• IDENTITAS PASIEN
Tanggal : 21 Maret 2018
Nama : An. M. Rizky
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 6 tahun
BB : 20 kg
Ruang : Bangsal THT
Diagnosis : Tonsilitis Kronis
Tindakan : Tonsilektomi
KELUHAN UTAMA
Nyeri menelan sejak ± 3 hari ini
Perkusi Timpani
Ekstremitas
Induksi : SA 0,25 mg
Phentanil 40 mcg
Tracrium 10 mg
LAPORAN ANESTESI
• Tanggal : 21 Maret 2017
• Nama : An. M. Rizky
• Jenis Kelamin: perempuan
• Umur : 6 tahun
• BB : 20 kg
• Ruang : Bangsal THT
• Diagnosis : Tonsilitis Kronis
• Tindakan : Tonsilektomi
• Operator : dr. Yulianti Sp. THT
• Ahli Anastesi: dr. Panal Hendrik D, Sp.An
KETERANGAN PRA BEDAH
Medikasi
– SA 0,25 mg
– Phentanil 40 mcg
– Tracrium 10 mg
Intubasi : ETT no. 5
Maintenance: Sevoflurans + N2O : O2
Jumlah Cairan
– Input : RL Kolf 1 300 ml
– Output : ± 50 cc
– Perdarahan : ± 20 cc
DEFENISI GEJALA
TRIAS ANESTESIA
1. Hipnotik
2. Analgesia
3. Relaksasi Otot
JENIS ANESTESI
UMUM
Anestesi inhalasi
Anestesi Intravena
Anestesi intramuskular
Anestesi per-rectal
OBAT-OBAT
ANESTESIA
2. Induksi inhalasi
Induksi inhalasi hanya dikerjakan dengan halotan
(fluotan) atau sevofluran.
Cara induksi ini dikerjakan pada bayi atau anak
yang belum terpasang jalur vena atau dewasa yang
takut disuntik.
3. Induksi Intramuskular
Biasanya menggunakan injeksi ketamin (ketalar)
yang dapat diberikan secara intramuscular dengan
dosis 5-7 mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur.
4. Induksi per-rektal
Cara ini hanya untuk anak atau bayi yang
menggunakan tiopental atau midazolam.
TANDA INDUKSI
BERHASIL
HILANGNYA REFLEK
BULU MATA
TEKNIK ANESTESIA
UMUM
• Soepardi AE, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti DR. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidumg
Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.
• Jhon Jacob Ballenger, Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, Jakarta, Edisi 13, Jilid I,
Cetakan I, 1994
• Adam GL, Boeis Jr. LC, Higler PA, Boeis Fundamentals of Otolaryngology, Edisi 6, WB Saunders,
Philadelphia, 1989
• Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta, 2001.
• Dobson, M.B.,ed. Dharma A., Penuntun Praktis Anestesi. EGC, Jakarta , 1994
• Ganiswara, Silistia G. Farmakologi dan Terapi (Basic Therapy Pharmacology). Alih Bahasa: Bagian
Farmakologi FKUI. Jakarta, 1995
• Latief SA, dkk. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi Kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
FKUI. Jakarta, 2010
• Morgan GE, Mikhail MS. Clinical Anesthesiology. 4th ed. Appleton & Lange.Stamford, 1996
• Sabiston, DC. Buku Ajar Bedah Bagian 1. EGC, Jakarta, 1995
• Soerasdi E., Satriyanto M.D., Susanto E. Buku Saku Obat-Obat Anesthesia Sehari hari. Bandung, 2010
• Werth, M. Pokok-Pokok Anestesi. EGC, Jakarta, 2010
TERIMA KASIH