Anda di halaman 1dari 24

JOURNAL READING

Kangaroo Mother Care


And Neonatal Outcomes: Meta-analysis
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Pembimbing
dr. Eva Musdalifah, Sp.A, M.Kes

Diterjemahkan oleh :
Afrizal Ardiyanto, S.Ked J510170035
Deby Hapsari, S.Ked J510170038
Irfan Halim Perdana, S.Ked J510170093

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
JOURNAL READING

Kangaroo Mother Care dan Neonatal


Hasil: Meta-analisis

Yang diajukan Oleh :

Afrizal Ardiyanto, S.Ked J510170035


Deby Hapsari, S.Ked J510170038
Irfan Halim Perdana, S.Ked J510170093

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Ilmu Kesehatan Anak Program
Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing
Nama : dr. Eva Musdalifah, Sp.A, M.Kes (.................................)

Dipresentasikan di hadapan
Nama : dr. Eva Musdalifah, Sp.A, M.Kes (.................................)
Kangaroo Mother Care
And Neonatal Outcomes: Meta-analysis
Ellen O. Boundy, MS, ScD,a Roya Dastjerdi, MPH, MD,b Donna Spiegelman, ScD,a,b,c Wafaie W. Fawzi,
MBBS, DrPH,a,b,d Stacey A. Missmer, ScD,a,e Ellice Lieberman, MD, DrPH,a,f,g Sandhya Kajeepeta, SM,a
Stephen Wall, MD, SM, MSW,h Grace J. Chan, MPH, PhDb,h,i

KONTEKS: Kangaroo Mother Care (KMC) adalah intervensi yang ditujukan untuk
memperbaiki hasil kelahiran bayi prematur dan berat lahir rendah.

TUJUAN: Lakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis yang memperkirakan hubungan


antara KMC dan neonatal.

SUMBER DATA: PubMed, Embase, Web of Science, Scopus, Indeks Afrika Medicus
(AIM), Sistem Informasi Ilmu Kesehatan Amerika Latin dan Karibia (LILACS), Indeks
Medicus untuk Kawasan Mediterania Timur (IMEMR), Indeks Medicus untuk Tenggara
Kawasan Asia (IMSEAR), dan Indeks Kawasan Pasifik Barat Pasifik Medicus (WPRIM).

PEMILIHAN STUDI: Kami menyertakan uji coba secara acak dan studi observasional
sampai bulan April 2014 untuk memeriksa hubungan antara KMC dan neonatal di antara bayi
dengan berat lahir atau usia kehamilan. Studi dengan <10 peserta, kurangnya kelompok
pembanding tanpa KMC, dan mereka yang tidak melaporkan di luar asosiasi kuantitatif.

EKSTRAKSI DATA: Dua reviewer mengekstrak data pada desain penelitian, risiko bias,
intervensi KMC, hasil neonatal, risiko relatif (RR) atau ukuran perbedaan rata-rata.

HASIL: 1035 penelitian diputar; 124 memenuhi kriteria inklusi. Di antara bayi yang baru
lahir di LBW, KMC dibandingkan dengan perawatan konvensional dikaitkan dengan
mortalitas 36% lebih rendah (RR 0,64; 95% [CI] 0,46, 0,89). KMC menurunkan risiko sepsis
neonatal (RR 0,53, 95% CI 0,34, 0,83), hipotermia (RR 0,22; 95% CI 0,12, 0,41),
hipoglikemia (RR 0,12; 95% CI 0,05, 0,32), dan penerimaan kembali rumah sakit (RR 0.42 ;
95% CI 0,23, 0,76) dan peningkatan pemberian ASI eksklusif (RR 1,50; 95% CI 1,26, 1,78).
Bayi yang baru lahir yang menerima KMC memiliki tingkat pernapasan dan nyeri yang lebih
rendah, dan tingkat kejenuhan oksigen, suhu, dan lingkar kepala yang lebih tinggi.

PEMBATASAN: Kurangnya data KMC membatasi kemampuan untuk menilai respons dosis.

KESIMPULAN: Intervensi untuk menjamin peningkatkan serta penerapan KMC.

Diperkirakan 4 juta bayi meninggal setiap tahun selama 4 minggu pertama kehidupan
mereka. Meskipun kemajuan penting telah dicapai terhadap Tujuan Pembangunan Milenium
4 untuk mengurangi angka kematian pada anak-anak <5 tahun, namun sedikit kemajuan telah
dicapai pada periode neonatal. Bayi lahir sebelum jangka waktu atau pada berat lahir rendah
(BBLR) berisiko tinggi terhadap kematian dan morbiditas neonatal, pertumbuhan dan
perkembangan terhambat, dan penyakit kronis. Teknologi kesehatan seperti inkubator dapat
membantu memperbaiki hasil pada bayi berisiko tinggi; Namun, peralatan tersebut tidak
tersedia secara luas di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana 99% dari semua
kematian neonatal terjadi. Metode alternatif perawatan neonatal yang efektif dan murah
diperlukan.

Pada tahun 1978, Dr Edgar Rey Sanabria memperkenalkan kangaroo mother care
(KMC) di Bogotá, Kolombia sebagai alternatif inkubator untuk bayi BBLR. Organisasi
Kesehatan Dunia mendefinisikan KMC dengan 4 komponen: kontak kulit-ke-kulit awal,
kontinu, dan berkepanjangan (SSC) antara bayi baru lahir dan ibu, pemberian ASI eksklusif,
pelepasan awal dari fasilitas kesehatan, dan tindak lanjut yang dekat di rumah. KMC
dipostulasikan untuk memperbaiki hasil neonatal dengan mempertahankan suhu bayi dan
parameter tanda vital lainnya melalui SSC dan dengan menyediakan manfaat menyusui. Efek
ini dianggap bermanfaat bagi semua bayi baru lahir namun mungkin sangat menguntungkan
bayi prematur.

Pada meta-analisis sebelumnya, ditemukan KMC mengurangi risiko morbiditas dan


mortalitas di antara bayi-bayi di BBLR. Pada uji coba terkontrol secara acak (RCT), SSC
sendiri juga dikaitkan dengan peningkatan pemberian ASI, kardiorespirasi, dan tanggapan
yang lebih baik terhadap prosedur rasa sakit. Meskipun ulasan ini memberikan bukti penting
mengenai efektivitas KMC, namun terbatas pada ukuran hasil dan populasi bayi yang baru
lahir, dan hanya mencakup RCT, kecuali Lawn et al 2010. Untuk memberikan pemahaman
yang lebih lengkap dari potensi manfaat dan kekurangan KMC, tinjauan sistematis dan meta-
analisis ini bertujuan untuk memberikan ringkasan penelitian observasional dan RCT yang
komprehensif mengenai hasil KMC dan neonatal.

METHODS
Strategi Pencarian dan Kriteria Seleksi
Penelusuran literatur untuk ulasan ini mencakup laporan asli, permintaan langsung
penulis artikel yang dipublikasikan, dan laporan program. Kami mengidentifikasi penelitian
melalui pencarian database elektronik dari PubMed, Embase, Web of Science, Scopus,
African Index Medicus (AIM), Sistem Informasi Ilmu Kesehatan Amerika Latin dan Karibia
(LILACS), Indeks Medicus untuk Kawasan Mediterania Timur (IMEMR), Index Medicus
untuk Wilayah Asia Tenggara (IMSEAR), dan Indeks Kawasan Pasifik Barat Pasifik
(WPRIM) dengan menggunakan istilah “kangaroo mother care,” “kangaroo care,” dan “skin
to skin care” hingga 24 April 2014.

Kami juga melakukan pencarian manual daftar referensi dari tinjauan sistematis yang
diterbitkan Untuk mencari literatur abu-abu untuk studi yang tidak dipublikasikan, kami
menjelajahi laporan program dan meminta data dari program yang menerapkan KMC. Kami
menyertakan studi yang menggunakan definisi KMC dengan setidaknya komponen SSC dan
hasil neonatal. Kami mengecualikan penelitian dengan subjek bukan manusia, <10 peserta,
pengumpulan atau analisis data nonprimer, tidak adanya kelompok pembanding tanpa KMC,
dan mereka yang tidak melaporkan ukuran efek kuantitatif. Kami tidak membatasi analisis
kami untuk mempelajari bayi baru lahir dengan usia kehamilan atau berat lahir tertentu.

Abstraksi data

Semua abstrak artikel diseleksi oleh 2 pengulas independen. Bila kelayakan untuk
dimasukkan tidak jelas dari abstrak, teks lengkap diseleksi. Dua pengulas kemudian
menyarikan data dari semua artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Pada setiap tahap,
pengulas membandingkan hasil untuk memastikan kesepakatan, dan dalam kasus
ketidaksepakatan, pihak ketiga bertindak sebagai tiebreaker.

Data dari artikel berbahasa Inggris, Spanyol, dan Portugis disarikan oleh 2 pembicara
yang fasih. Untuk artikel dalam bahasa yang kurang umum, satu data asli disorot oleh
abstrak. Jika sebuah artikel kehilangan informasi penting, kami menghubungi penulis melalui
e-mail untuk meminta data.

Kami mengumpulkan informasi tentang desain penelitian, setting, karakteristik


peserta, deskripsi KMC dan kelompok pembanding, waktu tindak lanjut, hasil, penilaian bias,
dan ukuran asosiasi. Perkiraan risiko relatif (RR) atau perkiraan rata-rata (MD) efek dengan
95% confidence interval (CI) diekstraksi. Kami mengumpulkan data paparan komponen
KMC, kriteria stabilisasi klinis untuk memulai KMC, dan durasi SSC yang dipromosikan dan
dipraktikkan.

Kualitas Studi
Dua penelaah independen menilai kualitas studi metodologis dalam 5 domain: bias
seleksi, bias informasi, bias deteksi, bias atrisi, dan bias lainnya. Untuk studi observasional,
domain tambahan untuk perancu dinilai. Setiap domain dikategorikan sebagai risiko bias
tinggi, rendah, atau tidak jelas.

Kami kemudian membuat penilaian bias keseluruhan untuk setiap penelitian. Untuk
RCT, jika bias seleksi dan informasi berisiko rendah, risiko bias keseluruhan dianggap
rendah. Jika salah satu domain memiliki risiko tinggi, risiko keseluruhan bias ditetapkan
sebagai tinggi. Untuk penelitian observasional, jika bias seleksi, bias informasi, dan pembaur
semuanya berisiko rendah, risiko bias keseluruhan dianggap rendah. Jika salah satu dari 3
domain tersebut berisiko tinggi, keseluruhan risikonya dianggap tinggi. Jika tidak,
keseluruhan risiko bias dianggap tidak jelas.

Analisis statistik
Kami menggunakan random effects untuk menilai efek KMC dibandingkan dengan
perawatan konvensional pada setiap hasil neonatal. Untuk hasil dikotomis, kami melaporkan
perkiraan ringkas RR dan 95% CI. Untuk penelitian yang tidak melaporkan RR, kami
menghitung RR dan SE dari data jika tersedia. Untuk hasil yang berkelanjutan, kami
melaporkan perkiraan ringkas sebagai MD dan 95% CI.

Bila unit atau skala yang berbeda digunakan di seluruh penelitian, kami menghitung
perbedaan mean standar (SMD). Bila tersedia, perkiraan yang disesuaikan untuk penggumpal
digunakan alih-alih minyak mentah. Perkiraan yang disajikan hanya sebagai median dan
bukan mean, hanya sebagai rasio odds tanpa data mentah untuk menghitung RR, atau yang
dengan 0 sel dikeluarkan dari langkah-langkah ringkas.

Kami melakukan analisis sensitivitas dengan membatasi analisis terhadap RCT dan
perkiraan RR yang disesuaikan untuk hasil dikotomis dan dengan membatasi analisis
terhadap RCT dan studi crossover acak untuk hasil berkelanjutan. Untuk menilai antara
heterogenitas studi, kami melaporkan statistik I dan nilai P untuk statistik Q. Statistik I
mengkuantifikasi jumlah variasi dalam perkiraan efek yang dapat dikaitkan dengan
heterogenitas antara studi, yang dilaporkan sebagai persentase, dengan I yang lebih tinggi
menunjukkan heterogenitas yang lebih banyak.
Kami melakukan analisis subkelompok dan metaregresi untuk hasil dengan data dari
≥10 studi. Kami mengeksplorasi subkelompok yang telah ditentukan ini: tahun, jenis
penelitian, ukuran sampel, lokasi, ekonomi tingkat negara, tingkat kematian neonatal tingkat
negara pada tahun 2013, usia kehamilan dan berat lahir bayi, komponen KMC, kriteria
inisiasi KMC, durasi SSC, dan klasifikasi kualitas studi. Dalam analisis metaregresi, kami
melaporkan sisa I, yang menunjukkan jumlah heterogenitas yang tersisa dalam perkiraan efek
setelah penyesuaian untuk karakteristik tertentu. Metode indikator digunakan untuk informasi
kovariat yang hilang dalam metaregressions. Kami menilai bias publikasi dengan inspeksi
visual terhadap plot corong ukuran efek dan SE untuk asimetri dan korelasi peringkat Begg
dan uji regresi linier Egger. Kami melakukan meta-analisis oleh menggunakan perangkat
lunak statistik Stata (versi 13.1), dan risiko figur bias dibuat dalam perangkat lunak RevMan
(versi 5.3).

RESULTS
Pencarian kami mengidentifikasi 2515 catatan (Gambar 1). Kami kemudian
mengidentifikasi 29 catatan tambahan yang terkait dengan KMC melalui pemeriksaan silang
daftar referensi, komunikasi dengan penulis,36 and programmatic reports. dan laporan
program. Setelah 1006 duplikat dihapus, 1.035 catatan mengalami skrining abstrak. Dari
jumlah tersebut, 527 tidak memenuhi kriteria inklusi. Artikel teks lengkap untuk sisa 508
catatan kemudian dinilai dan jumlahnya, 384 tidak memenuhi kriteria inklusi. Tinjauan dan
meta-analisis ini mencakup 124 penelitian yang melaporkan hubungan antara KMC dan ≥1
hasil neonatal. Seratus sebelas (90%) berbahasa Inggris, 7 (6%) dalam bahasa Portugis, 4
(3%) dalam bahasa Spanyol, dan 2 (2%) di Farsi. Kami mengirim e-mail kepada 8 penulis
untuk mendapatkan informasi tambahan37–44 an menerima tanggapan dengan data dari 2.
Gambar 1
Diagram alur identifikasi studi yang disertakan.
Karakteristik Studi
Dari 124 studi yang disertakan, 110 (89%) diterbitkan antara tahun 2000
dan 2014 (Tabel 1). Tujuh puluh enam penelitian (61%) memiliki <100 peserta.
Lima puluh lima (44%) adalah RCT, 8 (6%) melakukan uji coba crossover acak,
dan 61 (49%) adalah studi intervensi observasional atau nonrandomized. Sebagian
besar penelitian (n = 113, 94%) berada di negara berpenghasilan menengah atau
tinggi dan dilakukan di fasilitas kesehatan (n = 118, 98%). Di antara penelitian
yang melaporkan usia kehamilan, mayoritas (n = 61, 68%) termasuk di antara
bayi prematur <gestasi 37 minggu; 17 (19%) termasuk di antara bayi usia penuh,
yang didefinisikan sebagai ≥37 minggu, dan 12 (13%) adalah di antara bayi dari
semua usia gestasi. Demikian pula, 47 penelitian (58%) termasuk di antara bayi
BBLR (≤2500 g), tambahan 15 (19%) adalah di antara bayi BBLR (≤1500 g), 9
(11%) termasuk di antara bayi yang tidak BBLR, dan 10 (12%) termasuk di antara
bayi dari semua berat lahir. Empat puluh tiga penelitian (35%) tidak menyebutkan
berat lahir bayi, dan 34 (27%) tidak menentukan usia kehamilan, namun semua
penelitian melaporkan bahwa berat lahir atau usia kehamilan, kecuali 1.
Sebagian besar penelitian (n = 71, 68%) mendefinisikan KMC sebagai
SSC saja, 14 (13%) mendefinisikan KMC sebagai SSC plus promosi pemberian
ASI eksklusif, 20 (19%) mencakup komponen pelepasan atau tindak lanjut awal,
dan 19 %) tidak menggambarkan komponen intervensi KMC mereka. SSC
dimulai segera setelah kelahiran dalam 7 penelitian (8%), sedangkan 41 (48%)
memiliki kriteria stabilitas yang harus dipenuhi sebelum inisiasi SSC, dan 27
(31%) memiliki kriteria inisiasi non-kestabilan lainnya. Sebelas studi (14%)
melihat hasil terkait rasa sakit memulai SSC sekitar waktu prosedur bayi. Lima
puluh dua penelitian (66%) mempromosikan <4 jam SSC per hari, 20 (25%)
dipromosikan ≥22 jam per hari, dan beberapa penelitian (n = 7, 9%) memiliki
durasi antara 4 dan 21 jam per hari . Tiga puluh delapan penelitian (31%) tidak
menyebutkan kapan SSC dimulai, dan 45 penelitian (36%) tidak melaporkan
durasi harian ibu-ibu SSC yang diinstruksikan untuk berlatih. Informasi tentang
durasi SSC yang dipraktekkan dan bukan dipromosikan hanya tersedia dalam 16
studi (13%). Rincian masing-masing studi disertakan dalam Tabel Tambahan 16.
Meta-analysis

Ringkasan Perkiraan RR untuk hasil dikotomis dilaporkan pada Tabel 2,


dan perkiraan MD untuk hasil berkelanjutan dilaporkan pada Tabel 3.

Mortalitas

Dibandingkan dengan perawatan konvensional, KMC dikaitkan dengan


risiko kematian 23% lebih rendah pada waktu tindak lanjut studi terbaru (n = 16;
95% CI, 0,60, 0,99; I2 = 67%) (Gambar 2). Di antara 11 penelitian yang
melaporkan kematian selama 45 hari pertama kehidupan, ada penurunan
mortalitas 21% yang tidak bermakna dengan KMC (95% CI, 0,57 sampai 1,10; I2
= 77%), sedangkan 7 penelitian melaporkan mortalitas pada 3, 6, atau 12 bulan
menunjukkan tingkat kematian 41% lebih rendah pada kelompok KMC
dibandingkan dengan kontrol (95% CI, 0,43 sampai 0,82; I2 = 0%) (Tabel 2). Di
antara bayi baru lahir LBW <2000 g, KMC menurunkan mortalitas pada waktu
tindak lanjut terakhir sebesar 36% (n = 15; 95% CI, 0,46 sampai 0,89; I2 = 72%).
Dalam 2 studi tentang bayi dari semua bobot lahir, KMC tidak secara signifikan
mempengaruhi mortalitas (RR 1,04; 95% CI, 0,82 sampai 1,33; I2 = 0%). Analisis
subkelompok tambahan untuk karakteristik penelitian dan komponen KMC untuk
mortalitas pada tindak lanjut terbaru disajikan pada Tabel Tambahan 4. Kami
tidak menemukan perbedaan penting dalam dampak KMC terhadap mortalitas
menurut lokasi, tingkat ekonomi negara, atau tingkat kematian neonatal.

Dua studi yang intervensi KMC termasuk SSC, pemberian ASI eksklusif,
pelepasan dini, dan tindak lanjut yang ketat menunjukkan efek perlindungan
KMC terhadap mortalitas yang lebih kuat (RR 0,43; 95% CI, 0,19-0,98)
dibandingkan penelitian dengan definisi KMC lainnya. Demikian pula, ketika ibu
didorong untuk menyediakan SSC plus komponen lain, KMC melindungi
terhadap mortalitas (n = 9; RR 0,65; 95% CI, 0,48 sampai 0,89), sedangkan studi
dimana KMC didefinisikan sebagai SSC saja tidak (n = 5; RR 0,71; 95% CI, 0,33
sampai 1,52). Tidak ada perbedaan angka kematian antara penelitian termasuk
promosi pemberian ASI eksklusif dalam definisi KMC mereka dibandingkan
dengan yang tidak. Studi yang menginstruksikan ibu untuk memulai SSC setelah
kriteria stabilitas terpenuhi menunjukkan efek perlindungan yang sama terhadap
mortalitas (n = 9, RR 0,57; 95% CI, 0,34 sampai 0,97) seperti yang memulai SSC
segera (n = 3, RR 0,51; 95% CI, 0,33 sampai 0,78) (Tambahan Gambar 3).
Sebelas studi yang mempromosikan ≥22 jam SSC per hari menunjukkan efek
perlindungan KMC (RR 0,64; 95% CI, 0,44 sampai 0,92) terhadap mortalitas,
sementara tidak ada hubungan dalam studi 1 yang mempromosikan 4 sampai 8
jam per hari atau 4 penelitian yang tidak menentukan durasi SSC (Tambahan
Gambar 4).

Menyusui

KMC meningkatkan kemungkinan pemberian ASI eksklusif 50% saat


perawatan di rumah sakit atau usia kehamilan 40 hingga 43 minggu (n=13; 95%
CI, 1.26 hingga 1.78; I2=93%) (Supplemental fig. 5). KMC meningkatkan
kemungkinan pemberian ASI eksklusif di hampir semua karakteristik subgrup
penelitian, bayi, dan KMC (Table supplemental 5). Di satu hingga empat bulan
follow-up, KMC meningkatkan kemungkinan ASI eksklusif 39% (n=8; 95% CI,
1.11 hingga 1.74; I2= 60%) (Tabel 2). KMC tidak memiliki dampak signifikan
pada MD di waktu inisiasi menyusui (n=4, SMD -1.07; 95% CI; -2.30 hingga
0.17; I2=97%) (Table 3). Beberapa penelitian mengamati hasil pemberian makan
lain yang sangat heterogen untuk menjadi sebuah kesimpulan.
Infeksi

Risiko infeksi selama mengikuti penelitian tidaklah berbeda secara statistic


antara grup KMC dan control (n=12; RR=0.67; 95% CI; 0.43 hingga 1.05;
I2=60%) (Table 2). Ketika data digolongkan menjadi tipe infeksi, KMC
dihubungkan dengan penurunan risiko sepsis sebesar 47% (n=8; 95% CI; 0.34
hingga 0.83; I2= 25%), tetapi tidak memiliki efek terhadap MRSA atau infeksi
parah lainnya (n=4; RR 1.00; 95% CI, 0.40 hingga -2.46; I 2= 77% )
( Supplemental fig. 6). KMC tidak memiliki efek risiko enterokolitis nekrotik
signifikan (n=3; RR 0.96; 95% CI; 0.45 hingga 2.04) (Table 2). Seluruh penelitian
yang meneliti sepsis dan enterokolitis nekrotik diantara berat bayi lahir <2250
gram. Diantara penelitian RCT, KMC menurunkan risiko infeksi sebesar 49%
(n=9; 95% CI, 0.32 hingga 0.81) (Table supplemental 6). Sembilan penelitian
yang memiliki stabilitas kriteria sebelum memulai SSC menunjukkan efek
protektif dari KMC melawan infeksi (RR 0.50; 95% CI; 0.33 hingga 0.77),
sedangkan 2 penelitian yang tidak memiliki stabilitas kriteria lainnya sebelum
memulai SSC tidak menunjukkan efek melawan infeksi (RR 1.00; 95% CI; 0.69
hingga 1.45).

Heart Rate

KMC tidak memiliki efek yang signifikan pada heart rate (n=15; MD 0.41
bpm; 95% CI, -2.25 hingga 1.42; I2=46%) (Supplemental fig. 7). Tidak ada
perbedaan data statistic atau klinis signifikan yang tercatat di analisis karakteristik
subgrup, bayi, atau KMC (Table supplemental 7).

Respirasi Dan Oksigenasi

Dibandingkan dengan perawatan konvensional, KMC dihubungkan


dengan reduksi risiko apnea yang tidak signifikan secara statistic diantara 6
penelitian dari bayi berat badan <2000 gram (RR 0.39; 95% CI; 0.13 hingga 1.14;
I2= 42%) (Table 2). Rata-rata, neonates yang menjalani KMC, respiratory ratenya
3 nafas lebih lambat per menitnya (n=12; 95% CI, -5.15 hingga -1.19; I 2=75%)
dan saturasi oksigen 0.9% lebih tinggi dibandingkan dengan control (n=14; 95%
CI, 0.35 hingga 1.45; I2= 92%) (Supplemental fig 8 dan 9). Analisis subgrup
keseluruhan, KMC dihubungkan dengan penurunan respiratory rate dan
peningkatan saturasi oksigen (Table supplemental 8 dan 9).
TABLE 3 MD and 95% CI for the Effect of KMC Compared With Conventional Care on Continuous Neonatal Outcomes

Outcome All Studies RCT and Randomized Crossover Studies

a 2 b a 2 b
n MD (95% CI) P Test for Heterogeneity I ,% n MD (95% CI) P Test for Heterogeneity I ,%
(P) (P)

Vital signs
(−2.25 to
38,65,79–91
Heart rate, beats/min 15 −0.41 1.42) .66 .03 46 2 0.04 (−1.60 to 1.68) .96 .60 0

Respiratory rate, breaths/ 12 −3.17 (−5.15 to −1.19) <0.01 <.01 75 3 −5.49 (-8.80 to −2.18) <.01 <.01 88

min52,65,79,81,83–90
52,65,79–81,83–
Oxygen saturation, % 14 0.90 (0.35 to 1.45) <.01 <.01 92 4 1.28 (0.39 to 2.17) .01 <.01 86
90,92

Temperature, °C65,78–83,85–87,89,93–95 14 0.24 (0.15 to 0.33) <.01 <.01 82 3 0.24 (0.04 to 0.44) .02 <.01 91

(−2.30 to
Breastfeeding initiation time, 4 −1.07 0.17) .09 <.01 97 4 −1.07 (−2.30 to 0.17) .09 <.01 97

SMD48,52,96,97

Growth
Wt change, g14,18,53,59,98 5 3.29 (−4.95 to 11.52) .43 .02 67 2 8.30 (1.16 to 15.43) .02 .31 3

Wt change, g/day28,48,58,99,100 5 2.58 (−0.51 to 5.67) .10 <.01 81 4 3.04 (−1.35 to 7.43) .18 <.01 84

(−3.39 to
49,99
Wt change, g/kg/day 2 −0.84 1.70) .52 .02 81 0 — — — —

Wt change, SMD14,18,28,48,49,53,58,59,98– 11 0.16 (−0.08 to 0.40) .21 <.01 81 6 0.33 (−0.05 to 0.70) .09 <.01 83
100

18,96
Length change, cm/wk 2 0.15 (−0.09 to 0.39) 0.21 .03 79 2 0.15 (−0.09 to 0.39) .21 .03 79
18,48,58
Length change, SMD 3 0.24 (−0.02 to 0.49) .07 .26 25 3 0.24 (−0.02 to 0.49) .07 .26 25
Head circumference change, cm/ 3 0.19 (0.01 to 0.37) .04 <.01 89 3 0.19 (0.01 to 0.37) .04 <.01 89

wk18,28,48
Head circumference change, 4 0.61 (0.20 to 1.02) <.01 <.01 77 4 0.61 (0.20 to 1.02) <.01 <.01 77
SMD18,28,48,58

Pain
38,101–109
Pain score, SMD 10 −0.63 (−1.09 to −0.16) .01 <.01 89 8 −0.75 (−1.28 to −0.22) .01 <.01 89

Premature Infant Pain Profile 7 −0.83 (−1.53 to −0.13) .02 <.01 88 5 −0.98 (−1.83 to −0.13) .02 <.01 91

score, 0–2138,103–105,107–109
(−2.34 to
Neonatal Infant Pain Scale score, 3 −1.14 0.05) .06 <.01 85 2 −1.21 (−2.88 to 0.45) .15 <.01 91

0–738,102,106
Neonatal Facial Coding
System 2 −1.40 −3.08 to 0.28) .10 <.01 91 2 −1.40 (−3.08 to 0.28) .10 <.01 91
101,102
score, 0–10
Crying duration after painful 3 −11.30(-19.79 to-2.80) .01 .80 0 3 −11.30(−19.79 to −2.80) .01 .80 0
110–112
stimulus, s
Heart rate during painful
stimulus, 3 −7.46 (−12.98 to −1.93) .01 .25 29 3 −7.46 (−12.98 to −1.93) .01 .25 29
111–113
beats/min
Heart rate after painful (−8.93 to
stimulus, 4 −4.00 0.93) .11 <.01 87 3 −7.52 (−8.47 to −6.58) <.01 .54 0

beats/min101,103,114,115

Other
(−2.11 to
14,18,48,4
Length of hospital stay, days 12 −0.68 0.75) .35 <.01 95 5 −0.38 (−2.99 to 2.23) .78 <.01 91
9,52,53,68,71,99,100,116,117

(−0.94 to
38,95,107
Cortisol, SMD 3 −0.44 0.06) .08 .12 54 2 −0.58 (−0.88 to −0.29) <.01 .33 0

SMD, standardized mean difference.

a Random effects MD.

b I2: variation in RR or MD attributable to heterogeneity.


GAMBAR 2
Plot efek KMC dibandingkan dengan perawatan konvensional pada mortalitas pada
waktu tindak lanjut terbaru, dikelompokkan berdasarkan masa tindak lanjut. BB, berat
lahir

Suhu

Dibandingkan dengan perawatan konvensional, KMC dihubungkan


dengan penurunan risiko hipotermia sebesar 78% (n=9; 95% CI; 0.12 hingga 0.41;
I2=71%) dan penurunan risiko hipertermia (n=3; 95% CI, 0.59 hingga 1.01; I 2=
0%) (Table 2). Suhu tubuh bayi rata-rata yang menerima KMC adalah 0.24 oC
lebih tinggi dibandingkan dengan control (n=14; 95% CI, 0.15 hingga 0.33;
I2=82%) (Supplemental fig 10). Efek ini sama diberbagai lintas karakteristik
subgrup penelitian, bayi, dan KMC (Table supplemental 10).
Hipoglikemia Dan Kortisol

KMC memiliki proteksi kuat terhadap hipoglikemi di dua penelitian bayi


BBLR (RR 0.12; 95% CI,0.05 hingga 0.32; I2=0%) (Table 2). Level kortisol
standar rata-rata tidak berbeda signifikan antara grup KMC dan grup control (n=3;
SMD -0.44; 95% CI.-0.94 hingga 0.06; I2= 54%) (Table 3).

Durasi Rawat Inap Di RS

KMC menurunkan kemungkinan mondok kembali sebesar 58% di dua


peneliian (95% CO; 0.23 hingga 0.76; I 2= 0%) (Table 2). Panjangnya waktu
mondok tidak berbeda secara signifikan antara grup KMC dengan grup control
(n=12; MD -0.68 hari; 95% CI, -2.11 hingga 0.75; I 2=95%) (Supplemental fig 11,
Table supplemental 11). Satu penelitian melaporkan lamanya menginap di RS dan
NICU digolongkan berdasar berat lahir dan ditemukan grup KMC memiliki waktu
inap di RS lebih pendek dibandingkan dengan grup control antara bayi <1500
gram dan inap di NICU antara bayi 1201 hingga 1500 gram.

Pertumbuhan

Berbagai macam hasil pertumbuhan diuji di lintas penelitian. Peneliti


mengamati efek KMC pada perhitungan penambahan berat badan individual dan
mengkombinasikannya menggunakan SMD (Table 3, Supplemental Fig. 12).
Peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara KMC dan SMD
terhadap kenaikan berat badan atau panjang badan. Bayi yang menerima KMC,
pertumbuhan lingkar kepalanya 0.19 bcm lebih tinggi dibandingkan control pada
3 penelitian dari bayi lahir <2000 gram. Diantara penelitian-penelitian yang
melaporkan hasil kenaikan berat badan, tidak ada perbedaan efek KMC yang
bermakna di karakteristik subgrup penelitian, bayi, dan KMC (Table supplemental
12). Satu penelitian tambahan menguji risiko menjadi malnutrisi, overweight, atau
obese saat usia 5 hingga 6 tahun dan tidak ditemukan perbedaan yang bermakna
antara grup KMC dan grup kontrol.
Nyeri

Beberapa penelitian menguji hasil yang berkaitan dengan nyeri, termasuk


menangis, heart rate, dan skala nyeri selama dan setelah prosedur “sakit” (Table
3). Berdasarkan Premature Infant Pain Profile Scale , dengan sebuah range dari
0-21, bayi yang mendapat SSC selama prosedur “sakit” memiliki arti skor nyeri
0.83 poin lebih rendah dibandingkan dengan control (n=7; 95% CI; -1.53 hingga -
0.13; I2= 88%). Penelitian menggunakan Neonatal Infant Pain Scale (n=3) dan
Neonatal Facial Coding System (n=2) menunjukkan penurunan nyeri signifikan
diantara bayi yang menerima SSC selamna prosedur “sakit” dibandingkan dengan
control. Ketika dikombinasikan seluruh skala menggunakan SMD, sebuah
penurunan angka nyeri kembali tercatat pada bayi yang ,endapat SSC
dibandingkan dengan perawatan konvemsional (SMD -0.63; 95% CI, -1.09 hingga
-0.16; I2=89%) (Supplemental fig. 13). Efek ini sama diseluruh subgroup (Table
Supplemental 13).
Setelah stimulus “sakit”, bayi mendapat SSC berhenti menangis 11 detik
lebih cepat dibandingkan dengan bayi grup control (n=3; 95% CI, -19.79 hingga -
2.80; I2= 0%) (Table 3). Diantara penelitian menggunakan heart rate bayi selama
menjalani stimulus “sakit” yang mewakili perhitungan nyeri, rata-rata heart rate
melambat 7 detak per menit untuk grup SSC dibandingkan dengan control.

Hasil Lainnya

Berbagai macam hasil neonates lain dilaporkan dalam penelitian tunggal


atau cara lain di lintas penelitian yang tidak dapat dikombinasikan menjadi ukuran
ringkasan. Hasil tersebut behubungan dengan retinopati, dysplasia
bronkopulmonari, regurgitasi, penyakit traktus respiratorius, diare dan perdarahan
intraventrikuler.
Hasil lainnya berupa hiperbilirubinemia, tekanan darah, hidrasi stratum
corneum, kebutuhan oksigen, produksi karbondioksida, rasio frekuensi
rendah/frekuensi tinggi, kadar tiroid, water loss, observasi lingkungan rumah,
stabilisasi system kardiopulmoner, dan biaya perawatan.
Beberapa penelitian juga menguji efek KMC dalam hal neurokognitif.
Data ini dilaporkan seluruh skala yang berbeda dengan titik akhir perbedaan usia
dan hal ini tidak dapat dicampur menjadi ukuran ringkas. Para peneliti juga
meneliti kebiasaan, perkembangan mental& psikomotor, kematangan otak dan
tidur.

Risiko Bias

Setelah mengevaluasi 5 domain bias antara 55 penelitian RCT, peneliti


mengklasifikasikan 25 (45%) dari keseluruhan sebagai bias risiko rendah, 14
(25%) bias tinggi, dan 16 (29%) tidak jelas (Table suplemen 14; Supplemental fig.
14). Ketika 5 domain yang sama digunakan serta satu domain untuk pengecualian
untuk 69 penelitian observasional, risiko bias secara keseluruhan manjadi rendah
yakni 29 (42%), tinggi yakni 24 (35%), dan tidak jelas yakni 16 (23%) (Table
Suplemen 15; Supplemental Fig. 15).
Ketika meretriksi penelitian dengan risiko bias rendah seluruhnya, efek
proteksi KMC terhadap mortalitas, ASI eksklusif, dan infeksi menjadi lebih kuat
disbanding dengan hasil seluruh penelitian (Table supplemental 4-6). Perkiraan
efek untuk hasil berkelanjutantidak berubah secara material bila diretriksi di
penilitian dengan risiko bias rendah (Table suplemen 7-13).

Bias Publikasi

Peneliti menilai bias publikasi mortalitas saat terakhir follow-up,


pemberianASI eksklusif setelah keluar rumah sakit, dan hasil infeksi. Tidak ada
bukti bias publikasi mortalitas yang tercatat dengan tes Begg’s (P=.89) atau tes
Egger’s (P=.36) atau dengan inspeksi visual dari funnel plot (Supplemental Fig.
16). Dan tidak ada bukti bias publikasi untuk ASI eksklusif (Begg’s P=.25;
Egger’s P=.12) atau infeksi (Begg’s P=.45; Egger’s P=.75).
DISKUSI

KMC dihubungkan dengan penurunan angka mortalitas neonates terutama


neonates BBLR. KMC meningkatkan kemungkinan pemberian ASI eksklusif
danmenurunkan risiko neonates terjadi sepsis, hipotermi, hipoglikemi, dan
mondok berulang. Selain itu, neonates yang menjalani KMC, menunjukkan
adanya perbaikan tanda-tanda vital, pertumbuhan lingkar kepala, dan penurunan
angka nyeri. Tidak ditemukan bukti yang menyatakan bahwa KMC berbahaya.
Review sebelumnya juga menyatakan bahwa risiko kematian neonates BBLR
menurun dengan menerapkan KMC. Tidak ada perbedaan angka mortalitas yang
signifikan di dua penelitian yang memasukkan semua kategori berat neonates
yang tidak diteliti di review sebelumnya. Terdapat efek perlindungan yang sama
dari KMC sebagai proteksi untuk mencegah sepsis, dan hipotermia, meningkatkan
kemungkinan pemberian ASI eksklusif, dan menurunkan angka skala nyeri bayi
premature seperti tersebut dalam review sebelumnya. Tidak ada perbedaan
lamanya mondok yang signifikan yang merefleksikan perbedaan kriteria inklusi
dan karakteristik bayi yang dibandingkan dalam review sebelumnya. Peneliti
menemukan perbedaan angka pertumbuhan lingkar kepala, namun tidak terdapat
perbedaan penambahan panjang dan berat badan saat bayi berada di rumah sakit.
Conde-Agudelo dan Diaz-Rosello melaporkan sebuah peningkatan parameter
pertumbuhan antara bayi yang menjalani KMC dengan control, namun tidak ada
perbedaan pertumbuhan bermakna untuk bayi dengan usia kehamilan 40-41
minggu.
Terdapat peningkatan respiratori rate, oksigenasi, dan suhu yang
berhubungan dengan proses KMC. Hal tersebut menunjukkan bahwa KMC
meningkatkan semua regulasi fisiologis neonates yang memiliki efek bagus untuk
hasil jangka panjang. Pengukuran angka nyeri pada neonates yang menjalani
KMC berkurang dan menjadi manfaat tambahan untuk neonates BBLR yang telah
mendapat banyak injeksi selama mondok.
Penelitian meta analisis ini menyediakan sebuah gambaran yang
komprehensif dari efek KMC pada kesehatan neonates dengan memasukkan
semua jenis studi, hasil, dan populasi bayi. Peneliti dapat meneliti berbagai hasil
dan sensitivitas analisis. Peneliti dapat menilai efek dari KMC pada bayi BBLR
dan BBLC, walaupun dengan data yang terbatas dan tidak ada parameter untuk
memeriksa berbagai hasil yang berhubungan dengan vital sign dan parameter
nyeri di review KMC sebelumnya diantara neonates BBLR. Peneliti juga
mengumpulkan rincian informasi desain penelitian, karakteristik neonates, dan
komponen KMC untuk mencari perbedaan-perbedaan efek dari KMC dalam
subgroup dan analisi metagrasi.
Seberapa berpengaruh efek KMC yang hanya SSC dibandingkan dengan
KMC yang diberi tambahan beberapa komponen masih belum jelas karena
banyaknya rincian yang ada dalam intervensi KMC yang dipraktikan dalam
beberapa penelitian. Ketika dideskripsikan,peneliti mencatat heterogenitas dalam
definisi dan komponen-komponen dari KMC dan perawatan konvensional
menurut penelitian. Peneliti berusaha untuk mengatasi keterbatasan ini dengan
melakukan analisis subkelompok analisis berupa analisis komponen KMC, durasi
KMC, dan waktu mulai KMC. Efek dari KMC mungkin menjadi rancu dengan
menyusui sebagai komponen KMC. Peneliti mengeksplorasi kemungkinan ini
dengan membandingkan subgroup penelitian yang mendorong ASI eksklusif
sebagai bagian dari intervensi dibandingkan dengan yang tidak ASI eksklusif;
peneliti tidak menemukan perbedaan dari hal tersebut.
Kemampuan peneliti untuk memeriksa hasil durasi KMC SSC dengan
hasil neonates terbatas karena hanya sedikit penelitian dengan durasi 4 hingga 21
jam per hari dan untuk hasil yang diberikan terdapat sedikit variasi durasi SSC di
lintas penelitian. Peneliti tetap berusaha untuk melihat data yang ada mengenai
durasi SSC sebagai sebuah kovariat di penelitian analisis metagresi dan peneliti
menemukan variasi durasi tidak muncul dampak yang penting dari efek KMC
dalam data ini. Peneliti tidak dapat menilai secara adekuat dampak dari durasi
(hari) SSC karena penelitian pada umumnya menggunakan durasi yang sama (1-5
hari).
KESIMPULAN

KMC menjadi pelindung terhadap berbagai macam hasil yang tidak


diharapkan pada neonates dan belum ada bukti yang menyatakan bahwa KMC
berbahaya. KMC aman, intervensi berbiaya rendah yang berpotensi mencegah
berbagai komplikasi yang berkaitan dengan kelahiran preterm dan memiliki
banyak manfaat bagi neonates aterm. Hasil yang konsisten dalam berbagai studi
menjadikan KMC sebagai standard perawatan untuk neonates. Penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk menentukan durasi ideal dan berbagai komponen KMC.
Penerapan KMC harus disosialisasikan ke semua klinisi dan pembuat kebijakan
agar program KMC berhasil.

Anda mungkin juga menyukai