PENDERITA
AUTISME
S. RUM TEGUH K.
AUTISME
adalah kelainan perkembangan sistem syaraf
pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan
oleh faktor hereditas dan kadang-kadang
telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6
bulan.
AUTISME
merupakan salah satu gangguan perkembangan
yang merupakan bagian dari Kelainan Spektrum
atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga
merupakan salah satu dari lima jenis Gangguan
Perkembangan Pervasif atau Pervasive
Development Disorder (PDD)
Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena
ia merupakan suatu gangguan yang terjadi
pada otak sehingga menyebabkan otak
tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya
otak normal dan hal ini termanifestasi pada
perilaku penyandang autisme
Karakteristik yang menonjol pada
seseorang yang mengidap kelainan ini
adalah kesulitan membina hubungan
Sosial, berkomunikasi secara normal
maupun memahami emosi serta perasaan
orang lain
Beberapa atau keseluruhan karakteristik yang dapat
diamati pada para penyandang autisme beserta
spektrumnya baik dengan kondisi yang teringan
hingga terberat :
Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara
dan memahami bahasa.
Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
atau obyek di sekitarnya serta menghubungkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Bermain dengan mainan atau benda-benda lain
secara tidak wajar.
Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan
lingkungan yang dikenali.
Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya
pola-pola perilaku yang tertentu
The National Institute of Child Health and Human
Development (NICHD) di AS ada 5 jenis perilaku yang
harus diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut :
Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural
(menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12
bulan
Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga
usia 16 bulan
Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat
secara spontan di usia 24 bulan
Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan
interaksi sosial pada usia tertentu
Simtoma klinis menurut DSM (Diagnostic And
Statistical Manual) IV
A. Interaksi Sosial (minimal 2):
Tidak mampu menjalin interaksi sosial non
verbal: kontak mata, ekspresi muka, posisi
tubuh, gerak-gerik kurang tertuju
Kesulitan bermain dengan teman sebaya
Tidak ada empati, perilaku berbagi
kesenangan/minat
Kurang mampu mengadakan hubungan sosial
dan emosional 2 arah
B. Komunikasi Sosial (minimal 1):
Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha
berkomunikasi non verbal
Bisa bicara tapi tidak untuk
komunikasi/inisiasi, egosentris
Bahasa aneh & diulang-ulang/stereotip
Cara bermain kurang variatif/imajinatif,
kurang imitasi social
C. Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain
imaginatif (minimal 1):
Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan
cara yang sangat khas dan berlebihan, baik
intensitas dan fokusnya
Terpaku pada suatu kegiatan
ritualistik/rutinitas yang tidak berguna
Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan
berulang-ulang. Seringkali sangat terpukau
pada bagian-bagian tertentu dari suatu
benda
Belum diketahui secara pasti.
Riset yang dilakukan oleh para ahli medis
menghasilkan beberapa hipotesis mengenai
penyebab autisme, namun dua hal yang
diyakini sebagai pemicu autisme adalah
faktor genetik dan faktor lingkungan
seperti pengaruh zat kimia
BERBAGAI JENIS
DIET ANAK AUTISME
Prevalensi alergi makanan pada anak autis
ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan anak
yang tidak menderita autisme.
Alergi makanan pada anak autis mencapai
empat sampai lima kali lipat lebih tinggi. Hal ini
berkaitan dengan perbedaan sistem kekebalan
tubuh pada anak-anak dengan autisme, dimana
produksi senyawa antibodi yang bereaksi
dengan komponen penyebab alergi lebih tinggi
pada anak-anak dengan autisme.
Diketahui bahwa sekitar 18-52% anak
autis memiliki peningkatan frekuensi
gangguan yang berkaitan dengan saluran
pencernaan. Beberapa gejala yang sering
muncul antara lain diare, konstipasi,
refluks gastrointestinal, selektif terhadap
makanan, dan rasa tidak nyaman di perut
Mengingat frekuensi gangguan saluran
pencernaan dan alergi makanan pada anak autis
relatif tinggi, dan diyakini bahwa makanan anak
autis bersifat khusus dan spesifik.
• Whole foods
• Unprocessed
• Organic
• Fermented foods: rich in probiotics
• Grass-fed/pastured meat and eggs
• Good fats
• Free of food intolerances