Anda di halaman 1dari 5

Gizi Seimbang bagi Balita

Pengertian
Gizi Seimbang Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan,
aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
10 Pesan Gizi Seimbang
1. Syukuri dan Nikmati Aneka Ragam Makanan
2. Banyak Makan Sayuran dan Cukup Buah-Buahan
3. Konsumsi Lauk Pauk Berprotein Tinggi
4. Konsumsi Aneka Ragam Makanan Pokok
5. Batasi Konsumsi Pangan Manis, Asin, dan Berlemak
6. Biasakan Sarapan Pagi Sebelum Aktivitas
7. Minum Air Putih yang Cukup dan Bersih
8. Baca Label pada Kemasan Pangan
9. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Bersih Mengalir
10. Olahraga Teratur dan Pertahankan Berat Badan Normal
Table Jenis dan Takaran Makanan untuk Balita
usia 1-2 tahun adalah masa transisi anak untuk belajar mengenal makanan dengan rasa dan
tekstur baru. Untuk balita usia 1-2 tahun, Anda bisa menggunakan tabel untuk anak usia 2 tahun
sebagai panduan. Namun, lakukan secara perlahan mengingat ini masih masa transisi dan si kecil
bisa terkejut dengan makanan baru.

jenis-jenis makanan yang baik untuk makanan balita


1. Sayuran dan buah-buahan
Sudah bukan rahasia lagi kalau sayur dan buah merupakan jenis makanan yang kaya akan
vitamin, mineral, dan serat untuk balita. Penting untuk mengenalkan berbagai macam
sayuran dan buah-buahan sedini mungkin pada balita untuk menghindari gangguan
tumbuh kembang pada anak.
Baik itu sayur dan buah-buahan segar, beku, kaleng, atau yang dikeringkan. Pastikan
bahwa sayur dan buah-buahan selalu menjadi bagian dari menu yang ada di meja makan.
Tiap sayur dan buah-buahan mengandung vitamin dan mineral yang berbeda. Jadi,
semakin bervariasi jenis makanan sayur dan buah yang balita konsumsi, semakin baik
untuk pertumbuhannya.
Namun, jangan khawatir jika mereka hanya mau makan satu dua jenis sayur karena masih
dalam fase pengenalan.
Anda bisa memberikan menu makanan balita berupa sayur dan buah secara rutin dengan
porsi kecil, agar anak belajar menyukai rasa. Jadikan sayuran sebagai menu yang
menarik, seperti sayuran berkuah bening, atau dijadikan sup.

2. Makanan berkarbohidrat
Makanan berkarbohidrat mengandung energi, nutrisi, dan serat yang baik untuk balita.
Jenis makanan ini umumnya digemari oleh anak-anak, mulai dari roti ataupun sereal,
kentang atau ubi, nasi, sampai pasta.
Anda juga dapat memberi balita, makanan yang terbuat dari biji gandum utuh (whole
grain), seperti roti gandum, pasta, dan nasi merah. Akan tetapi, menu makan ini tidak
dianjurkan untuk diberikan pada anak usia kurang dari dua tahun.
Alasannya, biji gandum akan membuat si kecil lebih cepat kenyang sebelum ia dapat
menerima kalori dan nutrisi yang dibutuhkan.
Setelah berusia lebih dari dua tahun, Anda dapat mengenalkan lebih banyak makanan
whole grain lainnya secara bertahap sesuai jadwal makan balita.

3. Susu dan produk olahannya


Susu segar dan makanan produk olahan susu lainnya yang berlemak tinggi adalah sumber
utama kalsium untuk balita. Ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan
tulang dan gigi.
Susu balita juga kaya akan vitamin A yang membantu tubuh untuk melawan infeksi dan
dibutuhkan untuk kesehatan kulit dan mata.
Mengingat balita merupakan anak dengan kelompok usia 1-5 tahun, Anda sudah bisa
mengganti ASI atau susu formula dengan susu UHT.
Mengutip dari laman NHS, Anda bisa mencoba untuk memberi susu UHT sebanyak 350
ml setiap hari. Namun bila si kecil terlihat tidak selera, bisa digantikan dengan makanan
mengandung susu, seperti keju dan yoghurt agar nutrisi balita tetap terjaga.
Selain itu, tetap perhatian BAB anak Anda, apakah bermasalah atau tidak dengan susu
yang Anda berikan. Alih-alih beberapa anak dapat mengalami alergi susu sapi
Selain susu, keju juga berperan penting dalam kesehatan balita karena mengandung
kalsium, protein, dan vitamin A.
Meski balita Anda sudah memasuki usia 1-5 tahun, keju yang dikonsumsi harus tetap
yang sudah melalui proses pasteurisasi. Bila tidak, si kecil bisa terkena bakteri bernama
listeria dan membuat kesehatannya terganggu.

4. Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sumber protein lainnya


Anak-anak membutuhkan asupan protein dan zat besi yang tinggi selama masa
pertumbuhan. Coba untuk mengenalkan balita pada makanan berprotein tinggi setidaknya
satu porsi dalam sehari.
Daging, ikan, telur, biji-bijian (misalnya kacang hijau dan kacang polong), dan produk
olahan biji (misalnya tahu, tempe) adalah sumber protein dan zat besi yang baik.
Penting untuk diingat, jangan berhenti memberikan anak Anda ikan-ikan berlemak tinggi
karena manfaatnya akan jauh lebih besar dibanding risiko kesehatan. Hal ini tentu saja
selama mereka tidak mengonsumsi lebih dari jumlah yang direkomendasikan.

Pilihan makanan ringan sehat dan lezat untuk balita


 Pisang goreng dengan parutan keju
 Roti tawar memakai selembar keju dan daging giling
 Sereal yang dicampur susu UHT
 Biskuit rendah gula
 Keju
 Puding

Pantangan makanan untuk balita

 Makanan tinggi gula seperti permen, jus dengan tambahan gula, cokelat, es krim, soda,
dan lain sebagainya. Makan yang terlalu banyak gula akan memicu obesitas, resistensi
insulin, hingga diabetes.
 Makanan tinggi asam lemak jenuh dan trans seperti gorengan, pizza, dan martabak.
Berbagai jenis makanan tersebut dapat menyebabkan kenaikan kolesterol dan risiko
penyakit jantung. Sebaiknya, pilih makanan dengan lemak sehat seperti dari minyak
zaitun, kacang, dan alpukat.
 Junk food atau makanan siap saji. Makanan ini biasanya tinggi karbohidrat dan garam,
tapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Oleh sebab itu, jika dikonsumsi berlebihan dapat
menyebabkan obesitas hingga gangguan penyakit lainnya yang ditimbulkan akibat
kegemukan. Selain menyebabkan masalah kesehatan, obesitas juga dapat menyebabkan
anak menjadi tidak percaya diri dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
 Makanan tinggi garam. Makanan jenis ini dapat membuat penumpukkan air di dalam
tubuh, sehingga perut terasa lebih begah dan kembung. Makanan tinggi garam juga dapat
menyebabkan hipertensi dan gangguan pembuluh darah.

Cara mencegah berat badan berlebih pada anak:


 Mengatur jadwal ngemil untuk menjaga ritme makan anak
 Perhatikan cemilan anak, jika anak sering mengonsumsi camilan manis, ganti dengan
buah.
 Setelah anak usia 2 tahun, bisa diberikan susu rendah lemak.
 Ajak di kecil berolahraga.
 Sesuaikan porsi makan dengan usianya dan jangan berlebihan.

Berikut hal yang harus diperhatikan saat memilih makanan


 Makanan mentah tidak baik untuk balita
Orang dewasa masih memiliki antibodi yang baik untuk melawan bakteri dari makanan
mentah atau setengah matang.
Namun hal ini berbeda dengan balita karena bisa menimbulkan masalah kesehatan. Tetap
berikan balita makanan dengan kondisi matang, seperti telur, daging, dan ikan.
 Makanan tekstur licin bahaya untuk balita
Tersedak adalah kondisi yang paling sering dialami oleh balita karena makanan yang
terlalu besar atau teksturnya licin. Healthy Children menyebutkan bahwa anak di bawah
usia 4 tahun sangat berbahaya bisa mengalami tersedak.
Beberapa buah bertekstur licin dan sering membuat anak tersedak yaitu anggur dalam
keadaan utuh, melon, pisang, leci, lengkeng, dan rambutan. Untuk mengatasinya, potong
menjadi beberapa bagian tapi tidak terlalu kecil dan tetap bisa dikunyah oleh anak.
 Berikan makanan berukuran kecil
Jenis makanan yang ukurannya kecil juga bisa membuat anak terhindar dari tersedak.
Hindari pemberian kacang polong, popcorn, permen, cokelat yang sulit untuk anak
kunyah, sehingga berpotensi untuk membuatnya tersedak.
 Hindari memberikan susu skim
Bila Anda melihat susu jenis ini di toko, sebaiknya tidak diberikan pada si kecil.
Pasalnya, susu skim hanya mengandung 1 persen lemak dan tidak bisa mencukupi
kebutuhan lemak anak balita.
Susu skim bisa mengganggu perkembangan dan pertumbuhan balita karena tidak bisa
mencukupi kebutuhan nutrisi balita, baik dijadikan bahan makanan maupun langsung
diminum.
Sebelum memberikan susu yang tepat untuk anak, konsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter.

Daftar Pustaka

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman
%20Gizi%20Seimbang.pdf
https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/gizi-balita/pola-makan-sehat-untuk-
balita/

Anda mungkin juga menyukai