WLG Lemaire menyatakan bahwa Hukum Pidan terdiri dair norma-norma yang
berisi keharusan –keharusan dan larangan-larangan yang ( oleh pembentuk
undan-undang ) telah di kaitkan dengan suatu sanksi berupa hukuman ,yaitu
suatu penderitaan yang bersifat khusus .
Dalam Black Law Dictionary disebutkan bahwa Criminal Law adalah The body
of law defining offences againts the community at large,regulating how
suspect are invetigated ,charged,and tried and astablishing punishment for
convicted offeders.
Dengan demikian Hukum Pidana (Materiil) diartikan sebagai suatu ketentuan
hukum/undang-undang yang menentukan perbuatan yang dilarang /pantang
untuk dilakukan dan ancaman sanksi terhadap pelanggaran larangan tersebut.
B. Hukum Sanksi
Menurut Soedarto ,Hukum Pidana dapat dipandnag dari sudut dogmatik yang
meliputi 3 permasalahan pokok yakni :
Wilhem Sauer yang dikenal dengan Trias Sauer menyatakan bahwa terdapat 3
pengertian Hukum Pidana dasar yakni:
C.KUHP
Laporan tersebut terkait dugaan sekelompok orang di KLH yang dengan sengaja
bersama-sama memberikan informasi palsu, penyalahgunaan jabatan dan
wewenang terkait pembuangan dan penimbunan limbah B3 tanpa izin yang mereka
tangani di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
“Hari ini kami telah menyampaikan surat laporan ke Barskrim Polri dan telah diterima
TAUD dengan nomor surat : 890/lap-Info/.PP.KCBI/IX/2018,” kata Ketua Umum LSM
KCBI, Joel Barus Simbolon kepada wartawan di Bareskrim Polri, Gedung
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat.
Sebelumnya pada Agustus 2018 lalu, KCBI juga telah melaporkan dugaan
penyalahgunaan jabatan dan wewenang ke Inspektorat Jenderal LHK, namun
sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya.
Kepala BLH Sumut Hidayati saat itu akhirnya mengundang pelapor untuk
membahas tindaklanjut hasil verifikasi dugaan adanya penyimpangan pengelolaan
limbah B3 tersebut. Ironisnnya saat verifikasi berlangsung CV AB sama sekali tidak
dibahas sebaliknya yang dibahas hanya CV A.
Tak lama setelah itu, KLH lalu mengirimkan surat kepada Kepala BLH Sumut,
perihal penyerahan penanganan pengaduan lingkungan terkait dugaan
penyimpangan pengelolaan limbah B3 kegiatan usaha CV. A dan CV. AB. “Di sinilah
mulai terungkap dugaan kejahatan lingkungan yang diduga dilakukan oknum KLHK
dan perusahaan yang dilaporkan," terangnya.
Joel menambahkan, kasus ini sempat bergulir di Kejaksaan Negeri Lubuk Pakan,
Deli Serdang. Dua terdakwa S dan T dari CV A masing-masing dijatuhi hukuman
empat bulan dan denda Rp1miliar. Kedua terdakwa divonis majelis hakim dengan
UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup tanpa izin
sebagaimana dimaksud Pasal 60.
Laporan tersebut terkait dugaan sekelompok orang di KLH yang dengan sengaja
bersama-sama memberikan informasi palsu, penyalahgunaan jabatan dan
wewenang terkait pembuangan dan penimbunan limbah B3 tanpa izin yang mereka
tangani di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
“Hari ini kami telah menyampaikan surat laporan ke Barskrim Polri dan telah diterima
TAUD dengan nomor surat : 890/lap-Info/.PP.KCBI/IX/2018,” kata Ketua Umum LSM
KCBI, Joel Barus Simbolon kepada wartawan di Bareskrim Polri, Gedung
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat.
Sebelumnya pada Agustus 2018 lalu, KCBI juga telah melaporkan dugaan
penyalahgunaan jabatan dan wewenang ke Inspektorat Jenderal LHK, namun
sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya.