem • Akral dingin (-), sianosis (-), palpitasi (-), nyeri dada
Cardiovascula (-), berdebar (-)
Sistem • Kejang (-), gelisah (-), kesemutan (-), mengigau (-), emosi
Neuropsikiatri tidak stabil (-)
Sistem • Kulit Pucat (+), kulit kuning (-), Sikatriks (-), tanda inflamasi
Integumentum (-), gatal pada kulit (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak • Perkusi :
• Batas kiri jantung
tampak, dinding dada simetris
Atas : SIC II linea parasternalis sinistra.
kanan dan kiri.
Bawah : SIC V linea midclavicularis sinistra
• Palpasi : Iktus cordis teraba • Batas kanan jantung
di SIC V linea midclavicularis Atas : SIC II linea parasternalis dextra.
sinistra namun tidak kuat angkat. Bawah : SIC IV linea parasternalis dextra.
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler,
bising (-), murmur (-).
Status Generalis
Paru
KANAN KIRI
Massa abnormal (-) berbenjol-benjol (-), ascites (-), nyeri tekan epigastrium (-),
Palpasi hepatomegali (-), splenomegali (-)
Kesimpulan :
Frekuensi : 83x/menit
Irama : Sinus
Ritme : Reguler
Posisi : Normal
Diagnosis Kerja
Anemia Mikrositik
Hipokromik
Terapi
Teori
- MCV 72.7 Fl - MCV <80 Fl
- MCH 21.8 pg - MCH <27
pg
Anemia Hipokromik
Mikrositik
Anemia Penyakit Kronis
Anemia Defisiensi Besi
Produksi eritropoetin
Kehilangan zat besi berkurang
Anemia
Hipokromik
Mikrositik
Talasemia Anemia Sideroblastik
• Infus RL 20 tpm
• Inj Omeprazole/12jam
• Merupakan obat golongan PPI yang berfungsi untuk mengatur sekresi asam lambung.
Diet tinggi zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin C.
Transfusi darah.
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah tidak bisa mencukupi
kebutuhan fisiologis tubuh yang menyebabkan distribusi oksigen ke jaringan tubuh
berkurang
Anemia juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana kadar hemoglobin darah di
bawah nilai normal (Hoffbrand & Moss, 2011).
Epidemiologi
Anemia masih menjadi masalah kesehatan yang utama di dunia dan
sebesar 1,62 juta penduduk di dunia telah menderita anemia.
Angka kejadian anemia pada anak-anak pada usia kurang dari lima tahun
sebesar 47%, wanita hamil sebesar 42%, dan pada wanita tidak hamil
dengan usia 15-49 tahun sebesar 30%.
Angka kejadian anemia pada perempuan sebesar 23,9% sedangkan angka kejadian
pada laki-laki sebesar 18,4%.
Persentase anak-anak usia sekolah yang mengalami anemia di Indonesia adalah sebesar
26,4% (Balitbang Kemenkes RI, 2013).
Angka kejadian anemia di Jawa Tengah pada tahun 2007 berdasarkan acuan baku nilai rerata
minimum hemoglobin yang ditetapkan oleh RISKESDAS adalah sebesar 35,6% dari populasi
penduduk Jawa Tengah (Balitbang Kemenkes RI, 2008)
Kriteria Anemia
(WHO, 2011)
Populsi Non-Anemia Anemia
Gangguan • Penyakit-penyakit kronis yang mengenai hati dan ginjal dapat menyebabkan
gangguan pada proses pembentukan eritrosit.
Pembentukan • kurangnya mengonsumsi vitamin-vitamin penting seperti B 12, asam folat,
Eritrosit vitamin C, dan zat besi pembentukan sel darah merah
Bentuk Non-Megaloblastik :
Disebabkan oleh penyakit hati, mielodisplasia, retikulositosis,
hipotiroidisme, alkoholisme, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Klasifikasi
Anemia Hipokromik Mikrositik
Tanda Gejala
• Pucat (dasar kuku, konjungtiva) • Lemah, lesu, cepat lelah
• Takikardi • Tinnitus
• Mata berkunang-kunang
• Koilonikia (kuku sendok) ADB
• Kaki terasa dingin
• Ikterus Anemia Megaloblastik • Sesak napas
• Deformitas tulang Talasemia • Pucat (konjungtiva, mukosa mulut, jaringan
mayor dibawah kuku, dan telapak tangan)
Anemia Anemia Anemia Anemia
Defisiensi Besi Megaloblastik Hemolitik Aplastik
• Ikterus • Perdarahan
• Splenomegali • Tanda infeksi
• Disfagia • Glossitis • Hepatomegali
• Atrofi papil • Gangguan .
lidah neurologis
• Stomatitis pada
angularis defisiensi B12.
• Kuku sendok.
Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan penyaring terdiri atas pengukuran kadar
hemoglobin, indeks eritrosit, dan hapusan darah tepi.
• Pemeriksaan darah seri anemia meliputi hitung leukosit,
trombosit, retikulosit, dan laju endap darah.
• Pemeriksaan sumsum tulang memberikan informasi keadaan
sistem hematopoiesis
Pemeriksaan Khusus
Anemia Defisiensi Anemia
Anemia Hemolitik Anemia Aplastik
Besi Megaloblastik
Diet tinggi zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin C.
Transfusi darah.