Anda di halaman 1dari 6

UTS HUKUM PERDTA menyebabkannya tunduk pada

hukum Hndia Belanda. Jepang


Pengertian Hukum Perdata
dipersamkan dengan golongan
Hukum perdata merupakan hukum yang Eropa.
mengantur hubungan antara orang
2.Pribumi: Asli atau meleburkan
(subjek hukum) yang mempunyai hak
diri( mengikuti kehidupan orang
dan kewajiban yang dapat menimbulkan
Pribum)
akibat hukum dan menitikberatakan pada
kepentingan individu (privat) Orang dan wanita yang menikah
dengan golongan Pribumi asli
Sejarah Berlakunya Hukum Perdata di
Indonesia 3.Timur Asig: Tionghoa dan non
Tionghoa
BW atau Buurgelijk Wetboek atau yang
biasa dikenal dengan KHUPerdata Tionghoa, berarti orang – orang
merupakan aturann hukum di bidang yang berdarah asli atau
hukum privat yang pertama kali keterunan Tionghoa, sedangkan
berlakukan di Indonesia oleh Pemerintah non Tionghoa adalah orang –
Hindia Belanda. Setelah Indonesia orang Arab, Pakistan dan India
merdeka melalui asas konkordasi pasal II
Sistematika KUHPerdata
aturan Peralihan UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa BW masih berlaku Berdasarkan Ilmu Pengetahuan
di Indonesia selama belum dicabut
1.Hukum tentang Orang: Merupakan
Mengenai berlakunya norma – norma keseluruhan kaidah yang memumat
yang ada di dalam BW saat ini, perlu mengenai peraturan – peraturan hukum
diketahui bahwa secara yuridis formil yang mengatur tantang seorang manusia
tetap sebagai undang – undang selama sebagai pendukung hak dan kewajiban
BW tidak pernah dicabut kedudukannya (subjek hukum) teentang kewenagan dan
sebagai undang – undang. Namun pada kecakapan melakukan perbuatan hukum,
saat ini KUHPerdata tidak sama lai pendewasaan, domisili dan sebagainya.
dengan KUHPerdata saat pertama kali
diundangkan. Beberapa bagian sudah 2.Hukum Keluarga: Merupakan
tidak berlaku lagi, baik karena ada keseluruhan kaidah yang memuat
peraturam perundang undangan yang mengenai peraturan – peraturan hukum
baru(menggantikan) dan mati oleh yang mengatur tentang hubungan hukum
penetapan – penetapan hakim yang yang timbul karena hubungan keluarga
merupakan yurisprudensi karena tidak sperti perkawinan, perceraian,
sesuai dengan perkembangan zaman. penguasaan orang tua, pengampuan dan
perwalian.
Penggolongan Penduduk berdasarkan Ps
131 jo Ps 163 3.Hukum Harta Kekayaan: Merupakan
keseluruhan kaidah yang memuat
1.Eropa: Semua Eropa non mengenai peraturan – peraturan hukum
Belanda ( Jepang) yang mengatur tentang hubungan hukum
antara seseorag dengan lapangan harta
Jepang termasuk ke dalam
kekayaan seperti, perjanjian
golongan Eropa karena memiliki
perjanjian perdagangan dnegan 4.Hukum Waris: Merupakan keeluruhan
Pemerintah Hindia Beladna pada kaidah yang memuat mengenai aturan –
zaman dahulu yang aturan hukum yang mengatur tentang
harta kekayaan seseorang yang telah dewasa dan sehat akal pikirannya, serta
meninggal dunia. Dengan kata lain tidak dilarang oleh undang – undang
hukum waris adalah hukum yang untuk melakukan perbuatan- perbutan
mengatur tentang peralihan bendadari hukum tertentu.
seseorang yang telah meninggal dunia
Orang – orang yang tidak cakap hukum:
kepada seeseorang yang masih hidup
(ahli warisnya)Berdasarkan KUHPerdata 1.Belum Dewasa: Masih berusia dibawah
usia 21 tahun(330 BW) akan diwakilkan
1.Buku I(Orang)
oleh orang tua.
2.Buku II(Benda)
2.Orng – orang yang berada di bawah
3.Buku III(Perikatan) pengampuan: Gelap mata, pemboros, gila
akan diwakilkan oleh pengampunya
4.Buku IV(Pembuktian dan Daluwarsa)
3.Orang – orang yang dilarang oleh
Buku 1 Tentang Orang
undang – undang untuk melakukan
Subjek Hukum. perbutan hukum tertenntu: Contoh orang
pailit. Orang yng meminta untuk
Merupakan segala sesutau yang dipailitkan karena tidak mampu
mengembang hak dan kewajiban. Subjek memenuhi kewajibannya sebagai
hukum terbagi menjadi dua, yaitu seorang kreditur.
manusia (Natuurlijk Persoon) dan badan
hukum (Recht Persoon) Domisili

1.Manusia Pengertian Domisili: Merupakan tempat


di mana seseorang menjalankan
Berdasarkan Ps. 2 Bw kewajibannya sebagai subjek hukum.
“Anak yang ada dalam kandungan Dapat pula berarti sebagai tempat di
seorang perempuan dianggap sebagi aman seorang subjek hukum melakukan
telah dilahirkan bilmana juga perbutan hukum. Tempat tiggal dan
kepentingan si anak menghendakinya. domisili merupakan dua istilah yang
Mati sebelum dilahirkannya dianggaplah berarti sama. Domisli juga idgunkaan
ia tak pernah telah ada” untuk menyampaikan gugatan – gugatan
perdata.
Ketentuan di dalam Ps 2 ini seringkali
disebut sebagi rechfictie. Seseorang yang Jenis-jenis Domisili
masih dalam kandungan, wlaupun belum 1.Domisli Bebas: Domisili bebas
dilahirkan tetap dianggap sebagaisubjek merupakan domisili yang tidak
hukum sepanjang kepentingan anak bergantung pada kehendak hubungan dan
menghendakinya. Ketentuan ini saangat dengan pihak lain
penting dalam hal kaintannya dengan
warisan. 2.Domisili tidak bebas: Domisli tidak
bebas merupakan domisili yang terikat
Kecakapan Hukum dengan bergantung pada kehendak dan
Merupakan kemampuan yang dimiliki hubungan dengan pihak lain
seseorang untuk melakukan pperbuatan Contoh: Pada Ps. 20 KUHPerdata:
hukum. Akan tetapi, tidak semua orang “Presiden bertempat tinggal di istana
cakap untuk melakukan perbutan hukum. Kepresidenan”
Sebab orang yang cakap melakuka
perbuatan hukum dalah orang yang telah
Terdapat pula domisili pilihan: Yaitu 2.Memiliki tujuan yang jelas yang
domisi yang terjadi karena adanya tertuang di dala AD/ART
peristiwa hukum, sehingga pihak – pihak
3.Memiliki kepentingan sendiri: Badan
yang berkepntingan membuat perjanjian
hukum memiliki tujuan yang ingin
dan sebuah domisili dipilih. Hal ini
dicapai melalui didirikannnya badan
dibuktikan dengan akta otentik.
hukum tersebut.
Pendewasan(Handlichting)
4.Merupakan organisasi yang teratur:
Pengertian pendewasan: Memberikan Memilik struktur keanggotaan atau
kekuasan hukum penuh atau terbatas kepenggurusan yang jelas dan teratur.
sebagai orang dewasa kepada orang yang
Macam – Macam Hak Perdata
belum dewasa.
1.Mutlak: Merupakan perdat yang
Syarat – syarat:
diperoleh sejak seseorang (subjek
1.Berusia 20 tahun hukum) lahir ke dunia
2.Mengajukan permohonan kepada PN -Hak dalam hukum keluarga: Hubungan
setempat antara suami dan istri, hubungan ntara
orang tua dan anak
Namun saat ini hal tersebut sudah tidak
relevan lagi, setelah adanya ketentuan - Hak kepribadian: Nama, kehormatan
dalam Ps. 47 ayat (1) dan Ps.5 ayat (2)
-Hak atas benda: Kewengan untuk
UU No. 1 Tahun 1974
menguasi benda
2. Badan Hukum
2.Relatif: Hak perdata yang diperoleh
Badan hukum ialah organisasi yang ketika orang (subjek hukum) melakukan
terdiri dari sekelompok orang yang perikatan.
bersatu untuk mengejar sutu tujuan
Kecakapan Berhak: Kecapakan berhak
tertentu.
berkaitan kewenanga yang dimiliki
Badan Hukum Publik: Adalah badan seseorng.
hukum yang ddidiirikan oleh pemerintah
Batasan – Batasan kecakapan berhak
berdasraka peraturan perundang –
undangan dan bertujuan untuk 1.Warga Negara Indonesia: Ps. 21 UUPA
kepentingan umum(kesejahteraan rakyat)
dan tidak mengambil keutungan (bersifat 2. Larangan Absente: Berkaitan dengan
komersil) sejarah Land Reform yang melarang
seseorang untuk memilik tanah di luar
Badan Hukum Privat: Adalah badan kecamatannya (domisilinya) sebab tanah
hukum yang didirikan oleh swasta yang yang dimiliki harus diusahakan.
bertujuan untuk mencapai tujuan yang Ketentuan ini muncul sebab pada zaman
disepakati oleh anggota. Badan hukum dahulu banyak warga negara Belanda
privat bersifat komersil yang memiliki tanah di luar domisilinya.
Syarat – syarat badan Hukum 3.Kedudukan atau jabatan: Seorang
hakim tidak boleh memperoleh barang
1.Harta kekayaan terpisah: Harta
yang masih dalam perkara
kekayaan anggota dan harta kekayaan
(dipersengketakan). Hakim tidak boleh
badan hukum terpisah.
menggunakan kekuasaan atau
kewenangannya agar barang yang masih
dalam perkara tersebut jatuh ke 5.Asas tidak dapat dibagi – bagi: Suatu
tangannya. Sebab hakim dalam memutus asas yang berarti dalam suatu perwalian
perkara harus bersifat objektif. hanya terdapat satu wali.
Hukum Keluarga Syarat Perkawinan
Hukum keluarga merupakan kesluruhan 1.Persetujuan kedua calon mempelai
ketentuan – ketentuan atau aturan –
2.Izin dari kedua orang tua (wali jika
aturan yang mengatur mengenai
calon belum menginjak usia 21 tahun).
hubungan hukum yang bersangkutan
Akan tetapi jika sudah dewas tidak wajib
dengan kekeluargaan sedarah dan
untuk mendapatkan izin dari orang tua.
kekeluargaan karena perkawinan.
3.Mempelai pria berusia 19 tahun dan
Pengertian Perkawinan: Menurut UU
mempelai wanita berusia 16 tahun
No.1 Tahun 1974
4. Kedua calon mempelai tidak ada
“Perkawinan ialah ikatan lahir dan batin
hubungan sedarah atau keluarga yang
antara seorang pria dan wanita sebagai
dilarang menikah.
suami istri dengan tujuan untuk
membentuk sebuah keluarga(rumah 5.Tidak berada dalam ikatan dengan
tangga) yang bahagia dan kekal pihak lain.
berdasrkan ketuhan YME.”
6.Seorang suami, yang cerai kemudian
Asas – Asas Hukum Keluarga kawin lagi, kemudian cerai lagi untuk
yang kedua kalinya, agama dan
1.Asas Monogami: Seorang suami hanya
kepercayaan tidak melarang untuk ketiga
boleh mempunyai seorag istri dan
kalinya.
seorang istri hanya boleh mempunyai
seorang suami. 7.Tidak dalam masa iddah.
2.Asas Proporsional: Suami dan istri Syarat Sah Perkawinan
memiliki kedudukan yangs eimbang
dalam kehidupan berumah tangga dan 1.Dicatatkan menurut perundang –
pergaulan hidup bersama dalam undangan
masyarakat. Masing masing baik suami 2.Dilaksanakan menurut ketentuan
dan istri berhak untuk melakukan agama dan kepercayaan masing – masing
perbuatan hukum dan pembagian tuga di
dalam rumah tangga, yaitu usami sebagai Tujuan Pencatatan
kepala rumah tangga dan istri sebaga ibu
1.Menjadikan perkawinan sebagai
rumah tangga.
peristiwa yang mengikat bagi pihak yag
3.Asas tidak ada adanya persatuan harta melangsungkan pekawinan dan pihak –
kekayaan : Suami dan istri tidak pihak lainnya
menggabungkan harta bawaan yang
2.Sebagai alat bukti
mereka bawa ke dalam pernikahan,
sehingga harta bawaan tetap mejadi milik 3.Sebagai dasar pembayaran tunjangan
masing – masing. bagi istri dan anak PNS
4.Asas persatuan bulat: Suatu asas di Poligami
maan antara usami dan istri terjadi
persatuan harta benda yang dimilikinya Diperuntukkan bagi orang – orang yang
agama dan kepercayaanya tidak
melarang dilakukannya poligami.
Alasan – alasa diperbolehkannya 4.Wali dari salah seorang calon
poligami mempelai
1.Istri tidak dapat melaksanakan 5.Pengampu dari salah seorang calaon
kewajibannya sebagai seorang istri mempelai
2.Istri memiliki cacat bawaan atau 6.Pihak – pihak yang berkepentingan
penyakit yag tidak bisa disembuhkan (pihak luar yang mengetahui jika
pernikah tersebut melanggar ti
3.Istri tidak dapat melahirkan keturunan
Sebuah pernikahan dapat ditolak oleh
Syarat yang harus dipenuhi suami
pegawai pencatatan untuk dicatat karena
1.Mendpatkan izin dari istri – istri
1.Berhubungan darah dalam garis
2.Kepastian bahwa suami akan menjamin keturunan lurus ke atas maupun ke bawah
keperluan hidup istri – isttri dan anak –
2.Calon mempelai terikat perkawinan
ankanya.
dengan pihak lain
3.Ada jaminan bahwa suai aka berlaku
3.Calon mempelai baik pria maupun
adil kkepda istri – istri dan anak –
wanita telah cerai kemudian kawin lagi,
anaknya.
kemudian cerai lagi untuk kedua kalinya
Larangan Perkawinan sedang agama dan kepercayaan
melarangnya untuk ketiga kalinya.
1.Memiliki hubungan darah dalam garis
lurus ke atas maupun ke bawah 4. Usia kedua calon memperli belum
memnuhi syarat
2.Memiliki hubungn darah dalam garis
menyamping atau saudara sedarah orang 5.Perkawinan yang dilangsungkan tidak
tua atau nenek sesuai dengan prosedur

3.Berhubungan semenda: mertua, Penolakan pencattan perkawinan


menantu, anak tiri, bapak tiri dan ibu tiri. menimbulkan sebuah akibat hukum yaitu
perkawinan dianggap tidak sah menurut
4.Berhubungan susuan hukum negara.
5.Berhubungan dengan saudara istri Pembatalan Perkawinan
Pencegahan Perkawinan Pembatalan perkawinan merupakan
Pencegahan perkaiwan bertujuan untuk sebuah upaya untuk membatalkan
mencegah terjadiya perkawinan yang perkawinan yang tidak memenuhi syarat.
dilarang menurut hukum agama maupun 1.Perkawinan tidak dilakukan di depan
hukum negara pegawai pencatat perkawinan
Pihak – pihak yang dapat melakukan 2.Wali nikah yang tidak sah atau tanpa
pencegahan: dihadiri dua orang saksi
1.Keluarga dalam garis keturunan lurus 3.Seorang suami yang melakukan
ke atas poligami tanpa izin pengadilan agama
2.Saudara dari salah seorang calon 4.Perempuan yang dikawini namun
mempelai ternyata sudah menjadi istri orang lain
3.Wali nikah dari salah seorang calon
mempelai
5.Perempuan yang dikawini dalam masa perjanjian kawin dibuat setelah
iddah(masa tunggu) dilangsungkannya perkawinan maka
berlaku sesuai kesepakatan para pihak
6.Melanggar batas minimal usia
perkawinan Bertujuan untuk:
7.Dilaksanakan tanpa wali atau wali yang 1.Keabsahan perkawinan
tidak berhak
2.Mencegah terjadinya perbuatan yang
8.Perkawinan yang dilaksanakan dengan tergesa – gesa
paksaan
3.Demi kepastian hukum
Pihak yang dapat mengajukan
4.Berguna sebagai alat bukti yang sah
pembatalan perkawinan:
5.Mencegah terjadinya penyelundupan
1.Para keluarga dalam garis keturuna
hukum.
lurus ke atas dari suami atau istri
2.Suami atau istri
3.Pejabat yang berwenang hanya selama
perkawinan belum diputuskan
4.Pejabat yang ditunjuk
5.Setiap orang yang mempunyai
kepentingan hukum secara langsung
terhdaap perkawinan tersebut, dan
mengetahui adanya cacat hukum
Suami dan istri dapat mengjukan
pembatalan perkawinan jika;
1.Perkawinan dilakukan dibawah sebuah
ancaman yang melanggar hukum.
2.Waktu melangsungkan perkawinan
terjadi penipuan atau salah sangka
terhadap diri suami atau istri
3.Permohonan tersebut dapat dilakukan
dalam jangka waktu enam bulan sejak
diketahuinya keadaan tersebut, jika tidak
dilakukan makan haknya akan gugur.
Perjanjian Kawin
Perjanjian kawin merupakan perjanjian
yang dibuat sebelum atau sesudah
perkawinan yang betujuan untuk
mengatur akibat perkwinan terhadao
harta kekayaan meraka. Perjanjian
perkawinan dibuat dengan akata notaris.
Perjanjian kawin berlaku sejalk hari
dilangusngkannya perkawinan, dan jika

Anda mungkin juga menyukai