LAPORAN KASUS
KASUS
dr.Ririn Azhari
Pendahuluan
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus
Plasmodium, yang penularannya melalui gigitan nyamuk
Anopheles.
Nama : Ny. D
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Muara Sabak Barat
Anamnesis
Keluhan Utama
Kontrol ulang habis di rawat 1
minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang kontrol ulang di poli RSUD Nurdin Hamzah habis di rawat dengan
diagnosa bisitopenia dan pasien membawa hasil pemeriksaan apusan darah
dengan hasil malaria falciparum dan vivax.
± 2 minggu yang lalu pasien mengeluh pusing dan lemas yang memberat
sehingga di bawa ke IGD RSUD Nurdin Hamzah dan dirawat. Pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati, mual dan muntah (-), nafsu makan berkurang.
Pasien juga mengatakan beberapa kali mengalami demam yang hilang timbul.
Panas tidak terus menerus sepanjang hari. Pasien mengaku setelah panas,
pasien berkeringat tapi tidak ada menggigil. Keluhan mimisan, gusi berdarah,
muntah hitam seperti kopi, BAK merah seperti air cucian daging, BAB hitam,
BAB keluar cacing, lebam-lebam pada kulit disangkal. Sebelumnya 3 bulan yang
lalu pasien baru saja dirawat di RS dengan keluhan yang sama lalu dilakukan
transfuse darah. Riwayat berpergian tidak ada.
RPD RPK
• Keluhan yang sama (+), • Keluhan Yang sama (-)
pasien pernah dirawat • Riwayat DM (-)
sebanyak 2x dengan • Riwayat Hipertensi (-)
keluhan yang sama dengan
diagnosis Bisitopenia dan
dilakukan transfusi
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat Diabetes Melitus (-)
• Riwayat Alergi (-)
Pasien sehari-hari adalah ibu
rumah tangga, dan memiliki 3
orang anak. pasien memiliki
jaminan kesehatan yaitu BPJS
kelas III. Pasien jarang
berolahraga. Tempat tinggal
pasien berada di dekat pantai.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran:
Composmentis
Tekanan darah:
100/70 mmHg
Suhu: 36,60C
RR : 20 kali/menit
Nadi: 80
kali/menit
Antropometri
Berat badan : 55 kg
Bibir Pucat (+), kering (+) Sianosis (-), tebal (-), luka pada sudut mulut (-), ulkus
Mulut
(-), bercak (-).
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran.
Leher Tekanan vena jugularis : 5+2 cm H2O ( Normal )
Kaku kuduk : Tidak ada
Pembuluh darah : arteri karotis teraba normal.
Gerakan dinding dada simetris, penggunaan
Jantung
Pulsasi ictus kordis teraba tidak kuat angkat di
Abdomen
P Timpani di seluruh regio abdomen
Ekstremitas
Hb 9,4 (12-16gr/dl)
FAAL HATI
FAAL GINJAL
Bisitopenia
ec Malaria
Diagnosis
Falciparum
dan vivax Diagnosis Bisitopenia
Banding ec CML
Pemeriksaan yang Dianjurkan
Pemeriksaan
Pemeriksaan darah
Gambaran Apusan
rutin (ulang)
Darah
Pemeriksaan
Aspirasi sumsum
tulang
Tatalaksana
Mendikamentosa
Non medikamentosa
Istirahat Fe Zat Besi 1x1
Diet TKTP DHP 1x1 selama 3 hari (Dihidroartemisin
40mg- piperakuin 320mg)
Primakuin 1x45mg
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
Bisitopenia adalah penurunan Penurunan dua komponen sel
dua dari tiga komponen sel darah tersebut dapat terjadi jika
darah (eritrosit, leukosit, dan terdapat kelainan hematologi
trombosit) maupun kelainan organ yang
berhubungan dengan sel darah.
Yang bisa disebabkan oleh
suatu penyakit ataupun suatu
toksik. Bisitopenia dapat
menggambarkan suatu proses
yang dilalui sebelum terjadinya
pansitopenia
Pada Penurunan Kadar Eritrosit:
Gejala kelelahan, kelemahan,
pusing dan penurunan kinerja
fisik
Plasmodium Prapaten
• Pengobatan Malaria vivaks yang relaps diberikan dengan regimen ACT yang sama tapi dosis
Primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgBB/hari.
• Pengobatan Malaria ovale Pengobatannya saat ini menggunakan ACT yaitu DHP ditambah dengan
Primakuin selama 14 hari. Dosis pemberian obatnya sama dengan untuk malaria vivaks.
• Pengobatan malaria malariae cukup diberikan ACT 1 kali perhari selama 3 hari, dengan dosis sama
dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak diberikan primakuin
• Pengobatan infeksi campur P. falciparum + P. vivax/P.ovale diberikan ACT selama 3 hari serta
primakuin dengan dosis 0,25 mg/kgBB/hari selama 14 hari.
Pedoman tatalaksana Malaria di Indonesia
Pengobatan Malaria Pada Ibu Hamil
• Pada prinsipnya pengobatan malaria pada ibu hamil sama dengan
pengobatan pada orang dewasa lainnya. Pada ibu hamil tidak diberikan
Primakuin.
Algoritma
Penatalaksanaan malaria
Algoritma Penatalaksanaan
malaria berat
PEMBAHASAN
Pasien mengeluhkan Pusing dan merasa
lemas
Keluhan ini merupakan salah satu tanda dari gejala bisitopenia. Bisitopenia adalah
penurunan dua dari tiga komponen sel darah (eritrosit,leukosit, dan trombosit). Kurangnya
komponen sel darah ini dapat menimbulkan gejala-gejala seperti pusing, lemas, mudah
lelah, mudah terkena infeksi dan lainnya. Bisitopenia dapat terjadi jika terdapat kelainan
hematologi maupun kelainan organ yang berhubungan dengan sel darah.
Diagnosis Bisitopenia ini ditegakan dari riwayat sebelumnya pasien pernah dirawat dengan
keluhan yang sama dan didiagnosis bisitopenia. Untuk menegakan diagnosis bisitopenia ini
perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin ulang dan memastikan penyebabnya dapat
dilakukan pemeriksaan tambahan yaitu bone marrow aspirasi (jika curiga kearah
keganasan).
PEMBAHASAN
Hal ini dikenal sebagai infeksi campuran / majemuk (mixed infection). Pada
umumnya lebih banyak dijumpai dua jenis plasmodium, yaitu campuran
antara plasmodium falciparum dan plasmodium vivax atau plasmodium
malariae. Kadang-kadang dijumpai tiga jenis plasmodium sekaligus,
meskipun hal ini jarang terjadi. Infeksi campuran biasanya terdapat di daerah
dengan angka penualaran tinggi.
PEMBAHASAN
Pada pasien ini, kemungkinan malaria yang disebabkan
oleh plasmodium vivax pernah terjadi sebelumnya, dan
telah sembuh sendiri tanpa adanya pengobatan.
kedua obat ini sudah sesuai dengan penatalakasanaan malaria falciparum yang
dianjurkan.
kedua obat ini merupakan pengobatan untuk malaria falciparum lini pertama.
Apabila lini pertama tidak berhasil maka akan dilanjutkan pada lini kedua.
PEMBAHASAN
Untuk prognosis pada pasien ini baik,
karena:
7. Kazwaini M, Mau F. Hubungan Sebaran Habitat Perkembangbiakan Vektor Dengan Kejadian Malaria Di Daerah High Incidence Area (Hia) Kabupaten
Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Buletin Penelitian Kesehatan. 2015;43(1):23-34
8. Syahrir M, Rosyani R. Gambaran Epidemiologi Pada Penderita Malaria Di Daerah Pesisir Pantai Wilayah Kerja Puskesmas Totikum Kabupaten Banggai
Kepulauan Tahun 2018.Jurnal Kesmas Untika Luwuk. 2019;10(1):1661-1677
9. Natalia DS, Gunawan E, Pratiwi RD. Evaluasi Penggunaan Obat Antimalaria di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Jayapura. Jurnal Biologi
Papua. 2016;8(2): 72–78
10. Kim G, Hong HL, Kim SY, et al. Mixed Infection with Plasmodium falciparum and Plasmodium ovale in a Returned Traveller: the First Case in Korea. J
Korean Med Sci. 2019;34(3):e23.
TERIMAKASIH