Anda di halaman 1dari 6

ABOLITION OF

FORCED LABOUR
CONVENTION 1957
DAMAR SANUBARI
(185010101111030
)
LATAR BELAKANG

Setelah diadakan di Jenewa oleh badan pemerintahan dari


kantor buruh internasional, dan setelah bertemu dalam
sidang Fortieth pada tanggal 5 Juni 1957mempertimbangkan
soal kerja paksa dan mencatat bahwa Konvensi perbudakan,
1926, menyediakan bahwa semua tindakan yang diperlukan
harus diambil untuk mencegah kerja paksa. Selain itu
ketentuan Konvensi perlindungan upah, 1949 yang mengatur
tentang pembayaran upah yang harus dibayar secara teratur.
Memutuskan adopsi usulan lebih lanjut berkenaan dengan
penghapusan bentuk tertentu dari buruh paksa yang
merupakan pelanggaran HAM sebagaimana dimaksud dalam
Piagam PBB Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Artikel 1
Setiap anggota Organisasi Perburuhan Internasional yang meratifikasi konvensi ini berusaha untuk
menekan kerja paksa
a) sebagai sarana pemaksaan politik atau pendidikan
b) sebagai metode memobilisasi dan menggunakan tenaga kerja untuk tujuan
pembangunan ekonomi
(c) sebagai sarana disiplin kerja;
(d) sebagai hukuman karena telah berpartisipasi dalam pemogokan;
(e) sebagai sarana diskriminasi rasial, sosial, nasional atau agama
Artikel 2
Setiap anggota organisasi buruh internasional yang meratifikasi konvensi ini
berusaha mengambil langkah yang efektif untuk mengamankan penghapusan
segera dan menyelesaikan kerja paksa
Click icon to add picture
Artikel 3
Ratifikasi formal Konvensi ini harus dikomunikasikan kepada
Direktur Jenderal kantor buruh internasional untuk
pendaftaran.
Artikel 4.
1.Konvensi ini hanya akan mengikat anggota organisasi
buruh internasional yang meratifikasi.
2. Konvensi ini mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal
di mana ratifikasi dua anggota telah terdaftar.
3. setelah itu, Konvensi ini akan mulai berlaku untuk setiap
anggota dua belas bulan setelah tanggal ratifikasi yang telah
didaftarkan.
Artikel 5
1. Seorang anggota yang telah meratifikasi konvensi ini dapat
mencela setelah berakhirnya sepuluh tahun sejak tanggal
Konvensi pertama mulai berlaku.
2. Setiap anggota yang meratifikasi konvensi ini dan yang
tidak,, melaksanakan hak penolakan yang diatur dalam Pasal
ini, akan terikat untuk lain periode sepuluh tahun dan, dapat
mencela Konvensi ini pada saat berakhirnya setiap periode
sepuluh tahun di bawah ketentuan yang diatur dalam Pasal
ini
Artikel 6
1. Direktur Jenderal kantor buruh internasional harus memberitahukan semua
anggota Organisasi Buruh Internasional mengenai pendaftaran semua
pengesahan dan pembatalan yang dikomunikasikan kepadanya oleh anggota
organisasi.
2. ketika memberitahukan kepada anggota organisasi pendaftaran ratifikasi
kedua yang dikomunikasikan kepadanya, Direktur Jenderal harus menarik
perhatian anggota organisasi ke tanggal dimana Konvensi akan mulai berlaku
Artikel 7
Direktur Jenderal kantor buruh internasional harus menyampaikan kepada
Sekretaris Jenderal PBB untuk pendaftaran sesuai dengan Pasal 102 dari
Piagam PBB
Artikel 8
Pada saat-saat seperti itu mempertimbangkan perlu badan pemerintahan dari
kantor buruh internasional akan hadir untuk Konferensi Umum laporan tentang
kerja Konvensi ini
Artikel 8
Pada saat-saat seperti itu mempertimbangkan perlu badan pemerintahan dari kantor
buruh internasional akan hadir untuk Konferensi Umum laporan tentang kerja Konvensi
ini
Arikel 9
1. Haruskah konferensi mengadopsi Konvensi baru merevisi Konvensi ini secara
keseluruhan atau sebagian, kemudian, kecuali Konvensi baru yang menyediakan:
(a) ratifikasi oleh seorang anggota konvensi merevisi baru akan ipso Jure meskipun
ketentuan Pasal 5 di atas, jika dan Kapan Konvensi merevisi baru akan mulai
berlaku
(b) \tanggal ketika Konvensi merevisi baru mulai berlaku Konvensi ini akan berhenti
terbuka untuk ratifikasi oleh anggota.
2. Konvensi ini akan dalam hal apapun tetap berlaku dalam bentuk aktual
Artikel 10
Versi bahasa Inggris dan Perancis dari teks Konvensi ini sama berwibawa

Anda mungkin juga menyukai