Anda di halaman 1dari 59

EVALUASI PROGRAM PENGENDALIAN KASUS

TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA UPTD


PUSKESMAS LUBUK BASUNG TAHUN 2020

dr. Virgi Parisa


WHO, 2017
• Indonesia rangking ke 2 setelah India
• Ada 1.000.000 kasus TB paru per tahun.
• 100.000 kematian pertahun

Indonesia
• Jawa Barat (0.7%)
• Papua (0.6%)
• DKI Jakarta (0.6%)
• Gorontalo (0.5%)
• Banten (0.4%)
• Papua barat (0.4%)

PENDAHULUAN
Sumatera Barat
• TB BTA positif sebesar 4.597 kasus (0.4 %)
• BTA (+) diobati 2016  4.685 kasus  sembuh
81.8%
• Kab. Agam (2016)  630 kasus.
• Kab. Agam (2017)  363 kasus (46,83%).
UPTD Puskesmas Lubuk Basung
• TB Paru dg BTA (+) 25 kasus, target 111 kasus 
22,52%
• Terduga TB Paru 179 kasus, target 1.111 kasus 
16,11%
Bagaimana evaluasi program
pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lubuk Basung
tahun 2020?

Apa tindak lanjut dari evaluasi


program pengendalian
tuberkulosis di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Lubuk
Basung tahun 2020?

RUMUSAN MASALAH
Tujuan
• Untuk mengevaluasi program
pengendalian tuberkulosis di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lubuk Basung
tahun 2020

Umum

Tujuan
• Menemukan orang dengan suspek
Tubekulosis Paru dengan metode
sosialisasi dan survei kontak di Wilayah
UPTD Puskesmas Lubuk Basung

Khusus • Mendapatkan data penderita TB


mangkir.

TUJUAN
Puskesmas dapat mengetahui hasil
analisis program pengendalian
Manfaat tuberkulosis di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lubuk Basung tahun
2019 yang telah dilakukan

Puskesmas dapat melakukan tindak


lanjut dari hasil evaluasi program
pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lubuk Basung tahun 2020.
Pengertian

• Tuberkulosis (TB) 
Mycobacterium tuberkulosis.
• Sumber penularan 
percikan dahak (Droplet).

TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS TUBERCULOSIS
Batuk berdahak
 2 minggu atau Batuk darah Sesak nafas
lebih

Nafsu makan Berat badan


Badan lemas
menurun menurun

Berkeringat Demam meriang


Malaise malam hari tanpa lebih dari satu
kegiatan fisik bulan

MANIFESTASI KLINIS
Kontak erat Tinggal di daerah
dengan pasien TB padat penduduk

Daerah
Wilayah kumuh
pengungsian

Paparan infeksi
paru

FAKTOR RESIKO
Pemeriksaan Bakteriologi  Dahak Sewaktu-Pagi (SP)

Tes Cepat Molekuler (TCM) TB

Pemeriksaan Biakan  Media padat (Lowenstein-Jensen),


media cair (Mycobacteria Growth Indicator Tube) untuk
identifikasi Mycobacterium tuberkulosis (M.tb)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Ro Thorax

Pemeriksaan uji kepekaan obat  untuk


menentukan ada tidaknya resistensi M.tb terhadap
OAT

Pemeriksaan serologis  Sampai saat ini belum


direkomendasikan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS TB
DIAGNOSIS TB ANAK
SKORING TB ANAK
Pemeriksaan terhadap anak dibawah
lima tahun pada keluarga TB harus
Kelompok khusus yang rentan atau
dilakukan untuk menentukan tindak
risti: orang HIV AIDS
lanjut apakah diperlukan pengobatan
TB atau pegobatan pencegahan.

Kelompok yang rentan tertular:


rumah tahanan, lembaga
Kontak dengan pasien TB resistan
pemasyarakatan, hidup pada daerah
obat
kumuh, keluarga atau kontak pasien
TB.

PENEMUAN SUSPEK TB
Kementerian Kesehatan RI
• Rasio kecukupan jumlah puskesmas
1 : 30.000 penduduk
• Sedangkan jumlah penduduk di UPTD
Puskesmas Lubuk Basung sebesar
41.377 melebihi dari standar rasio
jumlah penduduk dengan puskesmas.

ANALISIS SITUASI DAN HASIL KINERJA


UPTD PUSKESMAS LUBUK BASUNG
• Lubuk Basung Sehat dan Mandiri

VISI

• Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan


• Menumbuhkan dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memelihara
kesehatan
• Meningkatkan ketersediaan dan kelangsungan pelayanan yang bermutu adil dan merata
MISI • Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

• Dengan senyum sapa dan salam kita wujudkan pelayanan Prima

MOTTO
Profesional dalam bekerja sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
yang dimiliki

Iman dan Taqwa menjadi awalan niat/pilar utama melayani

Jujur serta ihklas untuk selalu memberikan yang terbaik bagi


masyarakat dalam pelayanan

Akuntabel, memberikan pelayanan sesuai dengan pedoman dan standar


yang telah ditetapkan dapat diukur dan dipertanggung jawabkan

Ramah dalam pelayanan baik kepada masyarakat dan rekan


sekerja

TATA NILAI PUSKESMAS


LUBUK BASUNG (PIJAR)
Nama Puskesmas : Lubuk Basung
Jumlah Penduduk : 41,377 Orang Kecamatan : Lubuk Basung
No. Kode Puskesmas : 1307020101 Kode Pos : 26411
Alamat ` : Jl. Rasuna Said Tahun Berdiri : 1982
Lubuk Basung Luas Tanah : ±1000 m2
No. Telpon : (0752) 76016 Nama Kepala Puskesmas : dr.Heny
Email/Gmail : hclubas@yahoo.co.id Lestari
lubukbasungpuskesmas@gmail.com Jumlah Pustu :5
Nagari : Lubuk Basung

IDENTITAS PUSKESMAS LUBUK


BASUNG
Hari senin s/d Kamis : 07.30 – 12.00
Hari Jum’at : 07.30 – 10.30
Hari Sabtu : 09.00 – 11.30

JAM PELAYANAN PUSKESMAS


LUBUK BASUNG
KEADAAN GEOGRAFI,
DEMOGRAFI DAN TOPOGRAFI
PUSKESMAS LUBUK
BASUNG
Luas wilayah kerja Puskesmas Lubuk Basung yaitu 140,96
km2 atau 50.6% dari luas wilayah Kecamatan Lubuk
Basung yang mencapai 278.40 km2

Topografi daerah Puskesmas Lubuk Basung  dataran


tinggi, dataran yang relatif rendah, dengan ketinggian
berkisar antara 25 sampai 200 meter dari permukaan laut.
Sebelah timur berbatasan
Sebelah utara berbatasan
dengan wilayah kerja
dengan wilayah kerja
Puskesmas Pasar Ahad
Puskesmas Batu Kambing
Kecamatan Tanjung Raya

Sebelah selatan berbatasan Sebelah barat berbatasan


dengan wilayah kerja dengan wilayah kerja
Puskesmas Batu Basa Puskesmas Manggopoh
Kabupaten Padang Pariaman Kecamatan Lubuk Basung

Pusat Pemerintahan berada di kota Lubuk Basung, yang


berjarak 114 km dari kota Padang atau 63 km dari kota
Bukittinggi.
NAGARI JORONG
Siguhung
Parit Panjang
Balai Ahad
LUBUK BASUNG
Pasar Lubuk Basung
Sangkir
Surabayo
Sungai Jariang
Bancah Taleh

GARAGAHAN Geragahan Tangah


Kampuang Caniago
Parit Rantang

WILAYAH PUSKESMAS LUBUK BASUNG


Ketersediaan Obat
• Tingkat ketersediaan obat-obatan di
Puskesmas Lubuk Basung menurut
jenis obat 100 %
• Tidak ditemukan adanya
kekurangan atau stock obat yang
tidak ada.

SARANA KESEHATAN
• RSUD Lubuk Basung (Type C)  RS Milik Pemerintah
Rumah Sakit • RS Ibu dan Anak (RSIA)  RS Swasta

• 23 unit Puskesmas Pada 16 kecamatan


• PKM Rawatan (10 unit)  PKM Lubuk Basung, Matur,
Puskesmas Pakan Kamis, Bawan, Tiku, Maninjau dan Puskesmas Baso
• 13 unit Puskesmas Non Rawatan

Pustu, Polindes, • Pustu  5 unit


• Poliklinik Bidan Desa (Polindes)  3 unit
Poskesri dan • Pos kesehatan nagari (Poskesri) 1 unit
Puskel • Puskel 1 unit.

SARANA PELAYANAN KESEHATAN


• Lab RSUD Lubuk Basung  laboratorium lengkap yang
Kemampuan menjadi rujukan dari Puskesmas sekelilingnya
• Puskesmas Pakan Kamis  laboratorium rujukan dari
Labkes beberapa puskesmas terdekat
• Puskesmas lainnya masih bersifat laboratorium sederhana.

• Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Basung adalah


Pelayanan 60 unit
Kesehatan • Jumlah posyandu purnama sebanyak 24 buah (40%)
• posyandu mandiri sebanyak 6 buah atau 11,7
Posyandu • Posyandu lainnya masih berstrata madya 29 buah (48,3%).

Upaya • Jorong siaga 6 (54.5%) dari 11 jorong


Kesehatan • terdiri dari 6 siaga aktif pratama
Bersumber • 0 jorong madya
• 0 jorong siaga aktif purnama sudah tidak aktif lagi.
Masyarakat • Sedangkan jorong siaga aktif mandiri belum ada.
(UKBM)
Tenaga Medis

• Dokter umum  6 orang.


• Dokter gigi  2 orang

Tenaga Keperawatan

• Tenaga bidan (27 orang), Perawat (12 orang), perawat gigi (3 orang)

Tenaga Kefarmasian

• Jumlah tenaga kefarmasian  3 orang (Asisten Apoteker).

Tenaga Gizi (Ahli Gizi) 

• Jumlah tenaga gizi (ahli gizi) 1 orang perempuan

KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN


Tenaga Kesehatan masyarakat
(Kesmas) dan Sanitarian
• Tenaga kesehatan masyarakat  2 orang
dengan ratio 0 per 100.000 penduduk.
• Tenaga sanitarian 2 orang

Tenaga Tekhnisi Medis dan


Therapis
• Tenaga fisiotherapis, teraphi okupasi,
teraphi wicara, dan akupunktur.
• Di Puskesmas Lubuk Basung jenis tenaga
tekhnisi tidak ada.
Tenaga Tekhnisi Medis Lainnya

• Tenaga analis kesehatan  1 orang,


• Tenaga rekam medis  1 orang
• Tenaga teknisi medis lainnya secara
keseluruhan adalah tidak ada.
• Tenaga non kesehatan yang meliputi tenaga
struktural, dan staf sebanyak 0 orang.
• Tenaga juru kesehatan sebanyak 9 orang yang
terdiri dari 5 orang ( 2 orang pramusaji
perempuan, 3 orang satpam laki-laki, 2 orang
sopir laki-laki, 2 orang K3 perempuan dan 1
orang K3 laki-laki).
HASIL PENGAMATAN KEGIATAN
PROGRAM PENGENDALIAN
TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS LUBUK BASUNG
TAHUN 2020
INPUT

• Kegiatan program Sosialisasi TB (penemuan pasif)


UPTD Puskesmas Lubuk Basung. Evaluasi kegiatan
dilakukan dengan wawancara kepada pemegang
program dan melihat data sekunder berupa laporan
kegiatan dan data rekapitulasi program yang telah
dilaksanakan.
• Pemeriksaan Kontak TB (penemuan aktif) adalah
kegiatan penemuan aktif pasien TBC melalui
kunjungan rumah pada penderita TBC Paru dengan
melaksanakan pemeriksaan dahak pada seluruh
anggota keluarga/kontak pasien TBC yang
mempunyai gejala.

KEGIATAN PROGRAM SOSIALISASI TB DAN


PEMERIKSAAN KONTAK
Man Money
• Pemegang program : • Sumber dana dari UPTD
Rosda Erni, A.Md.Kep Puskesmas Lubuk
• Sasaran sosialisasi: 48 Basung
kader di setiap Desa di
UPTD Puskesmas Lubuk
Basung
• Anggota keluarga/kontak
pasien TBC yang
mempunyai gejala
Sosialisasi Pemeriksaan Kontak
• Rencana kegiatan dan koordinasi • Petugas puskesmas
• Mempersiapkan alat / instrumen beserta dengan kader
• Petugas puskesmas memberikan
kesehatan mengunjungi,
materi serta diskusi kepada kader
kesehatan desa melakukan anamnesa dan
• Petugas melakukan pemeriksaan serta
pendokumentasian kegiatan memberikan botol dahak
• Petugas melakukan Rencana untuk dibawa ke
Tindak Lanjut puskesmas Lubuk Basung

Method
Machine Material
• Sarana prasarana yang • Material yang dibawa
digunakan untuk oleh pihak puskesmas :
melakukan kegiatan • botol dahak
program penjaringan TB • Kantung plastik hitam
cukup memadai
• Form penjaringan
• Ruangan yang digunakan
untuk sosialisasi TB
cukup luas
Membandingkan jumlah target
Pembentukan Tim dengan sasaran
Rapat koordinasi Merencanakan pengobatan
Penyiapan sarana dan prasarana Melakukan monitoring
Pencatatan
P3 (Pengawasan dan
P1 (Perencanaan) Penilaian)

P2
( Pelaksanaan dan
Pengendalian)
Sosialisasi : Pemeriksaan kontak
Rencana kegiatan dan koordinasi Petugas puskesmas beserta dengan kader kesehatan
Mempersiapkan alat / instrumen mengunjungi, melakukan anamnesa dan pemeriksaan serta
Petugas puskesmas memberikan memberikan botol dahak untuk dibawa ke puskesmas
materi serta diskusi kepada kader kambangan
Dokumentasian kegiatan

Proses
Bulan Jumlah Terduga TB Jumalah TB (+)
Januari 29 orang 8 orang
Februari 44 orang 3 orang
Maret 22 orang 2 orang
April 0 orang 0 orang
Mei 0 orang 0 orang
Juni 0 orang 0 orang
Juli 0 orang 0 orang
Agustus 0 orang 0 orang
September 0 orang 0 orang
Oktober 2 orang 0 orang
November 3 orang 0 orang
Desember 2 orang 4 orang

Hasil Temuan Aktif dan Pasif Pasien Terduga TB

OUTPUT
PEMBAHASAN
TB (+) 
• Target :
22,52% (25 111 kasus
kasus)

Suspek  • Target :
16,11 % 1.111
(179 kasus) kasus

BELUM • EVALUASI
TERCAPA LEBHH
LANJUT
I TARGET

Evaluasi Program Pengendalian Kasus


Tuberkulosis di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Lubuk Basung Tahun 2020
• Target 1.111
Kasus Kasus
TB kasus Target  932
TB kasus (83,89%)
• Ditemukan 179
2020kasus (16,11 %) 2021

Deskripsi Penemuan Kasus TB di


UPTD Puskesmas Lubuk Basung
Kasus TB, 2020  25 orang.
Target bulan Jan – Des 2020  111 orang.

Pencapaian sasaran TB dalam Januari – Desember 2020 =


Sasaran bulan berjalan =
Cakupan =
Capaian =

Identifikasi Masalah
Kasus Terduga TB, 2020  1.111 kasus.
Target bulan Jan – Des, 2020  179 kasus.

Pencapaian sasaran TB Jan– Des, 2020 =


Sasaran bulan berjalan =
Cakupan =
Capaian =
• Penentuan masalah dengan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth)
Masalah U S G Total Prioritas

Cakupan suspek TB Paru 3 3 3 8 II

Pelacakan kasus TB Paru 3 4 5 12 I

Analisis Prioritas Masalah


Analisis Penyebab Masalah dengan
Menggunakan Pendekatan Sistem
Masalah Penyebab Masalah
Input Proses
P1 P2 P3
Angka • Terbatasnya Koordinasi Evaluasi
penemuan SDM dari dengan desa bulanan
suspek TB petugas terkait belum
belum Puskesma sosialisasi terlaksana
memenuhi • Pemegang belum secara
target program tidak terlaksana maksimal
bisa dengan baik Tidak ada
berkendaraan reward/
• Tidak aktif punishment
menjalankan
program pada
masa Pandemi

Identifikasi Penyebab Masalah


Tahap Analisis Pendekatan Sistem
Masalah Tujuan Sasaran Alternatif
• Angka penemuan Meningkatkan • Pemaksimalan • Penyuluhan
suspek TB belum target tenaga pengetahuan
memenuhi target penemuan laboratorium kader mengenai
• Penjaringan suspek dan suspek TB • Peningkatan penyakit TB.
kontak serumah belum ketrampilan kader • Penyuluhan secara
terlaksana dengan baik • Pemberdayaan langsung
• Kurangnya pengetahun masyarakat mengenai
masyarakat tentang • Meningkatkan pengetahuan TB
penyakit TB serta pelacakan kasus ke masyarakat.
kurangnya kesadaran TB dan kasus TB • Perlu dilakukan
suspek untuk mangkir. peningkatan
memeriksakan BTA ke frekuensi
Puskesmas pelacakan kasus
• Kader TB paru tidak TB dan kasus TB
aktif dalam penjaringan mangkir
• Tidak diketahui adanya
data TB mangkir.

Alternatif Pemecahan Masalah


Gerakan BOMBASTIS
• Gerakan BOMBASTIS (Batukkan
OlehMu, BAwa Sputummu, Temukan
TuberkulosIS)
• Kegiatan penemuan suspek TB secara
intensif, aktif, dan masif di
masyarakat untuk mendapatkan kasus
TB baru.

INOVASI GAGASAN
Tujuan Referensi

• Membentuk kader • Peraturan Menteri


kesehatan dan Kesehatan Repuplik
masyarakat wilayah Indonesia No 67
Puskesmas Lubuk Tahun 2016 tentang
Basung untuk Penganggulangan
mengetahui, mau Tuberkulosis.
berperan aktif, dan
mampu menemukan
suspek tuberculosis.
• Petugas kesehatan menyusun rencana kegiatan.
• Petugas kesehatan melakukan koordinasi dengan lintas program.
• Petugas melaporkan rencana kegiatan kepada Kepala Puskesmas.
• Petugas melakukan koordinasi dengan Instansi terkait.
• Petugas kesehatan membentuk kader P2P (Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit) khusus tuberculosis.
• Petugas memberikan materi tentang penyakit TB dan melakukan diskusi dengan
kader TB (materi lisan dan praktik).
• Petugas dan kader melakukan sosialisasi dan edukasi ke warga secara rutin.
• Petugas kesehatan, bidan desa, dan atau kader TB merekapitulasi data warga
kontak TB dan warga suspek TB.
• Petugas kesehatan, bidan desa, dan atau kader TB mengunjungi warga kontak
TB dan warga suspek TB.

Prosedur
• Petugas kesehatan, bidan desa, dan atau kader TB memberikan botol
dahak ke warga suspek TB.
• Petugas kesehatan, bidan desa, dan atau kader TB melakukan anamnesa
dan pemeriksaan fisik apabila ada gelaja TB pada anggota keluarga.
• Setiap warga yang sudah diberikan botol dahak wajib mengantarkan ke
puskesmas Lubuk Basung atau menitipkan botol dahak ke petugas
kesehatan, bidan desa, dan atau kader TB untuk diserahkan ke
laboratorium Puskesmas Lubuk Basung.
• Petugas kesehatan memberitahu hasil pemeriksaan sputum ± 2-3 hari
kemudian.
• Petugas kesehatan memberi pengobatan dan konseling berdasarkan
hasil pemeriksaan.
• Petugas melakukan evaluasi bulanan atas pelaksanaan program.
• Petugas memberikan rewards atas pencapaian program yang terlaksana
dan punishment bagi yang tidak menjalankan program.
• Petugas melakukan rencana tindak lanjut.
Promkes Laboratorium

Surveilan

Unit Terkait
Kasus TB (+) : 25 kasus dari jumlah target 111 kasus 
belum tercapainya capaian bulan Jan-Des 2020

Kasus terduga TB : 179 kasus dari jumlah target 1.111


kasus  belum tercapainya capaian bulan Jan-Des
2020.

Berdasarkan analisis penyebab masalah didapatkan bahwa


kinerja pengendalian penyakit Tb belum baik, masih perlu
ditingkatkan.

SIMPULAN DAN SARAN


Setelah membuat daftar prioritas masalah
didapatkan bahwa hal tersebut
dikarenakan:
• Koordinasi dengan desa terkait sosialisasi belum
terlaksana dengan baik
• Penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada
masyarakat kurang.
• Terbatasnya SDM dari petugas Puskesmas.
• Pemegang program tidak bisa berkendaraan
• Tidak aktif menjalankan program pada masa
Pandemi.
• Penyuluhan pengetahuan
kader mengenai penyakit TB.
• Penyuluhan secara langsung
mengenai pengetahuan TB ke
masyarakat.

Saran • Perlu dilakukan peningkatan


frekuensi pelacakan kasus
TB dan kasus TB mangkir.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai